Sakus vitelinus atau kantung telur adalah membran berbentuk kantung yang
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI G
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Biologi SMA
61
Kontrasepsi tanpa alat bantu dilakukan dengan menghindari hubungan seksual pada saat wanita mengalami masa subur. Masa subur terjadi pada saat wanita
mengalami ovulasi. Masa subur ini dapat diperkirakan dengan menghitung siklus menstruasi pada setiap bulannya, yaitu 11
–18 hari sejak hari pertama menstruasi.
Selain metode kalender, kontrasepsi tanpa alat bantu juga dapat berdasarkan suhu tubuh. Suhu tubuh ini dapat diukur dengan termometer. Suhu tubuh wanita
setelah masa ovulasi meningkat 0,2 –0,4°C. Jadi, untuk menghindari terjadinya
kehamilan, hubungan seksual dapat dilakukan 4 hari setelah terjadi peningkatan suhu tubuh.
Kontrasepsi tanpa alat bantu juga dapat berdasarkan jumlah lendir pada rahim. Apabila seorang wanita sedang mengalami masa ovulasi, maka rahim akan
menghasilkan banyak lendir. Untuk menghindari terjadinya kehamilan, maka hubungan seksual dilakukan 4 hari setelah keadaan ini.
Kontrasepsi menggunakan alat bantu banyak ragamnya. Alat bantu tersebut dapat bersifat mekanik, kimia, dan hormonal. Alat bantu kontrasepsi secara
mekanik dapat menggunakan kondom, diafragma, dan Intra Uterine Device IUD.
Kondom terbuat dari karet yang sangat tipis tetapi sangat kuat. Kondom ini dikenakan oleh pria saat akan berhubungan seksual dan mencegah bertemunya
sperma dengan ovum. Kondom mempunyai daya efektivitas sekitar 90 untuk menghindari terjadinya pembuahan.
Diafragma terbuat dari karet yang sangat tipis. Diafragma ini menutup uterus dan tuba fallopii untuk mencegah agar sperma tidak memasuki uterus. Diafragma
mempunyai efektivitas sekitar 90 untuk mencegah terjadinya pembuahan. IUD dipasang di uterus untuk mencegah implantasi zigot dan mencegah
terjadinya pembuahan. Alat ini mempunyai efektivitas sekitar 98 untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Spermisid merupakan alat kontrasepsi yang bersifat kimia. Spermisid ini ada yang berbentuk jeli, busa, atau tissue. Spermisid dikenakan pada vagina
sebelum melakukan hubungan seksual. Spermisid mampu mematikan sperma
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 2 : SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI G
62
dalam jumlah banyak. Cara ini mempunyai efektivitas 70 untuk mencegah terjadinya pembuahan.
Alat kontrasepsi yang bersifat hormonal di antaranya menggunakan pil dan suntikan. Pil ini dikonsumsi secara oral setiap hari selama 21 hari di antara masa
menstruasi, sedangkan suntikan dilakukan setiap 3 bulan sekali, kontrasepsi cara ini mempunyai efektivitas sebesar 99 .