Komplikasi Hipertensi TINJAUAN PUSTAKA

2.6. Gejala Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit yang biasanya tanpa gejala. 30 Namun demikian, secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Retina merupakan bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola pembuluh darah kecil. Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal. Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan menentukan derajat kerusakan retina retinopati, maka bisa ditentukan beratnya hipertensi. 27 Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, maka dapat menunjukkan gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, dan pandangan menjadi kabur. 27 27

2.7. Komplikasi Hipertensi

Tekanan darah tinggi apabila tidak diobati dan ditanggulangi, maka dalam jangka panjang akan terjadi komplikasi serius pada organ-organ sebagai berikut, yaitu: a.. Jantung Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan terjadinya gagal jantung dan penyakit jantung koroner. Pada penderita hipertensi, beban kerja jantung akan Universitas Sumatera Utara meningkat, otot jantung akan menyesuaikan sehingga terjadi pembesaran jantung dan semakin lama otot jantung akan mengendor dan berkurang elastisitasnya, yang disebut dekompensasi. Akibatnya, jantung tidak mampu lagi memompa dan menampung darah dari paru sehingga banyak cairan tertahan di paru maupun jaringan tubuh lain yang dapat menyebabkan sesak nafas atau oedema. Kondisi ini disebut gagal jantung. b. Otak 5 Komplikasi hipertensi pada otak, menimbulkan risiko stroke. 5 Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan dua jenis stroke, yaitu stroke iskemik dan stroke hemoragik. Jenis stroke yang paling sering sekitar 80 kasus adalah stroke iskemik. Stroke ini terjadi karena aliran darah di arteri otak terganggu. Otak menjadi kekurangan oksigen dan nutrisi. Stroke hemoragik sekitar 20 kasus timbul saat pembuluh darah di otak atau di dekat otak pecah. Penyebab utamanya adalah tekanan darah tinggi yang persisten. Hal ini menyebabkan darah meresap ke ruang di antara sel-sel otak. Walaupun stroke hemoragik tidak sesering stroke iskemik, namun komplikasinya dapat menjadi lebih serius. c. Ginjal 31 Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan sistem penyaringan di dalam ginjal, akibatnya lambat laun ginjal tidak mampu membuang zat-zat yang tidak dibutuhkan tubuh yang masuk melalui aliran darah dan terjadi penumpukan di dalam tubuh. 5 Universitas Sumatera Utara d. Mata Tekanan darah tinggi dapat mempersempit atau menyumbat arteri di mata, sehingga menyebabkan kerusakan pada retina area pada mata yang sensitif terhadap cahaya. Keadaan ini disebut penyakit vaskular retina. Penyakit ini dapat menyebabkan kebutaan dan merupakan indikator awal penyakit jantung. 31

2.8. Epidemiologi Hipertensi