II-6 Pegunungan Progo Barat. Jenis tanah yang ada di wilayah Jawa Tengah meliputi organosol,
alluvial, planosol, litosol, regosol, andosol, grumosol, mediteran, latosol, dan podsolik, dan didominasi jenis tanah latosol, aluvial, dan gromosol, yang tersebar di seluruh wilayah. Jenis
tanah ini merupakan jenis tanah yang tingkat kesuburannya cukup tinggi. Jumlah gunung di Jawa Tengah relatif banyak, beberapa diantaranya masih aktif
sehingga sewaktu-waktu masih mengeluarkan lavagas beracun. Terdapat 6 enam gunung berapi yang aktif di Jawa Tengah, yaitu Gunung Merapi di Boyolali, Gunung Slamet di
Pemalang, Gunung Sindoro di Temanggung-Wonosobo, Gunung Sumbing di Temanggung-Wonosobo, Gunung Dieng di Banjarnegara dan Gunung Merbabu di
Salatiga-Boyolali. Gunung berapi di sepanjang wilayah Jawa Tengah rata-rata mempunyai tingkat kerentanan terhadap bahaya bencana vulkanik tinggi, sehingga memerlukan
pengawasan terus menerus.
2.4 Kondisi Hidrologi
Daerah Aliran Sungai DAS di wilayah Jawa Tengah cukup banyak. Beberapa DAS yang menjadi DAS Prioritas di wilayah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 19 DAS Prioritas, yaitu
DAS Garang Babon, DAS Serang, DAS Bodri, DAS Cacaban, DAS Juwana, DAS Tuntang, DAS Pemali, DAS Comal, DAS Babakan, DAS Gangsa, DAS Kupang, DAS Serayu, DAS Luk Ulo, DAS
Citanduy Segara Anakan; Jabar Jateng, DAS Bengawan Solo Jateng, Jatim, DIY, DAS Bogowonto Jateng, DIY, DAS Progo Jateng, DIY, DAS Bribin Jateng, DIY, dan DAS
Serang Jateng, DIY. Jumlah sungai di wilayah Jawa Tengah cukup banyak dan tersebar hampir di seluruh
wilayah Jawa Tengah. Sungai-sungai tersebut antara lain Sungai Serayu, Bengawan Solo, Juwana, Progo, Pemali, Tuntang, Klawing, Lusi, Bogowonto, Kaligung, Kali Comal, Kali
Bodri, dan lain-lain. Bengawan Solo merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa, memiliki mata air di Pegunungan Sewu Kabupaten Wonogiri, sungai ini mengalir ke utara, melintasi
Kota Surakarta, dan akhirnya menuju ke Jawa Timur dan bermuara di daerah Gresik dekat Surabaya. Sungai lainnya yang cukup besar adalah Sungai Serayu, yang melintasi 6 enam
Kabupaten yaitu Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas, Purbalingga, Kebumen, dan Cilacap. Sungai ini berhulu di Kabupaten Banyumas, dan bermuara di Kabupaten Cilacap, dengan
panjang sekitar 30 km dan lebar sekitar 12-25 m, peta daerah aliran sungai dapat dilihat pada Gambar 2.4.