Latar Belakang 01. KLHS PERUBAHAN RPJMD PROVINSI JAWA TENGAH 2013 2018

II-2 Tabel 2.1 Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2015 No KabupatenKota Ibukota Kecamatan Luas Wilayah Ha 1 Kab. Cilacap Cilacap 24 213,851 2 Kab. Banyumas Banyumas 27 132,759 3 Kab. Purbalingga Purbalingga 18 77,765 4 Kab. Banjarnegara Banjarnegara 20 106,974 5 Kab. Kebumen Kebumen 26 128,274 6 Kab. Purworejo Purworejo 16 103,482 7 Kab. Wonosobo Wonosobo 15 98,468 8 Kab. Magelang Magelang 21 108,573 9 Kab. Boyolali Boyolali 19 101,507 10 Kab. Klaten Klaten 26 65,556 11 Kab. Sukoharjo Sukoharjo 12 46,666 12 Kab. Wonogiri Wonogiri 25 182,237 13 Kab. Karanganyar Karanganyar 17 77,220 14 Kab. Sragen Sragen 20 94,649 15 Kab. Grobogan Purwodadi 19 197,585 16 Kab. Blora Blora 16 179,440 17 Kab. Rembang Rembang 14 101,410 18 Kab. Pati Pati 21 149,120 19 Kab. Kudus Kudus 9 42,517 20 Kab. Jepara Jepara 16 100,416 21 Kab. Demak Demak 14 89,743 22 Kab. Semarang Ungaran 19 94,686 23 Kab. Temanggung Temanggung 20 87,023 24 Kab. Kendal Kendal 20 100,227 25 Kab. Batang Batang 15 78,895 26 Kab. Pekalongan Kajen 19 83,613 27 Kab. Pemalang Pemalang 14 101,190 28 Kab. Tegal Slawi 18 87,970 29 Kab. Brebes Brebes 17 165,773 30 Kota Magelang Magelang 3 1,812 31 Kota Surakarta Surakarta 5 4,403 32 Kota Salatiga Salatiga 4 5,296 33 Kota Semarang Semarang 16 37,367 34 Kota Pekalongan Pekalongan 4 4,496 35 Kota Tegal Tegal 4 3,449 Jumlah 573 3,254,412 Sumber : Provinsi Jawa Tengah Dalam Angka Tahun 2015 II-3 Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi KabupatenKota di Provinsi Jawa Tengah Sumber : Peta dasar Rupa Bumi Indonesia RBI, BAKOSURTANAL Skala 1:25.000 Edisi Tahun 2000.

2.2 Kondisi Topografi

Kondisi topografi wilayah Jawa Tengah beraneka ragam, meliputi daerah pegunungan dan dataran tinggi yang membujur sejajar dengan panjang pulau Jawa di bagian tengah; dataran rendah yang hampir tersebar di seluruh Jawa Tengah; dan pantai yaitu pantai Utara dan Selatan. Kemiringan lahan di Jawa Tengah bervariasi, meliputi lahan dengan kemiringan 0-2 sebesar 38; lahan dengan kemiringan 2-15 sebesar 31; lahan dengan kemiringan 15- 40 sebesar 19; dan lahan dengan kemiringan lebih dari 40 sebesar 12. Kemiringan lahan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk kesesuaian pemanfaatan dan fungsi penggunaan lahan, Peta Topografi dapat dilihat pada Gambar 2.2.