Menghibur Menginformasikan Menstimulasikan Meyakinkan Menggerakkan

27

D. Tujuan Berbicara

Menurut Tarigan 1991:134- 35 , Tujua berbi ara dapat dibedaka atas li a golongan, yaitu: menghibur, menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan, dan e ggerakka .

1. Menghibur

Sesuai dengan namanya, berbicara untuk tujuan menghibur para pendengar, pembicara menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara seperti humor, spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan lain-lain. Humor yang orisinil baik dalam gerak-gerik, cara berbicara cara menggunakan kata atau kalimat akan menawan pembicara. Tujuan berbicara untuk menghibur biasanya dilakukan oleh pelawak, pemain dagelan seperti Srimulat, pembawa acara, penghibur, dan lain-lain. Suasana pembicaraan basanya santai, rileks, penuh canda, dan menyenangkan.

2. Menginformasikan

Berbicara untuk tujuan menginformasikan dan untuk melaporkan, dilaksanakan bila seseorang ingin: a. Menjelaskan sesuatu proses. b. Menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan sesuatu hal. c. Memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan. d. Menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara benda, hal, atau peristiwa.

3. Menstimulasikan

Berbicara untuk menstimulasikan pendengar jauh lebih kompleks dari berbicara untuk menghibur atau berbicara untuk menginformasikan, sebab pembicara harus pintar merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan pendengarnya. Ini dapat tercapai jika pembicara benar-benar mengetahui kemauan, minat, inspirasi, kebutuhan, dan cita-cita pendengarnya. Berdasarkan keadaan itulah pembicara membakar semangat dan emosi pendengarnya sehingga pada akhirnya pendengar tergerak untuk mengerjakan apa-apa yang dikehendaki pembicara. 28

4. Meyakinkan

Berbicara untuk meyakinkan pendengarnya akan sesuatu dapat dilakukan dengan meyakinkan pendengarnya. Pendengar akan tampak yakin dilihat dari sikap pendengar. Seperti sikap menolak menjadi sikap menerima.

5. Menggerakkan

Berbicara yang mampu menggerakkan diperlukan pembicara yang berwibawa, panutan, atau tokoh idola masyarakat. Dengan kepandaiannya dalam berbicara, kemampuan membakar emosi, kecakapan memanfaatkan situasi, ditambah penguasaannya terhadap ilmu jiwa massa, pembicara dapat menggerakkan pendengarnya.

E. Jenis Keterampilan Berbicara