Sosial dan Budaya GAMBARAN UMUM WILAYAH

BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 30

2.5. Sosial dan Budaya

Kondisi sosial budaya menggambarkan keadaan prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, dan budaya masyarakat di Kabupaten Halmahera Utara. Pendidikan Pendidikan pada hakekatnya merupakan bekal manusia untuk mampu bertahan hidup. Pendidikan dapat diperoleh melalui cara formal maupun informal baik dari lingkungan keluarga dan sekolah. Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila di segi lain bertujuan untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan dan keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan serta cinta tanah air agar dapat menciptakan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa. Sehubungan dengan itu Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara selalu berupaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan di seluruh wilayahnya untuk berbagai jenjang pendidikan . Pada tahun ajaran 20112012 jumlah Sekolah Dasar di Halmahera Utara sebanyak 197 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 26.391 orang, Sekolah Menengah Pertama sebanyak 46 sekolah dengan jumah murid sebanyak 10.336 orang, Madrasah Tsanawiyah sebanyak 21 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 2.610 orang,Sekolah Menengah Atas sebanyak 17 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 6.047 orang, Madrasah Aliyah sebanyak 8 sekolah dengan jumlah murid sebanyak 748 orang, Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 14 dengan jumlah murid sebanyak 2.908 orang . Perguruan tinggi yang ada di Halmahera Utara pada tahun 2011 sebanyak 2 buah yaitu Universitas Halmahera yang dulunya bernama STT-GMIH dengan jumlah mahasiswa sebanyak 1070 orang dan jumlah dosen sebanyak 115 orang dan Politeknik Perdamaian Halmahera Padamara dengan jumlah dosen sebanyak 54orang dengan jumlah mahasiswa sebanyak 436 orang. BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 31 Tabel 2.9a fasilitas Pendidikan Sumber : Dinas Pendidikan Kab. Halmahera Utara Kesehatan Pembangunan kesehatan sebagai bagian integral dari Pembangunan Nasional bertujuan untuk mencapai kemampuan hidup sehat bagi penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal.Upaya penyediaan sarana dan prasarana kesehatan merupakan kebutuhan mendasar dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat. Jumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Halmahera Utara sebagaimana sampai dengan tahun 2012 sebagaimana tabel berikut: Tabel 2.9b Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Halmahera Utara Tahun Rumah Sakit Puskesmas Puskesmas Pembantu Polindes Pusling Rawat Jalan Rawat Inap 2005 1 8 2 31 18 90 2006 1 8 2 37 18 90 2007 1 8 2 39 18 125 2008 2 10 2 39 20 125 2009 2 12 2 39 22 105 2010 2 15 2 39 26 105 2011 3 15 2 39 28 112 2112 3 13 4 39 37 112 20 40 60 80 100 120 140 SD MI SMP MTS SMA MA SMK Gambar 4.1 Rekapitulasi Sekolah di Kabupaten Halmahera Utara Figure 4.1 Recapitulation of Schools in North Halmahera Regency NEGERI SWASTA BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 32 Rumah Keluarga Miskin Pada tahun 2011 di Kabupaten Halmahera Utara tercatat jumlah keluarga miskin sebanyak 3.867 KK atau sebesar 9,12 persen . Sedang kondisi rumah masyarakat miskin berjumlah 3.567 buah rumah, Jumlah KK miskin dan kondisi rumah disajikan pada table 2.10 berikut ini. Tabel 2.10 Jumlah Fasilitas Kesehatan di Kab. Halmahera Utara No Nama Kec. Jumlah Jumlah Jumlah Prosentase KK Miskin KK KK Miskin Rumah KK Miskin 1. Kao Teluk 1,144 91 89 7.95 2. Malifut 2,587 665 233 25.71 3. Kao 2,14 240 240 11.21 4. Kao Barat 2,037 226 221 11.09 5. Kao Utara 2,767 289 268 10.44 6. Tobelo Barat 1,441 242 212 16.79 7. Tobelo Timur 1,559 269 253 17.25 8. Tobelo Selatan 3,408 213 208 6.25 9. Tobelo Tengah 3,045 107 103 3.51 10. Tobelo 7,664 247 225 3.22 11. Tobelo Utara 2,66 133 122 5.00 12. Galela 1,633 114 114 6.98 13. Galela Selatan 1,776 111 111 6.25 14. Galela Barat 2,206 136 136 6.17 15. Galela Utara 1,995 339 339 16.99 16. Loloda Utara 2,46 414 414 16.83 17. Loloda Kep. 1,871 278 279 14.86 JUMLAH 42,393 3,867 3,567 9.12 Budaya Secara administrasi, sentra sepuluh hoana saat ini berada di Kabupaten Halmahera Utara yaitu mulai dari Teluk Kao sampai Loloda Kepulauan,Penyebaran sepuluh hoana ini sebagai berikut: a. HOANA MODOLE Kata Modole berasal dari induk bahasa Tobelo yang diesbut madoolenge yang artinya buah yang matang di pohon atau yang tertua dari sebuah kumpulan. Sehingga Hoana Modole disebut juga sebagai hoana tertua yang tetap memilih tinggal disekitar Talaga Lina dan hanya sedikit saja yang bermigrasi ke bagian Tengah dan Selatan Halmahera. Hoana Modole juga BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 33 dikenal sebagai komunitas yang menggunakan bahasa dengan dialek sendiri yang belum bercampur dengan dialek bahasa lain. Sehingga dialek mereka disebut dengan dialek Modole. Secara geografis hoana Modole berada di wilayah Kao Barat. Dan saat ini tersebar di kampung Leleseng, Soa Sangaji, Soa Hukum, Tuguis, Parseba, Soamaetek, Pitago, Bailengit dan Kai. Namun pengguna bahasa Modole juga ditemukan di beberapa kampung Selatan Kao Barat seperti Tolabit, Toliwang, Popon, Ngoali, Momodang, dan Gagaapok walaupun dikampung-kampung ini dialek bahasa Modelenya sudah sedikit bercampur dengan dialek bahasa Tobaru dan Pagu. Masih juga ditemukan pengguna dialek bahasa Modole di pedalaman Halmahera Tengah, yakni di wilayah Ake Tayawi dan Payahe.

b. HOANA PAGU