Langkah Kegiatan Penyusunan Rencana
21
perencanaan yang lebih rinci, pada tingkat Rencana Penataan Bangunan dan lingkungan RTBL. Kegiatan RTBL umumnya diselenggarakan pada
kawasan-kawasan dengan karakteristik khusus, seperti: kawasan bantaran sungai, kawasan permukiman kumuh perkotaan, kawasan pusat
perdagangan dan jasa, kawasan bersejarah, kawasan perkampungan industri kecil, kawasan pariwisata, kawasan sentra pertanian, dll.
Langkah 3: Melakukan Analisis Pengembangan Kawasan
Tahapan analisis yang dilakukan, adalah: a.
Melakukan penilaian dan selajutnya menyepakati isi kebijakan dan rencana-rencana pembangunan KotaKabupaten dalam konteks penataan
bangunan dan lingkungan pada kawasan prioritas b.
Mengkaji dan menyepakati upaya penanganan persoalan-persoalan dan permasalahan pembangunan setiap blok peruntukan lahan dan bangunan
pada kawasan prioritas dalam rangka mewujudkan lingkungan yang teratur, bersih, sehat dan berjatidiri
c. Mengkaji dan menyepakati pemanfaatan potensi lahan untuk
pengembangan blok peruntukan perumahan, industri kerajinan, pelestarian kawasan bersejarah, pariwisata dll.
d. Melakukan analisis kebutuhan dasar dan kebutuhan program
pembangunan setiap blok peruntukan pada kawasan prioritas, seperti kebutuhan penanganan sampah, penanganan lokasi genanganbanjir,
peningkatan jalan lingkungan dan saluran, pemenuhan kebutuhan air bersih, penataan bangunan, peremajaan kawasan, penanganan dan
pemulihan kerusakan lingkungan, pengamanan area konservasi, dll. Kegiatan analisis ini perlu mengacu pada standar-standar teknis
perencanaan pembangunan kawasan. e.
Melakukan analisis kebutuhan pembentukan kelembagaan baru, sebagai pengelola pembangunan pada tingkat komunitas
f. Merumuskan laporan hasil kegiatan analisis di atas yang disajikan
kedalam tulisan ringkas yang dilengkapi peta-peta analisis dan berita acara kesepakatan. Perumusan laporan kegiatan dilakukan oleh TIPP
dibawah koordinasi tenaga ahli pendamping perencanaan partisipatif.
Langkah 4: Menyepakati rencana penataan bangunan dan lingkungan
Rencana ini, menguraikan aturan-aturan kesepakatan rencana penataan bangunan dan lingkungan, dalam rangka mewujudkan lingkungan yang
teratur, bersih, sehat dan berjatidiri. Pada tahap ini diharapkan masyarakat dapat memahami dan mampu secara mandiri mengelola pembangunan
lingkungan yang berkelanjutan. Proses penyusunan rencana penataan bangunan dan lingkungan dilakukan
oleh TIPP bersama Tim Teknis Pemda dan Tim Konsultan, dengan melibatkan BKM, perangkat desa, pokja PLP BK dan pelaku pembangunan
lainnya, melalui kegiatan diskusi-diskusi dan musyawarah warga untuk menyepakati hasil-hasil perencanaan RTBL, yaitu:
a. Rencana pengembangan kawasan bantaran sungai
b. Rencana pengembangan kawasan kumuh pusat kota
c. Rencana pelestarian kawasan bersejarah
d. Rencana pengembangan kegiatan pariwisata
e. Rencana pengembangan kegiatan industri kecilrumah tangga
Langkah 5: Penyusunan Rencana Detail Sub Proyek
Rencana Detail Sub Proyek merupakan rencana yang disepakati untuk dilaksanakan sesuai dengan kawasan prioritas terpilih. Sub proyek yang
akan dipilih merupakan bagian dari rencana kawasan prioritas yang dianggap dan disepakati untuk dibangun sebagai model atau pemicu
pengembangan kawasan terpilih. Adapun syarat –syarat penyusunan detail yang harus dipenuhi antara lain :
a. Peta dasar desa
b. Peta Tematik yang menggambarkan rencana kawasan terpilih yang
adakan dibangun c.
Adanya Rencana kerja dan syarat d.
DED e.
RAB
Langkah 6: Proses Konsultasi Publik
Konsultasi Publik merupakan bagian penting untuk mendapatkan masukan, perbaikan, maupun dukungan publik dukungan teknis, maupun dukungan
22
politis. Di samping hal tersebut Konsultasi Publik bertujuan memberikan pembelajaran kepada khalayak tentang hak dan kewajiban. Hak
menyangkut hak-hak informasi, hak ikut menentukan pilihan terhadap masa depan lingkungannya, serta kewajiban untuk berkomitmen bersama atas
segala kemungkinan sebagai akibat proses perencanaan yang telah dilakukan.
Langkah 7 : Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah Pembangunan
Desa Rencana ini merupakan tindak lanjut dari rencana pengembangan
permukiman tingkat desa dan rencana tata bangunan dan lingkungan pada tingkat kawasan prioritas. Rencana program investasi ini merupakan
penjabaran dari hasil perencanaan partisipatif yang disusun sesuai jangka waktu perencanaan, yaitu selama 5 tahun. Pada intinya, berisi kesepakatan
program-program pembangunan, sebagai berikut: a.
Indikasi Program pembangunan KelurahanDesa, untuk jangka waktu 5 lima tahun yang disusun berdasarkan hasil perencanaan partisipatif
b. Program pembangunan kawasan prioritas atau kawasan RTBLterpilih,
untuk jangka waktu 5 lima tahun c.
Penetapan program-program prioritas pembangunan untuk jangka waktu satu tahun atau program tahunan pembangunan kawasansub
kawasan prioritas. Pada tahap awal, program prioritas terpilih, dapat diusulkan menjadi lokasi uji coba pembangunan fisik KelurahanDesa.
Penyusunan RPIJM pembangunan desa, dilakukan oleh TIPP, bersama Tim teknis pemda dan Tim Konsultan dengan melibatkan Pokja
PLP BK. BKM, Perangkat KelurahanDesa dan pelaku pembangunan lainnya, melalui kegiatan diskusi dan musyawarah warga untuk
menyepakati isi RPIJM pembangunand desa. Hasil kegiatan diskusi-diskusi dan musyawarah warga perlu
disajikan kedalam laporan ringkas yang dilengkapi berita acara kesepakatan. Penyusunan laporan tersebut dilakukan oleh TIPP dibawah
koordinasi tenaga ahli pendamping perencanaan partisipatif.