6
B. Identifikasi Masalah
polio Berdasarkan uraian latar belakang, berikut ini akan dikemukakan
beberapa permasalahan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti sebagai berikut:
1. Keterampilan berkomunikasi anak tunarungu dalam berinteraksi
dengan orang lain di sekitarnya masih rendah. 2.
Keterampilan penyesuaian diri yang dimiliki anak tunarungu memungkinkan untuk menggunakan teknik pengajaran permainan
tradisional pasaran. Akan tetapi dalam hal ini yang diketahui anak kebanyakan masih rendah, dikarenakan pengajaran keterampilan sosial
anak tunarungu kurang optimal. 3.
Kurangnya kreativitas sosial anak tunarungu dalam menyalurkan ekspresinya dikarenakan jarang diberikan bimbingan pengajaran
keterampilan sosial melalui permainan yang menyenangkan dan melibatkan anak secara langsung.
4. Kurang optimalnya metodeteknik pengajaran keterampilan sosial yang
diajarkan pada siswa tunarungu, sehingga dengan diberikan teknik permainan tradisional pasaran diharapkan mampu meningkatkan
keterampilan sosial anak tunarungu dan dapat dijadikan sebagai materi pengajaran di sekolah.
C. Batasan Masalah
polio Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan di atas,
maka dalam penelitian ini difokuskan pada permainan tradisional pasaran
7
dalam pembelajaran keterampilan sosial pada siswa tunarungu kelas VI SDLB di SLB- B Wiyata Dharma I Tempel.
D. Rumusan Masalah
polio Permasalahan dalam penelitian ini adalah:
“Bagaimana peningkatan keterampilan sosial anak tunarungu kelas VI SDLB di SLB-B Wiyata
Dharma I Tempel melalui permainan tradisonal pasaran ? ”.
E. Tujuan Penelitian
polio Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan sosial anak
tunarungu kelas VI SDLB di SLB B Wiyata Dharma I Tempel melalui permainan tradisional pasaran.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Secara teoritis penelitian ini memberikan pencerahanmasukan bagi guru terutama mengenai peningkatan keterampilan sosial melalui permainan
tradisional pasaran. 2.
Manfaat praktis untuk guru, siswa dan sekolah a.
Bagi siswa hasil penelitian ini dapat mengembangkan keterampilan sosial dalam kehidupan sehari-hari, mempermudah pemahaman anak
dalam menerima pembelajaran keterampilan sosial melalui permainan tradisional pasaran.
b. Bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi masukan dalam
meningkatkan keterampilan sosial anak.
8
c. Bagi sekolah sebagai bahan pertimbangan dalam penggunaan teknik
pengajaran keterampilan sosial melalui permainan bagi anak tunarungu khususnya SLB B Wiyata Dharma I Tempel.
d. Bagi peneliti, yakni sebagai menambah pengalaman mengenai ilmu
yang diterapkannya dan memberi pengetahuan baru mengenai teknik pengajaran keterampilan sosial pada anak berkebutuhan khusus,
khususnya pengajaran pada anak tunarungu.
G. Definisi Operasional