Penataan Kawasan Cagar Budaya Sebagai Kawasan Rekreasi

48 Gambar V.18 Gambar Wilayah Potensi Wisata sumber : PLPBK Desa Jemur 49 Terdapat tiga wilayah potensi yang diharapkan dapat menjadi perangsang pertumbuhan perekonomian masyarakat di desa Jemur seperti terlihat gambar diatas gb.VI.14. Ketiga wilayah tersebut merupakan hasil dari keputusan masyarakat desa Jemur yang dilaksanakan melalui proses pemetaan swadaya. a. Alternatif kawasan pertama. makam mbah prabu Merupakan wilayah yang berada di wilayah RW 1 yang merupakan potensi wisata religi yaitu terdapatnya suatu makam petilasan, atau pelaku sejarah di wilayah desa Jemur dan wilayah kabupaten Kebumen pada umumnya. Di wilayah ini nantinya dapat dikembangkan berbagai fasilitas-fasilitas pendukung yang nantinya dapat dijadikan sumber mata pencaharian bagi masyarakat desa Jemur, mengingat wilayah tersebut sudah dikenal oleh masyarakat kabupaten Kebumen sebagai makam petilasan pelaku sejarah di kabupaten Kebumen. b. Alternatif kawasan kedua kawasan hutan desa Kawasan ini merupakan kawasan hutan desa yang memiliki pemandangan panorama yang menarik, tampak jelas wilayah kota kabupaten Kebumen dan sekitarnya dapat terlihat dari wilayah tersebut. Hal tersebut menjadikan kawasan tersebut sangat berpotensi untuk dikembangkan guna meningkatkan perekonomian di wilayah desa Jemur. Potensi diwilayah tersebut tidak hanya menghadirkan panorama pemandangan yang ada pembangunan kawasan ini diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang selama ini menjadi masalah yang menghambat lancarnya komunikasi dan roda pemerintahan di desa Jemur. Permasalahan yang ada merupakan masalah aksesibilitas warga masyarakat di wilayah desa lain yang merupakan bagian dari wilayah desa Jemur. Dengan terbukanya akses jalan antar wilayah di desa Jemur akan meningkatkan serta efisien dalam roda pemerintahan di desa Jemur mengingat masyarakat harus menempuh jalan memutar untuk sampai diwilayah yang satunya, karena terhalang oleh perbukitan desa yang tinggi. c. Alternatif kawasan ketiga panorama watungadeg Kawasan ini merupakan wilayah yang terdapat di wilayah RW 2, kawasan dengan areal perbukitan dan panorama yang ditawarkan menjadikan kawasan tersebut menjadi salah satu pilihan kawasan prioritas yang ada, yang bertujuan pada rangsangan pertumbuhan perekonomian masyarakat diwilayah desa Jemur. Kawasan tersebut sudah dikenal masyarakat di wilayah kabupaten Kebumen dan sekitarnya sebagai kawasan wisata alam berupa pemandangan alam, dari tempat tersebut dapat dilihat panorama alam serta pemandangan kawasan kota kabupaten Kebumen dan sekitarnya. Kawasan tersebut juga seringkali dijakdikan sebagai sarana olah raga extreme berupa mountain motorbike atau olah raga sepeda motor gunung oleh masyarakat tertentu. Hal tersebut menjadikan kawasan ini berpotensi untuk dikembangkan yang nantinya diharapkan dapat merangsang pertumbuhan dan perkembangan perekonomian masyarakat di desa Jemur. 5. Proses Penentuan Kawasan Prioritas 1. Analisis SWOT a. Potensi Strength - Sebagian besar wilayah Desa Jemur merupakan area pertanian - Sebagian besar masyarakat Desa Jemur berprofesi sebagai petani - Selain sbg petani, sebagian besar masyarakatnya juga berternak sapi - Terdapat infrastruktur jalan yang memadai - Terdapat sarana prasarana desa, berupa fasilitas pendidikan, peribadatan, fasilitas umum dan social - Pola permukiman berkembang mengikuti jalan utama - Permukiman cukup tertata dengan persil yang cukup luas - Persil permukiman menyisakan ruang yang cukup luas - Memiliki bentuk bangunan yang khas - Pola kehidupan masyarakat desa yang masih menjunjung tinggi kekerabatan dan kegotongroyongan - Permukiman terletak pada area dengan kontur relatif datar - Terdapat usaha rakyat yang letaknya menyebar di antara permukiman 50 b. Permasalahan Weakness - Jaringan infrastruktur kurang baik kondisinya rusak, tidak terdapat saluran dan elemen pendukung lainnya - Pekarangan rumah belum dimanfaatkan - Belum adanya aturan dasar bangunan - Bentuk bangunan asli yang semakin terdegradasi keberadaannya dengan bangunan baru - Belum adanya fasilitas ruang interaksi, seperti taman dan ruang terbuka hijau - Letak kandang yang menyatu atau berdekatan dengan hunian - Pengelolaan emas secara tradisional - Pembuangan limbah emas di saluran umum - Permukiman belum tertata - Pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara dibakar sehingga mencemari lingkungan - Limbah ternak belum diolah c. Peluang Opportunities - Desa Jemur sebagian besar wilayah merupakan daerah perbukitan dengan dengan pamandangan yang menarik sehingga menjadi potensi tersendiri bagi desa Jemur. - Desa Jemur merupakan wilayah yang masih asri terlihat dari lingkungan serta masyarakatnya yang masih memegang teguh kegotongroyongan. - Desa Jemur merupakan wilayah desa di kabupatern Kebumen dengan lingkungan perbukitan yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai sarana pariwisata guna meningkatkan perekonomian serta pembangunan di desa Jemur. - Kurangnya wisata permainan berupa wisata outbound di kabupaten Kebumen menjadikan perbukitan desa Jemur sangat berpotensi untuk dikembangkan. d. Ancaman Threats - Persaingan dengan wilayah.pihak lain - Perkembangan zaman dan teknologi - Terbatasnya hubungan dengan pihak atau dinas lain 2. Strategi Pengembangan Visi ” Mewujudkan Desa Jemur Sebagai Desa Wisata yang Mandiri dan Berwawasan Lingkungan.” Misi Misi dalam Pengembangan kawasan desa Jemur adalah sebagai berikut : a. Melaksanakan pembangunan Sumber Daya Manusia yang berkualitas. b. Mendayagunakan Sumber Daya Alam secara seimbang dan berkelanjutan. c. Mengembangkan budaya lokal yang tulus dan berjati diri. d. Meningkatkan kesadaran lingkungan yang bersih, indah, aman, dan nyaman. e. Meningkatkan produktifitas sebagai peningkatan perekonomian masyarakat Strategi pengembangan kawasan desa Jemur adalah meningkatkan kualitas permukiman dan lingkungan, meningkatkan fasilitas infrastruktur, serta meningkatkan kegiatan ekonomi yang potensial di lingkungan tersebut. 3. Skenario Pengembangan Berdasarkan Rencana Pengembangan Permukiman desa Jemur 2010-2025 dari potensi kawasan yang dimiliki maka skenario pengembangan kawasan desa Jemur adalah sebagai berikut : a. Skenario pengembangan kawasan permukiman Melalui penataan permukiman dengan penggunaan aturan dasar bangunan, pemanfaatan pekarangan rumah, penataan permukiman dengan fungsi campuran, penataan bangunan yang dapat memperkuat karakter khas desa, serta penataan permukiman untuk meningkatkan kualitas lingkungan melalui pengelolaan limbah dan sampah rumah tangga. b. Skenario pengembangan infrastruktur jalan Melalui penataan jaringan jalan yang manusiawi dan sebisa mungkin sesuai dengan aturan yang berlaku yang dilengkapi elemen-elemen pendukung jalan untuk memudahkan hubungan dan jaringan transportasi dengan area lain sekaligus sebagai jalur ekonomi. c. Skenario pengembangan area hijau Melalui penataan ruang publik dan area terbuka hijau yang memiliki fungsi sebagai area interaksi, area komunikasi, area rekreasi, area olahraga, dan area informasi sekaligus 51 sebagai elemen yang dapat meningkatkan kualitas lingkungan, serta meningkatkan perekonomian masyarakat desa Jemur. d. Skenario pengembangan sarana, prasarana, dan utilitas Melalui penataan sarana prasarana umum yang dapat membantu meningkatkan ekonomi masyarakat dengan penataan pasar maupun fasilitas umum.

6. Penataan Kawasan Permukiman

Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial yang meliputi manusia dengan seluruh kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya dengan ekosistem sumberdaya alam dan sumberdaya buatan berlangsung. Ruang perluditata agar dapat memelihara keseimbangan lingkungan dan memberikan dukungan yang nyaman terhadap manusia serta mahluk hidup lainnya dalam melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya secara optimal. Tujuan pembangunan perumahan dan permukiman adalah menyelenggarakan pembangunan perumahan dan permukiman yang mengacu pada suatu kerangka penataan ruang wilayah, sehingga dapat berlangsung tertib, terorganisasi dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna, sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Tujuan ini tidak akan tercapai bila tidak dilakukan perubahan dalam pengelolaan tanah. 7. Indikasi Program dan Rencana Investasi Umum. a. Rencana investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang memperhitungkan kebutuhan nyata para pemangku kepentingan dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam penataan lingkungankawasan. b. Rencana ini merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan investasi dan pembiayaan suatu penataan atau pun menghitung tolok ukur keberhasilan investasi, sehingga tercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan. c. Rencana ini menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam suatu sistem wilayah yang disepakati bersama, sehingga dapat tercapai kerja sama untuk mengurangi berbagai konflik kepentingan dalam investasi pembiayaan. d. Rencana investasi juga mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasaranasarana dari suatu lingkungankawasan. Skenario Strategi Rencana Investasi 1. Aspek-aspek Perencanaan a. Program bersifat jangka menengah, minimal untuk kurun waktu 5 lima tahun, serta mengindikasikan investasi untuk berbagai macam kegiatan, yang meliputi: tolok ukurkuantitas pekerjaan, besaran rencana pembiayaan, perkiraan waktu pelaksanaan dan kesepakatan sumber pendanaannya. b. Meliputi investasi pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah daerahpusat dari berbagai sektor, dunia usahaswasta, dan masyarakat. c. Menjelaskan pola-pola penggalangan pendanaan, kegiatan yang perlu dilakukan khususnya oleh Pemda setempat, sekaligus saranalternatif waktu pelaksanaan kegiatan- kegiatan tersebut. d. Menjelaskan tata cara penyiapan dan penyepakatan investasi dan pembiayaan, termasuk menjelaskan langkah, pelaku, dan perhitungan teknisnya. e. Menuntun para pemangku kepentingan dalam memperoleh justifikasi kelayakan ekonomi dan usulan perencanaan lingkungan dengan memisahkan jenis paket berjenis cost recovery, noncost recovery, dan pelayanan publik. 2. Strategi perencanaan investasi dengan skenario sebagai berikut: a. Langkah I : Penetapan paket kegiatan pada tiap jangka waktu pentahapan dan penyiapan rincian sumber pembiayaan. b. Langkah II : Perencanaan pembiayaan meliputi perhitungan prospek ekonomi, besaran investasi yang dibutuhkan, keuntungan setiap paket dan perhitungan investasi publik. c. Langkah III : Penyiapan pelibatan dan pemasaran paket pembangunan untuk masing- masing pelaku pembangunan. d. Langkah IV : Penyiapan detail investasi tahunan sebagai pengendalian selama pelaksanaan. 52 Pola Kerja Sama Operasional Investasi 1. Kesepakatan bentuk Kerja Sama Operasional KSO yang menyangkut pola investasi antara lain dapat berbentuk: Build Operate and Transfer BOT, Build Own Operate and Transfer BOOT, dan Build Own and Operate BOO. 2. Pada prinsipnya pola Kerja Sama Operasional ini dapat dilakukan oleh 3 tiga pihak, yaitu pemerintah, swasta danatau masyarakat penghuni kawasan. 3. Pemilihan alternatif pola KSO dengan mempertimbangkan beberapa aspek kesepakatan kontrak dengan pemangku kepentingan, sebagai berikut: a. Jangka waktu kontrak harus cukup untuk pengembalian hutang dan memberikan keuntungan yang disesuaikan dengan risiko kepada para investor. b. Permintaan akan layanan dijamin oleh otoritas pemerintah badan yang mengontrak. c. Jaminan kerja sama berkaitan dengan minimalisasi risiko pembangunan, risiko pengembangan lingkungan, risiko kredit pembiayaan, risiko operasional, risiko politik, dan risiko keadaan pasar, serta pertimbangan dukungan pemerintah. d. Fasilitas akan ditransfer diserahkan kepada pemerintah—dan sebagai milik pemerintah—pada akhir periode kontrak. Kontrak harus menyebutkan secara jelas bagaimana proses pengalihan pemilikan dilakukan dan keharusan pihak swasta untuk menyiapkan fasilitas yang akan diserahterimakan. Sektor pemerintah harus menyiapkan unit kelembagaan untuk menangani pemindahtanganan ini. Di saat pengakhiran kontrak, sering kali terdapat penyediaan layanan untuk dilanjutkan. Hal ini dapat dilaksanakan untuk memastikan terjadinya transisi yang mulus dalam manajemen Rencana Program Penataan a. Dasar Penataan Pengembangan Menata Kawasan kumuh menjadi kawasan yang layak huni - Memanfaatkan lahan pada lokasi yang setrategis sebagai salah satu asset ekonomi setempat maupun kawasan luas - Rencana disusun secara terintegrasi dengan kawasan pertumbuhan kota. - Tetap mempertahankan kawasan permukiman pendududk agar dekat dengan pusat kegiatannya. - Memeperbaiki masalah lingkungan yang ada Genanganbanjir, persampahan dan kekumuhan dll - Memanfaatkan lahan yang sudah ada sebagai potensi utama - Mengembangkan kawasan dengan tetap mempertimbangkan integrasi terhadap lingkungan dan kawasan sekitarnya - Perencanaan yang akan dilakukan harus mengakomodasi rencana yang sudah ada RTRW Kota Kebumen . - Mengembangkan kawasan kumuh menjadi kawasan yang lebih baik dengan berbagai fasilitasnya yang tetap diperuntukkan bagi masyarakat kelas ekonomi lemah. - Menghindari penggusuran dan relokasi pemukim yang sudah ada saat ini. - Memecahkan masalah lingkungan yang terutama masalah sanitasi dan utilitas kawasan. - Menciptakan dan memberikan katalisator bagi kegiatan ekonomi sekaligus melindungi lingkungan alam sekitar. b. Rencana Penataan dan Pengembangan - Penataan kawasan Permukiman yang tertib, sehat nyaman dan terarah - Revitalisasi ases jalan lingkungan dan penataan jln setapak - Pengadaan system pembuangan limbah Rumah tangga Komunal dan system peresapan air tanah - Revitalisasi saluran dan irigasi - Pengadaan tenda PRL Pedagang Ramah Lingkungan setempat - Perbaikan sarana air bersih bersama