No Kajian Pengaruh Program Prioritas
IV.25
Tabel 4.4. Tutupan Lahan dan Luas Jalan TOL di Provinsi Jawa Tengah
No Tutupan Lahan
Luas Jalan TOL Ha Persentase
1 Bangunan PermukimanCampuran
418,325 20,41
2 Hutan Tanaman
123,285 6,01
3 Kebun dan Tanaman Campuran
Tahunan dan Semusim 281,521
13,73 4
Rawa Pedalaman 5,203
0,25 5
Sungai 10,122
0,49 6
Tanaman Semusim Lahan Basah 934,704
45,59 7
Tanaman Semusim Lahan Kering 276,895
13,51 Total
2050,055 100,00
Gambar 4.3. Tutupan Lahan dan Luas Jalan TOL di Provinsi Jawa Tengah
IV.26
Gambar 4.4. Luas Jalan TOL dan Ekoregion di Provinsi Jawa Tengah
IV.27
Gambar 5.5. Luas Jalan TOL dan Tutupan Lahan di Provinsi Jawa Tengah
IV.28
Pembukaan lahan untuk jalan tol ini akan merubah tutupan lahan sehingga berkontribusi meningkatkan emisi GRK sebesar 135 ribu CO2e
. Konversi lahan padi dan hutan
untuk pembangunan jalan tol memberikan konsekuensi terhadap aspek kerentanan iklim. Berdasarkan kelas Jasa ekosistem Pangan JEP diketahui bahwa pengembangan jalan
TOL didominasi melewati kelas JEP sangat tinggi yaitu sebesar 711,3 Ha 34,7, disusul JEP rendah sebesar 465,67 Ha 22,72 , JEP tinggi seluas 414,73 Ha 20,23, JEP sedang 376,13
Ha 18,35 dan JEP sangat rendah seluas 82,216 Ha 4,01 . Besarnya panjang jalan TOL yang melewati JEP sangat tinggi perlu mendapat perhatian. Hal ini dikarenakan JEP sangat
tinggi merupakan penyedia lahan pertanian yang terkait dengan produksi lahan pertanian khususnya pertanian pangan guna memenuhi kebutuhan penduduknya. Di sektor Pertanian,
berkurangnya sawah akan semakin menekan pencapaian target produksi padi. Pembangunan jalan tol juga dapat merubah pengelolaan air irigasi sehingga dikhawatirkan
mengganggu produksi padi, yang pada akhirnya dapat menurunkan daya dukung lahan. Kondisi ini dapat meningkatkan kerentanan atau menurunkan ketahanan pangan terutama
untuk kabupatenkota yang dilalui jalan tol.
Tabel 5.5. Luas Jalan TOL Pada Jasa Ekosistem Pangan JEP di Provinsi Jawa Tengah
No Jasa ekosistem Pangan
Luas jalan TOL Ha
Persentase 1
Sangat Rendah 82,216
4,01 2
Rendah 465,670
22,72 3
Sedang 376,134
18,35 4
Tinggi 414,726
20,23 5
Sangat Tinggi 711,309
34,70 Total
2050,055 100,00
Gambar 4.6. Grafik Luas Jalan TOL pada Jasa Ekosistem Pangan JEP
IV.29
Berdasarkan lokasinya, daerah yang memiliki JEP sangat tinggi dan dilalui pengembangan jalan TOL adalah Kabupaten Tegal, Pekalongan, Kendal, Demak dan
Kabupaten Sragen. Berdasarkan hal tersebut, ke depan pembangunan jalan ini akan dapat mempengaruhi luas lahan pertanian pangan di daerah tersebut karena banyak berada pada
lahan tanaman semusim lahan basan. Berdasarkan Jasa penyedia air bersih, luas jalan tol banyak didominasi oleh jasa
penyedia air bersih sangat tinggi seluas 596,545 Ha 29,10 , sedang 566,768 Ha, Sangat Rendah 418,325 Ha, tinggi 246,16 Ha dan rendah 222,257 Ha. Pengembangan jalan TOL
yang berada pada jasa ekosistem penyedia air bersih sangat tinggi ada di Kabupaten Tegal, Pekalongan dan Batang.
Gambar 4.7. Grafik Luas Jalan TOL pada Jasa Ekosistem Air Bersih JEP
IV.30
Gambar 4.8. Luas Jalan TOL Pada Jasa Ekosistem Pangan JEP di Provinsi Jawa Tengah
IV.31
Tabel 4.6. Luas Jalan TOL pada Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih
No. Jasa Penyedia air
Bersih JEP2 Luas Jalan
TOL Ha Persentase
1 Rendah
222,257 10,84
2 Sangat Rendah
418,325 20,41
3 Sangat Tinggi
596,545 29,10
4 Sedang
566,768 27,65
5 Tinggi
246,16 12,01
Total 2050,055
100,00
Pengembangan jalan TOL dengan jasa ekosistem pendukung biodiversity dapat diketahui bahwa luas pengembangan jalan TOL didominasi
oleh jasa pendukung biodiersity sedang 871,077 Ha atau 42,49 .
Tabel 4.7. Luas Jalan TOL dan Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversity di Provinsi Jawa Tengah
No Jasa Ekosistem Pendukung
Biodiversity Luas jalan TOL
Ha Persentase
1 Sangat Tinggi 217,447
10,61 2 Tinggi
538,003 26,24
2 Sedang 871,077
42,49 1 Rendah
135,164 6,59
3 Sangat Rendah 288,364
14,07 Total
2050,055 100,00
Gambar 4.9. Grafik Luas Jalan TOL pada Jasa Ekosistem Pendukung Biodiversity JEP
IV.32
Gambar 4.10. Luas Jalan TOL pada Jasa Ekosistem Penyedia Air Bersih di Provinsi Jawa Tengah
IV.33
Gambar 4.11. Luas Jalan TOL dan Jasa Ekosistem Pendukung Biodiersity di Provinsi Jawa Tengah
IV.34
4.2.2.2
Pengembangan Jalan Provinsi
Pengembangan jalan provinsidi Provinsi Jawa Tengah banyak didominasi pada ekoregion kaki gunung api seluas 603,13 Ha 29,9, disusul
dengan Dataran Fluvial seluas 559,01 Ha 27,75 . Pada dataran aluvial yang
dilewati jalan propinsi sebagian besar merupakan jasa ekosistem pangan sangat tinggi. Lokasi jalan provinsi ini dalam jangka panjang dapat memicu
terjadinya konversi lahan pertanian disekitarnya. Sehingga ke depan dapat mempengaruhi daya dukung lahan untuk penyediaan pangan.
Tabel 4.8. Ekoregion dan Luas Jalan Provinsi di Provinsi Jawa
Tengah
No Ekoregion
luas Ha
Persentase
1 Danautubuh air
0,29 0,01
2 Dataran Fluvial
559,01 27,75
3 Dataran Kaki Gunungapi
245,88 12,21
4 Kaki Gunungapi
603,13 29,94
5 Kerucut dan Lereng Gunungapi
83,12 4,13
6 Lembah antar perbukitanPegunungan
Lipatan Intermountain Basin 161,31
8,01 7
Lembah antar perbukitanPegunungan patahan Terban 13,59
0,67 8
Lembah antar perbukitanPegunungan Solusional Karst 1,88
0,09 9
Lereng Kaki Perbukitan Denudasional 11,93
0,59 10
Pegunungan Denudasional 4,25
0,21 11
Pegunungan Struktural Lipatan 12,72
0,63 12
Pegunungan Struktural Patahan 33,37
1,66 13
Perbukitan Denudasional 2,03
0,10 14
Perbukitan Solusional Karst 21,44
1,06 15
Perbukitan Struktural Lipatan 109,99
5,46 16
Perbukitan Struktural Patahan 150,46
7,47 Total luas
2.014,41 100,00
IV.35
Gambar 4.12. Ekoregion dan Luas Jalan Provinsi di Provinsi Jawa Tengah
Berdasarkan Jasa ekosistem pendukung biodiversity dapat diketahui bahwa sebagian besar luas jalan provinsi menempati pada jasa ekosistem pendukung
biodiversity sedang dan tinggi, yang tersebar hampir di seluruh daerah yang dilewatinya.
IV.36
Gambar 4.13. Jalan Provinsi dan Ekoregion di Provinsi Jawa tengah
IV.37
Gambar 4.14. Jalan Provinsi dan Jasa Ekosistem Pangan di Provinsi Jawa Tengah
IV.38
Gambar 4.15. Jalan Provinsi dan Jasa Ekosisten Pendukung Biodiversity di Provinsi Jawa Tengah
IV.39
4.2.2.3
Pembangunan Sumur BOR
Berdasarkan identifikasi pembangunan sumur bor di Provinsi Jawa Tengah totalnya ada 16 sumur bor yaiu di Kota Semarang 7, Kabupaten Semarang 4,
Demak 3, Grobogan 1 dan Temanggung 1 sumur bor. Sumur bor yang terletak pada JEP sangat tinggi berjumlah 2 yaitu di Kabupaten Demak; JEP
tinggi 1 sumur di Kota Semarang; JEP sedang 6 sumur di Kabupaten Grobogan 1, Kota Semarang 2; Kabupaten Semarang 2, dan Kabupaten
Temanggung 1; JEP rendah 4 sumur yaitu di Kabupaten Demak 1, Kota Semarang 2, Kabupaten Semarang 1; sedangkan pada JEP sangat rendah 3
sumur yaitu di Kota Semarang 2 dan Kabupaten semarang 1.
Tabel 4.9. Sebaran Sumur Bor Pada Tutupan Lahan, Ekoregion dan JEP di Provinsi Jawa Tengah
KABUPATEN TUTUPAN LAHAN SNI
2014 EKOREGION
250.000 KELAS JASA EKOSISTEM PANGAN
Sangat Rendah
Rendah Sedang
Tinggi
Sangat Tinggi
Grand Total
DEMAK Bangunan
PermukimanCamp Dataran Fluvial
1 1
Tanaman Semusim Lahan Basah
Dataran Fluvial 1
1 Tanaman Semusim
Lahan Kering Dataran Fluvial
1 1
DEMAK Total 1
2 3
GROBOGAN Hutan Tanaman
Lembah antar perbukitanPeg
unungan 1
1 GROBOGAN
Total Bangunan
PermukimanCam puran
Perbukitan Struktural
Lipatan 1
1
KOTA SEMARAN
G 2
2 Hutan Tanaman
Perbukitan 1
1 Kebun dan
Tanaman Campuran
Tahunan dan Kaki Gunungapi
1 1
Perbukitan 1
1 Tanaman Semusim
Lahan Kering Kaki Gunungapi
1 1
Perbukitan 1
1 KOTA
SEMARAN G
2 2
2 1
7 Bangunan
PermukimanCamp uran
Kaki Gunungapi 1
1