Permasalahan dan Solusi PERALATAN KANTOR DAN

LPPD Provinsi Lampung Tahun 2015 III.B.181 PEMERINTAH PROVINSI LAMPUNG

8. Permasalahan dan Solusi

Permasalahan a Kesulitan dan keterbatasan dalam mendapatkan data-data indikator terutama untuk daerah perkotaan belum ada indikator untuk menentukan situasi pangan dan gizi SKPG tingkat perkotaan; b Budaya dan kebiasaan makan masyarakat yang kurang mendukung konsumsi pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman; c Ditemukannya produk pangan yang beredar di masyarakat, baik segar olahan maupun siap saji yang tidak aman, mengandung formalinboraks serta bahan berbahaya lainnya; d Banyak petani belum bisa diberikan sertifikat Prima 3 terhadap produknya karena lahan belum teregistrasi oleh dinas terkait dan belum sadarnya pelaku usaha tentang pentingnya untuk mensertifikasi produknya, padahal sertifikasi itu merupakan jaminan bahwa produknya aman untuk dikonsumsi dan untuk menaikkan nilai guna menghadapi pasar bebas ASEAN MEA. Solusi a Dalam upaya mengoptimalkan pelaksanaan Sistem Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung membentuk Tim SKPG Provinsi yang melibatkan instansi terkait untuk mempermudah pengumpulan data dan analisis SKPG; b Mengedukasi masyarakat akan pentingnya mengonsumsi pangan yang variatif dan memiliki komposisi yang sesuai standar kesehatan, yakni beragam, bergizi, berimbang dan aman; c Melakukan penyuluhan keamanan pangan kepada masyarakat, terutama di sekolah-sekolah dalam rangka peningkatan pengetahuan dan pemahaman terhadap keamanan pangan bagi murid sekolah dasar; d OKKP-D Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Lampung berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Perkebunan dan instansi terkait membahas masalah registrasi kebun yang memiliki komoditas unggulan dan OKKP-D memberikan sosialisasi terhadap petani bahwa pentingnya Sertifikasi lahan dan produk untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN MEA.

9. Hal lain yang dianggap perlu untuk dilaporkan