Posyandu Lansia Patofisiologi Hipertensi Pada Lansia

muda tetapi masa tua memang ditandai dengan berbagai kemunduran fungsi tubuh. Kemunduran itu bersifat fisiologis dan berjalan secara alamiah. Hingga saat ini belum ada obat atau cara pencegahan penurunan fisiologis pada lansia. Tapi tetap saja mungkin untuk sehat pada lansia. Hal-hal yang bisa dilakukan dan harus senantiasa dilakukan untuk tetap sehat pada lansia adalah menjaga kesehatan dengan baik, mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga teratur sesuai usia, menjauhkan pikiran dari pengaruh lingkungan yang negatif, dan secara periodik berkonsultasi pada dokter minimal 3 bulan sekali. 22

2.3. Posyandu Lansia

Posyandu adalah salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat UKBM yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar. Posyandu direncanakan dan dikembangkan oleh kader bersama Kepala Desa dan Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa LKMD. Kader adalah anggota masyarakat yang dipilih dari dan oleh masyarakat setempat yang disetujui oleh LKMD dengan syarat mau dan mampu bekerja secara sukarela, dapat membaca dan menulis huruf latin, dan mempunyai cukup waktu untuk bekerja bagi masyarakat. Posyandu lansia adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan terhadap lansia di tingkat desa kelurahan di masing-masing wilayah kerja puskesmas. Keterpaduan dalam posyandu lansia berupa keterpaduan pada pelayanan yang 23 Universitas Sumatera Utara dilatarbelakangi oleh kriteria lansia yang memiliki berbagai macam penyakit. Dasar pembentukan posyandu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama lansia. Adapun tujuan umum posyandu lansia adalah untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mutu kehidupan lansia untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berdaya guna dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. 24 25 Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang prima terhadap lansia, mekanisme pelaksanaan kegiatan yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan 5 meja sebagai berikut: 1. Tahap pertama: pendaftaran anggota posyandu lansia sebelum pelaksanaan pelayanan. 25 2. Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan lansia serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan. 3. Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan status mental. 4. Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah laboratorium sederhana. 5. Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling.

2.4. Patofisiologi Hipertensi Pada Lansia

Dimulai dengan atherosklerosis, gangguan struktur anatomi pembuluh darah perifer yang berlanjut dengan kekakuan pembuluh darah. Kekakuan pembuluh darah disertai dengan penyempitan dan kemungkinan pembesaran plague yang menghambat gangguan peredaran darah perifer. Kekakuan dan kelambanan aliran Universitas Sumatera Utara darah menyebabkan beban jantung bertambah berat yang akhirnya dekompensasi dengan peningkatan upaya pemompaan jantung yang memberikan gambaran peningkatan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Tekanan darah tinggi biasa ditemui pada pasien yang sudah berusia lanjut lansia. Hal ini erat hubungannya dengan proses menua pada seseorang. Di sini terjadi perubahan berupa berkurangnya elastisitas pembuluh darah, sehingga terjadi kekakuan pembuluh darah. Keadaan ini diperberat dengan terjadinya penimbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Tekanan darah tinggi pada orang lansia yang sering tampak adalah bagian sistol, atau yang terekam paling atas dari alat pengukur tekanan darah. 17 Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi HST, dan pada umumnya merupakan hipertensi primer. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. 22 26

2.5. Klasifikasi Hipertensi