Deskripsi Kegiatan Diklat Tatap Muka In-On-In

KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENIALAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G 9 Penilaian merupakan bagian integral dari pembelajaran biologi, sehingga perlu diperhatikan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Guru harus merencanakan penilaian yang akan digunakan sebagai bagian dari pelaaksanaan pembelajaran. Seperti diketahui bahwa penilaian sebagai suatu proses yang sistematis dan mencakup kegiatan mengumpulkan, menganalisis, serta menginterpretasikan informasi untuk menentukan seberapa jauh seorang siswa atau sekelompok siswa mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, baik aspek pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Peran guru dalam penilaian merupakan unsur penting sebagai penyusun instrumen, penganalisis, dan pelaku evaluasi serta sekaligus sebagai pelaksananya. Oleh karena itu guru harus menguasai banyak kompetensi yang berkaitan dengan penilaian.

A. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, peserta dapat mengembangkan instrumen penilaian proses dan hasil belajar.

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi setelah mempelajari modul ini, sebagai berikut. 1. Menyusun butir soal ranah pengetahuan mata pelajaran biologi; 2. Melakukan validasi butir soal ranah pengetahuan mata pelajaran biologi; 3. Menyusun instrumen penilaian ranah sikap; 4. Melakukan validasi instrumen penilaian ranah sikap; 5. Menyusun instrumen penilaian ranah keterampilan; 6. Melakukan validasi instrumen penilaian ranah keterampilan. KEGIATAN PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G 10

C. Uraian Materi

1. Pengembangan Instrumen Penilaian Ranah Pengetahuan

Agar soal yang dikembangkan oleh setiap guru menghasilkan bahan ulanganujian yang sahih dan handal, maka harus dilakukan langkah-langkah berikut, yaitu: 1 menentukan tujuan tes, 2 menentukan kompetensi yang akan diujikan, 3 menentukan materi yang diujikan, 4 menetapkan penyebaran butir soal berdasarkan kompetensi, materi, dan bentuk penilaiannya tes tertulis: bentuk pilihan ganda, uraian; dan tes praktik, 5 menyusun kisi-kisinya, 6 menulis butir soal, 7 memvalidasi butir soal atau menelaah secara kualitatif, 8 merakit soal menjadi perangkat tes, 9 menyusun pedoman penskorannya 10 uji coba butir soal, 11 analisis butir soal secara kuantitatif dari data empirik hasil uji coba, dan 12 perbaikan soal berdasarkan hasil analisis. Dalam mengembangkan kisi-kisi ada beberapa hal yang perlu dikuasai guru diantaranya:

a. Mengenal jenis perilaku yang dapat diukur

Indikator soal dikembangkan ke dalam bentuk kisi-kisi soal dengan mempertimbangkan perilaku yang tepat dan sesuai dengan tingkatan kompetensi dan ranah yang akan dicapai. Benyamin S. Bloom, salah seorang ahli pendidikan telah mengembangkan berbagai jenis perilaku untuk setiap ranah yang dikembangkannya, baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotor bisa digunakan sebagai dasar pengembangan indicator untuk berbagai jenis perilaku. Berikut adalah beberapa perilaku yang dikembangkan oleh Bloom dalam ranah pengetahuan atau kognitif. 1 Ingatan. Beberapa kata kerja yang digunakan diantaranya menyebutkan, menentukan, menunjukkan, mengingat kembali, mendefinisikan; 2 Pemahaman. Kata kerja yang bisa digunakan diantaranya membedakan, mengubah, memberi contoh, memperkirakan, mengambil kesimpulan; 3 Penerapan. Kata kerjanya di antaranya menggunakan, menerapkan; 4 Analisis. Untuk perilaku ini bisa digunakan beberapa kata kerja seperti membandingkan, mengklasifikasikan, mengkategorikan, menganalisis; 5 Sintesis antaranya seperti: menghubungkan, mengembangkan, mengorganisasikan, menyusun; LISTRIK untuk SMA KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G Guru Mata pelajaran Biologi SMA 11 6 Evaluasi. di antaranya seperti: menafsirkan, menilai, memutuskan. Selain Benyamin S. Bloom, R.J Marzano pun telah mengembangkan beberapa jenis perilaku yang bisa digunakan untuk mengembangkan indikator soal. Jenis- jenis perilaku tersebut diantaranya adalah: a keterampilan memusat focusing skills. Kata kerja yang bisa digunakan dalam perilaku ini diantaranya adalah: mendefinisikan, merumuskan tujuan b keterampilan mengumpulkan informasi. Untuk perilaku ini bisa digunakan beberapa kata kerja diantaranya adalah: mengamati dan merumuskan pertanyaan c keterampilan mengingat, kata kerja yang bisa digunakan adalah merekam, mengingat. d keterampilan mengorganisas. Untuk perilaku ini bisa digunakan beberapa jenis kata kerja diantaranya, membandingkan, mengelompokkan, menatamengurutkan, menyajikan; e keterampilan menganalisis, seperti mengenali: sifat dari komponen, hubungan dan pola, ide pokok, kesalahan; f keterampilan menghasilkan keterampilan baru. Untuk perilaku ini bisa digunakan kata kerja-kata kerja berikut seperti, menyimpulkan, memprediksi, mengupas atau mengurai; g keterampilan memadu integreting skills. Beberapa kata kerja yang bisa digunakan untuk menggambarkan perilaku ini diantaranya adalah meringkas, menyusun kembali; h keterampilan menilai, seperti: menetapkan kriteria, membenarkan pembuktian. Pendapat lain selain Benyamin S. Bloom dan Marzano adalah jenis-jenis perilaku yang dikembangkan oleh Robert M. Gagne salah seorang ahli yang mengembangkan teori belajar. Gagne mengembangkan beberapa perilaku yang bisa digunakan untuk mengembangkan indikator soal. Perilaku-perilaku tersebut diantaranya adalah: 1 kemampuan intelektual: adalah sebuah perilaku yang mampu melakukan diskriminasi, identifikasikonsep yang nyata, klasifikasi, demonstrasi, generalisasimenghasilkan sesuatu; PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN: PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN KELOMPOK KOMPETENSI G 12 2 strategi kognitif, menghasilkan suatu pemecahan; 3 informasi verbal: menyatakan sesuatu secara oral; 4 keterampilan motorist melaksanakanmenjalankan sesuatu; 5 sikap: kemampuan untuk memilih sesuatu. Selain domain pengetahuan atau kognitif yang telah dikembangkan oleh Bloom, David Krathwol pun telah mengembangkan beberapa perilaku untuk domain afektif, diantaranya adalah 1 menerima; 2 menjawab; dan 3 menilai. Untuk domain psikomotor yang dikembangkan Norman E. Gronlund dan R.W. de Maclay menambah kosa kata yang bisa digunakan para guru dalam mengembangkan indikator soal diantaranya dengan menggunakan perilaku- perilaku seperti di bawah ini: 1 persepsi; 2 kesiapan; 3 respon terpimpin; 4 mekanisme; 5 respon yang kompleks; 6 organisasi; dan 7 karakterisasi dari nilai. Pengembangan indikator soal tidak hanya menyangkut ranah pengetahuan, afektif dan keterampilan. Indikator soal untuk keterampilan berpikir saat ini menjadi tuntutan untuk dunia pendidikan khususnya dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritis peserta didik. Beberapa contoh pertanyaan keterampilan berpikir yang telah dikembangkan oleh Linn dan Gronlund bisa dipelajari dalam beberapa contoh di bawah ini:. 1 Membandingkan a Apa persamaan dan perbedaan antara ... dan... b Bandingkan dua cara berikut tentang .... 2 Hubungan sebab-akibat a Apa penyebab utama ... b Apa akibat … 3 Memberi alasan justifying a Manakah pilihan berikut yang kamu pilih, mengapa?