Sifat Fisik yang Menurun

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: POLA HEREDITAS KELOMPOK KOMPETENSI G Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata pelajaran Biologi SMA 27 Perlu diketahui bahwa penentuan golongan darah untuk mengetahui keturunannya tidak dapat dijamin seratus persen kebenarannya. Jadi, untuk memastikan kebenarannya diperlukan analisis DNA. 3 Sistem Rhesus Rh Selain sistem AB0 dan MN, dikenal pula sistem rhesus yang ditemukan oleh Landsteiner dan Weiner 1940. Disebut rhesus karena pertama kali ditemukan dalam eritrosit kera rhesus Macaca rhesus. Orang yang mempunyai antigen Rh di permukaan eritrositnya digolongkan Rh+ rhesus positif. Tubuh orang yang bergolongan darah Rh+ tidak dapat membentuk antibodi yang melawan antigen Rh. Sebaliknya, orang yang tidak memilki antigen Rh di permukaan eritrositnya digolongkan Rh- rhesus negatif. Tubuh orang yang bergolongan darah Rh- dapat membentuk antibodi terhadap antigen Rh. Misalkan seorang ibu memilki Rh- mengandung bayi bergolongan darah Rh+. Meskipun darah ibu dan bayi tidak bercampur, karena terhalang plasenta di dalam kandungan, tetap ada eritrosit bayi yang masuk ke dalam tubuh ibunya. Oleh karena itu, tubuh ibu membentuk antibodi, yaitu Rh+. Antibodi ini “melawan” darah bayi yang mengandung antigen Rh. Biasanya, anak pertama lahir dengan selamat karena proses “perlawanan” tidak begitu kuat. Selanjutnya, jika ibu tersebut hamil lagi bayi kedua yang juga bergolongan darah Rh+, antibodi yang telah terbentuk dalam darah ibu akan masuk ke tubuh bayi. Antibodi tersebut melawan antigen Rh pada eritrosit bayi. Eritrosit bayi akan menggumpal terjadi aglutinasi. Bayi tersebut akan menderita gangguan darah yang disebut eritroblastosis fetalis, yaitu penyakit anemia karena eritositnya berkurang. Akibatnya, pertukaran gas pada bayi terganggu sehingga dapat terjadi kematian. Perlu diketahui bahwa gangguan darah tersebut hanya terjadi jika ibu bergenotip Rh- dan bayi fetus yang dikandungnya bergenotif Rh+. Jika ibu bergenotip Rh+ dan fetus bergenotip Rh-, maka tidak akan terjadi gangguan darah, baik pada bayi maupun ibu. Darah ibu tidak terganggu karena pada fetus Rh- tidak terbentuk antibodi untuk antigen Rh+. Faktor rhesus diatur oleh satu gen yang terdiri atas dua alel, yaitu Rh yang dominan dan rh yang resesif. PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: POLA HEREDITAS KELOMPOK KOMPETENSI G 28 Genotip orang yang bergolongan darah Rh + adalah RhRh, sedangkan genotip orang yang bergolongan darah Rh - adalah rhrh.

D. Aktivitas Pembelajaran

Setelah mengkaji materi tentang Pola Hereditas, anda dapat mencoba melakukan kegiatan sesuai lembar kegiatan. Kegiatan pembelajaran terdiri dari 3 kegiatan yaitu kegiatan diskusi LK G1.01, kegiatan non ekperimen LK G1.02, dan kegiatan pengembangan soal LK G1.03. Untuk LK G1.01 dilakukan pada saat tatap mukadiklat, sedangkan untuk LK G1.02 dan LK G1.03 dilakukan secara mandiri di tempat kerja masing-masing. Khusus untuk kegiatan praktikum lakukan dengan disiplin dan ikuti aturan bekerja di laboratorium. Sebaiknya Anda mencatat hal-hal penting untuk keberhasilan percobaan, Ini sangat berguna bagi Anda sebagai catatan untuk mengimplementasikan di sekolah. Setelah selesai, Anda dapat merancang kembali disesuaikan dengan kondisi sekolah Anda. Untuk materi Pola Hereditas anda dapat merancang kegiatan non eksperimen secara kreatif kemudian lakukan uji coba rancangan.