Lansekap dan Keaneka Ragaman Hayati

40

6. Pembangunan Didaerah Lereng Bukit

Kegiatan pembangunan atau pekerjaan konstruksi pada area daerah lereng bukit harus mendapatkan ijin terlebih dahulu. Pihak pemberi ijin harus mempelajari terlebih dahulu pengaruh dari bangunan konstruksi terhadap lingkungan perbukitan di area tersebut, mengingat batas standarisasi kelayakan pembangunan lingkungan bukit menyatakan tidak dibenarkan melakukan pembangunan konstruksi pada bukit dengan kemiringan lebih dari 45ยบ. Hal ini sangat penting untuk menjaga lingkungan perbukitan seupaya tidak rusak, sehingga dapat mengendalikan lingkungan yang aman.

H. PERENCANAAN SOSIAL

1. Keselamatan dan Keamanan Warga

Sebelum memberikana ijin atas bangunan pekerjaan konstruksi, pihak pemberi ijin harus mempertimbangkan hal-hal yang terkait dengan jaminan keselamatan warga terkait dengan kegiatan tersebut: a. Bangunan yang didirikan harus berorientasi ke jalan, dengan bentuk muka bangunan dan pagar yang memungkinkan pengawasaan dua arah, dari bangunan ke jalan dan sebaliknya. b. Penyediaan lampu bagi pedestrian dalam site lahan, dan akses antara area publik dan area privat. c. Pintu masuk ke bangunan harus tegas dan jelas terlihat tidak tersembunyi, gelap, atau tersamar , baik dari jalan, area publik, atau jalan masuk ke bangunan

2. Aksesibilitas

Sebelum memberikan ijin atas bangunan pekerjaan konstruksi, pihak pemberi ijin harus mempertimbangkan hal-hal yang terkait dengan kebutuhan warga dengan cacat fisik, ataupun warga yang mengalami keterbatasan fisik karena faktor usia terhadap hal-hal sebagai berikut: a. Penyediaan jalur pejalan kaki yang menerus tidak terputus yang terjangkau dan dapat diakes dari seluruh jalan antar RWdiwilayah masing-masing wilayah di desa Jemur dan ruang umum yang ada, maupun jalan akses internal ke bangunan. b. Penyediaan area istirahat, sirkulasi dan jalan masuk yang nyaman, mudah dijangkau serta ternaungi. c. Pertimbangan keselamatan, seperti warna kontras pada area yang berbahaya, permukaan jalan yang tidaklicinanti slip dan penempatan street furniture bangku istirahat, halte, lampu jalan, dsb yang tepat. d. Tanda rambu yang jelas terlihat, termasuk penyediaan pagar pengaman atau pegangan pada ramp tangga. e. Penyediaan akses bagi warga dengan keterbatasan fisik untuk melewati pintu masuk dari bangunanfasilitas publik dan komersial.