HOANA HUBOTA HOANA MUMULATI

BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 34

d. HOANA TOWILIKO

Towiliko berasal dari kata induk bahasa Tobelo yang artinya saling mengikat. Kata Towiliko sendiri pertama kali disebut pada saat Sangaji Kao bersama tokoh-tokoh masyarakat beberapa kampung sepakat bersama melawan penjajah Jepang. Perlawanan yang heroik itu mengakibatkan tewasnya beberapa tokoh pejuang lintas agama. Sejak saat itu kekerabatan kampung-kampung tersebut sepakat dengan sebutan hoana Towiliko. Yang merupakan bagian dari wilayah hoana Pagu, hoana Modole dan hoana Boeng yang secara administrasi sentranya ada di Kao. Saat ini penyebaran hoana Towiliko meliputi kampung Patang menggunakan dialek bahasa Tobelo dan Modole, Kukumutuk menggunakan dialek bahasa Modole, Sasur menggunakan dialek campuran bahasa Pagu, Tobelo dan Modole, Kusu menggunakan dialek bahasa Tobelo, Jati menggunakan dialek Kao campuran bahasa Tobelo dan Ternate.

e. HOANA LINA

Lina adalah nama kampung awal di Talaga Lina yang berada di Tobelo dalam, merupakan pemukiman awal dari kampung-kampung Tobelo yang dikenal dengan nama hoana ngimoi sepuluh hoana. Sejak di pemukiman awal kampung Lina mempunyai tugas dalam kekerabatan kampung-kampung Tobelo di Talaga Lina sebagai hoana magogoana penjaga kawasan, tugas ini diemban karena orang-orang dari kampung Lina secara turun-temurun bertugas sebagai pengaman teritori dari kampung-kampung yang tersebar di Talaga Lina. Di kampung Lina juga menjadi tempat dilatihnya para muda kaum Tobelo untuk berburu dan berperang melawan musuh. Hoana Lina terbentuk ketika masyarakat kampung Lina eksodus secara bergelombang keluar dari Talaga Lina dan menempati kampung-kampung di pesisir Tobelo Timur samapi Tobelo Utara. Saat ini kampung-kampung hoana Lina mulai dari Paca, Leleoto, Yaro, Mawea, Meti, Katana, Gonga dan Pitu yang menggunakan dialek bahasa Tobelo. Tobe, Talaga Paca, Birinoa, Kusuri, Wangongira dan Wateto menggunakan dialek campuran bahasa Tobelo dan Modole.

f. HOANA HUBOTA

Kata Huboto berasa l dari induk bahasa Tobelo yaitu hibo’otoka artinya sudah menyelesaikan pekerjaan. Hoana Huboto berasal dari beberapa kelompok marga yang berada di sekitar kampung-kampung rimba Talaga Lina dengan tugas yang diemban sebagai o wowango madoya atau mengurus kesejahteraan. Karena kebiasaan orang Huboto dengan bercocok tanam sehingga penyebarannya menembus hutan-hutan di Talaga Lina sampai ke pesisir bahkan mengikuti jejak orang-orang dari hoana boeng untuk mengibarkan panji-panji kaum canga dan bercocok tanam di tempat-tempat yang baru didiami. Orang hubuto juga dikenal sebagai penyedia logistik dalam pertarungan kaum canga di samudra. Dalam pembagian tugas orang huboto juga mengurus soal kesejahteraan bersama. Sebut saja kampung-kampung hoana huboto yakni mulai dari kampung Pintatu, Ekor, Minamin, Saolat, Waijoi, Loleba, dan Wasile sebagai kawasan yang subur untuk bercocok tanam. Orang huboto juga bertualang menembus gelombang dan berdiam di Pulau Bacan dan Mandioli serta Pulau Obi. Sebagian lagi bermukim di Pulau Morotai bagian Selatan Sabatai, Wawama, Juanga dan Pandanga. Saat ini secara adminstrasi setra hoana huboto berada di Tobelo yaitu kampung Wosia, Upa, Gamhoku, Efi-Efi, Tomahalu, Kupa-Kupa dan Pulau Tagalaya yang menggunakan dialek bahasa Tobelo.

g. HOANA MUMULATI

Mumulati adalah sebutan untuk pemukiman yang menjadi pusat kampung-kampung Tobelo di Talaga Lina. Orang Mumulati juga merupakan campuran dari orang-orang yang berasal BUKU PUTIH SANITASI HALMAHERA UTARA 2013 35 dari kampung Lina dan pulau Gura yang berada di tengah-tengah Talaga Lina. Kebiasaan orang Mumulati untuk berkomunikasi dengan para pendatang seperti pedagang dari China dan Arab membuat orang Mumulati lebih menguasai system kekerabatan serta mengatur pemerintahan bersama yo popareta ino. Hoana Mumulati terbentuk setelah masyarakatnya keluar dari Talaga Lina dan menempati pesisir pantai Tobelo. Kemampuan berkomunikasi yang dimiliki oleh orang Mumulati membuat mereka menjadi mediator pasca perang saudara antara orang Tobelo dan orang Galela yang dikenal dengan rekonsiliasi tragedi Tona Malangi. Sampai saat ini penyebaran hoana Mumulati berada di kampung-kampung mulai dari Gamsungi dan Gosoma di pusat kota Tobelo yang menggunakan dialek bahasa Tobelo, Pulau Tolonou, Gorua, Popilo, Mede, Ruko dan Luari menggunakan diaelek campuran bahasa Tobelo dan Galela, karena merupakan penjaga kawasan rekonsiliasi pasca tragedi Tona Malangi. Dalam berbagai penuturan lisan menyebut bahwa hoana Mumulati tersebar juga sampai ke semenanjung Halmahera Selatan-Barat Pulau Bacan dan Obi, mereka selalu menyebut dengan nama orang Tobelo-Galela. Orang Mumulati juga dalam sejarah perang kesultanan Ternate dan Tidore berada di armada laut sampai ke kepulauan Sula, Mangole dan Taliabo.

h. HOANA GURA