17
Langkah 3 : Membangun Visi Atau Cita-Cita Masa Depan
Pada intinya, visicita-cita masa depan ini akan menguraikan gagasan, keinginan dan harapan masyarakat untuk mewujudkan kegiatan
pembangunan wilayah kelurahanDesa yang akan dituju pada masa mendatang.
Proses Pemetaan Swadaya :
a. Persiapan :
TIPP dan Tim fasilitator PLP-BK menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek yang akan dipetakan dalam Pemetaan Swadaya sesuai dengan lingkup kerja Pokja-Pokja TIPP.
Menyiapkan daftar data dan informasi lapangan yang perlu disepakati dan disesuaikan dengan kondisi lapangan, diantaranya
b. Pelaksanaan :
c. TIPP dibantu oleh relawan masyarakat melakukan transek serta melakukan
pengamatan lapangan dan menuangkannya dalam peta dasarkerja. d.
TIPP mencatat kembali kondisi prasarana dan sarana lingkungan baik yang masih baik atau sudah rusak tersebut ke dalam Format Profil Prasarana dan Sarana
Lingkungan e.
TIPP dapat membuat model atau maket untuk memudahkan visualisasi kondisi kawasan
f. TIPP juga mencatat daftar persoalan dan potensi lingkungan permukiman dengan
mengisi Format Masalah dan Potensi masyarakat serta menyempurnakan g.
Proses kesepakatan TIPP difasilitasi oleh tim konsultan, melakukan musyawarah atau rembug warga
untuk melengkapi dan menyepakati informasi-informasi penting yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan.
h. Pelaporan
Tenaga ahli pendamping dan TIPP menyusun laporan hasil kegiatan pengamatan lapangan yang telah disepakati warga. Laporan tersebut dilengkapi peta-peta tematik
rinci dengan skala ketelitian 1:5000 dan atau 1:10000. Peta Rona Awal
Peta rona awal adalah peta dasar yang telah dilengkapi dengan berbagai data dan informasi terbaru. Sumber data dan informasi peta rona awal dapat diperoleh dari hasil
pemetaan Pemetaan Swadaya yang telah dilakukan dan survey lapangan yang dilakukan Pokja TIPP.
2. Langkah Kegiatan Penyusunan Kompilasi Data
Adalah suatu tahap proses pemilihan dan pemilahan data, tabulasi data dan pengelompokanmensistematisasikan sesuai dengan materi yang diperlukan didalam
penyusunan laporan rencana penataan longkungan pemukiman desa Jemur. Data yang disajikan menurut urutan sesuai dengan sistematika yang dilengkapi dengan tabel, angka-
angka, diagram dan peta, yang disusun sedemikian rupa sehingga mudah dibaca. Hasilnya adalah buku kompilasi data, hal-hal pokok yang dikaji adalah:
a. Kedudukan kawasan perencanaan dalam konstelasi regional tentang;
b. Kebijakan pengembangan kebupaten kebumen
c. Kebijakan pengembangan kecamatan kebumen
d. Kebijakan pengembangan desa sekitar yang secara tidak langsung berhubungan
dengan perencanaan desa Jemur e.
Karakteristik daerah perencanaan f.
Orientasi geografis g.
Daya dukung fisik dasar, antara lain; topografi, hidrologi, jenis tanah dan batuan, iklim dan curah hujan serta mitigasi bencana
h. Karakteristik ekonomi dan sosial budaya penduduk setempat, antara lain;
kependudukan , perekonomian, fasilitas, utilitas, adat istiadat dan keamanan lingkungan.
3. Langkah Kegiatan Penyusunan Analisa
Secara keseluruhan tahap analisis ini dibagi menjadi 5 lima hal yaitu;
a. Rencana Alokasi Pemanfaatan Ruang
Rencana alokasi pemanfaatan ruang berisikan tentang rencana pengelolaan kawasan lindungkonservasi dan rencana pengembangan kawasan budidayafungsi kegiatan
perkotaan. Bagaimana kegiatan perencanaan dilakukan: -
Mengenali kondisi pola ruangperuntukan lahan eksisting berisikan: -
Tingkat kerusakan area konservasi, -
Tingkat pencemarankerusakan lingkungan bila ada,
18
- Kondisi area genanganbanjir bila ada,
- Kondisi ruang terbuka hijau,
- Kondisi ketidakteraturan perkembangan fungsi-fungsi kegiatan,
- Kecenderungan arah pergeseran peruntukan lahan
- Kondisi lahan-lahan potensial untuk pengembangan berbagai fungsi kegiatan
- Kondisi kelembagaan pengelola area konservasi, fasilitas sosial dan kelembagaan
pengelola pembangunan fungsi-fungsi kegiatan diwilayah desa. -
Hasil pemahaman di atas perlu disajikan kedalam peta yang jelas, informatif dan mudah dipahami.
- Melakukan analisis pengembangan pemanfaatan ruang
- Manfaat rencana pembangunan bagi warga, dampak negatif pembangunan
terhadap lingkungan sekitarnya dan antisipasi konflik sosial yang akan muncul serta mengkaji terhadap upaya pelibatan masyarakat setempat dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan. -
Solusi penanganan persoalan dan permasalahan dalam pengelolaan kawasan berfungsi lindung dan pengembangan kawasan budidayafungsi-fungsi kegiatan
perkotaan -
Identifikasi kawasan-kawasan yang perlu diprioritaskan penanganannya, -
Analisis kebutuhan pengelolaan kawasan berfungsi lindung dan pengembangan kawasan budidayafungsi-fungsi kegiatan perkotaan
- Analisis kelembagaan pengelolaan fungsi-fungsi kegiatan perkotaan.
- Menyepakati rencana alokasi pemanfaatan ruang wilayah desa
- Rencana pengelolaan kawasan lindungarea konservasi
- Rencana pengembangan kawasan budidayafungsi kegiatan perkotaan, berisikan;
- Rencana pengembangan perumahan,
- Rencana pengembangan kegiatan perdagangan dan jasa,
- Rencana pengembangan kegiatan industri kecilindustri rumah tangga,
- Rencana pengembangan pertanian
- Rencana pengembangan ruang terbuka hijau,
- Rencana pengembangan fasilitas sosial dll,
b. Menyusun rencana pengembangan kegiatan ekonomi mikro
- Rencana penetapan sektor-sektor unggulan perdagangan, pertanian dan
komoditinya, industri kecilkerajinan, perikanan, pariwisata, jasa, dll sebagai basis kegiatan ekonomi desa
- Rencana lokasi pengembangan dan kegiatan usaha,
- Rencana pengembangan prasarana dan sarana produksi,
- Rencana pengembangan jaringan pemasaran dan
- Rencana pengembangan kelembagaan pengelola kegiatan ekonomi masyarakat.
c. Menyusun rencana jaringan jalan, saluran drainase dan jembatan.
Rencana ini menguraikan kesepakatan rencana peningkatan dan pembangunan jaringan jalan, saluran dan jembatan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
aksesibilitas dan mobilitas diwilayah desa dan sekaligus mengamankan wilayah yang bersangkutan dari genanganbanjir melalui pengembangan saluran drainase yang
terintegrasi. -
Mengenali kondisi jalan, saluran dan jembatan diwilayah desa saat ini, meliputi; -
Isi kebijakan dan rencana-rencana pembangunan jaringan jalan, saluran dan jembatan diwilayah KelurahanDesa, oleh pemerintah KabupatenKota
- Kondisi baik, sedang, buruk jaringan jalan, saluran drainase dan jembatan yang
dilengkapi peta dengan skala ketelitian 1:10.000 -
Fungsimanfaat dan status jalan jalan desa, jalan kabupaten dan jalan non status -
Kondisi ruas-ruas jaringan jalan yang belum terintegrasi -
Arah dan pola aliran air yang perlu didukung peta topografikemiringan lereng. -
Kondisi saluran yang tidak terintegrasi dan berpeluang menimbulkan genanganbanjir.
- Saluran alam sungai yang dapat dimanfaatkan sebagai saluran pengering.
- Kondisi lembaga pengelola dan pemeliharaan saluran drainase dan jembatan, baik
pada tingkat desa maupun tingkat komunitas. -
Melakukan analisis pengembangan jaringan jalan, saluran dan jembatan Tahapan analisis yang perlu dilakukan, antara lain adalah:
- Mempersiapkan data, informasi, peta kerja kondisi jaringan jalan, saluran dan
jembatan, peta persil bangunan, peta peruntukan lahanland use dan peta kondisi