HOANA PAGU HOANA BOENG

BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 33 dikenal sebagai komunitas yang menggunakan bahasa dengan dialek sendiri yang belum bercampur dengan dialek bahasa lain. Sehingga dialek mereka disebut dengan dialek Modole. Secara geografis hoana Modole berada di wilayah Kao Barat. Dan saat ini tersebar di kampung Leleseng, Soa Sangaji, Soa Hukum, Tuguis, Parseba, Soamaetek, Pitago, Bailengit dan Kai. Namun pengguna bahasa Modole juga ditemukan di beberapa kampung Selatan Kao Barat seperti Tolabit, Toliwang, Popon, Ngoali, Momodang, dan Gagaapok walaupun dikampung-kampung ini dialek bahasa Modelenya sudah sedikit bercampur dengan dialek bahasa Tobaru dan Pagu. Masih juga ditemukan pengguna dialek bahasa Modole di pedalaman Halmahera Tengah, yakni di wilayah Ake Tayawi dan Payahe.

b. HOANA PAGU

Kata Pagu berasal dari dialek induk bahasa Pagu yang disebut ya paga artinya membatasi. Sehingga bisa disebut juga hoana Pagu adalah hoana pembatas. Dalam berbagai penuturan lisan dari orang-orang yang berada di kampung-kampung Kao Selatan sampai dengan Teluk Dalam, tepatnya di kampung Pasir Putih, mengatakan bahwa komunitas masyarakat yang secara geografis mendiami wilayah Kao Teluk dan sebagian Kao Barat- Selatan mengakui bahwa wilayah yang mereka tempati pertama kali disebut sebagai wilayah dari Sangaji yang bernama Pagu. Sehingga dialek bahasa yang berada di wilayah Sangaji Pagu terdiri dari berbagai macam dialek sesuai dengan asal-usul komunitas masyarakat kampung-kampung tersebut. Misalnya, Kampung Pasir Putih dan Tetewang mereka menggunakan dialek bahasa Tobelo, karena asal-usulnya berasal dari salah satu hoana Tobelo yaitu hoana Boeng. Kemudian kampung Bobane Igo, Dodinga dan Boso menggunakan diaelek bahasa campuran dari bahasa Tobelo, Galela, Ternate, Tidore, bahkan bercampur dengan bahasa Papua, Buton, China dan Arab yang dikenal dengan sebutan bahasa Gorap. Saat ini wilayah Hoana Pagu dapat dikatakan mulai dari Gol-Gol, Dim-Dim, Gayok, Wangeotak, Sosol, Tomabaru menggunakan dialek bahasa Pagu, Ngai Madodera dan Tabobo menggunakan dialek campuran bahasa Galela dan Pagu, Dum-Dum menggunakan dialek campuran bahasa Galela, Tobelo dan Pagu, Akelamo dan Ake Sahu menggunakan dialek campuran bahasa Tobelo, Galela, Pagu dan Ternate. Secara admistrasi saat ini hoana Pagu berada di wilayah Kecamatan Malifut dan Kao Teluk.

c. HOANA BOENG

Kata Boeng berasal dari induk bahasa Tobelo yaitu boenge boenge okobianga ika artinya menghadap ke arah laut. Hoana boeng adalah komunitas kaum Tobelo yang berada di wilayah pesisir. Komunitas yang kemudian dikenal dengan sebutan hoana Boeng adalah komunitas kaum Tobelo yang berada di wilayah pesisir yang dalam sejarahnya mereka menguasai dunia maritim dan lebih banyak melakukan pelayaran membawa panji-panji canga dari Tobelo menembus samudra. Tersebutlah kampung-kampung hoana Boeng mulai dari pesisr Wasile, Teluk Maba-Buli, Teluk Weda sampai jazirah Gane Timur, Pulau Bacan dan Obi, Pulau Mangoli dan Taliabo, Seram Barat sampai ke Timur, Kepulauan Raja Ampat di Papua, Buton dan Banggai di Sulawesi, sampai di Davao Philipina Selatan bahkan Madagaskar di Afrika Selatan. Semua kampung-kampung yang menjadi wilayah hoana Boeng menggunakan dialek boeng campuran bahasa Tobelo dengan bahasa suku lain yang berada di tempat tersebut. Saat ini sentra hoana boeng di Halmahera Utara berada di pesisir Kao bagian Utara mulai dari Kampung Biang sampai kampung Dowongi Maiti dengan memnggunakan dialek bahasa Tobelo. BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 34

d. HOANA TOWILIKO