dan kelompok 15-24 tahun, keduanya datang ke dokter dengan keluhan benjolan. Keluhan seperti ulkus, keluar sekret, rasa nyeri dan retraksi kulit pada payudara
biasanya pada kelompok umur diatas 35 tahun.
Tabel 5.10 : Distribusi Frekuensi Stadium Kanker Payudara dengan Keluhan Utama.
Stadium Keluhan Utama Jumlah Klinis Benjolan Ulser Sekret Nyeri Retraksi
I 25 0 3 7 0
35 II 16
0 0 3 0 19
III 36 6 0 0 6 48
IV 131 48 16 9 6 210
Jumlah 208 54 19
19 12 312
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahawa keluhan ulkus, nyeri dan sekret paling sering pada stadium IV berbanding pada stadium yang lain.
5.2 Pembahasan
Menurut National Cancer Intitute NCI pada tahun 2010, 1 daripada 8 wanita di dunia mempunyai resiko untuk mendapat penyakit kanker payudara. Perkara ini
juga selaras dengan statistik yang dikeluarkan oleh World Health Organization WHO yang menunjukkan 8-9 akan berpeluang mengalami kanker payudara.
Daripada penelitian yang dilakukan di Malaysia oleh National Cancer Institute NCI, kanker payudara merupakan kanker yang paling banyak terjadi pada
wanita dengan insidensi 41.3 per 100 000 orang penduduk. Menurut laporan yang dilakukan oleh National Cancer Research NCR Malaysia, pada tahun 2003
hingga 2005, peratusan penderita kanker yang diderita oleh wanita di Malaysia paling banyak yaitu kanker payudara dengan 31.3, diikuti dengan kanker servik
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 10.6, kemudian kanker usus sebanyak 9.9 dan seterusnya kanker ovary sebanyak 4.3.
Dalam penelitian ini didapatkan bahawa kelompok umur yang paling banyak menderita kanker payudara adalah kelompok wanita yang berumur 45-64 tahun
56.4. Laporan ini bersesuaian dengan laporan penelitian yang dilakukan oleh NCR Malaysia pada tahun 2003-2005 yaitu wanita yang berumur 40-60 tahun
merupakan kelompok umur yang paling tinggi insidensi kejadian kanker payudara. Data yang lain seperti penelitian NCI Malaysia bahawa kelompok
wanita yang berumur 45-65 tahun mempunyai persentase paling tinngi yaitu sebesar 44.1. Menurut Lester Susan S. didalam buku Pathologic Basis of
Diseases edisi yang ke delapan, wanita yang berumur diatas 40 tahun merupakan penderita yang paling ramai dengan lebih tiga per empat.
Dalam penelitian ini dijumpai juga penderita kanker payudara pada kelompok umur 5-14 tahun sebanyak 5 orang 1.6. Sememangnya kanker payudara pada
anak-anak dan remaja amat jarang ditemukan. Menurut dr. Cynara Coomer, seorang ahli bedah payudara di Mount Sinai Hospital, New York mengatakan
bahawa resiko terjadi kanker payudara pada anak-anak dan remaja wanita hanya 0.1. Etiologi yang jelas masih belum diketahui, tapi dikatakan kemungkinan
mereka membawa gen BRACA yang termutasi yang diwariskan dari keluarga. Selain itu, semasa remaja atau pubertas, sel-sel payudara akan giat membelah
untuk membentuk karakteristik wanita, sehingga pada waktu itu, sekiranya terpapar dengan agen kanker atau promoter akan menyebabkan kerusakan pada
sel dan terbentuklah pembelahan sel secara ganas. Menurut penelitian yang dijalankan oleh dr. Gutierrez dkk di Departemen Bedah
Universitas of Miami Miller
School of Medicine
di Amerika Serikat pada tahun 2008, dari 75 orang pasien pediatrik berumur 19 tahun dan kebawah yang
mendapat kanker payudara, sebanyak 41 orang 57.7 mendapatkan karsinoma payudara manakala 34 orang 45.3 pula mendapatkan sarkoma payudara.
Universitas Sumatera Utara
Menurut hasil penelitian yang dilakukan sebelum ini, dan juga daripada hasil penelitian ini sendiri, secara umum, umur rata-rata wanita yang menderita kanker
payudara adalah diatas 40 tahun Mean umur bagi penderita kanker payudara pada data dalam penelitian ini adalah 55 tahun. Pada umur ini, biasanya wanita sudah
mengalami menopause, dimana haid tidak lagi datang pada wanita. Dikatakan bahawa menopause merupakan salah satu faktor resiko yang menyumbang kepada
kejadian kanker payudara, dari data yang diperolehi di Jepang, kejadian kenker payudara post menopausal semakin meningkat daripada tahun 1946 hingga tahun
1959 sebanyak 15.Tiada suatu teori pun yang mampu menjelaskan secara terperinci mengapa hal ini bisa terjadi, tetapi ada teori yang menerangkan tentang
bahawa ini terkait dengan faktor hormonal pada tubuh seorang wanita. Pada wanita yang mengambil alat kontrasepsi hormonal sama ada bentuk pil ataupun
implan sehingga kadar hormone progesterone tidak seimbang di dalam tubuh bisa menyumbang pada kejadian kanker payudara.
Teori yang lain juga menyatakan bahawa wanita yang gemuk merupakan faktor resiko yang amat menyumbang kepada kejadian kanker payudara, walaupun data
dalam penelitian ini tidak tercantum Indek Massa Tubuh IMT pasien tetapi menurut epidemiologi, biasanya wanita yang berumur di atas 40 tahun
mempunyai IMT yang tinggi sehingga meningkatkan faktor resiko kejadian kanker payudara. Hal ini dapat dijelaskan bahawa sel-sel lemak atau liposit yang
banyak pada payudara dan jaringan sekitarnya dapat mempengaruhi konsistensi payudara dan kandungan hormon estrogen dan progesteron tubuh kerana lemak
merupakan bahan baku untuk menghasilkan hormon-hormon ini. Tetapi teori ini masih merupakan hipotesis dan memerlukan penelitian yang lebih lanjut.
Menurut laporan yang dikeluarkan oleh Hospital Kuala Lumpur di Malaysia, 50- 60 pasien yang datang ke rumah sakit sudah berada di pada Stadium III dan
Stadium IV, begitu juga di Universiti Malaya Medical Centre UMMC, Malaysia dimana 30-40 pasien yang datang sudah berada pada tahap lanjut. Hal yang
sama juga berlaku di Indonesia, India, dan negara-negara membangun yang lain. Keadaan di negara-negara yang masih berkembang yang sosio ekonominya yang
Universitas Sumatera Utara
rendah dan juga sarana kesihatan yang masih belum sempurna menghambat promosi kesihatan kepada masyarakat sehingga masyarakat masih belum
mendapatkan informasi yang cukup berkaitan kesihatan khususnya masalah berkaitan kanker payudara pada wanita.
Faktor resiko merupakan sesuatu perkara yang dapat mempengaruhi terjadinya sesuatu hasil atau akibat. Penyebab sebenar terjadi kanker payudara pada wanita
masih belum jelas, tetapi diduga terdapat beberapa faktor yang dapat menyumbang kepada terjadinya kanker payudara. Menurut NCI terdapat 3
pembahagian faktor resiko yaitu faktor resiko yang kuat, sedang dan yang lemah. Dalam penelitian ini, peneliti hanya dapat mengumpulkan faktor resiko seperti
menopause, riwayat memakai kontrasepsi, mempunyai riwayat operasi , dan mempunyai riwayat keluarga yang menghidapi kanker payudara kerana menurut
NCI, faktor-faktor ini berada pada kategori faktor resiko yang kuat. Walaupun terdapat banyak lagi faktor resiko yang lain seperti gaya hidup, diet pemakanan
dan lain-lain yang termasuk dalam kategori faktor resiko yang lemah. Menopause merupakan faktor resiko yang terbesar kerana menurut NCI, umur
yang lanjut meningkatkan lagi kemungkinan terjadinya kanker payudara sedangkan kejadian menopause biasanya berlaku pada wanita yang berumur di
atas 50 tahun. Menurut epidemiologi, 85 kasus kanker payudara berlaku pada wanita yang berumur 50 tahun keatas sedangkan hanya 5 kasus berlaku pada
wanita yang berumur diatas 40 tahun. Walaupun begitu, kanker yang bersifat invasive biasanya dijumpai pada wanita yang berumur muda dari 45 tahun,
sedangkan wanita berumur di atas 45 tahun biasanya mendapatkan kanker yang kurang invasive.
Dikatakan bahawa wanita yang sudah menopause yang mengambil supplemen hormone estrogen sebagai alat kontrasepsi KB sebenarnya yang beresiko
sedangkan dalam data yang peneliti dapatkan, hampir kesemua rekam medis tidak ditemukan data yang lengkap tentang pengambilan alat kontrasepsi hormonal.
Wanita yang mengalami menopause yang terlewat dikatakan mempunyai resiko
Universitas Sumatera Utara
yang besar mendapatkan kanker payudara sedangkan penjelasan yang jelas tentang persoalan tersebut masih belum dapat lagi dijawab. Cuma secara
hipotesis, dikatakan bahawa wanita yang terdedah lebih lama dengan hormone estrogen dan progesterone lebih cenderung dan besar faktor resikonya berbanding
yang tidak terdedah. Riwayat pernah menjalani operasi pengangkatan tumor juga menjadi satu faktor
resiko yang kuat, ini bermakna wanita tersebut pernah menderita kanker atau tumor jinak payudara sebelumnya sehingga pengangkatan tumor atau kanker perlu
dilakukan. Berkemungkinan sewaktu pengangkatan, masih terdapat sel-sel kanker yang tertinggal pada jaringan payudara sehingga membolehkan ia berkembang
semula menjadi kanker yang baru malah bersifat lebih berbahaya daripada sebelumnya. Wanita yang pernah ada riwayat sebelumnya 4 kali lebih rentan akan
mendapatkan kejadian kanker payudara di belah yang sama dengan sebelumnya atau dibahagian lain.
Jika seorang wanita mempunyai ahli keluarga yang menderita kanker payudara, besar kemungkinan dia juga akan mendapatkan kondisi yang sama kerana
menurut penelitian penyakit kanker ini dapat diturunkan. Mutasi yang terjadi pada salah satu gene BRCA 1, BRCA 2, p53 atau CHEK 2 akan menyebabkan
pertumbuhan sel khususnya pada jaringan di payudara tidak normal. BRCA 1 dan BRCA 2 adalah gene yang dapat menekan pertumbuhan tumor kerana sifatnya
yang mengawal pertubuhan sel-sel yang membelah secara tidak terkawal dengan meregulasi proses transkripsi pada proses pembelahan sel dan pembaiki rantai
ganda DNA yang sedang terpisah. Pada gene p53 yang juga dapat menekan pertumbuhan jaringan yang tidak normal
Cuma mekanisma kerjanya yang berbeza. Ia bertindak pada proses replikasi DNA dan pembaikan DNA, selain itu p53 juga amat berperan dalam mengawal proses
apoptosis sel atau kematian sel pada tubuh sehingga akhirnya, keseimbang antara penghasilan dan kematian sel-sel dalam tubuh seimbang dan fisiologis. Sedangkan
gene CHEK 2 berpengaruh pada pengaktifan gene BRCA 1 dan p53.
Universitas Sumatera Utara
Pada peringkat awal, wanita yang datang ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan atau rawatan biasanya mengeluhkan adanya benjolan, luka atau kulit
yang tertarik pada payudara. Menurut epidemiologi, hampir 80 wanita yang datang mengeluhkan adanya benjolan pada payudara walaupun itu belum pasti
kanker. Sedangkan selebihnya sebanyak 20 adalah keluhan yang lain seperti luka, terikan kulit, nyeri dan lain-lain. Kerana ini WHO amat menganjurkan
SADARI kerana dengan melakukan pemeriksaan payudara yang regular tiap bulan, wanita akan dapat mengesan kelainan pada payudara lebih awal untuk
mendapatkan rawatan. Seterusnya, timbul persoalan, mengapa pada wanita usia muda, biasanya datang
dengan stadium awal sementara pada wanita usia lanjut datang dengan stadium lanjut. Mungkin saja bisa kita asumsikan bahawa wanita muda pada masa kini
lebih terdedah dan prihatin dengan isu-isu berkaitan dengan kesihatan khususnya kesihatan wanita kerana sudah banyak program-program penyuluhan yang telah
dilakukan oleh Dinas Kesihatan untuk masyarakat. Sedangkan pada wanita usia lanjut yang biasanya tinggal di kawasan luar kota dan kurang mendapatkan
penyuluhan serta mereka sering tidak mengikuti program-program penyuluhan kesihatan yang dilakukan kerana keadaan mereka yang kurang mengijinkan.
Pada penelitian ini didapatkan bahawa lokasi payudara kanan lebih banyak terkena berbanding payudara kiri walaupun tidak terdapat perbedaan jumlah yang
begitu besar. Begitu juga hasil penelitian yang dijalankan oleh California Breast Cancer Research Program yang mendapatkan data penderita kanker payudara di
California dari tahun 1988 hingga tahun 1999, 52 pada sebelah kiri dan 41 pada sebelah kanan. Pada penelitian yang lain, dikatakan daripada 252 pasien
yang menderita kanker payudara, seramai 120 disebelah kanan, 119 sebelah kiri dan selebihnya terkena pada kedua-dua belah payudara. Daripada hasil penelitian
ini dan penelitian yang lainnya, tidak ada hubungan yang signifikan antara kejadian kanker payudara dengan lokasi letaknya kanker sama ada kanan atau kiri.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Prevalensi kejadian kanker payudara pada wanita di RSUP. Haji Adam Malik Medan pada tahun 2010 adalah seramai 312 orang.
2. Umur pasien yang menderita kanker payudara di RSUP. Haji Adam Malik Medan berenjang dari 13 tahun hingga 72 tahun dengan meannya 49 tahun. Umur
ini akan dikelompokkan kepada beberapa kelompok seperti pada penjelasan sebelumnya.
3. Umur pasien yang menderita kanker payudara telah dikelompokkan menjadi kepada beberapa kelompok dan kelompok umur 45-64 tahun merupakan
kelompok paling ramai yaitu sebanyak 176 orang 56.4 dan yang paling sedikit kelompok 5-14 tahun sebanyak 5 orang 1.6.
4. Daripada sejumlah pasien wanita yang menderita kanker payudara di RSUP. Haji Adam Malik Medan, sebanyak 164 orang 52.6 masih didatangai haid
normal dan 148 orang 47.4 lagi sudah menopause. 5. Pasien yang paling ramai datang dengan stadium lanjut yaitu stadium IV
sebanyak 210 orang 67.3, stadium III sebanyak 48 orang 15.3, stadium II sebanyak 19 orang 6.1 dan stadium I sebanyak 35 orang 11.2.
6. Pada pasien kanker payudara di RSUP. Haji Adam Malik ini, sebanyak 208 orang 66.7 datang dengan keluhan benjolan pada payudara sedangkan keluhan
yang lain seperti timbul ulkus sebanyak 54 orang 17.3, keluar sekret dari payudara sebanyak 19 orang 6.1, keluhan nyeri pada payudara sebanyak 19
orang 6.1 dan paling sedikit retraksi kulit payudara sebanyak 12 orang 3.8 7. Lokasi ditemukan tumor ganas payudara sebanyak 168 orang 53.8 pada
payudara kanan, sebanyak 135 orang 43.3 pada payudara kiri dan selebihnya
Universitas Sumatera Utara