PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi kasus pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo, Kudus)
i
LOYALITAS KONSUMEN
(Studi kasus pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo, Kudus)
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka menyelesaikan Studi Strata Satu untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
Oleh
Taufan Yunanda Ersa NIM 7311409015
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2013
(2)
ii
(3)
iii
PENGESAHAN KELULUSAN
(4)
iv
PERNYATAAN
Saya menyatakan yang tertulis didalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Apabila dikemudian hari terbukti skripsi ini adalah hasil jiplakan dari karya tulis orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi dengan ketentuan yang berlaku.
Semarang, Agustus 2013
Taufan Yunanda Ersa NIM 7311409015
(5)
v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO :
Waktu Anda sangat terbatas. Jangan terperangkap oleh dogma yang membuat Anda hidup di pemikiran orang lain. Jangan biarkan gangguan dari opini orang lain mengalahkan suara hati Anda. (Steve Jobs : 2005)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini saya persembahkan untuk kedua orang tua saya yang telah memberikan doa dan dukungan selama ini, serta keluarga dekat saya yang juga selalu memberikan motivasi.
(6)
vi PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.Skripsi ini mengambil judul “Pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen“.
Penulis menyadari bahwa Skripsi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum, Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kesempatan untuk menuntut ilmu di Universitas Negeri Semarang.
2. Dr. S.Martono, M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
3. Dra. Palupiningdyah, M.Si, Sekretaris Jurusan Manajemen yang telah memberikan kemudahan administrasi dalam perijinan pelaksanaan penelitian.
4. Sri Wartini, SE., MM, Dosen Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi.
5. Anindya Ardiansari, SE, MM Dosen Pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Skripsi.
6. Segenap dosen dan staf karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang.
7. Seluruh keluarga yang selalu memberikan dorongan dan doa baik secara moral maupun material.
8. Teman-teman yang telah membantu dan memotivasi dalam pembuatan Skripsi ini.
9. Seluruh pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu dan telah turut membantu kelancaran dalam pembuatan Skripsi ini.
(7)
vii
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan balasan atas segala kebaikannya dan tulisan ini bermanfaat bagi para pembaca yang budiman.
Semarang, Agustus 2013 Penulis,
Taufan Yunanda Ersa NIM 7311409015
(8)
viii SARI
Ersa, Taufan Yunanda, 2013. “Pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk Terhadap Loyalitas Konsumen”. Jurusan Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I. Sri Wartini, SE., MM. Pembimbing II. Anindya Ardiansari, SE, MM.
Kata Kunci : diferensiasi produk, inovasi produk, loyalitas konsumen
CV. Labonita Makmur Raharjo merupakan sebuah usaha konveksi yang berdomisil di kota Kudus yang berupaya meingkatkan loyalitas konsumen untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang. Konveksi CV. Labonita telah melakukan usaha untuk selalu meningkatkan loyalitas konsumen, diantaranya adalah dengan strategi diferensiasi produk dan inovasi produk yang selalu dikembangkan oleh CV. Labonita untuk mengikat konsumen. Permasalahan penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah pengaruh diferensiasi produk dan inivasi produk terhadap loyalitas konsumen baik secara parsial maupun secara simultan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap loyalitas konsumen.
Populasi penelitian ini adalah seluruh konsumen konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo dengan teknik pengambilan semple menggunakn ramdom sampling dengan menggunakan rumus slovin sehingga menghasilkan 76 orang. Metode analisis yang digunakan uji asumsi klasik, analisis deskriptif, dan regresi linier berganda.
Hasil penelitian menunjukkan persamaan struktural Y = 4.458 + 0,127X1 + 0,387X2 . Artinya hasil ini membuktikan penerimaan hipotesis yang berbunyi ada pengaruh diferensiasi produk baik secara parsial maupun simultan.
Simpulan penelitian ini adalah terbukti ada pengaruh diferensiasi produk dan inovasi produk terhadap loyalitas konsumen, artinya semakin tinggi diferensiasi dan inovasi produk dilakukan akan dapat meningkatkan loyalitas konsumen. Saran penelitian ini hendaknya CV. Labonita meningkatkan diferensiasi produk dan inovasi produk agar lebih selektif dalam memilih bahan produk, mengembangkan model produk sesuai dengan tren waktu yang berlaku, serta menghasilkan produk
(9)
ix
yang benar-benar baru selain pakaian jadi seperti aneka aksesoris wanita (bross, bando, karet gelang), serta menghasilkan produk pendukung perabotan rumah tangga seperti sarung tisu, sarung dispenser sehingga konsumen lebih tertarik dan tetap loyal terhadap produk CV. Labonita Makmur Raharjo.
(10)
x ABSTRACT
Ersa, Taufan Yunanda. 2013. “Influence of Product Differentiation and Product Innovation Toward Consumers Loyalty”. Marketing Management Major of Semarang State University.Lecturer I, Sri Wartini, SE. MM.. Lecturer II, Anindya Ardiansari, SE, MM.
Keywords : Product Differentiation, Product Innovation, Consumers Loyalty
CV. Labonita Raharjo Makmur is a convection which is the Kudus that seeks to improving the consumer loyalty to the company's survival in the long term. Convection CV. Labonita has made attempt to always improve customer loyalty, such as the strategy of product differentiation and product innovation are always developed by CV. Labonita to bind consumers. But, these efforts are not enough to stabilize the level of consumer loyalty. It is seen from the fluctuations of consumer purchases during the year 2012, which in February, March, October, November, and December tend to decrease. Formulation of the problem in this study is whether there is a direct and indirect effect of product differentiation and product innovation on consumer loyalty..
The study population was all consumers convection CV. Labonita Makmur Raharjo with Semple retrieval technique using a random sampling menggunakn Slovin formula resulting in 76 people. The method of analysis used classical assumption test, descriptive analysis, and multiple linear regression.
The results showed structural equation Y = 4,458 + 0.127 X1 + 0.387 X2. It means that these results prove the acceptance of the hypothesis there is the influence of product differentiation either partially or simultaneously.
The conclusions of this study are shown no effect of product differentiation and product innovation, of consumer loyalty, meaning that the higher product differentiation and innovation will be done to increase consumer loyalty. This research should advice CV. Labonita increase product differentiation and product innovation to be more selective in choosing products, to develop models of the product in accordance with the prevailing trend of the time, as well as products that are completely new in addition to apparel accessories such as various women
(11)
xi
(Bross, headbands, elastic bands), as well as supporting products such as bags of household furniture wipes, gloves dispenser so that consumers are more interested and remain loyal to the product CV. Labonita Makmur Raharjo.
(12)
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PERNYATAAN ... iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
PRAKATA ... v
SARI ... vii
ABSTRACT ... viii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Rumusan Masalah ... 8
1.3. Tujuan Penelitian ... 9
1.4. Manfaat Penelitian ... 9
2.4.1. Manfaat Praktis ... 9
2.4.2. Manfaat Teoristis ... 10
BAB II LANDASAN TEORI ... 10
2.1. Diferensiasi Produk ... 10
(13)
xiii
2.3. Loyalitas Konsumen ... 17
2.4. Penelitian Terdahulu ... 19
2.5. Kerangka Berfikir ... 21
2.6. Hipotesis ... 23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24
3.1. Populasi ... 24
3.2. Sampel ... 24
3.3. Variabel Penelitian ... 25
3.4. Metode Pengumpulan Data ... 27
3.4.1. Observasi ... 27
3.4.2. Wawancara ... 27
3.4.3. Angket atau Kueisioner ... 28
3.5. Uji Instrumen Penelitian ` ... 28
3.5.1. Uji Validitas ... 28
3.5.2. Uji Reliabilitas ... 32
3.6. Metode Analisis Data ... 33
3.6.1. Analisis Deskriptif ... 33
3.6.2. Uji Asumsi Klasik ... 35
3.6.2.1. Uji Normalitas ... 35
3.6.2.2. Uji Multikolonieritas ... 36
3.6.2.3. Uji Heteroskedastisitas ... 36
3.6.3. Uji Regresi Berganda ... 37
(14)
xiv
3.6.4.1. Uji Statistik t (uji parsial) ... 38
3.6.4.2. Uji statistik f (uji simultan) ... 39
3.6.5. Uji Koefisien Diterminasi ... 40
3.6.5.1. Uji Koefisien Diterminasi Simultan (R2) ... 40
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41
4.1. Hasil Penelitian ... 41
4.1.1. Analisi Deskriptif Responden ... 41
4.1.1.1. Jenis Kelamin ... 41
4.1.1.2. Umur Responden ... 42
4.1.1.3. Tingkat Pendidikan ... 42
4.1.1.4. Pekerjaan ... 43
4.1.2. Analisis Deskriptif Variabel Penelitian ... 44
4.1.3. Uji Asumsi Klasik ... 63
4.1.3.1. Uji Normalitas ... 63
4.1.3.2. Uji Multikolinearitas ... 65
4.1.3.3. Uji Heterokedastisitas ... 66
4.1.4. Analisis Regresi Linier Berganda ... 68
4.1.5. Uji Hipotesis ... 69
Uji t ... 69
Uji F ... 70
4.1.6. Koefisien Diteminasi ... 71
(15)
xv
BAB V PENUTUP ... 75
5.1. Simpulan ... 75
5.2. Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... 77
(16)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Data Pembelian Konsumen Pada Tahun 2012 ... 7
Tabel 2.1 Penelitian Terdahuu ... 19
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Diferensiasi Produk ...29
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Inovasi Produk ... 30
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen ... 31
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 32
Tabel 3.5 Jenjang Kriteria Penilaian Angket ... 35
Table 4.1. Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin ... 41
Table 4.2.deskriptif responden berdasarkan umur ... 42
Table 4.3. Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan ... 43
Table 4.4. Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan ... 44
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel ... 44
Tabel 4.6. Deskriptif Persentase Indikator bentuk ... 46
Tabel 4.7.Deskriptif Persentase Indikator Keistimewaaan/fungsi ... 47
Tabel 4.8.Deskriptif Persentase Indikator kualitas kinerja ... 48
Tabel 4.9.Deskriptif Persentase Indikator Kualitas kesesuaian ... 49
Tabel 4.10.Deskriptif Persentase Indikator Daya tahan ... 50
Tabel 4.11.Deskriptif Persentase Indikator keandalan ... 51
Tabel 4.12.Deskriptif Persentase Indikator Mudah Memperbaiki ... 52
Tabel 4.13.Deskriptif Persentase Indikator gaya ... 53
(17)
xvii
Tabel 4.15. Deskriptif Persentase Variabel Inovasi produk... 55
Tabel 4.16. Deskriptif Persentase Indikator Perluasan Lini ... 56
Tabel 4.17. Deskriptif Persentase Indikator produk baru ... 57
Tabel 4.18. Deskriptif Persentase Indikator produk benar-benar baru .…… 58
Tabel 4.19. Deskriptif Persentase Variabel Loyalitas Konsumen ... 59
Tabel 4.20. DeskriptifPersentaseIndikatorpembelianulangproduk ... 61
Tabel 4.21. Deskriptif Persentase Indikator Ketahanan terhadap pengaruh negative tentang produk ... 62
Tabel 4.22. Deskriptif Persentase Indikator Mereferensikan Kepada Orang Lain ... 63
Tabel4.23. One-Sample Kolmogrov-Smirnov Test ... 64
Tabel4.24. Hasil uji Nilai tolerance dan VIF ... 66
Tabel4.25. Hasil uji Glejser ... 68
Tabel4.26. Hasil Regresi Linier Berganda ... 68
Tabel 4.27 Hasil Uji Parsial (Uji t) ... 70
Tabel4.28. Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 71
(18)
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ... 22
Gambar4.1. Diagram Batang Variabel Diferensiasi produk ... 45
Gambar4.2. Diagram Batang Variabel Inovasi produk ... 56
Gambar4.3. Diagram Batang Variabel Loyalitas Konsumen ... 60
Gambar 4.4. Hasil Uji Normalitas ... 65
(19)
xix LAMPIRAN
Lampiran 1 Angket Penelitian ... 80
Lampiran 2 Uji Validitas dan Reliabilitas Diferensiasi Produk ... 85
Lampiran 3 Uji Validitas dan Reliabilitas Inovasi Produk ... 86
Lampiran 4 Uji Validitas dan Reliabilitas Loyalitas Konsumen ... 87
Lampiran 5 Hasil data uji Validitas dan Reliabilitas ... 88
Lampiran 6 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 90
Lampiran 7 Uji Asumsi Klasik ... 94
Lampiran 8 Tabulasi Data Penelitian ... 95
(20)
1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam lingkungan yang terus berkembang dan cepat berubah, perusahaan tidak cukup mempertahankan sikap menarik pelanggan atau memperluas pasar baru. Tantangan pemasaranyang sedang dihadapi saat ini adalah meningkatkan loyalitas pelanggan untuk tetap menjaga kestabilan penjualan. Pemasaran sendiri harus luas dan tidak sekedar hanya menunggu bola tetapi perusahaan harus menjemput bola guna mendapatkan konsumen yang lebih banyak. Strategi pemasaran yang diterapkan oleh perusahaan sangat berfariasi sesuai dengan keunggulan produk yang di pasarkan dan selera konsumen pada suatu daerah.
Persaingan pada busana zaman sekarang mendorong perusahaan konveksi untuk menciptakan pemikiran – pemikiran baru dari segi desain dalam membuat rancangan baru untuk mempertahankan dan mendapatkan pelanggan baru.Dengan kondisi persaingan yang semakin ketat antar perusahaan sejenis, setiap perusahaan harus mampu berlomba untuk mempertahankan konsumen agar tidak beralih ke perusahaan pesaing.Harapan perusahaan dari mempertahankan konsumen adalah untuk menstabilkan bahkan bisa meningkatkan penjualan pada periode masa penjualan disaat menurun, sehingga perusahaan memerlukan loyalitas pelanggan pada startegi pemasaranya.
Loyalitas Pelanggan merupakan hal yang terpenting dalam kegiatan suatu usaha. Dengan adanya tingkat loyalitas konsumen yang tinggi, maka
(21)
konsumenakan melakukan pembelian secara terus – menerus danmembawa dampak yang menguntungkan bagi perusahaan.Pada umumnya perusahaan ingin memiliki rencana jangka panjang dalam mempertahankan konsumen, (kotler, 1997 dalam Chaula Anwar, 2007) mengemukakan bahwa loyalitas konsumen merupakan suatu kondisi yang dapat dicapai dalam jangka panjang sebagai tujuan perusahaan dalam perencanaan strategik. Secara garis besar perusahaan ingin mengikat konsumen selama-lamanya untuk perencanaan jangka panjang perusahaan dalam meningkatkan sikap positif dalam setiap produk dari perusahaan, seperti yang diungkapkan (Dharmmesta, 1999 dalam Chaula Anwar, 2007) bahwa konsumen yang loyal memiliki sikap positif terhadap sebuah produk tertentu dengan memandang semua atribut yang melekat pada produk tersebut. Deangan kata lain konsumen memiliki komitmen yang pasti pada penggunaan produk yang dipilih.
Tujuan perusahaan dalam meningkatkan loyalitas konsumen adalah untuk meningkatkan penjualan, maka perusahaan harus bisa mempunyai strategi khusus dalam mencapainya, dimana konsumen sekarang semakin mempunyai banyak pilihan dalam berpakaian. Perilaku konsumen harus selalu di perhatikan dimana dari masa ke masa semakin banyak fariasi dari permintaan konsumen untuk memberikan rasa puas pada suatu produk.Dimana Kotler (1997) mengemukakan bahwa perilaku konsumen adalah ungkapan rasa suka atau tidak suka serta penilaian yang diberikan terhadap suatu yang didapatkan dalam usaha memenuhi kebutuhan yang diinginkan. Pemahaman tentang perilaku konsumen dapat terjadi jika dikaitkan dengan strategi diferensiasi produk dalam membentuk loyalitas konsumen.Konsumen loyal karena memiliki kepuasan tersendiri dari suatu produk
(22)
3
dan mereka membandingkan kepuasan dari pengalaman sebelumnya (prior experion) tentang produk yang telah digunakan. Untuk membuat para konsumen menjadi loyal, strategi perussahaan yang di terapkan dalam produknya seperti diferensiasi produk dan inovasi produk sangat penting, untuk membuat persaingan di pasar menjadi lebih berfariasi.
Perusahaan harus memiliki perbedaan tersendiri pada produknya dari para pesaing, sehingga konsumen mempunyai alasan untuk menentukan pilihan dalam memilih suatu produk. Ketika perusahaan meiliki perbedaan dari pesaing dan merasa perbedaan tersebut lebih baik dari pesaing maka konsumen akan setia pada produk tersebut. Menurut Minastitik (2000, dalam Chaula Anwar, 2007) langkah-langkah yang diambil suatu perusahaan untuk mendiferensiasikan diri dari pesaing, apabila produk tersebut memiliki keunikan dan nilai tinggi bagi konsumen. Begitu juga apa yang diumgkapkan oleh Lewit (1983) diferensiasi merupakan salah satu jenis keunggulan bersaing yang dimiliki perusahaan untuk memenangkan persaingan di pasar global.
Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan, kualitas kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan, sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang saling terkait dengan keloyalan konsumen karena puas akan produk yang digunakan telah sesuai dengan yang diharapkan serta memberikan dampak pada peningkatan penjualan perusahaan.
Kualitas kesesuaian produk sendiri mengacu pada tingkat dimana semua unit yang di produksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan,
(23)
artinya semua produk yang di produksi memiliki kualitas yang standart dan sama semua, dan sesuai apa yang di janjikan kepada sasaran yang dituju. Sedangkan untuk bentuk produk sendiri bisa di diferensiasikan pada bentuk, ukuran atau struktur fisik produk tersebut, jadi perusahaan membuat produk tersebut beda secara fisik dari perusahaan lain.
Dengan ciri khas yang dimiliki perusahaan, maka keunggulan dalam bersaing di pasar sangan tinggi, sehingga perusahaan harus mempunyai keunggulan yang kompetitif di mata konsumen dan konsumen bisa kembali memakai produk dari perusahaan tersebut.
Begitu pula dengan inovasi produk yang dilakukan perusahaan memberikan peranan penting bagi keberlangsungan aktivitas penjualan melalui pelanggan yang tetap loyal. Inovasi produk di terapkan karena konsumen menginginkan sesuatu yang berbeda dengan beberapa inovasi yang di berikan oleh perusahaan. Song dan Parry (1997 dalam Dewi, 2006) menjelaskan bahwa keunggulan bersaing suatu produk merupakan salah satu faktor penentu darikesuksesan produk baru (hingga suatu produk inovasi harus mempunyai keunggulan dibanding dengan produk lainsejenis). Hal ini juga sejalan dengan pendapat Cooper (2000 dalam Dewi, 2006) bahwa keunggulan produk baru sangat penting dalam lingkaran pasar global yang sangat bersaing. Keunggulan tersebut tidak lepas dari pengembangan produk inovasi yang dihasilkan sehingga akan mempunyai keunggulan dipasar yang selanjutnya akan menang dalam persaingan
Inovasi juga dipandang sebagai mekanisme perusahaan dalam beradaptasi dengan lingkungannya yang dinamis.Perubahan-perubahan yang terjadi dalam
(24)
5
lingkungan bisnis telah memaksa perusahaan untuk mampu menciptakan pemikiran-pemikiran baru, gagasan-gagasan baru, dan menawarkan produk-produk inovatif pada konsumen. Dengan demikian inovasi semakin memiliki arti penting bukan saja sebagai suatu alat untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan melainkan juga untuk persaingan meningkatkan loyalitas pelanggan. Adapun inovasi yang dapat dilakukan terhadap produk dengan menciptkan perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar baru untuk membuat inovasi lebih unik dan unggul sesuai dengan selera konsumen yang serba modern dan bergengsi.
Dengan strategi tersebut maka perusahaan dapat mengolah sebuah produknya yang benar-benar unik dan disukai konsumen dengan tujuan mendapatkan loyalitas yang tinggi pada produk perusahaan dalam situasi yang serba modern seperti ini.
Penelitian sebelumnya yang lakukan pada sektor industri otomotif antara lain pada penelitian Chaula Anwar (2007:185) dimana permasalahan yang di hadapi terkait tentang diferensiasi produk yang berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada pengguna sepeda motor Honda yang berada di kabupaten sleman. Pengaruh terbesar yaitu pada kualitas kesesuaian produk yang begitu berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Dari hasil penlitian ini terbukti bahwa Ada pengaruh secara simultan penerapan strategi diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen pada pengguna sepeda montor Honda. Begitu juga penelitian yang dilakukan oleh Mariana (2009)pada industri makanan kripik tempe di kota Malang, dan dari hasil penelitian tersebut terbukti bahwa penelitian ini telah menunjukan pengaruh tidak
(25)
langsung dari diferensiasi produk kripik tempe terhadap loyalitas konsumen melaui kepuasan konsumen.dari penelitian diatas, muncul ketertarikan untuk melakukan penelitian pada industri konveksi.
Penelitian dari Forooz et al., (2013:4) bahwa orientasi konsumen mempengaruhi baik terhadap inovasi produk dan perilaku inovasi. Perilaku inovasi meningkatkan kinerja keuangan dan retensi pelanggan, yang berarti bahwa inovasi pada penelitian ini cukup berpengaruh terhadap konsumen sehingga bisa meningkatkan kinerja keuangan pada perusahaan. Sedangkan penelitian pada Kambiz et al., (2012:3232) menerangkan bahwa dalam penelitian ini, hubungan orientasi pasar dengan kinerja inovasi telah dikonfirmasi.
CV. Labonita Makmur Raharjo yang merupakan sebuah usaha konveksi ternama di daerah Kudus dan sekitarnya yang telah berjalan selama hampir 10 tahun, dimana usaha yang sekarang penuh dengan persaingan yang ketat di tuntut untuk selalu memberikan produk terbaiknya sesuai dengan permintaan dan selera konsumen. Namun harapan tersebut belum optimal tercapai karena dari hasil observasi awal terlihat bahwa terjadi fluktuatif tingkat pembelian konsumen untuk produk-produk CV. Labonita.
Untuk memperoleh gambaran mengenai tingkat loyalitas konsumen maka dapat dilihat pada data pembelian konsumen selama tahun 2012 dari konveksi Labonita.
(26)
7
Tabel 1.1
Jumlah Data pembelian Konsumen Pada Tahun 2012
Bulan Jumlah
Pembeli
Selisih Persentase
Januari 25 0
Februari 21 -4 -16%
Maret 18 -3 -14%
April 19 1 5%
Mei 21 2 10%
Juni 26 5 23%
Juli 30 4 15%
Agustus 38 8 26%
September 37 -1 -2%
Oktober 32 -5 -13%
November 27 -5 -15%
Desember 23 -4 -14%
TOTAL 317
Sumber : CV. Labonita Makmur Raharjo tahun 2013
Berdasarkan tabel 1.1 dapat dijelaskan bahwa jumlah konsumen yang melakukan pembelian pada konveksi labonita mengalami fluktuatif, utamanya pembelian pada bulan Februari, Maret, Oktober, November, dan Desember cenderung mengalami penurunan.
(27)
Sementara CV. Labonita dalam mengahadapi persaingan usaha di bidang konveksi telah melakukan berbagai upaya penciptaan produk dengan berbagai keunikanuntuk menarik perhatian yang lebih baik. Begitu pula dalam menciptakan produk baru CV. Labonita juga telah melakukan inovasi produk dengan berbagai rancangan yang khas dan unggul untuk menarik perhatian agar menjadi gaya tersendiri di kalangan konsumen.
Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “PENGARUH DIFERENSIASI PRODUK DAN INOVASI PRODUK TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (STUDI
KASUS PADA KONVEKSI CV. LABONITA MAKMUR RAHARJO)”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan permasalah penelitian sebagai berikut :
1. Adakah pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?
2. Adakah pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas Konsumen pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?
3. Adakah pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan terhadap Loyalitas konsumen pada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus?
(28)
9
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui adanya pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.
2. Untuk mengetahui adanya pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.
3. Untuk mengetahui adanya pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan terhadap Loyalitas Konsumenpada konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat praktis
a. Bagi CV. Labonita Makmur Raharjo
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada pihakCV. Labonita Makmur Raharjo sebagai pertimbangan dalam mengembangkan uahanyadalam meningkatkan loyalitas konsumen melalui penciptaan diferensiasi dan inovasi produk. b. Bagi Konsumen
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada konsumen agar lebih detail untuk memilih suatu produk konveksi yang unik dan unggul dari produk perusahaan lainnya.
(29)
2. Manfaat Teoritis a. Bagi Peneliti
penelitian ini dapat memberikan informasi tambahan dan referensi pengetahuan mengenai ilmu pemasaran dalam kajian tentang diferensiasi produk yang memiliki relevansinya terhadap loyalitas konsumen. diferensiasi dan inovasi produk dalam loyalitas konsumen dan berguna untuk membuat refrensi.
b. Bagi Pembaca
Bagi pembaca diharapkan Penelitian ini bermanfaat untuk memperdalam dan mengaplikasikan teori pemasaran yang sudah diperoleh, terutama mengenai diferensiasi dan inovasi produk dalam loyalitas konsumen.
(30)
11 BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Diferensiasi Produk
Diferensiasi merupakan tindakan merancang serangkaian perbedaan yang berarti untuk membedakan tawaran perusahaan dengan tawaran pesaing. Disini perusahaan membuat perbedaan melalui ukuran dari pesaing (Kotler, 2000: 328).Adapun menurut Mowen dan Miror (2005:55) pengertian diferensiasi adalah proses manipulasi bauran pemasaran untuk menempatkan sebuah merek sehingga para konsumen dapat merasakan perbedaan yang berarti antara merek tersebut dengan pesaing.
Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen (Griffin,2003:357).Secara tradisional, diferensiasi didefenisikan sebagai tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna didalam tawaran perusahaan.
Indikator utama diferensiasi produk menurut Kotler (2003:385) adalah sebagai berikut:
1. Bentuk (Form)
Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik produk.
(31)
2. Keistimewaan/fungsi (Feature)
Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.
3. Kualitas kinerja (Performance Quality)
Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi.Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas; rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.
4. Kualitas kesesuaian (Conformance Quality)
Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan. 5. Daya Tahan (Durability)
Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal dan atau berat, yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa produk.
6. Keandalan (Reliability)
Adalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.
7. Mudah diperbaiki (Repairability)
Adalah ukuran kemudahan memperbaiki suatu produk yang rusak atau gagal.
(32)
13
8. Gaya (Style)
Menggambarkan penampilan dan perasaan produk itu bagi pembeli.Gaya memiliki keunggulan kompetitif yang sukar ditiru. Disisi negatif, gaya yang menarik tidak selalu menciptakan kinerja yang tinggi.
9. Rancangan (Design)
Adalah totalitas dari keistimewaan yang mempengaruhi cara penampilan dan fungsi suatu produk dalam hal kebutuhan pelanggan. Dengan semakin ketatnya persaingan, rancangan akan menjadi salah satu cara yang paling ampuh untuk mendiferensiasikan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat simpulkan bahwa diferensiasi produk merupakan suatu rancangan baru yang sangat berbeda dari pesaing untuk memberikan produk unggul di mata konsumen. untukl memberikan perbedaan yang unggul dapat melalui indukator bentuk, keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan.
2.2 Inovasi Produk
Menurut Wahyono (2002, dalam Dewi:16) menjelaskan bahwa inovasi yang berkelanjutandalam suatu perusahaan merupakan kebutuhan dasar yang pada gilirannya akanmengarah pada terciptanya keunggulan kompetitif. Secara konvensional, istilahinovasi dapat diartikan sebagai terobosan yang berkaitan dengan produk-produkbaru.
(33)
Definisi mengenai pengertian inovasi produk menurutCrawford & De Benedetto (2000: 9) inovasi produk adalah Inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produkbaru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/ kegunaannya.
Dalam sisi lain inovasi produk menurut Galbraith, 1973; Schon, 1967 (dalam Lukas dan Ferrel, 2000: .240) didefinisikan sebagai proses dari penggunaan teknologi baru kedalam suatu produk sehingga produk tersebut mempunyai nilai tambah. Inovasi dapat dilakukan pada barang, pelayanan, atau gagasan-gagasan yang diterima oleh seseorang sebagai sesuatu yang baru, sehingga mungkin saja suatu gagasan telah muncul di masa lampau, tetapi dapat dianggap inovatif bagi konsumen yang baru mengetahuinya. Seringkali orang berpendapat bahwa dengan melakukaninovasi pada suatuhal maka seseorang telah melakukan perubahan yang bersifat positif yang mengarah pada kemajuan.Pendapat tersebut memang benar adanya, tetapi perubahan tersebut bagi sebagian konsumen sesuatu yang sulit diterima begitu saja.
Menurut Kotler (2002: 406-408) ada 4 faktor yang mempengaruhi proses penerimaan inovasi produk yaitu:
1. Kesiapan orang-orang untuk mencoba produk baru sangat berbeda. Sampai titik mana seseorang lebih dini menerima gagasan baru dibandingkan anggota masyarakat lainnya.
2. Pengaruh pribadi dalam penerimaan produk baru. Dampak yang dapat ditimbulkan oleh seseorang terhadap orang lain dalam hal probabilitas sikap dan pembelian.
(34)
15
3. Karakteristik inovasi mempengaruhi tingkat penerimaannya. Beberapa produk dapat langsung disukai, sedangkan produk lain memerlukan waktu yang lama untuk diterima.
Ada 4 karakteristik yang sangat penting yang mempengaruhi tingkat penerimaan suatu inovasi yaitu:
a. Keunggulan relatif (relative advantage)
Sampai tingkat mana inovasi itu tampak lebih ungguldaripada produk yang sudah ada.
b. Kesesuaian (compatibility)
Yaitu sejauh mana inovasi tersebut sesuai dengan nilai dan pengalaman perorangan dalam masyarakat.
c. Kerumitan (complexity).
Yaitu sejauh mana inovasi itu relatif sukar dimengerti atau digunakan.
d. Kemampuan berkomunikasi (communicability)
Yaitu sampai sejauh mana manfaat yang diperoleh dari penggunaan inovasi tersebut dapat diamati atau dijelaskan kepada orang lain. 4. Perbedaan kesiapan organisasi untuk mencoba produk baru. Penerimaan
(adopsi) akan terkait dengan berbagai variabel di lingkungan organisasi (kemajuan masyarakat, pendapatan masyarakat), organisasi itu sendiri (ukuran, laba, tekanan untuk berubah) dan pengelolaannya (level pendidikan, umur, kecanggihannya).
(35)
Inovasi produk seharusnya mampu memberikan nilai tambah dibanding produk sejenis(keunggulan produk) sehingga dapat menjadikan perusahaan memilikikeunggulan dibandingkan pesaingnya. Lukas dan Ferrell (2000, dalam Dewi :18)menjelaskan ada beberapa indikator inovasi produk, yaitu:
1. Perluasan lini (line extensions) yaitu produk yang dihasilkan perusahaantidaklah benar-benar baru tetapi relatif baru untuk sebuah pasar. 2. Produk baru (me too – product) yaitu produk baru bagi perusahaan tetapi
tidakbaru bagi pasar.
3. Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product) adalah produkyang termasuk baru baik bagi perusahaan maupun pasar.
Dari pengertian diatas, disimpulkan bahwa inovasi produk merupakan sebuah produk yang memiliki nilai tambah di mata konsumen dan seakan-akan produk tersebut merupakan produk baru. Inovasi produk juga belum tentu sepenuhnya diterima oleh konsumen. Konsumen bisa manilai inovasi tersebut bisa membuat konsumen merasa kesulitasn dalam beradapasi dengan produk baru atau sebagainya. Sehingga terdapat teori tentang penerimaan suatu inovasi pada produk untuk bisa di mengerti oleh konsumen dan perusahaan. Untuk itu inovasi produk di perlukan adanya indikator perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar baru.
(36)
17
2.3 Loyalitas Konsumen
Kotler(1997) mengemukakan bahwa loyalitas konsumen merupakan suatu kondisi yang dapat dicapai dalam jangka panjang sebagai tujuan perusahaan dalam perencanaan strategik. Sedangkan Lovelock (1991:44) menjelaskan bahwa tingkat kesetiaan dari para konsumen tarhadap suatu barang atau jasa merek tertentu tergantung pada beberapa factor, besarnya biaya untuk berpindah ke merek barang atau jasa yang lain, adanya kesamaan mutu, kuantitas atau pelayanan dari jenis barang atau jasa pengganti, adanya risiko perubahan biaya akibat barang atau jasa pengganti dan berubahnya tingkat kepuasan yang didapatdari merek baru dibanding dengan pengalaman terhadap merek sebelumnya yang pernahdipakai.
Loyalitas bukan tentang persentase dari konsumen yang sebelumnya membeli darianda, tetapi tentang pembelian ulang.Loyalitas adalah tentang persentase dari orang yangpernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejakpembeliannya yang pertama.
MenurutKotler (1997:262), loyalitas konsumen berdasarkan pola pembeliannyadapat dibagi menjadi empat golongan:
1. Golongan Fanatik Adalah konsumen yang selalu membeli satu merek sepanjang waktu, sehingga polamembelinya adalah X, X, X, X, yaitu setia pada merek X tanpa syarat
2. Golongan Agak Setia Adalah konsumen yang setia pada dua atau tiga merek. Di mana kesetiaan yangterpecah antara dua pola (X dan Y) dapat dituliskan dengan pola membeli X, X, Y, Y,X, Y
(37)
3. Golongan Berpindah Kesetiaan Adalah golongan konsumen yang bergeser dari satu merek ke merek lain, maka bilakonsumen pada awalnya setia pada merek X tetapi kemudian pada saat berikutnyaberpindah ke merek Y. Pola membelinya dapat dituliskan X, X, X, Y, Y
4. Golongan Selalu Berpindah-pindah Adalah kelompok konsumen yang sama sekali tidak setia pada merek apapun, makapola membelinya dapat dituliskan X, Y, Z, S, Z
Untuk memperjelas penelitian ini, terdapat Indikator dari loyalitas pelanggan menurut Kotler & Keller (2006:23) adalah
1. Repeat Purchase (Pembelian ulang produk)
2. Retention (Ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang produk )
3. referalls (Mereferensikan kepada orang lain)
Kesimpulan dari pengertian tersebut adalah Loyalitas konsumen merupakan kesetiaan seseorang atas suatu produk, baik barang maupun jasa tertentu. Loyalitas konsumen merupakan manifestasi dan kelanjutan dari kepuasan konsumen dalam menggunakan fasilitas maupun jasa pelayanan yang diberikan dari pihak perusahaan, serta untuk tetap menjadi konsumen dari perusahaan tersebut. Indikator yang terkait adalah pembelian ulang produk, ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang produk, dan mereferensikan kepada orang lain.
(38)
19
2.4 Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang memiliki relevansi dalam penelitian ini seperti terlihat pada tabel 2.1 :
Tabel 2.1 Penelitian terdahulu No Judul Penelitian Terdahulu Peneliti dan Tahun Penelitian
Variabel Hasil
1. A. Pengaruh Diferensiasi Produk Kripik Tempe Terhadap Loyalitas Konsumen di Kota Malang Rina Rifqie Mariana (2009) 1. Diferensiasi produk 2. Kepuasan konsumen 3. Loyalitas konsumen
Penelitian ini telah menunjukan bahwa terdapat pengaruh tidak langsung dari diferensiasi kripik tempe terhadap loyalitas konsumen melaui kepuasan konsumen 2. Analisis strategi
membangun loyalitas konsumen melalui diferensiasi produk Chaula Anwar (2007) 1. Diferensiasi produk 2. Loyalitas konsumen Ada pengaruh secara simultan penerapan strategi diferensiasi produk terhadap loyalitas konsumen pada pengguna sepeda montor “Honda” di kabupaten seleman
(39)
3 The Effect of Market Orientation, Innovation and Customer Loyalty on Firm's Performance. (Case Study: Islamic Clothing Manufacturing Company) Kambiz Heidarzade h Hanzaee (2012) 1.market orientation 2. innovation 3. customer loyalty
Dalam penelitian ini, hubungan orientasi pasar dengan kinerja inovasi telah dikonfirmasi. Oleh karena itu, disarankan untuk lebih
memperhatikan manajer perusahaan manufaktur pakaian Islam seperti Manto untuk mencapai indikator
keunggulan dalam kinerja inovasi 4 B. The impact of
Product Innovation on Costumer Satisfaction and Customer loyalty Forooz Pishgar (2013) 1.Customer orientation 2.customer Satisfaction
3. customer loyalty 4. innovation Orientasi konsumen mempengaruhi baik terhadap inovasi dan perilaku inovasi. perilaku inovasi meningkatkan kinerja keuangan dan retensi pelanggan.
(40)
21
2.5 Kerangka Berfikir
Kerangka berfikir menggambarkan pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, yaitu pengaruh diferensiasi produk, dan inovasi produk terhadap Loyalitas konsumen.
Untuk meningkatkan Loyalitas konsumen banyak hal yang dilakukan dalam bidang pemasaran diantaranya adalah dengan melakukan diferensiasi produk dan inovasi produk. Diferensiasi produk dapat dilakukan melalui bentuk, keistimewaan, kualitas kerja, kualitas kesesuaian, daya tahan, keandalan, mudah diperbaiki, gaya, dan rancangan, sehingga hasil diferensiasi tersebut memberikan kontribusi yang saling terkait dengan keloyalan konsumen karena puas akan produk yang digunakan. Begitu pula Inovasi produk dengan menciptkan perluasan lini, produk baru, dan produk benar-benar baru untuk membuat inovasi lebih unik dan unggul sesuai dengan selera konsumen yang serba modern dan bergengsi, Sehingga mampu merangsang konsumen untuk tetap loyal terhadap produk yang dibelinya.
Dengan demikian Loyalitas konsumen melalui pembelian ulang produk, ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang produk, dan mereferensikan kepada orang lain, sangat di butuhkan oleh perusahaan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam mengikat konsumen lebih lama.
Dari paparan di atas maka dapat dibuat kerangka pikir teoritis seperti pada gambar 2.1 berikut ini :
(41)
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir
Diferensiasi Produk (x1) 1. Bentuk
2. Keistimewaan/fungsi 3. Kualitas kinerja 4. Kualitas kesesuaian 5. Daya Tahan 6. Keandalan 7. Mudah diperbaiki 8. Gaya
9. Rancangan
Kotler (2003:385)
Inovasi Produk (X2) 1. Perluasan lini 2. Produk baru
3. Produk benar – benar baru
Lukas dan Ferrell (2000)
Loyalitas Konsumen (Y) 1. pembelian ulang
produk
2. ketahanan terhadap pengaruh negatif tentang produk 3. mereferensikan
kepada orang lain Kotler & Keller (2006)
(42)
23
2.6 Hipotesis
Menurut Suharsimi (2006) hipotesis adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap suatu permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul, setelah menetapkan anggaran dasar, dengan demikian kebenaran dari teori ini masih perlu diuji. Hipotesis yang akan di ajukan dalam penelitian ini adalah :
H1 : Ada pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Loyalitas konsumen pada CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus
H2 : Ada pengaruh Inovasi Produk terhadap Loyalitas konsumen pada CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus
H3 : Ada pengaruh Diferensiasi Produk dan Inovasi Produk secara simultan terhadap Loyalitas konsumen pada CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus
(43)
24 3.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 2006:130). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah konsumen dari konveksi CV. LabonitaMakmur Raharjo yaitu sebanyak 317orang
3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Suharsimi, 2006:109). Teknik pengambilan Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu random sampling. Pengertian random sampling menurut Sugiyono (2007:76) adalah teknik sampel dimana semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel. Karena jumlah populasi yang akan diteliti sudah diketahui secara pasti yaitu sebanyak 317 orang, maka penelitian ini menggunakan rumus Slovin dalam Husein (1998:78) yaitu:
Keterangan :
n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi
2 1 Ne
N n
(44)
25
e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang ditolerir, dalam penelitian ini sebanyak 10%
Perhitungannya adalah :
2 1 Ne N n
2% 10 317 1 317 n
21 . 0 317 1 317 n 019 . 76 3.17 1 317 n
Dengan menggunakan rumus diatas dapat diketahui jumlah sampel yang diperlukan untuk dijadikan responden adalah 76,019. Oleh karena itu peneliti membulatkan jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 76 orang.
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah obyek penelitian/apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi, 2006:118). Dalam penelitian ini variabel- variabelnya adalah sebagai berikut:
(45)
1. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini adalahloyalitas konsumen di CV. Labonita Makmur Raharjo. Indikator dari loyalitas konsumen menurut Kotler & Keller (2006:23) adalah : Repeat Purchase (kesetiaan terhadap pembelian produk), Retention (Ketahanan terhadap pengaruh yang negatif mengenai perusahaan), referalls (mereferensikan secara total esistensi perusahaan)
2. Variabel bebas (X)
Adalah sesuatu yang mempengaruhi variabel terikat. Dalam penelitian ini, variabel bebasnya adalah :
a. Diferensiasi Produk (X1)
Diferensiasi produk adalah penciptaan suatu produk atau citra produk yang cukup berbeda dengan produk-produk yang telah beredar dengan maksud untuk menarik konsumen. Indikator-indikator dari diferensiasi produk adalah : Bentuk (Form), Keistimewaan/fungsi (Feature), Kualitas kinerja (Performance Quality), Kualitas kesesuaian (Conformance Quality), Daya Tahan (Durability), Keandalan (Reliability, Mudah diperbaiki (Repairability), Gaya (style), Rancangan (Design)
(46)
27
c. Inovasi Produk (X2)
Inovasi produk adalah Inovasi yang digunakan dalam keseluruhan operasi perusahaan dimana sebuah produkbaru diciptakan dan dipasarkan, termasuk inovasi di segala proses fungsionil/ kegunaannya. Indikator-indikator dari inovasi produk adalah : Perluasan lini (line extensions), Produk baru (me too – product), Produk benar – benar baru (new – to – the – world - product).
3.4 Metode Pengumpulan Data
Di dalam suatu penelitian, metode pengumpulan data merupakan suatu faktor yang penting, karena perhitungan diperoleh dari data yang didapatkan dalam penelitian. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
3.4.1 Observasi (Pengamatan Langsung)
Observasi adalahPeneliti melakukan pengamatan langsung ke lapangan untuk mengadakan pengamatan dan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini.
3.4.2 Wawancara
Wawancara adalah metode pengmbilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang responden yang memiliki relevansi dengan penelitian ini.caranya adalah dengan bercakap-cakap secara tatap muka (Prabowo 1996).
(47)
3.4.3 Angket/kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Suharsimi, 2006: 151). Dalam penelitian ini kuesioner (angket) yang digunakan sebagai metode utama untuk memperoleh data yang diberikan kepada konsumen CV. Labonita Makmur Raharjo.Metode angket digunakan karena lebih praktis dan dapat dibagikan secara serentak kepada responden.
Penilian dilakukan menggunakan skala Lichter Dimana disediakan 5 alternatif jawaban : Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu-ragu (RR), Kurang Setuju (KS), dan Tidak Setuju (TS). Dimana setiap jawaban di beri skor masing-masing sebagai berikut :
a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
c. Jawaban Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3 d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
3.5 Uji Instrumen Penelitian 3.5.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid suatu kueisioner (Ghozali, 2011:52). Suatu kueisioner dikatakan valid jika kueisioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan
(48)
29
diukur. Kriteria untuk mengukur tingkat validitas dapat dilakukan dengan cara membandingkan dengan r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) n-2 ,dimana n adalah jumlah sempel yaitu 30 sehingga diperoleh df – 28. Dengan menggunakan nilai a-0,05 maka diperoleh r tabel 0,361 dengan membandingkan r hitung > r tabel maka diperoleh data sebagai berikut :
a. Variabel Diferensiasi Produk
Tabel 3.1 Hasil Uji Validitas Diferensiasi Produk
No. Item Keterangan
1 0,636 0,361 Valid
2 0,530 0,361 Valid
3 0,594 0,361 Valid
4 0,728 0,361 Valid
5 0,571 0,361 Valid
6 0,685 0,361 Valid
7 0,702 0,361 Valid
8 0,585 0,361 Valid
9 0,602 0,361 Valid
10 0,529 0,361 Valid
11 0,529 0,361 Valid
(49)
13 0,481 0,361 Valid
14 0,565 0,361 Valid
15 0,760 0,361 Valid
16 0,734 0,361 Valid
17 0,558 0,361 Valid
18 0,654 0,361 Valid
19 0,423 0,361 Valid
20 0,479 0,361 Valid
21 0,499 0,361 Valid
22 0,607 0,361 Valid
23 0,580 0,361 Valid
24 0,493 0,361 Valid
25 0,608 0,361 Valid
26 0,588 0,361 Valid
b. Variabel Inovasi Produk
Tabel 3.2 Hasil Uji Validitas Inovasi Produk
No. Item Keterangan
1 0,832 0,361 Valid
2 0,785 0,361 Valid
3 0,480 0,361 Valid
(50)
31
5 0,554 0,361 Valid
6 0,590 0,361 Valid
7 0,775 0,361 Valid
8 0,803 0,361 Valid
9 0,414 0,361 Valid
c. Variabel Loyalitas Konsumen
Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Loyalitas Konsumen No. Item Keterangan
1 0,551 0,361 Valid
2 0,731 0,361 Valid
3 0,582 0,361 Valid
4 0,816 0,361 Valid
5 0,634 0,361 Valid
6 0,820 0,361 Valid
7 0,550 0,361 Valid
8 0,498 0,361 Valid
Berdasarkan ketiga tabel hasil uji validitas di atas, dapat dijelaskan bahwa diperoleh r hitung di semua variabel item instrumen penelitian > r table yang ditetapkan (0,361), hal ini menunjukkan bahwa semua item instrumen yang digunakan dinyatakan valid.
(51)
3.5.2 Reliabilitas
Menurut Ghozali (2009: 45) reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas berbeda dengan validitas karena yang pertama memusatkan perhatian pada masalah konsistensi, sedangkan yang kedua lebih memperhatikan masalah ketepatan. Kuesioner yang reliable adalah kuesioner yang apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data cenderung tidak berbeda. SPSS meyediakan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α).
Menurut Ghozali (2009:46) “kuesioner dikatakan reliabel jika nilai α (alpha) yang diperoleh > 0,60”. Pengujian reliabilitas ini menggunakan bantuan program komputer SPSS. Berdasarkan hasil uji dengan SPSS diperoleh hasil sebagai berikut :
Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas
No Variabel Cronbach
Alpha
Cronbach Alpha yang disyaratkan
Kesimpulan
1. Diferensiasi Produk 0,929 > 0,60 Reliabel 2. Inovasi Produk 0,885 > 0,60 Reliabel 3. Loyalitas Konsumen 0,801 > 0,60 Reliabel
(52)
33
Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas dapat dijelaskan bahwa semua nilai Crobach Alpha variabel penelitian > Cronbach Alpha yang diisyaratkan, hal ini menunjukkan bahwa hasil uji instrumen ketiga variabel diatas dikatakan reliabel.
3.6 Metode Analisis Data 3.6.1 Analisis Deskriptif
Ghozali (2009:19) statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, dan skewness (kemencengan distribusi). Dalampenelitian ini menggunakan SPSS dalam menganalisis uji deskriptif.
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing indikator dalam setiap variabel agar lebih mudah dalam memahaminya. Rumus yang digunakan adalah :
Keterangan:
n : nilai yang diperoleh Ν : jumlah total responden % : persentase
(53)
Untuk mengetahui distribusi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya dengan menggunakan kuisioner (angket), setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasikan dan diberi skor, yaitu:
a. Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5 b. Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
c. Jawaban Ragu-Ragu (RR) diberi skor 3 d. Jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
e. Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Untuk menentukan kategori deskripsi presentase (DP) yang diperoleh, maka dibuat tabel kategori yang disusun dengan perhitungan sebagai berikut:
1. Menetapkan presentase maksimal yaitu (5/5) x 100% = 100% 2. Menetapkan presentase minimal yaitu (1/5) x 100% = 20% 3. Menetapkan rentang presentase
Rentangan % diperoleh dengan cara mengurangi % tertinggi (100%) dengan % terendah (20%) yaitu 100% - 20% = 80% 4. Menetapkan interval kelas presentase
Interval % diperoleh dengan cara membagi rentangan % dengan jenjang kriteria yaitu 80% : 5 = 16%
(54)
35
Dalam jenjang kriteria ini penulis mengelompokkan menjadi 5 kriteria yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah, dan sangat rendah.
Tabel 3.5
Jenjang Kriteria Penilaian Angket No Interval Presentase Kriteria
1 85% < skor ≤ 100% Sangat tinggi
2 69% < skor ≤ 84% Tinggi
3 53% < skor ≤ 68% Sedang
4 37% < skor ≤ 52% Rendah
5 20% ≤ skor ≤ 36% Sangat rendah
3.6.2 Uji Asumsi Klasik 3.6.2.1Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi, dependent variabel dan independent variabel keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. (Ghozali,2009:149). Uji normalis dengan grafik P Plot dapat disimpulkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang menceng (skewness) ke kiri dan tidak normal, dan
(55)
yang kedua menggunakan grafik Kolmogorov-Smirnov. Penelitian ini dibantu dengan menggunakan program SPSS.
3.6.2.2Uji Multikolonieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya kolerasi antar variabel bebas (Ghozali 2001). Multikolinieritas dapat dilihat dari (1) nilai tolerance dan lawannya (2) variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel dependen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali 2009:95).
3.6.2.3Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskesatisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastisitas. Uji Heteroskedastisitas yang dilakukan adalah dengan uji glejser.
(56)
37
Glejser digunakan untuk meregres nilai absolute residul terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel independen, maka ada indikasi terjadi Heteroskedastisitas (Ghozali 2009:129). Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program SPSS.
3.6.3 Uji Regresi Berganda
Untuk mengukur hubungan yang terjadi antar variabel dapat dilakukan dengan metode analisis regresi.Terdapat dua macam variabel yang digunakan dalam analisis regresi yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), dengan menggunakan analisis regresi dapat diukur perubahan variabel terikat berdasarkan perubahan variabel bebas (Umar, 2002:305).
Dalam penelitian ini variabel bebas (X) lebih dari satu variabel sehingga menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan persamaan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
Y = variabel loyalitas a = bilangan konstanta
b1, b2, = koefisien regresi; diferensiasi produk, inovasi produk
X1 = variabel diferensiasi produk
(57)
X2 = variabel inovasi produk
e = variabel gangguan (Umar, 2002:307)
3.6.4 Uji Hipotesis
3.6.4.1Uji Statistik t (uji parsial)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas/independent secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependent . Hipotesis nol (Ho) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan nol, atau:
Ho : bi = 0
Artinya apakah suatu variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya (HA) para meter suatu variabel tidak sama dengan nol, atau
HA : bi ≠ 0
Artinya, variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. (Ghozali, 2006: 88).
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a. Quick look: bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2
(58)
39
(dalam nilai absolut). Dengan kata lain menerima Ha, yang menyatakan bahwa suatu variabel independent secara individual mempengaruhi variabel dependent.
b. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel, maka menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen
3.6.4.2 Uji Statistik F (uji simultan)
Uji Statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independent atau bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependent/terikat (Ghozali, 2006: 88).
Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik F dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:
a. Quick look: bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
(59)
b. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F, maka Ho ditolak dan menerima HA.
3.6.5 Uji Koefisien Diterminasi
3.6.5.1Koefisien Diterminasi Simultan (R2)
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapaa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien determinasi adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan kedalam model. Oleh karena itu menggunakan nilai Adjusted R² karena nilai Adjusted R² dapat naik atau turn apabila satu variabel independen ditambahkan kedalam model.
(60)
41 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Ada tiga analisis yang digunakan dalam skripsi ini yaitu analisis deskriptif persentase, analisis deskriptif responden dan analisis regresi. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel Diferensiasi produk ,inovasi produk, dan loyalitas konsumen . Analisis berikutnya adalah analisis regresi yang menggambarkan pengaruh Diferensiasi produk daninovasi produk terhadap loyalitas konsumen. Hasil penelitian tampak sebagai berikut :
4.1.1 Analisis Deskriptif Responden 4.1.1.1 Jenis kelamin
Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin responden Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut ini.
Table 4.1. Deskriptif responden berdasarkan jenis kelamin
Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan sebanyak 45 responden atau 59,2% dibandingkan dengan yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 40,8%
Je nis Ke lamin
31 40.8 40.8 40.8
45 59.2 59.2 100.0
76 100.0 100.0
Laki-laki Perempuan Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(61)
responden. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen CV. Labonita adalah para wanita.
4.1.1.2Umur Responden
Deskriptif responden berdasarkan umur responden Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut ini. Table 4.2. deskriptif responden berdasarkan umur
Berdasarkan table di atas sebagian besar responden berumur antara 31 – 40 tahun sebanyak 32 responden atau 42,1% dibandingkan dengan responden yang berumur kurang dari 20 tahun sebanyak 8 responden atau 10,5%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen CV. Labonita adalah berumur produktif.
4.1.1.3Tingkat Pendidikan
Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan responden Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut ini.
Umur
8 10.5 10.5 10.5
8 10.5 10.5 21.1
32 42.1 42.1 63.2
28 36.8 36.8 100.0
76 100.0 100.0
< 20 tahun 20 - 30 tahun 31 - 40 tahun > 40 tahun Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(62)
43
Table 4.3. Deskriptif responden berdasarkan tingkat pendidikan
Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar responden dengan tingkat pendidikan SMA sebanyak 24 responden atau 31,6%, dan sebanyak 15 responden berpendidikan SMP. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan minimal konsumen CV. Labonita adalah SMA.
4.1.1.4Pekerjaan
Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan responden Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dirangkum dalam table berikut ini.
Table 4.4. Deskriptif responden berdasarkan pekerjaan Pe ndidikan
17 22.4 22.4 22.4
15 19.7 19.7 42.1
24 31.6 31.6 73.7
20 26.3 26.3 100.0
76 100.0 100.0
SD SMP SMA PT Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(63)
Berdasarkan table di atas diperoleh gambaran bahwa sebagian besar responden bekerja sebagai ibu rumah tanggal sebanyak 24 responden atau 31,6%, kemudian seles sebanyak 17 responden atau 22,4% dibandingkan dengan yang bekerja sebagai karyawan, pegawai sebanyak 10 responden atau 22,4% orang. Hal ini meunjukkan bahwa sebagian besar konsumen CV. Labonita adalah ibu rumah tangga
4.1.2 Analisis DeskriptifVariabel Penelitian a. Variabel Diferensiasi produk
Hasil analisis deskriptif pada data variabel Diferensiasi produk dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.5. Hasil Perhitungan Deskriptif Persentase Variabel Diferensiasi produk
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1
2 3
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68%
12 31 20 15,79% 40,79% 26,32% Sangat tinggi Tinggi Sedang Pe kerjaan
24 31.6 31.6 31.6
10 13.2 13.2 44.7
2 2.6 2.6 47.4
10 13.2 13.2 60.5
6 7.9 7.9 68.4
17 22.4 22.4 90.8
7 9.2 9.2 100.0
76 100.0 100.0 ibu rumah tangga
karyawan pedagang pegawai pelajar seles wirausaha Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(64)
45
4 5
37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
13 0 17,11% 0,00% Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100%
Sumber: Data Diolah, 2013
Terlihat dari tabel 4.5 di atas, sebanyak 40,79% menyatakan bahwa Diferensiasi produk yang terbentukdi Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus tergolong tinggi, serta sebanyak 17,11% tergolong rendah. Hal ini memberikan gambaran bahwa deferensiasi produk yang dilakukan oleh Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus tergolong tinggi, dari data diatas terlihat bahwa konsumen sutuju dengan diferensiasi produk pada CV. Labonita.Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini:
Gambar 4.1. Diagram Batang Variabel Diferensiasi produk Secara lebih rinci gambaran tentang Diferensiasi produk ditinjau dari tiap-tiap indikator dapat disajikan sebagai berikut:
0.00% 5.00% 10.00% 15.00% 20.00% 25.00% 30.00% 35.00% 40.00% 45.00% Sangat Tinggi
Tinggi Sedang Rendah Sangat
Rendah 15.79% 40.79% 26.32% 17.11% 0.00%
Diferensiasi produk
(65)
1) Bentuk
Produk bisa dideferensiasikan dalam bentuk, ukuran atau struktur fisik produk.Hasil analisis deskriptif persentase indikator produk di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.6. Deskriptif Persentase Indikator bentuk
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1
2 3 4 5
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
31 16 18 6 5 40,79% 21,05% 23,68% 7,89% 6,58% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.6 tersebut sebanyak 40,79%konsumen menyatakan bahwa produk di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori tinggidan sebanyak 6,58% yang menyatakan kategori sangat rendah. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen setuju dengan bentuk dari produk konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus, dimana bentuk dari produk CV. Labonita memiliki model yang terbaru dan ciri yang khas dapat menarik perhatian konsumen.
(66)
47
2) Keistimewaan/fungsi (Feature)
Produk dapat ditawarkan dengan beberapa keistimewaan, karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk.Hasil analisis deskriptif persentase keistimewaan/fungsi diKonveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.7. Deskriptif Persentase Indikator Keistimewaaan/fungsi
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1
2 3 4 5
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
20 21 24 8 3 26,32% 27,63% 31,58% 10,53% 3,95% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.7 tersebut masih ada31,58% konsumen yangmenyatakan keistimewaan/fungsi barang yang ada di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sedang, dan selebihnya 3,95%konsumen menyatakan sangat rendah, yang artinya sebagian besar konsumen setuju dengan keistimewaan/fungsi produk pada Konveksi CV. Labonita.
(67)
3) Kualitas kinerja
Kualitas kinerja mengacu pada tingkat dimana karakteristik produk itu beroperasi.Yang ditetapkan sebagai satu dari empat tingkatan kualitas; rendah, rata-rata, tinggi, atau sangat tinggi.Hasil analisis deskriptif persentase kualitas kinerja di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8. Deskriptif Persentase Indikator kualitas kinerja
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1
2 3 4 5
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
12 18 39 5 2 15,79% 23,68% 51,32% 6,585 2,63% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.8 tersebutsebanyak 51,32% konsumen Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus menyatakan kualitas kinerja termasuk dalam kategori sedang, dan hanya 2,63% yang menyatakan bahwa kualitas Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sangat rendah. Dari data tersebut dapat disimpulkan sebagian besar konsumen CV. Labonita setuju dengan kualitas kinerja produk CV. Labonita.
(68)
49
4) Kualitas kesesuaian
Kualitas kesesuaian mengacu pada tingkat dimana semua unit yang diproduksi identik dan memenuhi spesifikasi sasaran yang dijanjikan.Hasil analisis deskriptif persentase indikator kualitas kesesuaian di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9. Deskriptif Persentase Indikator Kualitas kesesuaian No Interval Frekuensi Persentase Kriteria
1 2 3 4 5
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
15 25 12 22 2 19,74% 32,89% 15,79% 28,95% 2,63% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.9 tersebut sebanyak 32,89% konsumen menyatakan bahwa kualitas kesesuaian Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori tinggi, dan hanya sebanyak 2,63% yang menyatakan kategori sangat rendah. Data data ini menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen kurang setuju dengan kualitas kesesuaian pada produk CV. Labonita.
(69)
5) Daya Tahan
Daya tahan Adalah suatu ukuran usia operasi produk yang diharapkan dalam kondisi normal yang menjadikan atribut bernilai bagi beberapa produk.Hasil analisis deskriptif persentase daya tahan produk Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10. Deskriptif Persentase Indikator Daya tahan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1
2 3 4 5
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
11 15 35 13 2 14,47% 19,74% 46,05% 17,11% 2,63% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.10 tersebut sebanyak 46,05% konsumen yang menyatakan daya tahan barang yang ada di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sedang, dan hanya 2,63% konsumen menyatakan sangat rendah. Hal ini memberikan gambaran bahwa konsumen kurang setuju dengan daya tahan dari produk CV. Labonita.
(70)
51
6) Keandalan
Keandalanadalah ukuran kemungkinan suatu produk tidak akan rusak atau gagal dalam suatu periode waktu tertentu.Hasil analisis deskriptif persentase indikator keandalan di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11. Deskriptif Persentase Indikator keandalan
No Interval Frekuensi Persentase Kriteria 1
2 3 4 5
85% < skor ≤ 100% 69% < skor ≤ 84% 53% < skor ≤ 68% 37% < skor ≤ 52% 20% ≤ skor ≤ 36%
32 9 19 12 4 42,11% 11,84% 25,00% 15,79% 5,26% Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat Rendah
Jumlah 76 100
Sumber: Data Primer Diolah, 2013
Berdasarkan tabel 4.11 tersebut sebanyak 42,11% konsumen menyatakan bahwa keandalam di Konveksi CV. Labonita Makmur Raharjo Kudus termasuk dalam kategori sangat tinggi, dan sebanyak 15,79% yang menyatakan kategori rendah. Dari data ini menunjukkan bahwa konsumen sangat setuju dengan keandalan pada produk CV. Labonita.
(1)
No
Diferensiasi produk
I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6
DP-1 DP-2 DP-3 DP-4 DP-5 DP-6 DP-7 DP-8 DP-9 DP-10 DP-11 DP-12 DP-13 DP-14 DP-15 DP-16 DP-17 DP 18
1
4 5 3 5 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 52
2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 43
5 5 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 44
3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 35
2 2 3 3 2 2 1 2 2 3 2 3 4 2 2 2 36
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 47
4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 58
1 2 2 3 3 3 2 4 3 3 2 3 2 2 2 2 39
5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 4 5 5 4 310
4 5 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 311
5 4 4 5 5 4 4 4 3 5 5 3 4 5 4 3 512
2 2 4 4 3 3 2 4 3 3 5 3 3 2 4 3 313
4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 2 414
5 3 3 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 415
2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 3 1 1 1 2 216
4 3 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 517
4 5 3 5 4 3 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 518
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 519
3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 5 4 3 3 2 2 320
5 5 3 5 5 3 4 2 4 4 4 3 4 3 5 4 421
3 2 1 1 2 2 2 2 3 2 3 1 2 3 2 2 322
5 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 5 4 523
2 1 2 2 3 4 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 524
3 2 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 4 425
4 4 3 4 4 3 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 326
2 1 2 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 2 1 227
3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 3 5 5 528
5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 529
4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 530
3 3 3 4 3 2 3 4 2 2 3 2 2 3 3 2 131
5 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 3 432
4 2 2 1 2 2 1 3 3 2 4 2 2 3 2 2 233
5 5 3 4 3 4 4 3 3 5 3 4 4 3 5 4 334
4 5 1 2 3 2 3 3 3 2 3 3 1 3 2 3 335
4 4 4 5 4 4 4 4 3 2 4 3 3 3 3 3 336
2 5 3 3 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2(2)
39
4 5 4 4 2 4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 4 540
4 3 4 5 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 541
4 5 3 5 4 3 4 3 4 3 4 4 5 2 4 5 542
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 2 3 5 3 443
5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 2 4 4 3 344
5 5 3 5 5 3 4 2 4 4 4 2 3 3 2 2 245
1 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 246
3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 1 2 247
4 4 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 5 548
5 5 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 5 4 549
2 3 3 2 4 3 2 3 3 2 3 3 2 2 1 1 250
3 4 3 3 3 2 2 4 4 3 3 4 3 4 4 4 451
3 5 4 4 5 3 4 4 4 4 2 3 4 3 5 5 552
5 4 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 5 5 5 453
5 3 4 4 4 2 2 4 3 3 2 3 3 3 2 3 354
2 2 2 4 2 2 2 1 2 2 2 3 3 3 2 2 355
5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 3 5 4 5 5 4 556
4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 357
4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 3 5 3 558
5 5 4 4 2 2 3 4 4 3 5 3 2 3 4 5 459
3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 360
5 3 3 5 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 461
4 5 4 4 2 4 3 2 3 2 3 2 1 1 2 4 262
3 2 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 363
5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 564
5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 3 2 3 3 3 3 265
5 5 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 2 4 4 4 566
5 5 3 5 5 3 4 2 4 4 4 3 4 3 5 4 467
2 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 368
5 4 4 2 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 5 4 569
2 3 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 2 3 3 2 270
5 5 3 5 4 3 3 4 3 5 4 3 4 4 5 4 571
2 4 3 2 2 4 3 2 3 2 1 3 2 4 2 5 272
4 5 5 5 5 3 3 4 4 3 5 3 3 4 5 4 573
3 5 5 4 5 3 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 574
5 5 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 5 5 475
2 2 1 3 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 3 2 1(3)
Inovasi produk
I-1 I-2 I-3
IP-1 IP-2 IP-3 IP-4 IP-5 IP-6 IP-7 IP-8 IP-9
4 4 3 4 4 3 4 4 4
4 4 2 5 4 4 4 4 2
4 4 3 4 4 4 4 4 3
3 2 4 3 3 3 2 3 2
3 4 4 4 4 5 3 4 3
5 4 5 4 5 4 5 4 5
5 4 5 5 5 5 4 5 5
3 4 4 3 3 4 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 2
4 4 2 5 5 4 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 2
4 5 4 4 4 4 4 5 2
4 5 4 4 4 4 4 5 3
2 3 3 2 3 3 2 3 3
4 5 3 5 5 5 4 5 3
4 4 4 5 4 5 5 5 5
5 5 4 4 5 5 5 5 4
4 2 3 4 4 4 4 2 3
3 3 3 4 4 4 3 3 2
2 2 2 3 2 3 3 2 1
4 2 3 4 4 4 4 2 2
2 2 3 2 3 3 2 2 2
4 4 3 4 4 4 4 4 1
5 5 4 4 4 4 5 5 3
3 5 3 2 4 3 3 3 2
4 3 3 5 5 4 4 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 3 5 5 5 4 4 3
2 2 3 3 4 3 2 2 2
4 4 4 4 3 5 4 4 2
3 4 4 3 3 4 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 2
4 4 2 5 5 4 4 4 4
(4)
4 5 4 4 4 4 4 5 3
4 5 4 4 5 5 4 5 2
4 5 3 5 5 5 4 5 3
4 4 4 4 4 5 4 4 2
5 5 4 4 5 5 5 5 4
4 2 3 4 4 4 4 2 3
3 3 3 4 4 4 3 3 2
2 2 2 3 2 3 3 2 1
4 2 3 4 4 4 4 2 2
2 2 3 2 3 3 2 2 2
4 4 3 4 4 4 4 4 1
3 3 3 3 2 3 3 2 3
5 5 4 4 4 4 5 5 2
4 3 3 5 5 4 4 3 4
5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 3 5 4 4 2
3 4 4 3 3 4 3 3 3
4 4 4 5 5 5 4 4 3
4 4 3 4 4 4 4 4 2
4 4 2 5 5 4 4 4 4
4 4 4 5 4 5 4 4 2
4 5 4 4 4 4 4 5 2
4 5 4 4 4 4 4 5 3
4 5 4 4 5 5 4 5 2
3 2 3 3 4 4 3 4 3
5 4 5 5 5 4 5 5 5
5 5 4 4 5 5 5 5 4
4 2 3 4 4 4 4 2 3
3 3 3 4 4 4 3 3 2
2 2 2 3 2 3 3 2 1
4 2 3 4 4 4 4 2 2
2 2 3 2 3 3 2 2 2
4 4 3 4 4 4 4 4 1
5 5 4 4 4 4 5 5 3
5 5 4 4 4 4 5 5 2
4 3 3 5 5 4 4 3 4
4 4 3 4 4 4 4 4 3
4 3 2 3 3 3 3 3 3
(5)
Loyalitas konsumen
I-1 I-2 I-3
LK-1
LK-2
LK-3
LK-4
LK-5
LK-6
LK-7
LK-8
4 3 3 3 4 3 3 3
3 2 3 4 4 3 4 3
4 3 4 4 4 3 4 4
3 2 2 4 3 3 2 2
4 4 3 4 4 4 2 4
5 5 5 4 5 2 5 5
3 4 4 4 5 5 5 5
3 2 3 3 3 2 3 2
5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3
2 3 3 4 4 3 4 4
4 3 4 4 4 3 3 4
4 4 4 4 4 3 4 3
2 2 2 1 2 2 3 2
4 3 3 4 5 3 4 4
5 5 3 4 5 4 5 5
4 4 3 4 5 3 4 3
2 3 3 4 5 3 3 5
4 3 3 4 4 3 2 3
2 2 3 3 3 2 3 2
4 3 3 4 4 3 2 4
4 3 3 4 4 2 3 5
3 3 4 4 4 3 4 4
4 4 3 4 4 3 2 4
3 2 2 2 2 3 3 3
5 3 4 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 5 5 5 5
2 2 3 2 3 2 3 3
3 4 4 4 5 3 4 4
3 2 3 3 3 2 3 2
5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3
2 3 3 4 4 3 4 4
(6)
3 3 3 4 4 3 3 3
4 3 3 4 5 3 4 4
3 4 3 4 5 4 4 4
4 4 3 4 5 3 4 3
2 3 3 4 5 3 3 5
4 3 3 4 4 3 2 3
2 2 3 3 3 2 3 2
4 3 3 4 4 3 2 4
4 3 3 4 4 2 3 5
3 3 4 4 4 3 4 4
3 2 3 3 2 3 3 2
4 4 3 4 4 3 3 4
5 3 4 5 5 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 4 5 3 4 4
3 2 1 3 2 2 2 2
5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4 4 3
2 3 3 4 4 3 4 4
4 5 5 5 4 5 3 5
4 4 4 4 4 3 4 3
3 3 3 4 4 3 3 3
3 3 3 3 2 3 4 4
5 5 4 5 5 5 4 5
4 4 3 4 5 3 4 3
2 3 3 4 5 3 3 5
4 3 3 4 4 3 2 3
2 2 2 3 2 2 3 2
4 3 3 4 4 3 2 4
4 3 3 4 4 2 3 5
3 3 4 4 4 3 4 4
4 4 3 4 4 3 2 4
4 4 3 4 4 3 3 4
5 3 4 5 5 4 5 5
4 3 4 4 4 3 4 4
2 3 3 3 2 3 3 2