24
BAB IV RENCANA ZONASI DESA JEMUR
Pengembangan Desa Jemur diarahkan sebagai kawasan permukiman sesuai dengan fungsi utamanya, dan penataan fungsi pendukung yang selaras dan menunjang fungsi utama tersebut.
Konsep-konsep yang digunakan mengacu pada kaidah-kaidah desain kawasan permukiman yang kompak, humanis, berbudaya, menghormati lingkungan back to nature, dan tanggap bencana.
A. NAMA DOKUMEN
RPLP Rencana Pengembangan Lingkungan Permukiman
B. WILAYAH CAKUPAN
Desa Jemur Kecamatan Kebumen Kabupaten Kebumen.
C. HUBUNGAN DENGAN INSTRUMEN PERENCANAAN YANG LAIN
Dasar teknis serta dasar hukum yang dijadikan sebagai pertimbangan dalam penyusunan RPLP desa Jemur adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang No.11 tahun 1974, Tentang Pengairan.
2. Undang-Undang No.5 tahun 1984, Tentang Perindustrian.
3. Undang-Undang No.9 tahun 1990, Tentang Kepariwisataan.
4. Undang-Undang No.4 tahun 1992, Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup. 5.
Undang-Undang No.4 tahun 1992, Tentang Perumahan dan Permukiman. 6.
Undang-Undang No. 24 tahun 1992, Tentang Penataan Ruang. 7.
Undang-Undang No.69 tahun 1996, Tentang Pelaksanaan Peran serta Masyarakat Dalam Penataan ruang.
8. Undang-Undang No.19 tahun 1997, Tentang Pajak Daerah.
9. Undang-Undang No.36 tahun 1998, Tentang Penertiban dan Pendayagunaan Tanah
Terlantar. 10.
Undang-Undang No.68 tahun 1998, Tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan pelestarian Alam.
11. Undang-Undang No.38 tahun 2004, Tentang Jalan.
12. Undang-Undang No.11 tahun 2006, Tentang Peraturan Daerah.
13. Undang-Undang No.26 tahun 2007, Tentang Penataan Ruang.
14. Peraturan Pemerintah No.21 tahun 1989, Tentang Kebijakan Pembangunan Kota.
15. Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999, Tentang Analisisi Mengenai Dampak Lingkungan.
16. Peraturan Pemerintah No.10 tahun 2000, Tentang pemetaan.
17. Peraturan Pemerintah No.39 tahun 2001, Tentang Dekonsentrasi.
18. Peraturan Pemerintah No.26 tahun 2008, Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional.
19. Keputusan Presiden No.21 tahun 1989, tentang Kebijakan Pembangunan Kota.
20. Keputusan Presiden No.32 tahun 1990, tentang Pengelolaan Kawasan Lindung.
21. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 63PRT1993, tantang Garis Sempadan Sungai,
daerah Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai, dan Bekas Sungai. 22.
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06PRTM2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan.
D. PRINSIP PERENCANAAN
1. Maksud
Tidak adanya pedoman perencanaan wilayah permukiman yang terstruktur menjadikan pembangunan di wilayah desa Jemur berkembang seiring dengan kebutuhan
masyarakat tanpa adanya pedoman dasar perencanaan wilayah yang baik.
2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan Dokumen Rencana Pengembangan Lingkungan Permukiman ini adalah:
a. Mengkonsolidasi peraturan pembangunan dalam wilayah cakupan
b. Menciptakan kerangka acuan penggunaan lahan di desa Jemur
c. Memajukan kualitas hidup dan kesejahteraan bagi masyarakat desa Jemur
d. Menyokong pembangunan yang berwawasan lingkungan dan kerkelanjutan
e. Memaksimalkan kesempatan bagi pertumbuhan lingkungan usaha dan penyerapan
tenagan kerja khususnya pada area komersial umum. f.
Merangsang tersediannya perumahan yang terjangkau dan beragam g.
Mendorong terciptanya lingkungan permukiman yang aman dan aksesibel
25
h. Mengidentifikasi dan melindungi hal-hal yang memiliki kontribusi terhadap lokalitas,
rupa, warisan lingkungan dan budaya dari desa Jemur
E. GUNA LAHAN
Peraturan yang terdapat dalam bab ini menjelaskan jenis zona yang terdapat dalam RPLP, jenis pembangunan yang diperbolehkan, pembangunan yang harus dikonsultasikan dan
pembangunan yang tidak diperbolehkan ditiap zonasi. Adapun jenis-jenis wilayah zonasi yang terdapat dalam dokumen perencanaan ini adalah:
1. Guna Lahan dan Kontrol Pembangunan
Peraturan-peraturan dari zonasi harus di cermati oleh pihak pemberi otoritas dalam menentukan pemberian izin dari permohonan pembangunan pada suatu lahan dengan zona
tertentu.
2. Zona Permukiman
Zona permukiman merupakan wilayah yang diperuntukan sebagai lahan permukiman yang sesuai dengan kapasitas serta aturan yang sudah ditetapkan oleh dinas terkait.
Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan wilayah adalah sebagai berikut: a.
Merupakan area yang sesuai bagi pembangunan permukiman tipe rumah tinggal b.
Zona permukiman memberikan kesempatan bagi pembangunan dengan fungsi bukan rumah tinggal, namun bentuk dan skala bangunan yang sesuai dengan lingkungan
permukiman sekitarnya. c.
Bagi area dengan luas lebih dari 1500 m2 dimungkinkan untuk dibangun perumahan multi unit housing
Dalam melaksanakan pembangunan banyak aturan yang terkait serta perlu adanya pemantauan serta izin pembangunan yang menjadi dasar dalam melaksanakan
pembangunan. Dalam hal tersebut tentunya pembangunan apa saja yang memerlukan pemantauan dan izin dalam membangun.
a. Akomodasi
b. Rumah kontrakan.
c. Fasilitas bersama
d. Rumah tinggal berdempetcouple
e. Rumah tinggal multi unit
f. Fasilitas pendidikan
g. Industri rumah tangga
h. Fasilitas peribadatan
i. Bangunan perkantoran umum
j. Arena rekreasi
Pembanguanan apa saja yang tidak diperbolehkan dalam zona ini? Pembangunan yang tidak diperbolehkan adalah yang tidak termasuk dalam bagian zona
permukiman.