Deskripsi Lokasi Penelitian TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

BAB IV TINJAUAN LOKASI PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, lokasi berada di kota Medan. Kota Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km² atau 3,6 dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan dengan kotakabupaten lainya, Medan memiliki luas wilayah yang relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3° 30–3° 43 Lintang Utara dan 98° 35-98° 44 Bujur Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5-37,5 meter di atas permukaan laut. Lokasi yang digunakan sebagai studi kasus pada penelitian ini adalah koridor sepanjang jalan Ahmad Yani Kesawan sampai dengan jalan Putri Hijau simpang jalan Guru Patimpus Medan seperti terlihat pada gambar 4.4 Secara umum jika diperhatikan, sepanjang koridor jalan Ahmad Yani sampai dengan jalan Putri Hijau Medan dapat kita bedakan karakteristik jalurnya menjadi tiga jenis jalur pejalan kaki, yaitu: a. Yang pertama dari jalan Putri Hijau simpang jalan Guru Patimpus sampai dengan simpang jalan Balai Kota simpang Kantor Pos Besar Medan, jika diperhatikan jalur pejalan kakinya sisi kanan maupun kiri berbatasan dengan Universitas Sumatera Utara pagar pembatas dari halaman bangunan-bangunan yang berada di sepanjang koridor tersebut. Bisa dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Sketsa situasi segment pertama b. Yang kedua koridor jalan Balai Kota simpang Kantor Pos Besar Medan sampai dengan jalan Pulau Pinang simpang jalan Ahmad Yani Kesawan jalur pejalan kaki di sisi kanan sebagian berbatasan dengan pagar pembatas halaman dan sebagian berbatasan langsung dengan bangunan dimana sebagian jalurnya dinaungi oleh arkade, sedangkan di sisi kiri berbatasan dengan area ruang terbuka Merdeka Walk. Bisa dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Sketsa situasi segment kedua c. Yang terakhir koridor jalan Ahmad Yani Kesawan simpang jalan Pulau Pinang sampai dengan jalan Ahmad Yani simpang jalan Pemuda, jalur pejalan kakinya berbatasan langsung dengan bangunan-bangunan. Bahkan Universitas Sumatera Utara sebahagian jalur pejalan kakinya dinaungi oleh arkade-arkade dari teras ruko- ruko yang berjajar sepanjang koridor. Bisa dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3 Sketsa situasi segment ketiga Untuk mempermudah penelitian maka peneliti membagi koridor tersebut ke dalam tiga segmen sesuai dengan karakteristik masing-masing segmen yang berbeda tersebut. Pembagian segment dapat dilihat pada gambar 4.4. Gambar 4.4 Peta Koridor Penelitian 4.1.1 Segmen pertama Segmen pertama jalan Putri Hijau simpang jalan Guru Patimpus sampai dengan simpang jalan Balai Kota simpang Kantor Pos Besar Medan. Kondisi Universitas Sumatera Utara dimana jalur pejalan kaki berbatasan dengan jalur hijau dan drainase. Pada segment ini ada juga jalur hijau yang lebih lebar dari jalur pejalan kakinya. Jalur pejalan kaki yang juga digunakan sebagai parkir dan tempat berjualan. Kondisi material penutup jalur pejalan kaki banyak yang sudah rusak. Secara keseluruhan situasi dan kondisi jalur pejalan kaki pada segment pertama dapat dilihat pada gambar 4.5 dan 4.6. Gambar 4.5 Kondisi dan situasi jalur pejalan kaki pada segment pertama Universitas Sumatera Utara Pada segmen pertama ini jalur pejalan kakinya berbatasan dengan pagar pembatas halaman dari bangunan-bangunan. Jalur pejalan kaki di segmen ini banyak yang tidak nyaman jika kita lalui. Hal ini disebabkan oleh perabot jalan yang tidak tertata dengan baik, pedagang kaki lima yang berjualan di jalur pejalan kaki dan kondisi penutup lubang drainase banyak yang mulai rusak. Selain itu pada segmen ini terdapat dua buah jembatan penyeberangan. Tetapi jembatan tersebut jarang dipergunakan oleh pejalan kaki karena kondisinya yang tidak nyaman. Gambar 4.6 Kondisi dan situasi jalur pejalan kaki pada segment pertama Universitas Sumatera Utara 4.1 2 Segmen kedua Segmen kedua adalah jalan Balai Kota simpang Kantor Pos Besar Medan sampai dengan jalan Pulau Pinang simpang jalan Ahmad Yani Kesawan. Kondisinya secara umum tidak jauh berbeda dengan segment pertama yaitu perabot jalan yang tidak beraturan, material jalur pejalan kaki yang mulai rusak, dan aktifitas pedagang kaki lima yang menggunakan jalur tersebut. Sedangkan jalur pejalan kaki yang ada di Merdeka Walk nyaman karena didesain dengan baik dan digunakan sebagai restoran dan café terlihat. Di segment kedua ada juga jalur pejalan kaki yang digunakan sebagai tempat parkir kendaraan bermotor. Situasi dan kondisi jalur pejalan kaki dapat dilihat pada gambar 4.7 dan 4.8. Gambar 4.7 Situasi dan kondisi jalur pejalan kaki pada segment kedua Universitas Sumatera Utara Gambar 4.8 Situasi dan kondisi jalur pejalan kaki pada segment kedua 4.1.3 Segmen ketiga Sedangkan segmen ketiga adalah jalan Ahmad Yani Kesawan simpang jalan Pulau Pinang sampai dengan jalan Ahmad Yani simpang jalan Pemuda. Pada segmen terakhir ini jalur pejalan kakinya sebahagian besar masih dinaungi oleh Universitas Sumatera Utara arkade dari bangunan-bangunan tua dan ada juga yang tidak dinaungi oleh arkade. Tetapi jalur pejalan kaki di koridor ini tidak semuanya dapat dilalui karena ada bagian yang tidak nyaman dilewati, ada yang dijadikan parkir kendaraan, ada juga yang dihalangi oleh pedagang kaki lima, barang-barang dagangan dari pemilik toko-toko dan perabot jalan yang tidak tertata dengan baik. Gambar 4.9 Kondisi dan situasi jalur pejalan kaki pada segment ketiga. Universitas Sumatera Utara Kondisi jalur pejalan ada juga yang telah rusak berat. Untuk pergerakan pejalan pedestrian ketersediaan jalur yang ada berupa trotoar dengan lebar bervariasi dari 0,5 m–2,6 m yang dapat ditemukan hampir di sepanjang semua jalan yang ada pada kawasan. Selain jalur khusus pejalan berupa trotoar. Gambar 4.10 Kondisi dan situasi jalur pejalan kaki pada segment ketiga Universitas Sumatera Utara Pada beberapa bangunan lamabersejarah khususnya rumah toko ruko masih dapat ditemukan arkade yang masih berfungsi sebagai jalur pedestrian. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan dan berdasarkan dokumentasi sejarah yang ada di dapati bahwa arkade merupakan jalur untuk pedestrian yang merupakan salah satu karaketeristik kawasan Kesawan pada waktu yang lalu disamping adanya trotoar. Secara keseluruhan untuk situasi dan kondisi jalur pejalan kaki di segment ketiga dapat dilihat pada gambar 4.9 dan 4.10.

4.2 Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian