Keluarga Berencana KB .1. Pengertian KB Program Vasektomi

a Sosialisasi Primer Artinya sosialisasi pertama yang dijalani seseorang semasa kanak- kanak, dan berfungsi mengantar mereka memasuki kehidupan sebagai anggota masyarakat. b Sosialisasi Sekunder Artinya sosialisasi lanjutan dimana seseorang menjalani sosialisasi di sektor – sektor kehidupan yang nyata dalam masyarakat. 2.3 Keluarga Berencana KB 2.3.1. Pengertian KB Menurut Entjang, KB adalah suatu upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga Ritonga, 2003;87. Menurut WHO Expert Committee, 1970, KB adalah tindakan yang membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengkontrol waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami dan istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga bkkbn.go.id2009. Jadi KB Family Planning, Planned Parenthood adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah anak dan membuat jarak kehamilan dengan menggunakan alat kontrasepsi, untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

2.3.2. Tujuan KB

Adapun tujuan dari pelaksanaan program KB, antara lain : 1. Tujuan utama yaitu membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan sosial ekonomi suatu keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Universitas Sumatera Utara 2. Tujuan lain meliputi pengaturan kelahiran, pendewasaan usia perkawinan, peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga. 3. Kesimpulan dari tujuan program KB adalah memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak, keluarga, dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi. Tujuan KB berdasarkan RENSTRA 2005-2009, meliputi : 1. Keluarga dengan anak ideal 2. Keluarga sehat 3. Keluarga berpendidikan 4. Keluarga sejahtera 5. Keluarga berketahanan 6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya 7. Penduduk Tumbuh Seimbang PTS bkkbn.go.id2009.

2.4 Program Vasektomi

Indonesia menghadapi masalah dengan jumlah dan kualitas sumber daya manusia dengan kelahiran 5.000.000 pertahun. Untuk dapat mengangkat derajat kehidupan bangsa telah dilaksanakan secara bersamaan pembangunan ekonomi dan Keluarga Berencana yang merupakan sisi masing-masing mata uang. Bila gerakan keluarga berencana KB tidak dilakukan bersamaan dengan pembangunan ekonomi, dikhawatirkan hasil pembangunan Universitas Sumatera Utara tidak akan berarti. Demikian pula halnya dalam masa yang akan datang. Tanpa adanya usaha- usaha pencegahan perkembangan laju peningkatan pendudukan yang terlalu cepat,usaha- usaha di bidang pembangunan ekonomi dan sosial yang telah dilaksanakanmaksimal akan tidak berfaidah Manuaba,1998. Program KB merupakan salah satu usaha penggulangan masalah kependudukan. Program KB adalah bagian yang terpadu dalam program pembangunan nasional dan bertujuan untuk turut serta menciptakan kesejahteraan ekonomi, spiritual dan sosial budaya penduduk Indonesia agar dapat dicapai keseimbangan yang baik dengan kemampuan produksi nasional. Gerakan KB Nasional telah mempunyai landasan hukum yang kokoh berpaudang-undang nomor 10 tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera. Di dalam Bab 1 ketentuan Umum Pasal 1 nomor 12 dan undang-undang tersebut, dinyatakan bahwa KB adalah upaya peningkatankepedulian dan peran serta masyarakat melalui pendewasaaan usia perkawinan pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera BKKBN dan UNICEF, 1992. Pendapat Malthus Manuaba,1998 yang mengemukakan bahwa pertumbuhan dan kemampuan mengembangkan sumber daya alam laksana deret hitung, sedangkan pertumbuhan dan perkembangan manusia laksana deret ukur,sehingga pada satu titik sumber daya alam tidak mampu menampung pertumbuhan manusia telah menjadi kenyataan. Berdasarkan pendapat demikian diharapkan setiap keluarga, memperhatikan dan merencanakan jumlah keluargayang diinginkan. Keluarga sebagai unit terkecil kehidupan bangsa diharapkan menerima Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera NKKBS yang berorentasi pada “Catur Warga” atau Zero population growth pertumbuhan seimbang.Gerakan Keluarga Berencana Nasional Indonesia Universitas Sumatera Utara telah berumur panjang sejak 1970 dan masyarakat dunia menganggap Indonesia berhasil menurunkan angkakelahiran dengan bermakna. Masyarakat dapat menerima hampir semua metodemedis teknis Keluarga Berencana yang dicanangkan oleh pemerintah. Manuaba,1998 Pemerintah meluncurkan gagasan baru, yaitu : keluarga berencana mandiri artinya masyarakat memilih metode KB dengan biaya sendiri melalui KB lingkungan biru 1985 dan KB lingkaran emas 1988. Mengarahkan pada pelayanan Metode Kontrasepsi Efektif MKE : AKDR, suntikan KB, Susuk KB,dan Kontap. Salah satu metode kontrasepsi efektif adalah vasektomi yang digunakano l e h l a p i s a n m a s y a r a k a t y a n g t i d a k m e n g i n g i n k a n a n a k l a g i . U n t u k m e n j a d i akseptor kontrasepsi vasektomi diperlukan syarat-syarat atau indikasi- indikasi,antara lain : umur calon akseptor tidak kurang dari 30 tahun, pasangan suami istri telah mempunyai anak minimal 2 orang dan anak paling kecil sudah berumur diatas 2 tahun. Perkembangan vasektomi sebagai Kontrasepsi mantap  Tahun 1954, India mulai menggunakan vasektomi sebagai kontrasepsi mantap.  Tahun 1960, Pemerintah Amerika Serikat melegalisir vasektomi untuk sterilisasi sukarela.  Tahun 1970, Pemerintah Indonesia mengirim beberapa ahli bedah senior ke India untuk meninjau pelaksanaan vasektomi sebagai cara kontrasepsi.  Tahun 1971, Program pelayanan vasektomi dilaksanakan di Jakarta RS. DR. Ciptomangunkusumo, kemudian disusul di Yogyakarta RS. Bethesda, di Semarang RS. Kariadi, dan di Surabaya RS. DR. Soetomo.  Tahun 1974, Di Cina. Dr. Li Shunqiang, direktur Chongqiang Family Planing Scientific Research Institute, memperkenalkan vasektomi tanpa pisau sebagai cara kontrasepsi mantap dengan teknik pembedahan dan peralatan yang sederhana tidak invasif dan lebih aman. Universitas Sumatera Utara  Tahun 1988, dr. Apichart Narapathpongpron dari Thailand memperkenalkan teknik vasektomi tanpa pisau kepada para ahli di Indonesia.  Tahun 1989, Prof. Dr. Widjoseno Gardjito, dr. H. Djoko Rahardjo, dr. Rudi Yuwana dan dr. Sungsang Rochadi, mempelajari teknik vasektomi tanpa pisau di Thailand dengan dr. Apichart Narapathpongpron.  Tahun 1990, Perkumpulan Kontrasepsi Mantap Indonesia PKMI memperkenalkan teknik VTP secara luas di Indonesia. BKKBN,2007 KBRN medan : Dalam tahun 2011 Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional menargetkan 100.000 pria menjadi peserta KB. BKKBN menargetkan ada 100.000 pria yang akan menjalani operasi medis vasektomi di tahun 2011 ini, kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Sugiri Syarief saat melakukan kunjungan kerja ke Sumatera Utara. Sugiri Syarief menjelaskan, untuk merealisasikan hal tersebut BKKBN akan terus melakukan sosialisasi mengenai KB dan kependudukan ke seluruh daerah di Indonesia serta menggencarkan program sosialisasi dan pelayanan KB di daerah perbatasan, tertinggal dan terpencil di seluruh wilayah indonesia. Selain itu, BKKBN juga menggandeng sejumlah pihak untuk bekerja sama dalam menyosialisasikan KB dan kependudukan kepada masyarakat. BKKBN,2008 Salah satu kerja sama yang telah dilakukan sejak lama antara lain dengan TNI, Kata Sugiri Syarief. Menurut dia, kerja sama dengan TNI sangat membantu BKKBN sebab secara struktural, TNI memiliki kekuatan yang luar biasa dan dapat menjangkau ke seluruh wilayah Indonesia, bahkan sampai di daerah yang sangat terpencil. Sugiri juga menambahkan jajaran TNI tidak pernah berhenti mendukung Program KB. Universitas Sumatera Utara Akseptor vasektomi di Sumatera Utara untuk pertengahan tahun 2009 sudah melampaui target pusat yang hanya meminta 870 akseptor. Sementara, baru 6 bulan berjalan di tahun 2009, akseptor yang diperoleh sudah mencapai 883 orang. Artinya 100 target yang diinginkan pusat sudah terlampaui. Sukses dan meningkatnya akseptor vasektomi di Sumut berkat kerja keras berbagai pihak terutama jajaran Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional BKKBN Sumut bidang KBKR di bagian Seksi Peran Serta Pria. Sebelumnya, pada 2 atau 3 tahun lalu pencapaian program KB pria sangat kecil di Sumut, bahkan bisa dikatakan sangat sulit. Dulu mencari 2 akseptor KB pria untuk dilakukan vasektomi, sangat sukar. Bayangkan sekarang bisa tembus mencapai 883 akseptor dari 870 akseptor yang di targetkan. Pada tahun 2008 lalu BKKBN Sumut juga mencapai target KB pria dengan cara MOP,dari 400 akseptor yang ditargetkan, tercapai 415 akseptor. Sehingga oleh pusat ditambah target 2 kali lipat menjadi 870 akseptor dan ternyata target itu tercapai juga. Banyak kendala dalam program KB termasuk KB, baik dari segi geografis, sosial dan budaya, sasaran dan prasarana. Misalnya sarana dan prasarana, hingga sekarang banyak Kabupaten di Sumut yang belum memiliki dokter ahli urologi, sehingga jika dilakukan pelayanan KB Pria dengan cara MOP, pihak BKKBN membawa dokter ahli dari Medan. Kalau di Kota seperti Kota Medan, Binjai, T.Tinggi, Sibolga, P.Siantar, Kabupaten Deli Serdang, masih ada dokter ahli urologi. Tapi Kabupaten lainnya diSumut ahli urologi tidak ada. Pada program mendatang BKKBN akan melatih dokter di puskesmas agar dapat melakukan operasi pada pelayanan KB pria, sehingga tidak perlu mendatangkan dokter ahli dari Medan dan kota lainnya, karena dokter umum ternyata bias dilatih opersi untuk melayani vaksetomi. Meningkatnya keinginan kaum bapak untuk ikut KB pria ini menandakan kehadiran vaksetomi di tengah-tengah masyarakat telah dirasakan manfaatnya. Mereka datang tanpa dipaksa dengan kemauanya sendiri hingga dipaksa dengan kemauanya sendiri hingga Universitas Sumatera Utara akhirnya membuat pihak BKKBN Sumut sebagai fasilitator yang memberikan operasi vaksetomi secara gratis lebih selektif lagi untuk mencari peserta vaksetomi tersebut. Seperti yang dialami Rangga, bukan nama sebenarnya, warga Medan baru-baru ini dirinya ngotot mendaftarkan diri agar bisa divaksetomi untuk tidak bisa punya anak lagi. Padahal, Rangga itu sebenarnya masih muda dan masih memiliki anak dua yang masih kecil-kecil. Atas pertimbangan dan berbagai pemikiran matang akhirnya Rangga diputuskan untuk dipending dulu bila ingin melakukan vaksetomi. Sebenarnya, penuli menilai Rangga sah-sah saja bila memang diberikan vaksetomi gratis. Namun, jika dibandingkan dengan Pak Wirya, juga bukan sebenarnya yang telah memiliki anak 6, maka sudah sepantasnya Pak Wirya lah yang berhak duluan mendapatkan operasi vaksetomi gratis tersebut.Menanggapi masalah tersebut, Kepala BKKBN Sumut, H Indra Wirdhana SH,MM, beberapa waktu lalu, sangat menyambut positif keberhasilan vaksetomi yang berhasil diperoleh pihaknya. Bahkan tak tanggung-tanggung, untuk tingkat lomba menghadapi Hari Keluarga Nasional Harganas ke16 di Jakarta, Sumut memenangkan juara I untuk daerah di luar Jawa-Bali, kategori daerah penghasil vasektomi terbaik. Ternyata yang lebih menarik dan praktis saat ini di Sumut khususnya di Kota Tebing Tinggi sebagai Kota percontohan vaksetomi yang mampu menggarap ratusan akseptor datang dari kaum ibu yang memaksa suaminya agar mau ikut KB Pria. Apalagi, Walikota setempat sangat mendukung warganya bila melakukan vasektomi dengan memberikan fasilitas pengganti upah kerja selama beberapa hari. Bahkan , tak jarang sejumlah kaum ibu di Kota Tebing Tinggi dan daerah lain seperti Kota Medan yang berujar , setelah suaminya divasektomi, libidonya meningkat. Dulu, jika ingin melakukan kewajibannya sebagai suami bisanya hanya 40kmjam, kini setelah divasektomi malah meningkat menjadi 60kmjam, ujar Tuti nama samaran saat ngobrol bersama penulis, beberapa waktu lalu. Sedangkan, Kepala BKKBN Sumut, H Indra Wirdhana Sh,MM pernah mengangkat, sukses mengajak kaum pria Universitas Sumatera Utara ber-KB bukan hanya dengan vaksetomi semata. Banyak cara lain yang bisa dilakukan, misalnya dengan menggunakan kondom. Apalagi saat ini diketahui kondom telah hadir dengan berbagai rasa dan bentuk. Ada rasa durian, strawberry dan lain-lain.Bahkan, bentuknya pun banyak yang berubah-ubah hingga ada yang bergerigi dan bergetar. Tapi itu bukan buatan BKKBN, tapi buatan pihak lain seperti sawsta. Ini semua dapat digunakan akseptor KB sesuai dengan keinginan dan nkebutuhan masing-masing sekaligus mencegah datangnya penyakit menular,kata Indra. Sebenarnya, kurang berhasilnya kaum bapak dalam menggunakan kondom sebagai alat kontrasepsi dikarenakan kurangnya sosialisasi di masyarakat ditambah lagi ada yang menyebut-nyebut bila menggunakan kondom, maka akan mengurangi kenikmatan yang diperoleh. BKKBN; 2008. Tahun 2010 program Keluarga Berencana KB melalui Vasektomi KB Pria di Provinsi Sumatera Utara tercatat melampaui target dan berjalan dengan baik. Peserta KB pria yang telah digaet oleh BKKBN Provinsi dari tahun ke tahun meningkat signifikan sesuai dengan target yang ditetapkan, dikatakan Kasi Advokasi dan KIE BKKBN Sumut Anthony SSos. Dijelaskan Antony, baru-baru ini, BKKBN Provinsi Sumut telah melakukan pelatihan vasektomi bagi dokter Puskesmas sebanyak 60 orang di Balai Pelatihan dan Pengembangan Keluarga Berencana BKKBN Sumut. Khusus dokter Puskesmas yang telah dilatih, katanya, nantinya akan melakukan tugasnya sebagai dokter spesialis KB pria. Sementara itu, BKKBN juga mempunyai dokter spesialis pelayanan vasektomi yakni dr Zahri A Rani SPu dan dr Arnold SPb. Mengharapkan program kontap KB pria vasektomi di Sumut di tahun mendatang dapat ditingkatkan lagi, mengingat jumlah dokter yang sudah terlatih cukup memadai untuk dilaksanakan di Kabupaten atau Kota dan menekan angka kelahiran dan penduduk di Indonesia. Dari 33 Kabupaten atau Kota seSumut, hanya 11 Universitas Sumatera Utara Kabupaten atau Kota yang mempunyai kontribusi terhadap Kontap Pria, diantaranya Kota Medan, Deli Serdang, Langka, Sibolga, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Humbang Hasudutan, Dairi, Binjai. Secara keseluruhan pencapaian Kontap Pria di Sumut hingga posisi bulan Desember telah dicapai 2.001 100,1 dari targetnya 2.000. Dari informasi Kasi Peningkatan Partisipasi Pria BKKBN Propinsi Sumut, pencapaian kesertaan KB pria di tahun 2009 mencapai 1.356 155,86 ekseptor. “Meningkatnya kesetaraan dan peran serta pria dalam berKB vasektomi, merupakan kemajuan yang sangat berarti bagi Sumut dan mempunyai daya ungkit dalam pencapaian secara nasional,” paparnya. Pihaknya mengharapkan, nantinya kelompok KB Pria di Kota Medan ini terbentuk dan berfungsi dan berperan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang partisifasi pria atau suami dalam ber-KB dan kesehatan reproduksi serta meningkatkan jumlah dan mengembangkan kegiatan kelompok KB Pria di Kota Medan umumnya Sumut. Di tempat terpisah, dr Zahri A Rani SPu mengatakan, antusias masyarakat dalam KB Pria vasektomi cukup besar. Bahkan, Kader KB Pria Togar cukup alot dan kerja keras untuk mendapatkan priasuami untuk ikut ber-KB. Di tahun 2010 target yang ditentukan BKKBN pusat sebanyak 2.000 akseptor, kesertaan priasuami ikut ber-KB dan reproduksi di Kota Medan tercatat meningkat siknifikan. Rata – rata peserta KB Pria vasektomi yang dibawa penggarap setiap harinya 5 sd 10 orang. Bahkan, untuk Kota Medan telah melampui target atau tercapai 660 170,10 akseptor dari jumlah Perkiraan Permintaan Masyarakat PPM sebanyak 388,” pungkasnya. Sementara itu, Kepala BKKBN Indra Wirdhana SH MM mengatakan, dengan dilatihnya 60 orang dokter diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dan optimal terhadap keberhasilan dan pencapaian kontap Pria di masa yang akan datang. Kepala BKKBN Provinsi Sumatera Utara didampingi Kepala Badan KB dan PKS Kota Binjai Hj.Sriwaty, SH, M.Hum melakukan pertemuan dengan kader KB, PPLKB atau PLKB Universitas Sumatera Utara melakukan sosilisasi sejauh mana sudah PengetahuanSikap dan Prilaku Para Petugas Lapangan sebagai ujung tombak di lini lapangan. Sri Hariyati PPLKB Kecamatan Binjai Kota yang sudah bertugas lebih kurang 20 tahun, mencoba menggarap kaum Bapak untuk menjadi peserta KB dengan metode vasektomi cukup ternyata cukup berhasil . Dari kemampuan melakukan advokasi dan KIE ternyata dalam waktu relatif singkat berhasil mengajak sebanyak 5 orang Bapak untuk menjadi peserta KB dengan metode opersi pria. Dengan demikian peserta KB Pria dengan metode operasi pria MOP di Kota Binjai sebanyak 6 orang dan telah berhasil melampaui sasaran sebanyak 5 orang peserta KB pria dengan metode operasi pria pada tahun 2008. Namun bila dibandingkan dengan pencapaian peserta KB pria dengan metode operasi pria dari Kota Tebing Tinggi masih sangat jauh, dimana Kota Tebing Tinggi yang jauh lebih kecil dibandingkan dengan Kota Binjai telah mencapai sebanyak 116 orang sampai dengan bulan Maret 2008. Namun demikian sampai dengan bulan Maret 2008 pencapaian peserta KB Pria dengan metode operasi pria sebanyak 122 orang diperoleh dari Kota Tebing Tinggi sebanyak 116 peserta dan dari Kota Binjai sebanyak 6 peserta. Mendukung Program Pemerintah dua anak cukup, 51 pria di Kabupaten Langkat, meminta dirinya secara ikhlas untuk divasektomi. Ada 51 pria yang kita vasektomi sekarang ini, dikatakan Darwan Hasrimy yang juga Kepala Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Langkat, di Stabat, seperti dikutip Antara. Mereka ikut Pelayanan KB ini melalui Program KB Vasektomi, sehingga nantinya diharapkan program tersebut akan semakin berkembang dan diminati oleh kaum pria khususnya di Kabupaten Langkat. Program tersebut dilakukan setelah melalui berbagai penyuluhan ke lapangan, dimana 51 pria dengan ikhlas meminta untuk dilakukan Vasektomi. Universitas Sumatera Utara Selain Vasektomi, juga dilaksanakan pelayanan Program KB lainnya, seperti IUD, Implant, Kondom, Kontab Pria, Kontab Wanita, Suntik, Pil. Darwan Hasrimy juga menjelaskan bahwa pasangan usia subur di Kabupaten Langkat berjumlah 192.175 pasangan, sedangkan yang ber-KB terdapat sebanyak 127.178 pasangan. Pasangan Usia Subur sebanyak lebih kurang 65.000 orang, maka instansinya menargetkan di tahun 2011 ini bias diwujudkan 37.305 orang, terdiri dari IUD 2.294 akseptor, Kontab Pria 70 akseptor, Kontab Wanita 725 akseptor, implant 2.250 akseptor, suntik 10.680 akseptor, pil 15.657 akseptor dan kondom 5.679 akseptor. www.tribunmedan.com106 2011. Kegagalan akseptor dalam program kontrasepsi Keluarga Berencana KB di Sumatera Utara Sumut tahun 2010 mencapai 126 kasus. Jumlah tersebut diperkirakan menurun di tahun 2011, hingga Maret 2011 kasus yang ditemukan 24 kasus. Hal itu disebabkan kurang hati-hatinya para medis, bidan ataupun dokter dalam pemasangan serta akseptor tidak mengindahkan aturan yang disampaikan dokter kepada akseptor tersebut, kata Kepala Seksi Kasi Advokasi dan Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Propinsi Sumut, Anthoni SSos kepada MedanBisnis, Selasa 76 di ruang kerjanya. Kasus kegagalan tersebut, jelaskannya, hingga Maret 2011 ditemukan 5 kasus akseptor IUD spiral, Medis Operasi Pria MOP 1 kasus, Medis Operasi Wanita MOW 10 kasus dan Implan susuk 8 kasus. Sedangkan tahun 2010 dengan 126 kasus yang ditemukan terdiri dari pemakaian IUD 48 kasus, metode MOW 21 kasus, metode MOP 3 kasus, dan pengguna implan 54 kasus. Disebutkan, efek samping atau kegagalan komplikasi penggunaan kontrasepsi dapat dikurangi melalui peningkatan kualitas pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Untuk upaya yang dilakukan adalah melalui interaksi antara klain dan provider melalui penerapan persetujuan klain KB dan pasangan atas informasi dan penjelasan pelayanan KB mengenai tindaan medis yang akan dilakukan, ungkapnya. Dikatakannya, Universitas Sumatera Utara kasus komplikasi terhadap implan juga masih terjadi. Kasusnya ditemukan sebanyak 95 kasus ditahun 2010, yakni penggunaan implan 44 kasus, MOP 4 kasus, MOW 6 kasus dan IUD 41 kasus. Untuk keberhasilan target pencapaian KB pria atau vasektomi medis operasi pria mencapai 52 atau 975 akseptor KB pria dari yang ditargetkan tahun 2011 sebesar 1.890 kepesertaan. zahendra BKKBN Harapkan 50 Persen Target Dicapai dari TNIKB Kes Deputi KBKR Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional BKKBN Pusat, Wicaksono menyebutkan, secara nasional tahun 2011 ini mampu menggaet akseptor baru dari pasangan usia subur sebanyak 7, 2 juta. Dari target tersebut, kita optimis 50 persennya diperoleh dari Bakti Sosial TNIKB Kesehatan yang digelar secara nasional ini, kata Wicaksono usai pencanangan Bakti Sosial TNI KBKes di Lapangan, Limapuluh, Batubara. Kerjasama dengan TNI dengan sasaran koordinasi kerja. Soalnya, TNI memiliki jaringan personil yang menjangkau hingga ke pelosok tanah air. Harapannya, kerjasama ini bisa menggerakan semua lini di lapangan untuk bersinergi menggerakkan masyarakat agar mengikuti program KB, jelasnya. Pada prinsipnya, sebut Wicaksono lagi, masyarakat mengetahui dan menyadari dengan hati nurani akan pentingnya program KB. Untuk itu, harus tertanam dalam jiwa masyarakat untuk memiliki keluarga kecil bahagia dan sejahtera dengan dua anak itu lebih baik. Kepala Staf KODAM IBB BRIGJEN TNI Murdjito menegaskan, ketidak sinambungan pertumbuhan penduduk bisa mengganggu stabilitas negara. Untuk itu, percepatan revitalisasi program keluarga berencana harus direalisasikan. Contoh singkat, kata Kasdam dari sisi ekonomi dan sosial. Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali membuat sulitnya untuk mendapatkan hidup yang layak. Situasi ini akan berakibat pada kehidupan masyarakat yang berdampak juga dengan keamanan. TNI sendiri, katanya, melihat hal ini Universitas Sumatera Utara sebagai bagian yang harus didukung untuk percepatan revitalisasi KB program. Bentuk dukungan mulai dari pusat hingga ke daerah-daerah. Dukungan kita segenap sumber daya yang ada. Mulai dari Babinsa dan dokter-dokter yang kita miliki walaupun secara teknis sifatnya sebagai pendukung, jelas KASDAM Kepala Staf KODAM IBB. Bagi TNI, lanjutnya, program dua anak memang satu keharusan. Bagi TNI maksimal punya anak dua. Itu harus. Saya sendiri punya anak perempuan dua. Saya punya menantu laki-laki dua. Kan sama saja, ungkap Kasdam lagi. Hal senada juga diungkapkan Gubsu yang diwaliki Staf Ahli Hj Sabrina. Menurutnya, program kependudukan harus diprioritaskan. Soalnya, semua visi misi Gubsu baik rakyat tidak sakit, tidak lapar dan punya masa depan, semuanya berkaitan dengan pengendalian penduduk. Selain pengendalian kependudukan, harus juga diimbangi dengan tingkat kualitas kependudukan, tambahnya. Sementara, Kepala BKKBN Sumut H Nofrizal mengharapkan, dengan kegiatan itu semua masyarakat bisa mengetahui informasi dan mendapatkan pelayanan KB secara prima di lapangan. Kedua, katanya, BKKBN akan berupaya menyosialisasikan agar tidak terjadi perkawinan usia dini. Minimal usia wanita untuk menikah di 20 tahun, dan pria 25 tahun. Kita akan perkuat program ini, kata Nofrizal. Pencanangan TNIKB Kes di Batubara mendapatkan respon positif dari Bupati OK Arya. Alasannya, karena di daerah tersebut warga lebih banyak hidup sebagai petani dan nelayan. Mereka berpenghasilan rendah dan banyak anak. Jadi, revitalisasi program KB di Batubara memang satu keharusan. Batubara sebagai kabupaten baru. Belum lengkap sarana dan prasarana kesehatan. Rumah sakit belum siap. Tapi kita upayakan program KB ini berjalan dengan segenap fasilitas yang ada, katanya. Universitas Sumatera Utara Moniran 38 warga Kampung Mangke, Batubara yang hadir menemani istrinya Legiyem 35 di acara tersebut mengaku, kegiatan itu sangat membantu mereka untuk ber KB. Saya sudah punya anak empat. Paling kecil usia 9 bulan. Kami merasa bersyukur ada acara KB seperti ini, ungkapnya. Hal senada juga dikatakan, Mita 24. Ibu satu anak ini datang bersama seorang anak. Dia sudah mendapat izin suami ikut KB implan. Tapi, sampai tadi didalam, saya malah diberi IUD bang. Jadi, makin lamalah punya anak nanti, katanya. Hari itu juga ada pelayanan vasektomi, pelayanan KB suntik, Pil dan lain-lain. Program Keluarga Berencana KB di Propinsi Sumatera Utara bisa dikatakan berhasil dan berjalan dengan baik. Terbukti, target dari program kesertaan KB pria atau vasektomi untuk tahun 2010 di Sumut tercatat melampaui targetnya. “Artinya, peserta KB pria yang telah digaet oleh BKKBN Propinsi dari tahun ke tahun meningkat signifikan sesuai dengan target yang ditetapkan,” kata Kasi Advokasi dan KIE BKKBN Sumut Anthony SSos. Dalam mensosialisasikannya, baru-baru ini BKKBN Provinsi Sumut melakukan pelatihan vasektomi bagi dokter Puskesmas sebanyak 60 orang se-Sumatera Utara di Balai Pelatihan dan Pengembangan Keluarga Berencana BKKBN Sumut. Dalam latihan bagi dokter Puskesmas dilakukan juga pelayanan vasektomi yang dilakukan oleh dokter spesialisnya asal BKKBN, yakni dr Zahri A Rani SPu dan dr Arnold SPb. “Kita mengharapkan program kontap KB Pria vasektomi di Sumut di tahun mendatang dapat ditingkatkan lagi, mengingat jumlah dokter yang sudah terlatih cukup memadai untuk dilaksanakan di Kabupaten atau Kota dan menekan angka kelahiran dan penduduk di Indonesia,” kata Toni panggilan akrabnya. Anthony menambahkan lagi, dari 33 Kabupaten atau Kota seSumut, hanya 11 Kabupaten atau Kota yang mempunyai kontribusi terhadap Kontap Pria, di antaranya Kota Medan, Deli Serdang, Langkat, Sibolga, Tebing Tinggi, Serdang Bedagai, Humbang Hasudutan, Dairi, Binjai. “Secara keseluruhan Universitas Sumatera Utara pencapaian Kontap Pria di Sumut hingga posisi bulan 26 Desember telah dicapai 2.063 dari targetnya 2.000,” katanya. Pihaknya mengharapkan, nantinya kelompok KB Pria di Kota Medan ini terbentuk dan berfungsi dan berperan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang partisifasi priasuami dalam berKB dan kesehatan reproduksi serta meningkatkan jumlah dan mengembangkan kegiatan kelompok KB Pria di Kota Medan umumnya Sumut. Di tempat terpisah, dr Zahri A Rani SPu mengatakan, antusias masyarakat dalam KB Pria vasektomi cukup besar. Bahkan, Kader KB Pria Togar cukup alot dan kerja keras untuk mendapatkan priasuami untuk ikut ber-KB. “Untuk tahun 2010 target yang ditentukan BKKBN pusat sebanyak 2.000 akseptor, kesertaan priasuami ikut ber-KB dan reproduksi di Kota Medan tercatat meningkat siknifikan. Rata–rata peserta KB Pria vasektomi yang dibawa penggarap setiap harinya 5-10 orang. Bahkan, untuk Kota Medan telah melampui target atau tercapai 660 170,10 persen akseptor dari jumlah Perkiraan Permintaan Masyarakat PPM sebanyak 388,” jelasnya. Sementara itu, Kepala BKKBN Indra Wirdhana SH MM mengatakan, dengan dilatihnya 60 orang dokter diharapkan dapat memberikan kontribusi yang baik dan optimal terhadap keberhasilan dan pencapaian kontap Pria di masa yang akan datang. Pentingnya KB, Tren Positif Warga Sumut dari program-program BKKBN tersebut di atas, salah satu tujuannya adalah percepatan pencapaian target Millennium Development Goals MDGs dapat diwujudkan secara merata di setiap wilayah. Setiap penduduk dan keluarga diberi kesempatan untuk meningkatkan kapasitas dan kemandiriannya dalam memenuhi kebutuhan sosial dasar mereka seperti pendidikan, kesehatan dan kesempatan berusaha. Universitas Sumatera Utara BKKBN Propinsi Sumut menjadikan Pasangan Usia Subur PUS sebagai sasaran target untuk akseptor kesertaan KB sebanyak 372.401 PUS dengan IUD dapat dilayani menjadi peserta KB baru. Hal tersebut guna menekan angka laju pertumbuhan penduduk di Sumatera Utara Sumut. Rincian per mix kontrasepsi untuk peserta KB baru yaitu Intra Uterine device IUD 23.674 6,36, Medis Operasi Wanita 8.612 2,31, Medis Operasi Pria 2.088 0.56, Kondom 60.000 16,11, Implant 33.050 8,87, Suntik 124.377 33,40 dan Pil 120.600 32,8. Sementara rincian untuk masing masing per mix kontrasepsi yaiitu IUD hingga Maret capai 4876, Kondom 7800, Suntik 30.108, Pil 29,445, Implan 4.429, dan MOW 1555. Kepala BKKBN Perwakilan Propinsi Sumut, H Nofrijal SP MA menjelaskan, pada tahun 2011 diperkirakan dapat terbina PUS sebagai peserta KB aktif dari pasangan usia subur PUS proyeksi sebanyak 2.326.172 pasangan atau 64,64 dari PPM PA tahun 2011 sebanyak 1.503.664 peserta. Dengan rincian per mix kontrasepsi yaitu : IUD 153.627 10,22, MOW 114,.944 7,64, MOP 5.029 0.33, Kondom 91.691 6,10, Implant 133.741 8,89, Suntik 503.370 3,48 dan Pil 501.262 33,34. Tahun 2011 juga, kontrasepsi menjadi target BKKBN Propinsi Sumut, seperti jenis IUD menargetkan pencapaian sebanyak 23.673 dan telah menjaring sebanyak 10.975 peserta atau pencapaian sekira 46,36. Untuk Medis Operasi Wanita MOW menargetkan sebanyak 8.612 dengan pencapaian sebesar 3.754 peserta atau sekira 43,59 persen, Kondom yang ditargetkan sebanyak 60.000 dengan pencapaian sebanyak 15.718 peserta 26,20 persen, Implant sebanyak 33.050 dengan pencapaian sebanyak 12.052 36,47 persen, target suntik sebanyak 124.377 dengan pencapaian 53.802 peserta 43,26 persen. Kontrasepsi jenis pil yang ditargetkan sebanyak 120.600 dengan pencapaian sebanyak 54.659 peserta 45,32 persen. Nofrizal mengatakan, sejak tiga tahun terakhir, yakni tahun 2008 hingga 2010, angka ibu hamil di Sumut terjadi penurunan. Artinya, tren positif masyarakat dalam mengenal Universitas Sumatera Utara pentingnya KB terus meningkat. Sebagaimana dicatat, angka ibu hamil Bumil tahun 2008 berjumlah 89.542 jiwa, tahun 2009 berjumlah 87.296 jiwa dan tahun 2010 berjumlah 87.242 jiwa. Dengan adanya penurunan angka ibu hamil setiap tahunnya, korelasinya membuat pasangan usia subur PUS teralih menjadi peserta KB aktif. Untuk tahun 2008, dari jumlah 2.033.731 PUS di Sumut, sebanyak 1.246.427 PUS sudah menjadi peserta KB aktif PA. Tahun 2009, 2.092.103 PUS beralih menjadi PA sebanyak 1.299.450. Sedangkan tahun 2010, dari 2.151.759 PUS dan yang beralih menjadi peserta KB Aktif sebanyak 1.348.110, jelas Nofrijal.Sampai Juni 2011 semester I, Perwakilan BKKBN Propinsi Sumut melayani 189.488 peserta KB baru atau 50,88 persen. Jumlah ini hampir sama dengan tahun 2010 sebesar 50,87 persen. Sementara kabupatenkota di Sumut yang mencapai peserta KB baru tertinggi, ungkap Kepala BKKBN Propinsi Sumut, yaitu Kabupaten Labuhan Batu Selatan sebesar 97 persen, Labuhan Batu Utara 69 persen dan Batu Bara 67 persen. Proporsi tertinggi untuk jenis kontrasepsi PIL 35 persen dan Suntikan 34 persen. Untuk peserta KB baru pria-vasektomi dilayani 2532 atau 112 persen dari target 2088. Ini merupakan persentase tertinggi se Indonesia, maka kita sudah minta dukungan pembiayaan tambahan ke BKKBN pusat. Sampai Juni tahun lalu dicapai 57 persen, kata Nofrijal lagi. Ia menjelaskan, sampai Juni 2011, peserta KB aktif 1.456.460 atau 96,86 persen dari perkiraan 1.503.664. Realisasi program persiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja PKBR yaitu penumbuhan pusat informasi dan konseling remaja atau mahasiswa PIK remaja atau mahasiswa sampai Juni sebanyak 884 PIK atau 108 persen dari 817 target yang ditetapkan. Sementara untuk program ketahanan keluarga yang meliputi pengembangan kelompok bina keluarga balita, bina keluarga remaja dan bina keluarga lansia, sampai Juni 2011 tercatat keluarga yang aktif dalam kelompok BKB sebesar 58.836 81,72 dari target 72.000. BKR sebesar 32.776 55,55 dari target 59.000. Sampai Juni program Universitas Sumatera Utara pemberdayaan ekonomi keluarga tercatat sebesar 2.445 atau 97,1 persen dari target 2.519, rinci Nofrijal. Selama semester I tahun 2011, sebut Nofrijal, telah dilakukan upaya penguatan kemitraan, promosi dan sosialisasi, capacity building dan pelayanan bakti sosial. Kegiatan itu antara lain Rakerda, pembentukan kesepakatan operasional bersama TNI dan IBI, pelatihan CTU IUD dan implant untuk 2000 orang bidan dan dokter, bakti sosial TNI-KB Kes. Juga pencanangan bakti sosial TNI dan bakti sosial IBI KB Kes, Road show semarak hari ketahanan tingkat nasional di Sumut dan puncak peringatan hari keluarga tingkat nasional dan tingkat propinsi. Spektrum Minggu, 30102011.

2.4.1 Definisi Vasektomi

Adalah tindakan operasi ringan dengan cara mengikat mati cauterizing dan memotong saluran sperma sehingga sperma tidak dapat lewat dan air mani tidak mengandung spermatozoa, dengan demikian tidak terjadi pembuahan, operasi berlangsung kurang lebih 15 menit dan pasien tak perlu dirawat. Operasi dapat dilakukan di Puskesmas, tempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas dokter ahli bedah, pemerintah dan swasta, dan karena tindakan vasektomi murah dan ringan sehingga dapat dilakukandilapangan. Siswosudarmo,2007. Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong saluran mani vas defferent, sehingga sel sperma tidak keluar pada saat senggama. Vasektomi ini tidak sama dengan kebiri atau kastrasi yang mengangkat buah pelir, bekas operasi hanya berupa satu luka kecil ditengah atau diantara kiri dan kanan kantong zakar kantong Buah Pelir. Namun karena operasi kontrasepsi ini bersifat permanen pada akhirnya, maka pria yang ingin melakukannya harus sudah benar-benar yakin tidak ingin memiliki anak lagi dan tidak akan berubah pikiran. Universitas Sumatera Utara Pria yang sudah melakukan vasektomi masih terus memproduksi sel benih seperti biasa yang diproduksi buah zakar. Hanya saja karena salurannya diputus tidak bisa keluar bersama ejakulasi. Sel-sel benih itu akan diserap lagi oleh tubuh dan tidak membahayakan kesehatan. Vasektomi juga tidak mempengaruhi hormon testosteron. Keuntungan Vasektomi : a. Tidak ada mortalitas. b. Morbiditas kecil sekali. c. Pasien tidak perlu dirawat di RS. d. Dilakukan dengan anestesi lokal atau pembiusan setempat dan hanya berlangsung kurang lebih 15 menit. e. Efektif, karena dapat dicek kepastiannya dilaboratorium. f. Teknik operasi kecil yang sederhana dapat dikerjakan kapan saja. g. Komplikasi yang dijumpai sedikit dan ringan h. Biaya murah dan terjangkau oleh masyarakat i. Vasektomi akan mengalami klimaktorium dalam suasana alami j. Baik yang dilakukan pada laki-laki yang tidak ingin punya anak. k. Vasektomi lebih murah dan lebih sedikit komplikasi dari sterilisasi tubulus. l. Laki-laki memiliki kesempatan untuk mengubah kontrasepsi dengan istrinya. m. Tidak mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menikmati hubungan seksual. Kelemahan-kelemahan Vasektomi : a. Harus dengan tindakan pembedahan. b. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan pendarahan dan infeksi. c. Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma 0 dalam beberapa hari atau minggu untuk dapat berhubungan dengan bebas agar tidak terjadi kehamilan. d. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai anak lagi Universitas Sumatera Utara e. Masih merupakan tindakan operasi maka pria masih merasa takut. f. Beberapa laki-laki takut vasektomi akan mempengaruhi kemampuan seks atau menyebabkan masalah ereksi. g. Ada sedikit rasa sakit dan ketidaknyamanan beberapa hari setelah operasi, rasa sakit ini biasanya dapat lega oleh konsumsi obat-obatan lembut. h. Seringkali harus melakukan dengan kompres es selama 4 jam untuk mengurangi pembengkakan, perdarahan dan rasa tidak nyaman dan harus memakai celana yang dapat mendukung skrotum selama 2 hari. i. Pasien diminta untuk memakai kondom terlebih dahulu untuk membersihkan tabung dari sisa sperma yang ada. Untuk mengetahui yang steril atau tidak, pemeriksaan mikroskopis biasanya dilakukan 20-30 kali setelah ejakulasi. j. Vasektomi tidak memberikan perlindungan terhadap infeksi menular seksual termasuk HIV. k. Penyesalan setelah vasektomi lebih besar jika orang itu masih di bawah usia 25 tahun, telah terjadi perceraian atau anak yang meninggal. l. Dibutuhkan 1-3 tahun untuk benar-benar menentukan apakah vasektomi dapat bekerja efektif 100 persen atau tidak. Walaupun vasektomi dinilai paling efektif untuk mrngontrol kesuburan pria namun masih mungkin di jumpai suatu kegagalan. Vasektomi dianggap gagal bila: 1. Pada analisis sperma setelah 3 bulan pascavasektomi atau setelah 15 – 20 kali ejakulasi masih dijumpai spermatozoa. 2. Dijumpai spermatozoa setelah sebelumnya azoosperma 3. Istri pasangan hamil. Indikasi Vasektomi : a. Harus secara Sukarela. Universitas Sumatera Utara b. Mendapat persetujuan istri. c. Jumlah anak yang cukup. d. Mengetahui akibat-akibat Vasektomi. e. Umur calon tidak kurang dari 30 tahun. f. Pasangan suami istri telah mempunyai anak minimal 2 orang, dan anak paling kecil harus sudah berumur diatas 2 tahun. Kontra Indikasi Vasektomi : 1. Apabila pada peradangan kulit atau penyakit jamur didaerah skrotum. 2. Apabila ada tanda-tanda orchitis atau Epididimis 3. Apabila menderita DM yang tidak terkontrol. 4. Apabila menderita kelainan pembekuan darah. BKKBN,2007

2.4.2 Cara Kerja Vasektomi

Prinsipnya bagaimana menjadikan pipa saluran spermatozoa atau sel benih vasa deferens pria agar betul-betul dibuat buntu. Kita tahu saluran sel benih yang sebesar kabel telepon berada di dalam kantong buah zakar scrotum, Pipa ini menjadi penghubung yang mengalirkan sel benih yang diproduksi oleh buah zakar menuju kelenjar prostat yang berada d atasnya, di luar kantong zakar. Vasektomi dilakukan dengan cara pemotongan vas deferens sehingga saluran transportasi sperma terhambat dan proses penyatuan dengan ovum tidak bekerja. Seorang pria yang sudah divasektomi, volume air maninya sekitar 0,15 cc yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena scrotum yang mengalirkannya sudah dibikin buntu. Sperma yang sudah dibentuk tidak akan dikeluarkan oleh tubuh, tetapi diserap dihancurkan oleh tubuh. Di dalam prostat, sel benih lalu direndam oleh media berupa getah yang diproduksi oleh prostat. Selain itu disiram pula oleh cairan seminal, sehingga volumenya menjadi lebih Universitas Sumatera Utara banyak. Campuran ketiganya itu menjadi apa yang kita kenal sebagai air mani atau sperma. Jadi, sebagian besar air mani yang keluar itu sesungguhnya lebih banyak berisi getah prostat dan cairan seminal sekitar 95 persen, dan hanya sebagian kecil saja berisi sel benih sekitar 5 persen. Taruhlah sekali ejakulasi rata-rata mengeluarkan 5 cc air mani, volume sel benihnya mungkin hanya sekitar 0,15cc saja. Jadi, setelah seorang pria divasektomi, volume air mani yang sekitar 0,15 cc itu saja yang tertahan tidak ikut keluar bersama ejakulasi karena pipa yang mengalirkannva sudah dibikin buntu. Kendati yang sedikit ini besar maknanya dalam hal kesuburan, hampir tak ada artinya dalam urusan ejakulasi dan pernik seks lainnya. Teknik konvensional vasektomi yang lazim dilakukan dengan cara memotong pipa saluran sel benih, kemudian mengikat kedua ujung potongannya. Karena pipa alit ini ada pada kedua belah sisi buah zakar, pemotongan dilakukan pada kedua belah sisi. Caranya, dengan membius lokal dengan suntikan pada kulit sebelah pinggir kantong buah zakar setelah meraba lokasi pipa sel benihnya. Pada bagian ini lalu dibelek beberapa sentimeter untuk menemukan sang pipa. Pipa lalu ditarik keluar dan dipotong. kemudian masing-masing ujung pipanya diikat, lalu dimasukkan kembali ke dalam kantong zakar. Bekas luka belekan dijahit, dan selesai sudah. Prosesnya kira-kira 20 menit untuk kedua sisi buah zakar. Teknik yang lebih baru dilakukan dengan cara pembakaran cauterisasi pada pipa sel benih. Tidak perlu membelek terlebih dulu no scalpel vasectomy, melainkan dengan jarum khusus langsung menembus kulit kantong buah zakar pada lokasi pipa sel benih berada, dan setelah pipanya ketemu, dilakukan cauterisasi. Hasilnya sama-sama bikin buntu pipa penyalur sel benih. Sekarang dikenal pula teknik dengan menggunakan klip Vasclip. Dengan klip khusus sebesar butir beras, pipa sel benih dijepit. Ini sudah dipakai di AS sejak tahun 2002, dan disahkan oleh FDA, tetapi hanya berlaku di kalangan AS saja. Universitas Sumatera Utara Jenis-jenisVasektomi, antara lain : • Vasektomi Tanpa Pisau VTPatauNo-scalpelVasectomy, • Vasektomi dengan insisi skrotum tradisional, dan • Vasektomi semi permanen. Vasektomi Semi Permanen yakni vas deferen yang diikat dan bisa dibuka kembali untuk berfungsi secara normal kembali dan tergantung dengan lama tidaknya pengikatan vas deferen, karena semakin lama vasektomi diikat, maka keberhasilan semakin kecil, sebab vas deferen yang sudah lama tidak dilewati sperma akan menganggap sperma adalah benda asing dan akan menghancurkan benda asing. Teknik langkah-langkah melakukan Vasektomi Tanpa Pisau : 1. Celana dibuka dan baringkan pasien dalam posisi terlentang. 2. Rambut di daerah skrotum dicukur sampai bersih. 3. Penis diplester ke dinding perut 4. Daerah kulit skrotum, penis, supra pubis dan bagian dalam pangkal paha kiri kanan dibersihkan dengan cairan yang tidak merangsang seperti larutan iodofor Betadine atau larutan klorheksidin Hibis-crub 4. 5. Tutuplah daerah yang telah dibersihkan tersebut dengan kain steril berlubang pada tempat skrotum ditonjolkan keluar. 6. Tepat di linea mediana di atas vas deferens, kulit skrotum diberi anestesi local Prokain atau Novokain atau Xilokain 1 0,5 ml, lalu jarum diteruskan masuk sejajar vas deferens kearah distal, kemudian dideponair lagi masing-masing 3-4 ml, prosedur ini dilakukan sebelah kanan dan kiri. Universitas Sumatera Utara 7. Vas deferens dengan kulit skrotum yang ditegangkan difiksasi di dalam lingkaran klem fiksasi pada garis tengah skrotum. Kemudian klem direbahkan ke bawah sehingga vas deferens mengarah ke bawah kulit. 8. Kemudian tusuk bagian yang paling menonjol dari vas deferens, tepat disebelah distal lingkaran klem dengan sebelah ujung klem diseksi dengan membentuk sudut ± 45 derajat. 9. Renggangkan ujung-ujung klem pelan-pelan. Semua lapisan jaringan dari kulit sampai dinding vas deferens akan dapat dipisahkan dalam satu gerakan. Setelah itu dinding vas deferens yang telah telanjang dapat terlihat. 10. Dengan ujung klem diseksi menghadap kebawah, tusukkan salah satu ujung klem diputar menghadap keatas. Ujung klem pelan-pelan dirapatkan dan pegang dinding anterior vas deferens. Lepaskan klem fiksasi dari kulit dan pindahkan untuk memegang vas deferens yang sudah telanjang dengan klem fiksasi lalu lepaskan klem fiksasi. 11. Pada tempat vas deferens yang melengkung, jaringan sekitarnya dipisahkan pelan- pelan kebawah dengan klem diseksi. Kalau lobang telah cukup luas, lalu klem diseksi dimasukkan ke lobang tersebut. Kemudian buka ujung-ujung klem pelan-pelan paralel dengan arah vas deferens yang diangkat. Diperlukan kira-kira 2 cm vas deferens yang bebas. Vas deferens di-crush secara lunak dengan klem diseksi, sebelum dilakukan ligasi dengan benang sutra 3 – 0. 12. Di antara dua ligasi kira-kira 1 – 1,5 cm vas deferens dipotong dan diangkat. Benang pada putung distal sementara tidak dipotong. Kontrol perdarahan dan kembalikan putung-putung vas deferens dalam skrotum. 13. Tarik pelan-pelan pada putung yang distal. Pegang secara halus fasia vas deferens dengan klem diseksi dan tutup lobang fasia dengan mengikat sedemikian rupa Universitas Sumatera Utara sehingga putung bagian epididimis tertutup dan putung distal ada diluar fasia. Apabila tidak ada perdarahan pada keadaan vas deferens tidak tegang, maka benang yang terakhir dapat dipotong dan vas deferens dikembalikan dalam skrotum. 14. Lakukanlah tindakan di atas langkah 7 – 13 untuk vas deferens sebelah yang lain, melalui luka di garis tengah yang sama. Kalau tidak ada perdarahan, luka kulit tidak perlu dijahit hanya diaproksimasikan dengan band aid atau tensoplas.BKKBN,2006 Gambar 1. Proses Vasektomi Universitas Sumatera Utara

2.4.3 Analisis Hasil Vasektomi

Satu-dua hari pasca vasektomi sudah dapat beraktivitas biasa. Di negara-negara Barat vasektomi biasanya dilakukan hari Kamis atau Jumat agar langsung bisa beristirahat pada Sabtu dan Minggunya. Tentu perlu celana dalam dengan penyangga, dan tidak melakukan aktivitas berlari, melompat, atau yang high impact dulu. Tidak juga melakukan aktivitas seksual kalau tidak mau menghamili. Beberapa hari sehabis vasektomi jangan merasa diri aman sudah steril dulu. Jangan sampai baru hari ini divasektomi, misalnya. besoknya langsung menubruk entah siapa. Karena perlu dipastikan dengan memeriksa air mani berulang apakah memang air mani sudah bersih dari sel benih. Mungkin perlu sampai 20-30 kali ejakulasi sebelum air mani betul sudah bersih tidak berisi sel benih lagi. Selama air mani yang diperiksa masih mengandung sel benih yang hidup, selama itu pula seorang pria pasca vasektomi belum dinyatakan declare steril atau tidak subur. Untuk itu mungkin waktunya bisa sampai 2-3 minggu pasca vasektorni. Hal ini tergantung berapa banyak sel benih yang menyisa di bagian atas pipa sel benih sebelum vasektomi. Umumnya rata-rata pemeriksaan air mani setelah 8 minggu vasektomi hasilnya baru benar-benar sudah bersih. Artinya, air mani sudah tidak berisi sel benih hidup lagi. Pada status steril begini seorang lelaki sudah tidak mungkin menghamili lagi. BKKBN,2007

2.4.4 Keluhan Pasca Vasektomi

Keluhan paling sering berupa pembengkakan kantong buah zakar, selain rasa nyeri berkepanjangan di sekitar situ post vasectomy pain syndrome. Pada nyeri yang berkepanjangan biasanya lantaran kondisi buah zakar memang sudah bermasalah sebelum Universitas Sumatera Utara vasektomi dilakukan. Mungkin sudah ada infeksi menahun di sana, kalau bukan ada tumor atau kanker buah zakar. Untuk mencegah yang tidak mengenakkan itu, sebaiknya kantong buah zakar diberikan kompres es dalam 24 jam pasca vasektomi, selain tetap memakai celana berpenyangga, dan pastikan tidak terinfeksi. Pembengkakan, muncul gejala merah meradang pada kantong buah zakar, berarti kemungkinan sudah terjadi infeksi di sana. Efek Samping Vasektomi tidak memiliki efek yang bersifat merugikan. Sperma yang diproduksi tubuh pria namun tidak bisa disalurkan karena prows vasektomi tersebut, akan kembali diserap tubuh tanpa menyebabkan gangguan metabolisme. Beberapa orang yang menggunakan vasektomi mengeluh tentang gangguan terhadap gairah seksual mereka, tetapi itu hanya bersifat psikologis bukan gejala fisiologis. Rasa nyeri atau ketidaknyamanan akibat pembedahan yang biasanya hanya berlangsung beberapa hari. Pembentukan granuloma relatif jarang dan merupakan keluhan yang nantinya hilang sendiri Efek sampingnya Vasektomi hampir tidak ada kecuali infeksi apabila perawatan pasca operasinya tidak bagus. Vasektomi juga tidak ada pengaruhnya terhadap kemampuan pria untuk melakukan hub.badan malah beberapa kasus disebutkan potensi pria lebih baik karena pengaruh dari psikologis terhindar dari kecemasan terjadinya kehamilan dari istri. Vasektomi hampir tidak ada efek sampingnya. Kalaupun ada, hal tersebut lopun ada itu disebabkan karena dari lingkungan luar bukan dari vasektomi itu sendiri. Oleh karena itu, seseorang untuk memutuskan divasektomi harus ada persiapan baik itu fisik maupun mental dan tentunya konsultasi karena yg dipotong atau diikat adalah saluran yg mengeluarkan sel sperma bukan cairan semennya. Waktu pembedahan juga Universitas Sumatera Utara singkat hanya sekitar 1 - 2 jam, setelah pembedahan akan terasa sedikit membengkak sekitar 3-5hari. BKKBN,2000

2.4.5 Perawatan dan Pemeriksaan Pascabedah Vasektomi

Setiap pasca tindak pembedahan betapa pun kecilnya memerlukan perawata dan pemeriksaan lanjutan. Pada pasca tindak bedah vasektomi dianjurkan dilakukan hal – hal sebagai berikut :  Dipersilahkan berbaring selama 15 menit,  Amati rasa nyeri dan pendarahan pada luka, dan  Pasien dapat dipulangkan bila keadaan pasien dan luka operasi baik. Sebelum pulang dokter memberikan pengarahan, sebagai berikut : 1. Perawatan luka, diusahakan agar tetap kering dan jangan sampai basah sebelum sembuh, karena dapat mengakibatkan infeksi. Pakailah celana dalam yang bersih. 2. Segera kembali ke rumah sakit apabila terjadi pendarahan, badan panas, nyeri yang hebat, pusing, muntah batau sesak nafas. 3. Memakan obat yang diberikan yaitu antibiotika profilaktik dan analgetika seperlunya. 4. Jangan bekerja berat atau naik sepeda. 5. Setelah divasektomi tetap diperbolehkan. Bahkan dianjurka untuk melakukan hubungan seksual dengan istri, namun harus diingat bahwa di dlam saluran mani pipa – pipa vas deferens masih terdapat sisa – sisa sperma bibit, sehingga selama masih ada sisa sperma, sebaiknya suami dan istri tetap menggunakan alat pencegahan kehamilan. Universitas Sumatera Utara Untuk itu kepada suami diberikan 15 kondom, guna menghindari kehamilan. Petugas akan memberi contoh cara pemakaiannya. Setelah air mani keluar 15 kali atau setelah jangka waktu 3 bulan, maka suami diminta memeriksakan air maninya dengan maksud meyakinkan bahwa air mani tersebut tidak mengandung bibit-bibit spermatozoa lagi. Untuk keperluan, suami diminta menyediakan air mani di dalam botol bersih atau air mani yang ada di dalam kondom dan memeriksakannya di laboratorium. Bila sudah ada pernyataan dari laboratorium bahwa air mani suami tidak mengandung bibit lagi, barulah ia boleh bersenggama tanpa alat pencegah apapun lebih baik bila ia memeriksakan air maninya. BKKBN,2000