IV.19 No
Nama Program Definisi Kegiatan
Kegiatan, Lokasi Dan Volume 2017 dan 2018
dan penyeberangan ASDP; serta jumlah terminal type b dioperasikan;
terlaksananya fasilitasi pengem-bangan perkeretaapian.
• Jalan Provinsi dengan kegiatan Pengadaan dan Pemasangan
Perlengkapan Jalan di 10 UPP dan pengadaan dan pemasangan
perlengkapan jalan di ruas Jalur Alternatif DAK; Pengadaan Fasilitas
Rambu Portable di Jawa Tengah Bagian Utara, Tengah dan Selatan 73
• Perlintasan Kereta Api di Jalan Provinsi : Peningkatan Pelayanan Keselamatan
Perlintasan di 50 lokasi 4. Reaktivasi Jalur KA di Jateng;
Penyusunan Dokumen UKL UPL di Jateng 2 Lokasi
5. Peningkatan Pelayanan angkutan Sungai, Danauwaduk dan
Penyeberangan di Jawa Tengah Sungai Bengawan Solo dan Sungai Serayu 2
Lokasi; Pembangunan Fasilitas ASDP di Jateng Waduk Mrica dan waduk
Penjalin, Kabupaten Cilacap, Sungai Bengawan Solo dan Sungai Serayu,
Kabupaten Cilacap, KENDAL 7 Lokasi.
6. Program
Pengembangan Perhubungan Udara
Indikator yang akan dicapai yaitu terfasilitasinya pengembangan Bandar
Udara Ahmad Yani Semarang, Dewandaru Karimunjawa, Ngloram Cepu dan Wirasaba
Purbalingga; serta terlaksananya fasilitasi pengembangan, pemantauan, dan
pembinaan perhubungan udara. Fasilitasi bandar udara di Bandara A. Yani.
Semarang, Adi Sumarmo Surakarta, Dewadaru Karimunjawa, Tunggul Wulung
Cilacap, sebanyak 4 Lokasi; kegiatan pemantauan ruang udara dan kawasan
keselamatan operasi penerbangan kkop di 8 wilayah Jateng; pembinaan dan
pemantauan usaha angkutan udara pada 10 Perusahaan
ENERGI SUMBER DAYA MINERAL
7. Program
Pengembangan Pertambangan dan Air
Tanah Indikator yang akan dicapai yaitu
persentase luasan pertambangan tanpa ijin yang ditertibkan; serta kajian cekungan
air tanah. 1. Pengawasan dan Penertiban Usaha
Pertambangan di Jawa Tengah 2. Peningkatan Teknologi Pengolahan
Bahan Tambang bagi Pertambangan Rakyat
3. Peningkatan Pelayanan PerijinanRekomendasi Air Tanah
4. Pembangunan Sumur Bor di daerah Rawan Kering
5. Pengawasan dan Penertiban Air Tanah di Jawa Tengah
6. Peningkatan Pelayanan PerijinanRekomendasi Usaha
Pertambangan 7. Penyusunan Zona Pemanfaatan dan
Konservasi Air Tanah pada Cekungan Air Tanah CAT di Jawa Tengah
8. Inventarisasi dan Identifikasi Potensi Mineral Logam beserta Mineral
Penyertanya 9. Evaluasi Hidrogeologi pada Daerah
Anomali
IV.20 No
Nama Program Definisi Kegiatan
Kegiatan, Lokasi Dan Volume 2017 dan 2018
10. Penyusunan Potensi serta Neraca Sumber Daya dan Cadangan Mineral di
Jawa Tengah 11. Pembinaan Usaha Pertambangan di
Jawa Tengah 12. Sinkronisasi dan Perencanaan Program
Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral
13. Sosialisasi dan Pemantauan Mitigasi Bencana Alam Geologi di 20 lokasi
20 orang
IV.21
4.2 Kajian Pengaruh Program Prioritas
Lingkungan memegang peranan yang sangat penting dalam menopang kehidupan mahkluk hidup. Lingkungan hidup menurut UU 32 tahun 2009 adalah kesatuan ruang dengan semua
benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta
makhluk hidup lain. Meningkatnya jumlah penduduk dan adanya proses pembangunan yang dilakukan dapat meningkatkan tekanan dan dampak negatif terhadap lingkungan. Hal ini dapat
menurunkan kualitas lingkungan hidup. Perlu adanya pemikiran dan usaha agar sumberdaya dan lingkungan yang ada dapat digunakan secara lestari untuk masa yang akan datang.
Pembangunan yang dilakukan harus sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungannya. Menurut UU no 32 tahun 2009, daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia, makhluk hidup lain, dan keseimbangan antarkeduanya, sedangkan daya tampung lingkungan hidup adalah kemampuan
lingkungan hidup untuk menyerap zat, energi, danatau komponen lain yang masuk atau dimasukkan ke dalamnya. Perlu di ketahui kapasitas lingkungan alam dan sumber daya dalam
mendukung aktiitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya agar dapat
berkesinambungan.
4.2.1 Ekoregion Provinsi Jawa Tengah
Inventarisasi dan analisis daya dukung lingkungan sangat penting dilakukan dalam perencanaan dan pembangunan wilayah yang berkelanjutan. Inventarisasi dilakukan dengan
pendekatan ekoregion dan jasa ekosistem suatu kawasan. Satuan ekoregion adalah kesatuan wilayah secara geografis yang memiliki kesamaan sifat secara bentang alam atau bentang
lahan landscape, disamping aspek lingkungan lainnya KLHK, 2015. Perencanaan dan pembangunan yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah juga
dilakukan dengan memperhatikan dan mempertimbangkan ekoregion yang dimilikinya. Ekoregion yang paling luas di Provinsi Jawa Tengah adalah dataran fluvial, disusul dengan
kaki gunung api. Dataran fluvial merupakan bentuk lahan hasil aktivitas sungai. Dataran fluvial banyak ditemukan di Provinsi Jawa Tengah bagian Utara dan bagian selatan. Lebih
lengkapnya dapat dilihat pada Tabel dan Gambar Ekoregion Provinsi Jawa Tengah.
IV.22
Tabel. 4.3 Ekoregion di Provinsi Jawa Tengah
No. Ekoregion
Luas Ha
1 Danautubuh air
23236,18
0,68
2 Dataran Fluvial
849307,00
24,70
3 Dataran Kaki Gunungapi
261442,58
7,60
4 Dataran OrganikKoral
3752,31
0,11
5 Dataran Pantai
71290,01
2,07
6 Kaki Gunungapi
639311,17
18,60
7 Kerucut dan Lereng Gunungapi
256019,30
7,45
8 Lembah antar perbukitanPegunungan Lipatan Intermountain Basin
254872,33
7,41
9 Lembah antar perbukitanPegunungan Solusional Karst
4124,71
0,12
10 Lembah antar perbukitanPegunungan patahan Terban
25641,38
0,75
11 Lereng Kaki Perbukitan Denudasional
11072,81
0,32
12 Pegunungan Denudasional
5327,43
0,15
13 Pegunungan Struktural Lipatan
99349,03
2,89
14 Pegunungan Struktural Patahan
52880,62
1,54
15 Perbukitan Denudasional
11149,54
0,32
16 Perbukitan Solusional Karst
75768,29
2,20
17 Perbukitan Struktural Lipatan
398611,48
11,59
18 Perbukitan Struktural Patahan
394778,78
11,48
Gambar 4.1.Ekoregion Jawa Tengah
IV.23
Gambar 4.2. Peta Ekoregion di Provinsi Jaw a Tengah