LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015
III.B.31
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
7. Kondisi Sarana dan Prasarana yang Digunakan
NO SARANA DAN
PRASARANA JUMLAH
KONDISI KET.
BAIK KURANG
BAIK 1
2 3
4 5
6
1 Gedung kantor
a. kantor dinas 3
3 -
Baik b. rumah dinas
1 1
- Baik
c. gudang 2
2 -
Baik 2
Kendaraan -
Baik a. roda 4
31 33
- Baik
b. roda 2 65
65 -
Baik 3
Peralatan kantor -
Baik a. meja
340 380
- Baik
b. kursi 405
445 -
Baik c. almari
33 41
- Baik
d. filing cabinet 86
112 -
Baik e. mesin tik
30 30
- Baik
f. computerPC 78
91 -
Baik g. Rak kayu
20 20
- Baik
h. kursi rapat 100
140 -
Baik i. Printer
58 74
- Baik
j. mesin potong rumput 4
4 -
Baik k. Faximilie
4 5
- Baik
l. Jam dinding 30
30 -
Baik m. Kamera
7 7
- Baik
n. Brangkas 8
8 -
Baik o. Air Conditioner
59 69
- Baik
Sumber : Sub Bagian Umum Kepegawaian
8. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan
Permasalahan yang dihadapi dari segi anggaran dan program adalah sebagai berikut :
a Anggaran
1 Terbatasnya alokasi anggaran pembangunan kabupatenkota melalui APBD,
khususnya bagi program pembangunan kesehatan. 2
Persentase anggaran kesehatan anggaran di Dinas Kesehatan Provinsi maupun kabkota terhadap APBD Provinsi Lampung hanya berkisar 3
–6, sementara berdasarkan Undang-Undang nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan diharapkan anggaran kesehatan minimal 10 dari total APBD diluar gaji.
LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015
III.B.32
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
3 Belum adanya kode rekening khusus dalam mekanisme penganggaran
APBD untuk membiayai pencapaian indikator yang ada dalam Standar Pelayanan Minimal SPM bidang kesehatan dan dana pajak.
4 Standar Pelayanan Minimal SPM bidang kesehatan belum menjadi produk
hukum berbentuk Perda yang memiliki kekuatan hukum yang kuat dan mengikat dalam penganggaran APBD baik di provinsi maupun
kabupatenkota. 5
Sistem pelaporan dan evaluasi program yang belum optimal, sehingga adanya keterlambatanketidaktepatan waktu dalam pengiriman;
6 Rokok baik di provinsi maupun kabupatenkota.
b Program
1 Data pencapaian program khususnya pencapaian indikator SPM bidang
kesehatan dari kabkota ke provinsi. 2
Adanya keterbatasan sumber daya manusia di kabupatenkota baik secara kuantitas maupun kualitas, distribusi tenaga kesehatan yang tidak merata dan
adanya mutasi tenaga kesehatan. 3
Belum optimalnya koordinasi antara lintas sektor dan lintas program baik di
kabupatenkota maupun di provinsi. Solusi
Adapun upaya pemecahan masalah baik permasalahan anggaran dan program yang sedang dan akan terus dilakukan adalah sebagai berikut:
a Melakukan advokasi kepada legislatif dan eksekutif baik di provinsi maupun
kabupatenkota untuk membuat produk hukum SPM bidang kesehatan pada tingkatan Perda.
b Melakukan advokasi ke pemerintah daerah provinsi dan kabupatenkota agar
ada rekening khusus kegiatan untuk mencapai indikator SPM dan dana pajak rokok dalam mekanisme penganggaran APBD.
c Meningkatkan sosialisasi dan asistensi kepada kabupatenkota dalam
memahami SPM bidang kesehatan sesuai petunjuk teknisnya. d
Memperbaiki Sistem Informasi Kesehatan SIK. e
Melakukan peningkatan kapasitas SDM kesehatan melalui pendidikan, pelatihan dan bimbingan teknis ke kabupatenkota.
f Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor dan lintas program.
LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015
III.B.33
PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG
9. Hal Lain yang Dianggap Perlu untuk Dilaporkan