4
27. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2011 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan.
28. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 1 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kelola Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Republik Indonesia. 29. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
41 tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja PPPPTK. 30. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 38
Tahun 2013 tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Penilik dan Angka Kreditnya.
31. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2013 Tentang Juknis Jabatan Fungsional Pamong Belajar dan
Angka Kreditnya. 32. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 72
tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus 33. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 152 Tahun 2014
Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Pamong Belajar. 34. Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 143 tahun 2014 tentang
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya..
35. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
36. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 143 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional
Pengawas dan Angka Kreditnya. 37. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
11 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian dan Pendidikan dan Kebudayaan.
38. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2015 tentang Organisasidan Tata Kerja Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan.
5
B. Tujuan
Kelompok kompetensi J ini, merupakan kesatuan utuh dari materi-materi yang ada pada modul kompetensi J. Modul diklat ini sebagai panduan belajar
bagi guru Sejarah SMASMK dalam memahami materi Sejarah Sekolah Menengah Atas. Modul ini bertujuan dalam upaya peningkatan kompetensi
pedagogik dan profesional materi Sejarah SMASMK sebagai tindak lanjut dari UKG tahun 2015.
Kita akan mengajak Anda, mengkaji terkait materi yang terdiri atas materi pedagogik dan profesional. Materi profesional terkait dengan materi sejarah,
sesuai sejarah multidimensional sehingga materi ini mencakup Filsafat Sejarah, Geohistori, Ideologi Politik Kontemporer, Sejarah Pendidikan di Indonesia,
Sejarah Kontroversial dalam Pembelajaran. Materi pedagogik berhubungan dengan materi yang mendukung proses pembelajaran yaitu pemanfaatan TIK
dalam pembelajaran sejarah..
C. Peta Kompetensi
Kompetensi yang ingin dicapai setelah peserta diklat mempelajari Modul ini adalah :
Kegiatan Pembelajaran
ke - Nama Mata Diklat
Kompetensi
1. Filsafat Sejarah mampu memahami filsafat sejarah
2. Geohistori
menunjukkan hakekat geohistori sebagai ilmu bantu sejarah
3. Ideologi Politik
Kontemporer memahami, mengerti dan mendalami tentang ideologi-
ideologi penting dan berpengaruh di dunia, seperti: Nasionalisme, Demokrasi, Liberalisme, Komunisme,
Fasisme serta pengaruhnya terhadap Indonesia
4. Sejarah
Pendidikan di Indonesia
menunjukkan dinamika pendidikan Indonesia pada masa Hindia Belanda, Pendudukan Jepang serta awal
kemerdekaan, masa pemerintahan Sukarno, Suharto dan juga perkembangan pendidikan di era reformasi
5. Sejarah
Kontroversial dalam
Pembelajaran mengidentifikasikan dan menunjukkan kontroversial
dalam pembelajaran sejarah, khususnya antara sejarah sebagai ilmu dan sejarah dalam ranah pembelajaran di
sekolah
6. Pemanfaatan
TIK dalam Pembelajaran
Sejarah mengoperasikan komputer sebagai sumber dan media
dalam pembelajaran sejarah
6
D. Ruang Lingkup
Materi Sejarah SMASMK
Pedagogik Pemanfaatan TIK
Dalam Pembelajaran
Sejarah Profesional
Filsafat Sejarah
Geohistori
Ideologi Politik Kontemporer
Sejarah Pendidikan di Indonesia
Sejarah Kontroversial dalam
Pembelajaran
7
E. Saran Penggunaan Modul
Agar peserta berhasil menguasai dan memahami materi dalam modul ini, lalu dapat mengaplikasikannya dalam pembelajaran di sekolah, maka cermati
dan ikuti petunjuk berikut dengan baik, antara lain: Penguasaan materi pedagogik yang mendukung penerapan materi
profesional Penguasaan materi profesional sebagai pokok dalam pembelajaran
sejarah di SMASMK Bacalah setiap tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi
pada masing-masing kegiatan pembelajaran agar anda mengetahui pokok-pokok pembahasan
Selama mempelajari modul ini, silahkan diperkaya dengan referensi yang berkaitan dengan materi
Perhatikan pula aktivitas pembelajaran dan langkah-langkah dalam menyelesaikan setiap latihantugaskasus
Latihantugaskasus dapat berupa permasalahan yang bisa dikerjakan dalam kelompok dan individu
Diskusikanlah dengan fasilitator apabila terdapat permasalahan dalam memahami materi.
8
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1
FILSAFAT SEJARAH
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul PKB ini, peserta diharapkan mampu memahami filsafat sejarah.
B
.
INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Setelah mengikuti diklat PKB, peserta diharapkan dapat: 1. Memahami filsafat sejarah
2. Menganalisa ruang lingkup sejarah
C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Sejarah
Istilah sejarah, menurut Azyumardi Azra, berasal dari kata Arab syajarah yang berarti pohon. Pemakaian istilah ini agaknya berkaitan dengan kenyataan
bahwa sejarah --setidaknya dalam pandangan orang yang pertama menggunakan kata ini-- berkaitan dengan syajarah al-nasab, pohon geneologis
yang dalam masa sekarang bisa disebut sejarah keluarga family history. Dalam arti yang lain, bisa jadi karena kata kerja syajara juga punya arti to
happen, to accur, dan to develop. Tetapi dalam perkembangan selanjutnya, kata syajarah dipahami mempunyai makna yang sama dengan kata tarikh Arab,
istoria Yunani, history Inggris, geschiedenis Belanda, atau geschichte Jerman, yang secara sederhana mempunyai arti kejadian-kejadian yang
menyangkut manusia di masa silam Azyumardi Azra, 2003: xi. Menurut Ibn Khaldun Ibn Khaldun,1986: 3, dengan menggunakan istilah
fann al-tarikh sebagai padanan kata sejarah, pada awalnya tidak lebih dari sekedar keterangan tentang peristiwa-peristiwa politik, negara-negara, dan
kejadian-kejadian pada masa lampau. Keterangan-keterangan yang berupa peristiwa-peristiwa itu biasanya disampaikan oleh seorang penutur sebagai
sebuah sajian dalam suatu perjamuan atau pertemuan yang diselenggarakan oleh para pejabat pemerintah atau kerajaan.Karena pentingnya infomasi tersebut
bagi para pejabat dan penguasa, seperti dinyatakan pada bagian pendahuluan