LATIHANKASUSTUGAS SEJARAH KELOMPOK KOMPETENSI J

38 Dalam sejarah politik kontemporer, kita mengenal berbagai macam ideologi politik yang pada akhirnya mempengaruhi perkembangan sosial-politik didunia terutama terjadi pasca Perang Dunia II sampai sekarang ini. Sebelum Perang Dunia II kekuasaan pemerintahan di wilayah Eropa didominasi oleh raja-raja monarchi-feodal yang mempertahankan kerajaan-kerajaan mereka sebagai milik pribadi sementara itu di wilayah lain seperti benua Asia, Afrika dan benua Amerika sebagai daerah koloni dari bangsa-bangsa Eropa. Meskipun demikian, diwilayah jajahan tersebut juga didominasi sistem monarchi-feodal oleh raja-raja setempat. Namun pada akhirnya terjadi perubahan yang drastis dalam ideologi politik di dunia sebagai dampak dari Perang Dunia I dan II. Ideologi-ideologi politik yang dimaksud adalah:

1. Nasionalisme

Kata Nasionalisme pada awalnya sering kali dikaitkan dengan suatu perang atau revolusi. Disamping itu , nasionalisme sering digunakan untuk menggambarkan pergerakan-pergerakan kaum minoritas di suatu daerah atau negara. Pandangan semacam itu yang menjadikan nasionalisme pada awalnya dianggap sebagai hal yang jelek atau negatif Lyman Tower Sargent, 1986:21. Kata nation atau bangsa diambil melalui bahasa Perancis dari bahasa Latin natio. Dalam kosa kata klasik, kata tersebut berkonotasi negatif untuk ras, suku atau sekumpulan manusia yang dianggap tidak beradab oleh standar Romawi. Kata ”nation” pada akhirnya mengalami pergeseran makna yang positif untuk menunjukkan kesatuan budaya dan kedaulatan politik tertentu yang mencakup suatu masyarakat Roger Eatwell,2004:210. Di Eropa, nasionalisme berhasil menumbangkan kekuasaan raja-raja yang absolut. Terjadinya Revolusi Perancis sebagai manifestasi dari semangat nasionalisme di Eropa serta tumbangnya sistem monarkhi di daratan Eropa sebagai dampak dari pengaruh ideologi tersebut. Nasionalisme pertama kali menjadi pusat perhatian pada saat Perang Dunia I dan pada saat penentuan nasib suatu bangsa pasca Perang Dunia I. Nasionalisme semakin menjadi sorotan setelah Perang Dunia II ketika bangsa- bangsa terjajah melakukan revolusi anti kolonialisme dengan mengatasnamakan nasionalisme. Nasionalisme juga telah memberi suatu sarana untuk mempersatukan nagara-negara. Penolakan kekuasaan kolonial oleh bangsa-bangsa berkembang