Klasifikasi Hipertensi Gejala Hipertensi

darah menyebabkan beban jantung bertambah berat yang akhirnya dekompensasi dengan peningkatan upaya pemompaan jantung yang memberikan gambaran peningkatan tekanan darah dalam sistem sirkulasi. Tekanan darah tinggi biasa ditemui pada pasien yang sudah berusia lanjut lansia. Hal ini erat hubungannya dengan proses menua pada seseorang. Di sini terjadi perubahan berupa berkurangnya elastisitas pembuluh darah, sehingga terjadi kekakuan pembuluh darah. Keadaan ini diperberat dengan terjadinya penimbunan lemak di lapisan dalam pembuluh darah. Tekanan darah tinggi pada orang lansia yang sering tampak adalah bagian sistol, atau yang terekam paling atas dari alat pengukur tekanan darah. 17 Hipertensi pada lanjut usia sebagian besar merupakan hipertensi sistolik terisolasi HST, dan pada umumnya merupakan hipertensi primer. Adanya hipertensi, baik HST maupun kombinasi sistolik dan diastolik merupakan faktor risiko morbiditas dan mortalitas untuk orang lanjut usia. 22 26

2.5. Klasifikasi Hipertensi

Dikenal berbagai pengelompokan hipertensi: 1. Menurut kausanya a. Hipertensi esensial hipertensi primer, adalah hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui. Terjadi pada sekitar 90 penderita hipertensi. Hipertensi esensial kemungkinan disebabkan oleh beberapa perubahan pada jantung dan pembuluh darah yang kemungkinan bersama-sama menyebabkan meningkatnya tekanan darah. 27 Hipertensi esensial merupakan penyakit Universitas Sumatera Utara multifaktor yang dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Pengaruh faktor gentik ini sangat bervariasi, dilaporkan sekitar 15 pada populasi tertentu sampai dengan 60 pada populasi lainnya. Faktor lingkungan yang mempengaruhi tekanan darah antara lain obesitas, stres, peningkatan asupan natrium, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan lain-lain. 28 Pada hipertensi esensial, diastolik meninggi saat berdiri, penurunan menunjukkan hipertensi sekunder. b. Hipertensi sekunder, adalah jika penyebabnya diketahui. Pada sekitar 5- 10 penderita hipertensi, penyebabnya adalah penyakit ginjal. Pada sekitar 1- 2, penyebabnya adalah kelainan hormonal atau pemakaian obat tertentu misalnya pil KB. 29 27 Hipertensi sekunder juga bisa disebabkan oleh penyakit keadaan seperti feokromositoma, hiperaldosteronisme primer sindroma Conn, dan sindroma Cushing. 2. Menurut gangguan tekanan darah 28 a. Hipertensi sistolik; peninggian tekanan darah sistolik saja b. Hipertensi diastolik; peninggian tekanan diastolik. 3. Menurut beratnya atau tingginya peningkatan tekanan darah 17 a. Hipertensi ringan b. Hipertensi sedang c. Hipertensi berat. 17 Universitas Sumatera Utara

2.6. Gejala Hipertensi

Hipertensi adalah penyakit yang biasanya tanpa gejala. 30 Namun demikian, secara tidak sengaja beberapa gejala terjadi bersamaan dan dipercaya berhubungan dengan tekanan darah tinggi. Gejala yang dimaksud adalah sakit kepala, perdarahan dari hidung, pusing, wajah kemerahan, dan kelelahan, yang bisa saja terjadi baik pada penderita hipertensi maupun pada seseorang dengan tekanan darah yang normal. Retina merupakan bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya efek dari hipertensi terhadap arteriola pembuluh darah kecil. Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi di dalam pembuluh darah lainnya di dalam tubuh, seperti ginjal. Untuk memeriksa retina, digunakan suatu oftalmoskop. Dengan menentukan derajat kerusakan retina retinopati, maka bisa ditentukan beratnya hipertensi. 27 Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, maka dapat menunjukkan gejala sakit kepala, kelelahan, mual, muntah, sesak nafas, gelisah, dan pandangan menjadi kabur. 27 27

2.7. Komplikasi Hipertensi