Kondisi Ekonomi 01. KLHS PERUBAHAN RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 2013 2018

II-18 K Jasa Keuangan Asuransi 17.234.332,5 18.971.854,3 21.440.930,7 23.426.201,3 25.667.346,7 L Real Estate 10.670.140,4 11.541.256,7 12.235.486,9 13.319.138,9 15.037.136,0 M,N Jasa Perusahaan 1.782.800,1 2.072.330,1 2.297.342,0 2.701.391,3 3.027.946,6 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Jaminan 19.764.882,1 20.639.210,5 22.918.633,7 24.638.141,9 26.406.083,8 P Jasa Pendidikan 16.352.073,0 21.942.746,7 28.271.767,3 33.525.590,2 38.656.225,3 Q Jasa Kesehatan Kegiatan Sosial 4.096.105,9 4.842.290,6 5.759.471,8 6.489.260,4 7.535.882,6 R,S,T,U Jasa Lainnya 9.723.735,4 10.295.158,6 10.460.793,8 11.812.509,5 13.680.625,8 Produk Domestik Regional Bruto 623.224.621,3 692.561.627,4 754.529.436,1 832.953.579,1 925.662.692,2 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah PDRB Jateng 2015 Keterangan : Angka sementara Angka sangat Sementara Perkembangan distribusi dan kontribusi sektor pada PDRB Provinsi Jawa Tengah, selama kurun waktu 2010–2014, dapat diketahui bahwa sektor dengan kontribusi terbesar adalah pada sektor industri pengolahan. Selama lima tahun, sektor ini mengalami peningkatan yang positif. Begitu pula sektor lainnya, hampir selalu mengalami peningkatan kontribusi positif terhadap PDRB Jawa Tengah, kecuali sektor pertanian menunjukkan penurunan kontribusi dari Tahun 2010 ke 2014. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.13 Tabel 2.13 Perkembangan Kontribusi Sektor pada PDRB Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 – 2014 Lapangan Usaha ADHB ADHK Tahun 2010 2010 2011 2012 2013 2014 2010 2011 2012 2013 2014 A Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 15,98 15,94 15,87 15,81 14,78 15,98 15,75 15,41 15,03 13,84 B Pertambangan dan Penggalian 2,14 2,02 1,95 1,93 2,12 2,14 1,99 1,99 2,01 2,03 C Industri Pengolahan 34,52 34,88 34,95 35,41 36,31 34,52 34,49 34,94 35,01 35,88 D Pengadaan Listrik dan Gas 0,10 0,10 0,10 0,09 0,09 0,10 0,10 0,11 0,11 0,11 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 0,09 0,08 0,07 0,07 0,06 0,09 0,08 0,08 0,08 0,07 F Konstruksi 10,34 9,96 10,13 9,97 10,1 10,34 10,04 10,13 10,11 10,01 II-19 G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 14,71 14,88 14,22 13,91 13,44 14,71 15,12 14,62 14,55 14,4 H Transportasi dan Pergudangan 2,99 2,84 2,81 2,84 2,97 2,99 2,97 3,01 3,13 3,24 I Penyediaan Akomodasi Makan Minum 3,01 2,98 2,96 2,95 3,02 3,01 3,02 3,02 3 3,06 J Informasi dan Komunikasi 3,34 3,29 3,24 3,1 3,07 3,34 3,43 3,57 3,67 3,93 K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,77 2,74 2,84 2,81 2,77 2,77 2,73 2,69 2,67 2,64 L Real Estate 1,71 1,67 1,62 1,6 1,62 1,71 1,72 1,73 1,77 1,8 M,N Jasa Perusahaan 0,29 0,3 0,3 0,32 0,33 0,29 0,3 0,3 0,32 0,33 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Jaminan Sosial Wajib 3,17 2,98 3,04 2,96 2,85 3,17 3,09 2,95 2,88 2,75 P Jasa Pendidikan 2,62 3,17 3,75 4,02 4,18 2,62 2,95 3,29 3,43 3,58 Q Jasa Kesehatan Kegiatan Sosial 0,66 0,7 0,76 0,78 0,81 0,66 0,68 0,72 0,73 0,77 R, Jasa Lainnya 1,56 1,49 1,39 1,42 1,48 1,56 1,52 1,45 1,51 1,56 S PDRB 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah PDRB Jateng 2015 Keterangan : Angka sementara Angka sangat sementara Pada Tahun 2010-2014, pertumbuhan sektor PDRB Jawa Tengah ADHB tertinggi terjadi di sektor Pertambangan dan Penggalian, Transportasi dan Pergudangan serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sedangkan pertumbuhan sektor PDRB ADHK yang tertinggi adalah sektor Informasi dan Komunikasi, Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial serta Jasa Pendidikan, secara lengkap dapat dilihat pada Tabel 2.14 Tabel 2.14. Laju Pertumbuhan PDRB ADHB dan PDRB ADHK Tahun 2010 Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 - 2014 Lapangan Usaha Pertumbuhan PDRB ADHB Pertumbuhan PDRB ADHK 2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014 A Pertanian, Kehutanan Perikanan 10,90 8,41 10,00 3,94 3,83 3,04 2,55 -2,95 B Pertambangan Penggalian 4,56 5,58 9,06 22,10 -2,19 5,30 6,17 6,50 C Industri Pengolahan 12,26 9,19 11,84 13,93 5,19 6,72 5,38 8,04 II-20 D Pengadaan Listrik Gas 8,38 8,00 3,27 3,20 7,33 9,97 8,46 2,70 E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 3,16 -1,63 2,88 6,03 2,27 -1,39 0,23 3,45 F Konstruksi 7,03 10,81 8,69 12,52 2,23 6,33 4,90 4,38 G Perdagangan Besar Eceran; Reparasi Mobil Sepeda Motor 12,40 4,10 8,04 7,32 8,23 1,85 4,65 4,35 H Transportasi Pergudangan 5,55 7,66 11,7 16,2 4,71 6,64 9,33 8,97 I Penyediaan Akomodasi Makan Minum 9,78 8,49 9,94 13,87 5,57 5,31 4,46 7,63 J Informasi Komunikasi 9,48 7,18 5,60 10,06 8,03 9,74 7,99 13,00 K Jasa Keuangan Asuransi 10,08 13,01 9,26 9,57 4,14 3,57 4,31 4,22 L Real Estate 8,16 6,02 8,86 12,90 6,08 5,43 7,70 7,19 M,N Jasa Perusahaan 16,24 10,86 17,59 12,09 9,33 7,08 12,12 8,31 O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan Jaminan Sosial Wajib 4,42 11,04 7,50 7,18 2,57 0,50 2,65 0,78 P Jasa Pendidikan 34,19 28,84 18,58 15,30 18,41 17,55 9,53 10,17 Q Jasa Kesehatan Kegiatan Sosial 18,22 18,94 12,67 16,13 9,74 10,33 7,12 11,20 R, Jasa Lainnya 5,88 1,61 12,92 15,81 2,69 0,70 9,24 8,50 Produk Domestik Regional Bruto 11,13 8,95 10,39 11,13 5,30 5,34 5,14 5,42 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah PDRB Jateng 2015 Keterangan : Angka sementara Angka sangat sementara PDRB Jawa Tengah apabila dilihat dari sisi pengeluaran menunjukkan bahwa konsumsi rumah tangga masih memberi kontribusi terbesar nilai PDRB disusul impor barang dan jasa, dan ekspor barang dan jasa. Besaran nilai dari komponen PDRB Sisi Pengeluaran terus meningkat dari tahun ke tahun selama 2010-2014 sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 2.15 II-21 Tabel 2.15 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Pengeluaran Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010-2014 No Jenis Pengeluaran PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Juta Rupiah 2010 2011 2012 2013 2014 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 389.637.550,1 429.912.439,0 474.886.733,8 534.427.983,6 592.695.598,1 2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayanai Rumah Tangga 6.449.527,8 6.968.242,7 7.936.191,8 9.260.133,6 10.773.170,0 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 49.467.504,6 55.282.980,3 61.581.493,4 69.276.181,5 76.604.179,9 4 PMTB 175.032.483,2 198.421.408,6 227.585.695,3 242.163.565,8 273.585.229,6 5 Perubahan Inventori 9.221.006,0 33.248.696,2 53.599.995,0 44.273.887,2 27.054.492,9 6 Ekspor Barang dan Jasa 214.844.442,6 238.936.070,0 260.959.258,7 305.627.177,4 339.604.464,4 7 Impor Barang dan Jasa 221.427.893,0 270.208.209,4 332.019.932,0 372.075.350,0 394.654.442,7 8 PDRB 623.224.621,3 692.561.627,4 754.529.436,1 832.953.579,1 925.662.692,2 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah PDRB Jateng 2015 Keterangan : Angka sementara Angka sangat sementara Dari besaran distribusi persentase PDRB sisi pengeluaran sebagaimana disajikan dalam Tabel II.15. dapat diketahui pula bahwa kontribusi terbesar dalam penciptaan PDRB Jawa Tengah selama 2010 - 2014 adalah pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 64,03, disusul impor barang dan jasa sebesar 42,63. Sementara itu, konsumsi pemerintah dan PMTB masing-masing menyumbang sebesar 8,28 dan 29,56 per tahun. II-22 Tabel 2.16 Distribusi Persentase PDRB Menurut Pengeluaran Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010 - 2014 No Jenis Penggunaan PDRB Menurut Pengeluaran Atas Dasar Harga Berlaku 2010 2011 2012 2013 2014 1 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 62,52 62,08 62,94 64,16 64,03 2 Pengeluaran Konsumsi Lembaga Non Profit yang Melayani Rumah Tangga 1,03 1,01 1,05 1,11 1,16 3 Pengeluaran Konsumsi Pemerintah 7,94 7,98 8,16 8,32 8,28 4 PMTB 28,08 28,65 30,16 29,07 29,56 5 Perubahan Inventori 1,48 4,80 7,10 5,32 2,92 6 Ekspor Barang dan Jasa 34,47 34,50 34,59 36,69 36,69 7 Impor Barang dan Jasa 35,53 39,02 44,00 44,67 42,63 8 PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 Sumber : BPS Provinsi Jawa Tengah PDRB Jateng 2015 Keterangan : Angka sementara Angka sangat sementara

2.9 Ringkasan Rancangan RPJPDRPJMD

Guna membantu pelaksanaan tugas dari Gubernur dan Wakil Gubernur Terpilih Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018, maka sesuai dengan hukum yang berlaku adalah menyelesaikan RPJMD. Untuk memenuhi ketentuan tersebut, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda melaksanakan fungsinya membantu Gubernur untuk menyusun RPJMD. Di bawah ini adalah penjelasan dokumen RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018. Bagian pertama dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2018 menggambarkan kondisi umum Provinsi, profil keuangan dan anggaran, dan analisis isu-isu strategis. Bagian pertama merupakan dasar untuk merumuskan bagian kedua dari RPJMD yang berisi kebijakan yang luas dan formulasi strategi untuk waktu 5 lima tahun, 2013-2018 yaitu: 1 visi dan misi; 2 tujuan dan sasaran; 3 strategi dan arah kebijakan; 4 kebijakan umum dan program pembangunan; dan 5 program prioritas indikatif. Semua ini dirumuskan secara umum, sedangkan program prioritas dijelaskan dalam Rencana Strategis Renstra dari masing-masing SKPD. II-23 Visi dan Misi Visi Gubernur dan Wakil Gubernur selama lima tahun berikutnya adalah: MENUJU JAWA TENGAH SEJAHTERA DAN BERDIKARI, “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi”. Visi di atas selanjutnya dijabarkan dalam 7 tujuh misi, sebagai berikut: 1 Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan; 2 Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggu- langi Kemiskinan dan Pengangguran; 3 Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi”; 4 Memperkuat Kelembagaan Sosial Masyarakat untuk Meningkatkan Persatuan dan Kesatuan; 5 Memperkuat Partisipasi Masyarakat dalam Pengambilan Keputusan dan Proses Pembangunan yang Menyangkut Hajat Hidup Orang Banyak; 6 Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik untuk Memenuhi Kebutuhan Dasar Masyarakat; dan 7 Meningkatkan Infrastruktur untuk Mempercepat Pembangunan Jawa Tengah yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan. Tujuan dan Sasaran Setiap Misi di atas kemudian dijabarkan lebih lanjut ke dalam tujuan yang lebih spesifik dan target. Tujuan Misi 1 : Memberikan haluan pada 6 enam misi yang lain dalam pengamalan ajaran Tri Sakti Bung Karno. Sasarannya adalah Mengarahkan seluruh sasaran pembangunan menuju Kedaulatan di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan Tujuan Misi 2 : 1 Menurunkan jumlah penduduk miskin; 2 Menurunkan jumlah penganggur; 3 Mewujudkan Desa MandiriBerdikari melalui Kedaulatan Pangan dan Kedaulatan Energi; 4 Mengembangkan Koperasi dan UMKM KUMKM; 5 Meningkatkan iklim dan pengembangan penanaman modal; 6 Pembangunan yang berkeadilan; dan 7 Pemerataan akses pelayanan bagi PMKS. Sasarannnya adalah : 1 Menurunnya angka kemiskinan; 2 Menurunnya Tingkat II-24 Pengangguran Terbuka; 3 Terjaminnya ketersediaan pangan dari aspek produksi, distribusi, konsumsi dan keamanan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal; 4 Terjaminnya ketersediaan energi dengan potensi lokal; 5 Meningkatnya jumlah dan kualitas daya saing dan produktivitas KUMKM; 6 Meningkatnya realisasi penanaman modal; 7 Meningkatnya keadilan gender; 8 Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan terhadap perempuan dan anak termasuk anak berkebutuhan khusus; 9 Meningkatnya ketersediaan dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan; 10 Meningkatknya kualitas SDM; dan 11 Meningkatkan aksesibilitas PMKS dalam memperoleh pelayanan dan rehabilitasi yang berkualitas. Tujuan Misi 3 : 1 Menciptakan penyelenggara pemerintahan daerah yang kompeten, profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima; 2 Menciptakan sistem birokrasi yang transparan dan akuntabel; dan 3 Melaksanakan penegakan hukum. Sasarannya adalah : 1 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2 Meningkatnya cakupan layanan pengukuran Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintah daerah; 3 Terwujudnya kelembagaan Pelayanan Terpadu Satu Pintu PTSP; 4 Tercapainya laporan keuangan daerah dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian; dan 5 Terwujudnya penegakan dan harmonisasi produk hukum yang mendorong pencapaian akuntabilitas dan kondusivitas penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan. Tujuan Misi 4 : 1 Menurunkan potensi konflik antar kelompok masyarakat, suku dan agama; 2 Memperkuat 4 empat pilar kebangsaan dalam budaya dan jati diri masyarakat; 3 Meningkatkan partisipasi politik masyarakat; dan 4 Mewujudkan budaya Jawa Tengah yang semakin berkembang pada semua aspek kehidupan. Sasarananya adalah : 1 Tertanganinya kejadian konflik antar kelompok masyarakat, suku dan agama; 2 Meningkatnya peran kelembagaan sosial masyarakat dalam menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya dan jati diri bangsa; 3 Menguatnya semangat kebangsaan, persatuan dan jiwa patriotik; 4 Meningkatnya partisipasi politik masyarakat; 5 Meningkatnya peran partai politik dan organisasi masyarakat dalam proses demokrasi; 6 Meningkatnya pemahaman masyarakat atas budaya Jawa; 7 Meningkatnya sikap dan perilaku masyarakat yang dijiwai oleh keluhuran budaya Jawa; dan 8 Meningkatnya pelaksanaan tradisi budaya Jawa dalam kehidupan masyarakat. II-25 Tujuan Misi 5 : 1 Meningkatkan peran masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan pembangunan; 2 Meningkatkan kesesuaian program pembangunan dengan kebutuhan dan permasalahan yang dialami masyarakat. Sasarannya adalah : 1 Meningkatnya keterlibatan masyarakat dalam proses pelaksanaan pembangunan; 2 Berkurangnya kesenjangan pembangunan antar wilayah; dan 3 Meningkatnya ketepatan waktu dan mutu pelaksanaan pembangunan daerah. Tujuan Misi 6 : 1 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan lingkungan permukiman; 2 Meningkatkan pemerataan akses dan layanan pendidikan; 3 Meningkatkan kualitas lingkungan permukiman; dan 4 Meningkatkan kualitas dan kapasitas infrastruktur pertanian dalam arti luas. Sasaran adalah : 1 Menurunnya angka kematian kasar Crude Death Rate dan angka kesakitan; 2 Menurunnya Drop Out DO KB dan Unmet Need serta meningkatnya peserta KB aktif Contraceptive Prevalance Rate CPR; 3 Meningkatkan kesempatan masyarakat mengenyam pendidikan; 4 Meningkatnya kualitas pendidikan; 5 Meningkatnya pemenuhan kebutuhan air minum, sanitasi, perumahan layak huni; dan 6 Meningkatnya cakupan dan kualitas layanan jaringan irigasi. Tujuan Misi 7 : 1 Meningkatkan kualitas dan kapasitas infrastruktur dan pelayanan transportasi; 2 Meningkatkan kualitas dan kapasitas infrastruktur komunikasi; 3 Meningkatkan aksesibilitas inter dan antar wilayah; 4 Menerapkan konsep ramah lingkungan dalam setiap pembangunan; 5 Meningkatkan ketangguhan dalam penanggulangan bencana. Sasaran adalah : 1 Meningkatnya daya tampung jalan dan jembatan; 2 Meningkatnya kelancaran lalu lintas; 3 Meningkatnya cakupan masyarakat pengguna sarana teknologi komunikasi dan informasi; 4 Meningkatnya mobilitas penduduk dan kelancaran arus barang jasa; 5 Terwujudnya pembangunan berwawasan lingkungan; dan 6 Meningkatkan kelembagaan penanggulangan bencana dan kapasitas masyarakat. Mengenai keterkaitan antara tujuan, sasaran, dan indikator yang digunakan dalam upaya pencapaian misi dapat dilihat pada tabel dibawah ini II-26 Tabel II.17 Keterkaitan Tujuan, Sasaran dan Indikator Target dalam Pencapaian Misi RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013 - 2018 Visi : Menuju Jawa Tengah Sejahtera dan Berdikari “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi” Misi Tujuan Sasaran Indikator Target 1. Membangun Jawa Tengah berbasis Trisakti Bung Karno, Berdaulat di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi, dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan Memberikan haluan pada 6 enam misi yang lain dalam pengamalan ajaran Tri Sakti Bung Karno Mengarahkan seluruh sasaran pembangunan menuju Kedaulatan di Bidang Politik, Berdikari di Bidang Ekonomi dan Berkepribadian di Bidang Kebudayaan 2. Mewujudkan Kesejahteraan Masyarakat yang Berkeadilan, Menanggulangi Kemiskinan dan Pengangguran 1. Menurunkan jumlah penduduk miskin Menurunnya angka kemiskinan Persentase angka kemiskinan 2. Menurunkan jumlah penganggur Menurunnya Tingkat Pengangguran Terbuka Persentase Tingkat Pengangguran Terbuka TPT 3. Mewujudkan Desa MandiriBerdikari melalui kedaulatan pangan dan Kedaulatan Energi a. Terjaminnya ketersediaan pangan dari aspek produksi, distribusi, konsumsi dan keamanan berbasis bahan baku, sumber daya dan kearifan lokal 1 2 3 4 5 6 7 Persentase ketersediaan informasi pasokan, harga dan akses pangan di daerah Skor Pola Pangan Harapan Persentase penguatan cadangan pangan Jumlah produksi padi Jumlah produksi tebu Jumlah produksi daging Tingkat konsumsi ikan b. Terjaminnya ketersediaan energi dengan potensi lokal 1 2 Rasio Elektrifikasi Persentase pemanfaatan EBT terhadap total konsumsi energi 4. Mengembangkan KUMKM Meningkatnya jumlah dan kualitas 1 2 Persentase LKM aktif Jumlah produkkomoditas OVOP II-27 Misi Tujuan Sasaran Indikator Target daya saing dan produktivitas 3 Persentase koperasi sehat KUMKM 4 Persentase koperasi aktif 5. Meningkatkan iklim dan pengembangan penanaman modal Meningkatnya realisasi 1 Jumlah investor PMA PMDN Penanaman 2 Nilai Investasi Modal 6. Pembangunan yang berkeadilan a. Meningkatnya keadilan gender b. Meningkatnya kualitas hidup serta perlindungan terhadap perempuan dan anak termasuk anak berkebutuhan khusus 1 2 3 Indeks Pembangunan Gender IPG Indeks Pemberdayaan Gender IDG Jumlah KabupatenKota menuju Kota Layak Anak c. Meningkatnya ketersediaan dan kesetaraan penyelenggaraan pendidikan 1 APM SDSDLBMIPaket A 2 APK SMPSMPLBMTsPaket B 3 APK SMASMALBMAPaket C d. Meningkatnya kualitas SDM 1 Persentase Desa Vokasi yang dikembangkan dan penguatan desa vokasi 2 Jumlah kelompok yang mendapatkan pendidikan masyarakat 3 Jumlah klaster kewirausahaan pemuda 7. Pemerataan akses pelayanan bagi PMKS Meningkatkan aksesibilitas PMKS dalam memperoleh pelayanan dan rehabilitasi yang berkualitas. Jumlah PMKS yang memperoleh penanganan 3. Mewujudkan Penyelenggaraan Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah yang Bersih, Jujur dan Transparan, “Mboten Korupsi, Mboten Ngapusi” 1. Menciptakan penyelenggara pemerintahan daerah yang kompeten, profesional, berdedikasi tinggi dan berorientasi pada pelayanan prima a. Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme b. Meningkatnya cakupan layanan pengukuran Indeks 1 2 3 Indonesia Governance Index IGI Promosi Jabatan secara terbuka untuk eselon I,II, III dan IV Persentase Indeks Demokrasi Indonesia Jawa Tengah