Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

(1)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Konsep Diri Dan Kecemasan

Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi

Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik

Medan

Arika Suci Hartati

Skripsi

Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

Medan, 2008


(2)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Judul : Konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Peneliti : Arika Suci hartati

Nim : 071101063

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tahun Akademik : 2007/2008

Pembimbing Penguji

………. ……… Penguji I

(Mahnum Lailan. Nst, S.Kep, Ns) (Mahnum Lailan. Nst, S.Kep, Ns)

NIP. 132 299 796 NIP. 132 299 796

……… Penguji II (Erniyati, S.Kp, MNS)

NIP. 132 238 510

……… Penguji III (Anna Kasfi, S.Kep, Ns)

Program Studi Ilmu Keperawatan telah menyetujui skripsi ini sebagai bagian dari persyaratan kelulusan untuk Sarjana Keperawatan.

... ...

(Erniyati, S.Kp, MNS) Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A (K)

NIP. 132 238 510 NIP. 140 105 363


(3)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Judul : Konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

Peneliti : Arika Suci hartati

Nim : 071101063

Jurusan : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tahun Akademik : 2007/2008

ABSTRAK

Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya. Perubahan citra tubuh akibat perubahan fisik yang menyertai pengobatan telah ditemukan menjadi respon psikologis yang amat menekan bagi penderita kanker payudara khususnya wanita. Kondisi ini telah membuat para wanita tersebut mengalami kecemasan dan cenderung mempengaruhi konsep dirinya yang pada akhirnya dapat mempengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain termasuk dengan pasangan hidup.

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Desain penelitian ini adalah deskriptif dengan jumlah sampel sebanyak 33 orang. Pengambilan sampel menggunakan Metode non probability sampling jenis Purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang meliputi data demografi, kuesioner konsep diri dan kuesioner kecemasan.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar wanita penderita kanker payudara memiliki konsep diri negatif (87,9%), dan yang memiliki konsep diri positif hanya sebagian kecil (12,1%). Mayoritas wanita penderita kanker payudara mengalami kecemasan sedang (42,4%), dan sebagian lagi mereka menunjukkan kecemasan berat (30,3%) serta kecemasan ringan (27,3%).

Untuk itu petugas kesehatan diharapkan agar dapat meningkatkan peran sertanya dimasyarakat dalam memberikan informasi kesehatan berupa penyuluhan, khususnya mengenai penyakit kanker payudara dan memberikan motivasi kepada penderita sehingga mereka dapat mengambil keputusan dan mau mengikuti proses pengobatan. Serta dalam memberikan asuhan keperawatan menggunakan pendekatan secara holistik pada penderita kanker payudara dan cara pandangnya tidak semata-mata dari segi biopatologik saja, namun juga memandangnya dari segi psikologik penderita juga pengertian terhadap nilai payudara bagi wanita.


(4)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya yang tadak terkira sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan”, yang merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan FK USU. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, sehingga dengan kerendahan hati penulis sangat mengharapkan saran dan kritik diberikan demi kesempurnaan skripsi ini.

Penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : Ibu Mahnum Lailan Nst, S.Kep, Ns selaku dosen pembimbing dan penguji I sidang skripsi yang telah bersedia meluangkan waktunya dalam memberi bimbingan, arahan serta memberikan sumbangsih pikiran dan saran kepada penulis, Bapak Prof. Gontar A. Siregar, SpPD-KGEH selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, kepada Bapak Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, Sp.A (K) selaku Pembantu Dekan I Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara sekaligus sebagai pembimbing akademik dan penguji II. Selain itu, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anna Kasfi, S.Kep, Ns selaku penguji III. Serta seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.


(5)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Yang teristimewa buat kedua orang tuaku, Ayahanda Suratno, Sp dan Ibunda Nani Sudarti yang tidak pernah bosan mencurahkan perhatian serta doanya juga pengorbanan baik moril maupun meteril, yang kesemua itu tidak mampu ku ungkapkan dan ku lukiskan lewat kata dan lisanku, untuk setiap belaian sayang dan pengorbanan panjangmu, aku tahu untuk bahwa setiap langkah berbalut peluh engkau simpan sejuta pengharapan untuk kebahagiaanku, aku juga tahu hidup ini sangat singkat untuk berfikir kerdil, untuk itu aku ingin menjadi seseorang yang pantas engkau banggakan dan kebanggaan terbesarku adalah karena aku terlahir sebagai putrimu. Adik-adikku tersayang (Andi, Iqbal dan Novy) yang selalu senantiasa menghadiahkan keceriaan, dorongan serta semangat ketika aku menghadapi semua permasalahan dan yang menjadi alasan bagi ku untuk tetap semangat, terus maju dan berusaha. Tidak lupa terima kasih juga penulis ucapkan kepada staf perpustakaan PSIK FK USU (k’Irna dan Bunda), sahabat-sahabatku tersayang Elis, Ndra, Bety, K’wany, K’aini, K’lia, Eltri, nia juga semua sahabat di PSIK-B stambuk 2007 yang telah memberi semangat dan bantuan serta sama-sama berjuang di PSIK FK USU. Semoga persahabatan kita tetap abadi. Harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat nantinya demi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya keperawatan.

Medan, 24 Januari 2009


(6)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar persetujuan... i

Abstrak... ii

Ucapan terima kasih... iii

Daftar isi... v

Daftar skema... viii

Daftar tabel... ix

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 5

1.3 Pertanyaan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.4.1 Praktek Keperawatan ... 6

1.4.2 Institusi Keperawatan ... 7

1.4.3 Penelitian Keperawatan ... 7

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN... 8

2.1 Konsep Kanker Payudara ... 8

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara ... 8

2.1.2 Penyebab Kanker Payudara ... 8

2.1.3 Gejala Klinis Kanker Payudara ... 10

2.1.4 Tipe Kanker Payudara... 11

2.1.5 Pencegahan Kanker Payudara ... 13

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara ... 15

2.2Konsep Konsep Diri... 17

2.2.1 Pengertian Konsep diri ... 17

2.2.2 Komponen-Komponen Konsep Diri ... 18

2.2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsep Diri ... 20


(7)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.2.5 Karekteristik Konsep Diri yang Rendah ... 22

2.2.6 Konsep Diri Penderta Kanker Payudara ... 23

2.3 Konsep Kecemasan ... 25

2.3.1 Pengertian Kecemasan ... 25

2.3.2 Tanda-Tanda Umum Kecemasan ... 25

2.3.3 Tingkat Kecemasan ... 26

2.3.4 Kecemasan pada Penderita Kanker Payudara ... 28

BAB III KERANGKA PENELITIAN ... 30

3.1 Kerangka Konseptual ... 30

3.2 Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 33

4.1 Desain Penelitian ... 33

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 33

4.2.1 Populasi Penelitian ... 33

4.2.2 Sampel Penelitian... 33

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 34

4.4 Pertimbangan Etik Penelitian ... 34

4.5 Instrumen Penelitian ... 35

4.5.1 Kuesioner Data Demografi ... 35

4.5.2 Kuesioner Konsep Diri... 35

4.5.3 Kuesioner Kecemasan ... 36

4.6 Metode Pengumpulan Data ... 36

4.7 Validitas Instrumen ... 37

4.8 Uji Realibilitas ... 38

4.9 Analisa Data... 39

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 41

5.1 Hasil penelitian... 41

5.1.1 Karakteristik responden... 41


(8)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

5.1.2.1 Gambaran diri... 43

5.1.2.2 Ideal diri... 44

5.1.2.3 Harga diri... 44

5.1.2.4 Peran... 45

5.1.2.5 Identitas diri... 45

5.1.3 Kecemasan wanita penderita kanker payudara... 51

5.2 Pembahasan... 54

5.2.1 Konsep diri wanita penderita kanker payudara... 55

5.2.2 Kecemasan wanita penderita kanker payudara... 61

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI... 66

6.1 Kesimpulan... 66

6.2 Rekomendasi... 67

6.2.1 Praktek keperawatan... 67

6.2.2 Institusi Pendidikan keperawatan... 67

6.2.3 Penelitian keperawatan Selanjutnya... 67 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

1. Formulir persetujuan menjadi responden penelitian 2. Instrumen penelitian

3. Uji reliabilitas kuesioner konsep diri dengan KR-20 4. Hasil uji reliabilitas kuesioner kecemasan

5. Hasil pengolahan data demografi responden 6. Hasil pengolahan data konsep diri responden 7. Hasil pengolahan data kecemasan responden 8. Surat izin penelitian dari PSIK FK USU

9. Surat keterangan penelitian dari RSUPHAM Medan 10.Curriculum vitae


(9)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR SKEMA

Skema Halaman

1. Kerangka konseptual penelitian konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan……….……….………… 31


(10)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Definisi operasional variabel penelitian………....……… 32 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi karakteristik wanita penderita kanker payudara di

Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 42 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi konsep diri wanita penderita kanker payudara di

Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 43 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentasi gambaran konsep diri di Poli Bedah

Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 46 Tabel 5.4 Distribusi frekuensi hasil penilaian jawaban pernyataan wanita

penderita kanker Payudara terhadap gambaran konsep diri (N=33)... 47 Tabel 5.5 Distribusi frekuensi kecemasan wanita penderita kanker payudara di

Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N= 33)... 51 Tabel 5.6 Distribusi frekuensi dan persentase pernyataan kecemasan pada wanita

penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008


(11)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kanker merupakan suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali, serta mengancam nyawa individu penderitanya (Baradero, 2008). WHO menyebutkan, pada tahun 2004 angka kematian akibat kanker diperkirakan mencapai 7 juta orang, dua kali lebih banyak dari angka kematian yang disebabkan HIV/AIDS, bahkan UICC (Union Internationale Contre le Cancer) memperkirakan jumlah penderita kanker di negara berkembang pada tahun 2020 bisa mencapai 10 juta orang, dengan 16 kasus baru setiap tahunnya. Apalagi penyakit kanker bisa menyerang siapa saja, tidak mengenal kelas sosial ekonomi, jenis kelamin dan usia penderita. Angka kematian akibat penyakit kanker diperkirakan juga akan terus bertambah, karena kecenderungan pasien memulai pengobatan ketika penyakit kankernya sudah pada stadium lanjut (Luwina, 2006).

Berdasarkan angka statistik, kanker payudara merupakan kanker dengan angka kejadian tertinggi nomor 2 setelah kanker leher rahim pada wanita di Indonesia dan terdapat kecenderungan peningkatan angka kejadian kanker payudara dari tahun ke tahun. Di Indonesia, berdasarkan Patological Based Registration atau berdasarkan pencatatan pemeriksaan jaringan pada tahun 2005, kanker payudara diperkirakan di Indonesia mempunyai angka kejadian minimal 20 ribu kasus baru pertahun, dengan kenyataan 50 % kasus baru ditemukan pada keadaan stadium lanjut. Sebagai perbandingan angka kejadian kanker payudara di


(12)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Amerika Serikat, dari 100 ribu wanita didapatkan 92 wanita menderita kanker payudara pertahun, dengan angka kematian 27 orang dari 100 ribu penderita, atau 18 % dari kematian yang dijumpai pada wanita (Soenardi, 2006).

Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun hasil penelitian Simanjuntak dalam Hawari (2004) bahwa ternyata banyak faktor resiko yang menyebabkan terjadinya kanker payudara yang diantaranya yakni wanita yang berumur 25 tahun keatas, wanita tidak kawin, wanita yang memiliki anak pertama setelah usia 35 tahun, wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia kurang dari 12 tahun, pernah mengalami penyinaran/ radiasi, serta mengalami masa menopause yang terlambat lebih dari 55 tahun dan masih banyak faktor-faktor lain terkait dengan gaya hidup wanita tersebut.

Menurut Tjahjadi, (2003) Kanker payudara (Carcinoma mamae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Kanker payudara ini merupakan penyakit yang dapat dialami oleh wanita diseluruh dunia, dan tetap merupakan masalah yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan kematian pada manusia.

Menurut Nuracmah, (1999) kanker payudara merupakan penyakit yang dapat mempengaruhi setiap aspek kehidupan manusia. Setiap jenis pengobatan terhadap penyakit ini dapat menimbulkan masalah-masalah fisiologis, psikologis, dan social pada klien. Perubahan citra tubuh akibat perubahan fisik yang menyertai pengobatan telah ditemukan menjadi respon psikologis yang amat menekan bagi pengidap kanker payudara. Kondisi ini telah membuat para wanita tersebut mengalami kecemasan terhadap proses pengobatan sehingga cenderung mempengaruhi konsep diri wanita tersebut yang pada akhirnya dapat


(13)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

mempengaruhi hubungan interpersonal dengan orang lain dan termasuk dengan pasangan hidup.

Hawari, (2004) mengemukakan bahwa setiap organ tubuh mempunyai arti tersendiri (body image) bagi seseorang. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa wanita yang mengalami kelainan kanker pada payudaranya, merupakan pukulan mental bagi jiwanya. Bagi wanita payudara tidak hanya organ penyusuan bagi bayinya, namun merupakan organ daya tarik (attractiveness) bagi kaum pria. Sehingga setiap organ mempunyai arti psikologik tersendiri bagi masing-masing wanita. Oleh karena itu suatu tindakan operatif yang radikal, yang mengakibatkan hilangnya bagian tubuh, mempunyai nilai psikologik dan tidak dapat dihindarkan terjadi pula perubahan-perubahan terhadap “self concept” atau konsep diri.

Menurut Stuart & Sundeen (1992) konsep diri merupakan semua ide, pikiran kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk persepsi individu akan sifat kemampuannya, interaksi dengan orang lain dan lingkungan, nilai-nilai yang berkaitan dengan pengalaman dan objek, tujuan serta keinginannya. Konsep diri juga merupakan cara individu memandang dirinya secara utuh; fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual (Willian & Rawlin, 1986).

Tarwoto & Wartonah (2003), mengemukakan konsep diri akan dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan kematangan, budaya, sumber eksternal dan internal, pengalaman sukses dan gagal, stressor, usia, keadaan sakit serta trauma. Dengan konsep diri yang baik / sehat maka individu akan memiliki keseimbangan dalam kehidupannya.


(14)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Herawati, (2005) mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa body image berubah hampir pada semua penderita kanker payudara dan jika perubahan ini tidak terintegrasi dengan konsep diri maka kualitas hidup akan menurun secara drastis dan dalam penelitian nya juga terungkap bahwa wanita yang mengalami kanker payudara akan mengalami gangguan body image yaitu merasa menjadi wanita yang kurang sempurna karena sebagai seorang ibu tidak bisa menyusui anaknya lagi serta merasa kekurangan secara fungsi, sehingga subjek mengalami kecemasan, ketakutan, depresi, berat badan subjek turun drastis.

Dampak kanker payudara dan pengobatannya terhadap aspek bio-psiko-sosio-spiritual yang telah diteliti oleh Nurachmah, pada penderita kanker payudara di dua rumah sakit besar di Jakarta menunjukkan bahwa penderita kanker payudara mengekspresikan ketidakberdayaan, merasa tidak sempurna, merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak-bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima oleh orang lain, merasa terisolasi, takut, berduka, berlama-lama ditempat tidur, ketidak-mampuan fungsional, gagal memenuhi kebutuhan keluarga, kurang tidur, sulit berkonsentrasi, kecemasan dan depresi (Nurachmah,1999).

Respon kecemasan merupakan pengalaman dari lahir sampai mati oleh setiap orang yang meliputi ancaman terhadap tubuh, persepsi diri dan hubungan social (Stuart & Sundeen, 1998). Reaksi kecemasan pada seseorang penderita kanker payudara sering muncul tidak saja sewaktu penderita diberitahu mengenai penyakitnya, tetapi juga setelah menjalani operasi, kecemasan tersebut lazimnya mengenai finansial, kekhawatiran tidak diterima dilingkungan keluarga atau masyarakat. Pada kasus-kasus penderita kanker payudara yang akan menjalani


(15)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

operasi pengangkatan payudara (mastektomi) menunjukkan ekspresi yang mencerminkan cemas dan depresi, sikap negativistik (penolakan) dan menyebabkan banyak kasus-kasus yang seharusnya mempunyai prognosis baik, menjadi sebaliknya (Hawari, 2004).

Menurut Tarwoto & Wartonah, (2003) banyak faktor yang menimbulkan stres dan cemas pada individu yakni lingkungan yang asing, kehilangan kemandirian sehingga mengalami kecenderungan dan memerlukan bantuan orang lain, berpisah dengan pasangan dan keluarga, masalah biaya, kurang informasi, ancaman akan penyakit yang lebih parah serta masalah pengobatan.

Dari data Medical Record Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, jumlah pasien yang berobat jalan di Poli Bedah bagian Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik selama tahun 2007 adalah sebanyak 235 orang, dimana yang berusia 25-44 tahun sebanyak 111 orang, yang berusia 45-64 tahun sebanyak 105 orang, dan yang berusia lebih dari 65 tahun sebanyak 44 orang. Berdasarkan hasil observasi peneliti pada survey awal yang dilakukan terhadap 3 orang penderita kanker payudara yang dirawat inap dan keluarganya pada tanggal 28 April 2008, mereka menunjukkan respon merasa malu dengan bentuk payudara, ketidak-bahagiaan, merasa tidak menarik lagi, enggan berkomunikasi dengan orang lain, takut, merasa tidak berguna dan murung.

Berdasarkan uraian diatas peneliti merasa tertarik untuk meneliti konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara yang dirawat di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2 Tujuan Penelitian


(16)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

1.2.1 Konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.2.2 Kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

1.3 Pertanyaan Penelitian

1.3.1 Bagaimana gambaran konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 1.3.2 Bagaimana gambaran kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli

Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. 1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan memberikan kontribusi bagi pengembangan praktek keperawatan, institusi pendidikan, dan penelitian keperawatan.

1.4.1 Praktek Keperawatan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep diri wanita penderita kanker payudara mayoritas negatif (87,9%) dan hanya sebagian kecil memiliki konsep diri positif (12,1%) serta kecemasan yang dialami mereka mayoritas kecemasan sedang (42,4%), dan sebagian mengalami kecemasan berat (30,3%) serta kecemasan ringan (27,3%). Oleh karena itu, kiranya penelitian ini dapat menjadi masukan, sumber pengetahuan dan acuan bagi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan yang lebih komprehensif pada wanita penderita kanker payudara di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan dan agar lebih memperhatikan segi psikologisnya, sehingga mayoritas wanita penderita kanker payudara yang memiliki konsep diri yang negatif dapat berubah menjadi konsep


(17)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

diri yang positif serta memiliki kontrol dalam diri penderitanya, sehingga tidak lagi mengalami kecemasan.

1.4.2 Intitusi Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa perawat dan dijadikan sebagai masukan bagi mahasiswa nantinya dalam menerapkan asuhan keperawatan bagi para penderita kanker payudara sehingga dapat lebih optimal serta lebih peka/ bertanggung jawab dalam meningkatkan konsep diri pada penderita kanker payudara.

1.4.3 Penelitian Keperawatan

Dari hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti, sehingga penelitian ilmiah yang diperoleh kiranya dapat dikembangkan untuk penelitian dimasa mendatang dan dapat digunakan sebagai sumber informasi awal bagi penelitian keperawatan tentang konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.


(18)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penelitian ini akan diuraikan tentang konsep-konsep yang terkait dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu: Konsep kanker payudara, konsep diri, serta konsep kecemasan.

2.1 Kanker Payudara

2.1.1 Pengertian Kanker Payudara

Kanker Payudara (Carcinoma mammae) adalah tumor ganas yang menyerang jaringan payudara, jaringan payudara tersebut terdiri dari kelenjar susu (kelenjar pembuat air susu), saluran kelenjar (saluran air susu) dan jaringan penunjang payudara (Mardiana, 2007). Pertumbuhan kanker payudara dimulai dari epitel duktus ataupun lobulus duktus atau kelenjar di daerah lobulus dan melakukan invasi ke dalam stroma yang dikenal dengan nama karsinanoma invasive. Tumor yang meluas menuju fasia otot pektoralis ataupun daerah yang manimbulkan perlengkapan dikategorikan tumor stadium lanjut (Tambunan, 1995).

Penyebaran kanker terjadi melalui pembuluh getah bening, deposit dan tumbuh dikelenjar aksila ataupun supraklavikula, kemudian melalui pembuluh darah kanker menyebar ke organ lain seperti paru, hati, tulang dan otak (Luwia, 2003).

2.1.2 Penyebab Kanker Payudara

Penyebab langsung kanker payudara hingga saat ini belum diketahui, namun Djindarbumi, (2003) dalam Hawari, (2004) merujuk hasil penelitian


(19)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Simanjuntak T.M (1977), yang telah melakukan penelitiannya di bagian bedah FKUI/RSCM periode 1971-1973, menemukan beberapa faktor resiko pada kanker payudara yang sudah diterima secara luas oleh kalangan pakar kanker (Onkologist) didunia yakni meliputi : (a) Wanita yang berumur lebih dari 25 tahun mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mendapat kanker payudara dan resiko ini akan bertambah sampai umur 50 tahun dan setelah menopause; (b) Wanita yang tidak kawin resikonya 2-4 kali lebih tinggi daripada wanita yang kawin dan mempunyai anak; (c) Wanita yang melahirkan anak pertama setelah berumur 35 tahun resikonya 2 kali lebih besar; (d) Wanita yang mengalami menstruasi pertama (menarche) yang usianya kurang dari 12 tahun atau resikonya 1,7 hingga 3,4 kali lebih tinggi daripada wanita dengan menarche yang datang pada usia normal atau lebih dari 12 tahun; (e) Wanita yang mengalami masa menopause-nya terlambat lebih dari 55 tahun, resikonya 2,5 hingga 5 kali lebih tinggi; (f) Wanita yang pernah mengalami infeksi, trauma atau tumor jinak payudara, resikonya 3 hingga 9 kali lebih besar; (g) Wanita dengan kanker pada payudara kontra-lateral, resikonya 3 hingga 9 kali lebih besar; (h) Wanita yang pernah mengalami penyinaran (radiasi) di dinding dada, resikonya 2 hingga 3 kali lebih tinggi; (j) Wanita dengan riwayat keluarga ada yang menderita kanker payudara pada ibu, saudara perempuan ibu, saudara perempuan, adik/kakak, resikonya 2 hingga 3 kali lebih tinggi; dan (k) Wanita yang memakai kotrasepsi oral pada penderita tumor payudara jinak akan meningkatkan kanker payudara 11 kali lebih tinggi.


(20)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.1.3 Gejala Klinis Kanker Payudara

Menurut Luwia, (2003) gejala kanker payudara pada tahap dini biasanya tidak menimbulkan keluhan. Penderita merasa sehat, tidak nyeri dan tidak terganggu aktivitas sehari-hari. Satu-satunya gejala yang mungkin dirasakan pada stadium dini adalah adanya benjolan kecil dipayudara. Keluhan baru timbul bila penyakit sudah memasuki stadium lanjut, Keluhan yang dirasakan seperti : (a) Ada benjolan pada payudara bila diraba dengan tangan; (b) Bentuk dan ukuran payudara berubah, berbeda dari sebelumnya; (c) Luka pada payudara yang sudah lama, tidak sembuh dengan pengobatan; (d) Eksim pada puting susu dan sekitarnya yang sudah lama, tidak sembuh dengan pengobatan; (e) Keluar darah, nanah, atau cairan encer dari puting susu atau keluar air susu pada wanita yang tidak sedang hamil atau tidak sedang menyusui; (f) Puting susu tertarik kedalam; (g) Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk (Peaud de orange).

Menurut Djindarbumi, (1982) dalam Ramli M, (2005) pembagian stadium PORTMANN yang disesuaikan dengan aplikasi klinik dibagi kedalam 4 stadium yaitu :

Stadium I : Tumor terbatas dalam payudara, bebas dari jaringan sekitarnya, tidak ada fiksasi/infiltrasi ke kulit dan jaringan yang dibawahnya (otot). Besar tumor 1-2 cm. kelenjar getah bening regional belum teraba.

Stadium II : Sesuai dengan stadium I, hanya saja besar tumor 2,5-5 cm dan sudah ada satu atau beberapa kelenjar getah bening (KGB) aksila yang masih bebas dengan diameter kurang dari 2 cm.


(21)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Stadium III dibagi dalam :

Stadium IIIA : Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm) tapi masih bebas di jaringan sekitarnya, kelenjar getah bening aksila masih bebas satu sama lain.

Stadium IIIB (local advanced)

:Tumor sudah meluas dalam payudara (5-10 cm), fiksasi pada kulit atau dinding dada, kulit merah dan ada oedema (lebih dari 1/3 permukaan kulit payudara), ulserasi dan atau nodul satelit, kelenjar getah bening aksila melekat satu sama lain atau terhadap jaringan sekitarnya. Diameter lebih dari 2,5 cm, belum ada metastasis jauh. Stadium IV : Tumor seperti pada yang lain ( stadium I, II dan III ). Tetapi sudah

disertai dengan kelenjar getah bening aksila supra-klavikula dan metastasis jauh lainnya.

Secara garis besar pengobatan kanker payudara yang disepakati oleh ahli kanker di dunia (Sutjipto, 2001) adalah sebagai berikut:

Stadium I : Operasi kemoterapi (optional) Stadium II : Operasi kemoterapi (+ hormonal),

Stadium III : Kemoterapi operasi + radiasi (+ hormonal). Stadium IV : Kemoterapi radiasi (+hormonal).

2.1.4 Tipe Kanker Payudara


(22)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(a). Karsinoma dukt al menginfiltrasi

Karsinoma ini adalah tipe histologis yang paling umum, merupakan 75%dari semua jenis kanker payudara. Prognosis tipe ini lebih buruk dibandingkan dengan tipe lainnya (Bonadonna, 1984).

(b). Karsinoma lobular menginfiltrasi.

Karsinoma lobular invasif adalah tipe kanker payudara yang tersering kedua. Walaupun tingkat kejadian menurut literatur anatara 1% dan 20%, tetapi jumlahnya sampai 15% dasemua kasus kanker payudara. Tipe ini biasanya terjadi pada suatu area penebalan yang tidak baik pada payudara bila dibandingkan dengan tipe duktal menginfiltrasi. Lebih umum multisentris dengan demikian dapat terjadi penebalan beberapa area pada salah satu atau kedua payudara.

(c). Karsinoma Medular

Karsinoma ini menempati sekitar 6% dari dari kanker payudara dan tumbuh dalam kapsul didalam duktus. Tipe tumor ini dapat menjadi besar tetapi meluas dengan lambat, sehingga prognosisnya sering kali lebih baik.

(d). Kanker Musinus

Karsinoma ini menempati sekitar 3% dari kanker payudara. Menghasilkan lendir pertumbuhannya lambat sehingga kanker ini juga mempunyai prognosis yang lebih baik dari lainnya (Smeltzer & Bare, 2001; Bonadonna, 1984)

(e). Kanker duktal-tubular

Kanker ini jarang terjadi, yakni hanya menempati 2% dari kanker, karena metastase aksilaris secara histologi tidak lazim.


(23)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(f). Karsinoma inflamatori

Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang sangat jarang terjadi (1% sampai 2%) dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor ini merah dan hitam. Sering terjadi edema dan retraksi puting susu.

(g). Penyakit Paget

Penyakit Paget adalah salah satu tipe kanker payudara yang juga jarang terjadi. Gejala yang timbul adalah rasa terbakar dan gatal pada payudara. Tumornya itu dapat duktal dan invasif. Massa tumor sering tidak dapat diraba dibawah puting tempat dimana penyakit ini timbul. Mammografi mungkin merupakan satu-satunya pemeriksaan diagnostik yang dapat mendeteksi tumor tersebut (Bonadonna, 1984)

(h). Karsinoma payudara In situ

Karsinoma payudara In situ payudara ini lebih sering dideteksi dengan meluasnya penggunaan sekrening mammografi. Penyakit ini ditandai oleh proliferasi sel-sel malignan didalam duktus dan lobulus, tanpa invasif kedalam jaringan sekitarnya. Terdapat karsinoma in situ yakni ; duktal dan lobular

2.1.5 Pencegahan Kanker payudara

Menurut Sutjipto, (2001) pencegahan penyakit kanker payudara masih sulit diterapkan karena faktor penyebabnya masih dalam penelitian. Saat ini, yang dapat dicegah adalah aspek "life style" serta mengurangi faktor risiko yang memungkinkan timbulnya kanker payudara. Usaha satu-satunya untuk


(24)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

meningkatkan angka penyembuhan pasien kanker payudara adalah dengan mendeteksi secara dini keberadaan kanker payudara tersebut.

Adapun pencegahan penyakit kanker payudara menurut ( Tjahjadi, 2003; Tambunan, 1995 dan Moningkey, 2000) yakni terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier.

Pencegahan primer adalah langkah yang dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko yakni dengan cara : (a) Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi; (b) Memperbanyak aktifitas fisik dengan berolahraga. (c) Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama; (d) Hindari banyak merokok dan mengkonsumsi alcohol; (e) Menghindari terlalu banyak terkena sinar x atau jenis-jenis radiasi lainnya; (f) Makanlah produk kedelai serta produk olahannya seperti tahu atau tempe. Kedelai selain mengandung flanoid yang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung genestein yang berfungsi sebagai estrogen nabati (phytoestrogen). Estrogen nabati ini akan menempel pada reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel kanker; (g) Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Serat akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar melalui feses. Serat yang dibutuhkan menurut National Cancer Institut, USA adalah 20-30 gram setiap hari; (h) Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin C, zat anti oksidan dan fitokimia, seperti jeruk, wortel tomat, labu, pepaya, mangga, brokoli, bayam, kangkung, kacang-kacangan dan biji-bijian; (i) Penggunaan obat-obat hormonal harus dengan sepengetahuan


(25)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

dokter; (j) Wanita yang mempunyai resiko tinggi salah satu anggota keluarganya ada menderita kanker payudara, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil, suntikan dan susuk KB.

Pencegahan sekunder merupakan langkah yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini kelainan yang ada pada payudara, sehingga apabila kanker ditemukan masih dalam stadium dini, maka pengobatan atau penanganan yang cepat dan tepat akan memberikan hasil yang lebih baik dan hidup lebih lama. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) setiap bulan dan pemeriksaan mammografi sekali setahun terutama bagi wanita yang berusia 40 tahun keatas untuk mendapat panyakit kanker payudara meningkat pada umur tersebut.

Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada wanita yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi, radioterapi, hormonal dan kemoterapi.

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara

Pengobatan kanker didasarkan atas tahap penyakit dan beberapa faktor lain. Wanita saat ini mempunyai lebih banyak pilihan dalam pengobatan kanker payudara biasanya meliputi :

a). Pembedahan

Prosedur pembedahan yang dilakukan pada wanita penderita kanker payudara tergantung pada tahap penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi


(26)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kesehatan penderita secara umum, adapun pembedahan / operasi tersebut adalah sebagai berikut: (a) Lupektomi, mengangkut tumornya saja dan jaringan-jaringan yang terkena kanker; (b) Partial atau segmental mastektomi, mengangkat tumor sepanjang berbatasan atau sebagian saja beserta jaringan normal, kulit dan jaringan pengikat; (c) Total mastektomi, mengangkat seluruh jaringan buah dada; (d) Modifikasi mastektomisecara radikal, mengangkat seluruh jaringan buah dada, simpul kelenjar getah bening diketiak dan seluruh otot yang menutupi dada; (e) Mastektomi radikal, bagian-bagian yang diangkat seperti modifikasi mastektomi secara radikal ditambah dengan jaringan sekitarnya. Metode ini jarang digunakan; (f) Pembedahan jaringan getah bening dibawah axilla, mengangkat kelenjar getah bening pada area axilla untuk kepentingan perawatan dan/atau pencegahan stadium selanjutnya.

Efek samping dari operasi ini adalah pembengkakan, kehilangan tenaga/ kekuatan, persendian kaku, mati rasa, atau perasaan gatal-gatal, pendarahan, infeksi, dan/ atau pembekuan darah (Bohme, 2001).

b). Terapi radiasi

Terapi radiasi dapat digunakan sebagai pengobatan primer untuk kanker payudara tahap 1 dan 2 yakni dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan (Gale, 1999). c). Terapi Sistemik

Menurut Lincoln, (2008) metode perawatan ini meliputi kemoterapi yang digabungkan dengan perawatan lokal untuk kanker payudara stadium III dan stadium IV. Disaat memutuskan apakah wanita yang terkena kanker payudara harus diberikan terapi sistemik lanjutan atau tidak, faktor-faktor berikut perlu


(27)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kiranya dipertimbangkan : (a) Resiko kambuhnya penyakit kanker payudara; (b) Keuntungan potensial dari pengobatan tersebut; (c) Resiko-resiko yang berhubungan dengan pengobatan; (d) Kemauan pasien untuk menerima pengaruh pengobatan yang berimbang dengan manfaat yang dirasakan.

d). Kemoterapi

Kemoterapi menggunakan agen antineoplasma dan obat hormonal yang di gunakan pada tahap awal atau pun tahap lanjut penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterpi bisa digunakan secara tunggal atau dikombinasikan. Salah satu diantaranya adalah Capecitabine, obat anti kanker oral yang diaktifasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya menyerang sel kanker saja.

Efek-efek samping yang mungkin timbul dari kemoterapi adalah rambut rontok, mual, diare, berat badan menurun, mulut kering dan mandul.

2.2 Konsep Diri

2.2.1 Pengetian konsep Diri

Menurut Stuart & Sundeen, (1991) konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu tentang dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan dengan orang lain. Sedangkan menurut Alimul, (2006) konsep diri (self-concept) adalah bagian dari masalah kebutuhan psikososial yang tidak didapat sejak lahir, akan tetapi dapat dipelajari sebagai hasil dari pengalaman seseorang terhadap dirinya. Konsep diri ini berkembang secara bertahap sesuai dengan tahap perkembangan psikososial seseorang.


(28)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Menurut Potter, (2005) konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang yang mempengaruhi manajemen kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. Ketidaksesuaian antara aspek tertentu dari kepribadian dan konsep diri dapat menjadi sumber stress atau konflik. Konsep diri dan persepsi tentang kesehatan sangat berkaitan erat satu sama lain. Klien yang mempunyai keyakinan tentang kesehatan yang baik akan dapat meningkatkan konsep diri.

2.2.2 Komponen-komponen Konsep Diri Konsep diri terdiri dari 5 komponen yakni : 2.2.2.1 Gambaran Diri (body image)

Gambaran diri adalah sikap seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan tidak sadar. Sikap ini mencakup perspsi dan perasaan tentang ukuran, bentuk,

fungsi penampilan dan potensi tubuh saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan dikombinasi dengan pengalaman baru setiap individu (Stuart

& Sundeen, 1991).

Sejak lahir individu mengeksplorasi bagian tubuhnya, menerima reaksi dari tubuhnya, menerima stimulus dari orang lain, kemudian mulai memanipulasi lingkungan dan mulai sadar dirinya terpisah dari lingkungan. Gambaran diri (Body image) berhubungan erat dengan kepribadian. Cara individu memandang diri mempunyai dampak yang penting pada aspek psikologisnya, pandangan yang realistis terhadap dirinya menerima dan menyukai bagian tubuh akan memberi rasa cemas dan meningkatkan harga diri (Keliat, 1992).

2.2.2.2 Ideal Diri

Ideal diri adalah persepsi individu tentang bagaimana ia seharusnya bertingkah laku berdasarkan standar pribadi. Standart dapat berhubungan dengan


(29)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

tipe orang yang akan diinginkan/ disukanya atau sejumlah aspirasi, tujuan, nilai yang ingin diraih. Ideal diri akan mewujudkan cita-cita atau pengharapan diri berdasarkan norma-norma sosial dimasyarakat tempat individu tersebut melahirkan penyesuain diri (Suliswati, 2005).

2.2.2.3 Harga Diri

Harga diri adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh prilaku memenuhi ideal diri (Suliswati, 2005).

Menurut Alimul, (2006) harga diri dapat diperoleh melalui penghargaan dari diri sendiri maupun dari orang lain. Perkembangn harga diri juga ditentukan oleh perasaan diterima, dicintai, dihormati oleh orang lain, serta keberhasilan yang pernah dicapai individu dalam hidupnya. Jika individu sering gagal maka cenderung harga diri rendah.

2.2.2.4 Peran

Menurut Suliswati, (2005) Peran adalah serangkaian pola perilaku, nilai dan tujuan yang diharapkan oleh masyarakat dihubungkan dengan fungsi individu didalam kelompok sosialnya. Peran memberikan sarana untuk berperan serta dalam kehidupan sosial dan merupakan cara untuk menguji identitas dengan memvalidasi pada orang yang berarti.

Menurut Stuart & Sundeen, (1998) penyesuaian individu terhadap perannya dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (a) Kejelasan prilaku yang sesuai dengan perannya serta pengetahuan yang spesifik tentang peran yang diharapkan; (b) Kosistensi respon orang yang berarti atau dekat dengan perannya; (c) Kejelasan budaya dan harapannya terhadap prilaku perannya; dan (d) Pemisahan situasi yang dapat menciptakan ketidakselarasan.


(30)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.2.2.5 Identitas Diri

Identitas diri adalah penilaian indivudu tentang dirinya sebagai suatu kesatuan yang utuh. Identitas mencakup konsistensi seseorang sepanjang waktu dan dalam berbagai keadaan serta menyiratkan perbedaan atau keunikan dibandingkan dengan orang lain (Alimul, 2006).

Menurut Suliswati, (2005) Identitas diri merupakan sintesis dari semua konsep diri sebagai suatu kesatuan yang utuh, tidak dipengaruhi oleh pencapaian tujuan, atribut/ jabatan dan peran.

Seseorang yang mempunyai perasaan identitas diri yang kuat akan yang mamandang dirinya berbeda dengan orang lain. Kemandirian timbul dari perasaan berharga (aspek mandiri), kemampuan dan penyesuaian diri (Keliat, 1992).

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi Konsep diri

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri menurut Tarwonto & Wartonah, (2003) yaitu:

a) Tingkat perkembangan dan kematangan

Perkembangan anak seperti dukungan mental, perlakuan dan pertumbuhan anak akan mempengaruhi konsep dirinya.

b) Budaya

Pada usia anak-anak nilai-nilai akan diadopsi dari orang tuanya, kelompoknya, dan lingkungannya. Orang tua yang bekerja seharian akan membawa anak lebih dekat pada lingkungannya. Lingkungan yang dimaksud disini adalah lingkungan fisik dan lingkungan psikososial. Lingkungan fisik adalah segala sarana yang dapat menunjang perkembangan konsep diri, sedangkan lingkungan psikososial adalah segala lingkungan yang dapat menunjang


(31)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

kenyamanan dan perbaikan psikologis yang dapat mempengaruhi perkembangan konsep diri.

c). Sumber eksternal dan internal

Kekuatan dan perkembangan pada individu sangat berpengaruh terhadap

konsep diri. Pada sumber internal misalnya, orang yang humoris koping individunya lebih efektif. Sumber eksternal misalnya, dukungan dari masyarakat,

dan ekonomi yang kuat.

d). Pengalaman sukses dan gagal

Ada kecenderungan bahwa riwayat sukses akan meningkatkan konsep diri demikian juga sebaliknya.

e). Stresor

Stersor dalam kehidupan misalnya perkawinan, pekerjaan baru, ujian, dan ketakutan. Jika koping individu tidak adekuat maka akan menimbulkan depresi, menarik diri, dan kecemasan.

f). Usia, keadaan sakit dan trauma

Usia tua, keadaan sakit akan mempengaruhi persepsi dirinya. 2.2.4 Kriteria Kepribadian sehat

Kriteria kepribadian yang sehat menurut Tarwoto & Wartonah, (2003) yakni :

(a). Citra tubuh yang positif dan akurat

Kesadaran akan diri berdasarkan atas observasi mandiri dan perhatian yang sesuai akan kesehatan diri. Termasuk persepsi saat ini dan masa lalu.


(32)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

(b). Ideal dan realitas

Individu mempunyai ideal diri yang realitas dan mempunyai tujuan hidup yang dapat dicapai.

(c). Konsep diri yang positif

Konsep diri yang positif menunjukan bahwa individu akan sesuai dalam hidupnya.

(d). Harga diri tinggi

Seseorang yang mempunyai harga diri tinggi akan memandang dirinya sebagai seseorang yang berarti dan bermanfaat. Ia memandang dirinya sama dengan apa yang dia inginkan.

(e). Kepuasan penampilan peran

Individu mempunyai kepribadian sehat akan dapat berhubungan dengan orang lain, secara intim dan mendapat kepuasan. Ia dapat mempercayai dan terbuka pada orang lain dan membina hubungan interdependen.

(f). Identitas jelas

Individu merasakan keunikan dirinya yang memberi arah kehidupan dalam mencapai tujuan.

2.2.5 Karakteristik konsep diri yang rendah

Menurut (Carpenito, 1995 dalam taylor) yang dikutip oleh Tarwoto & Wartonah, (2003) ada beberapa karakteristik konsep diri yang rendah yaitu; menghindari sentuhan atau melihat bagin tubuh tertentu; Tidak mau berkaca, menghindari diskusi tentang topik dirinya, menolak usaha rehabilitas, melakukan usaha sendiri dengan tidak tepat, mengingkari perubahan pada dirinya, tanda dari keresahan seperti marah, keputusasaan, dan menangis, tingkah laku yang merusak


(33)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

seperti penggunaan obat-obatan, dan alkohol, menghindari kontak; dan kurang bertanggung jawab.

2.2.6 Konsep diri penderita kanker payudara

Menurut Keliat (1998), konsep diri penderita kanker pada umumnya yakni mereka akan merasa malu, menarik diri, kontrol diri yang kurang, takut, pasif, asing terhadap diri serta frustasi. Perilaku yang berhubungan dengan harga diri yang rendah dan identitas diri yang kabur pada penderita kanker yakni mengkritik diri sendiri, perasaan tidak mampu, rasa bersalah, mudah tersinggung, pesimis, gangguan berhubungan, menarik diri, kecemasan tinggi (hingga panik), ideal diri tidak realistis, tidak / kurang penerimaan terhadap diri serta hubungan intim terganggu.

Berdasarkan hasil penelitian kualitatif yang dilakukan oleh Chris, (2005) terhadap penderita kanker payudara pasca tindakan operatif, menunjukkan bahwa subjek penderita kanker payudara pasca tindakan operatif memiliki gambaran konsep diri yang negatif. Penderita kanker payudara menilai secara negatif penampilan fisiknya dan merasa tidak puas dengan kondisi fisiknya tersebut. Akibatnya penderita kanker payudara akan menampilkan kesan yang negatif seperti rasa malu dan rendah diri terhadap orang lain. Perasaan malu dan rendah diri yang dirasakan oleh subjek berhubungan dengan kedaan fisik yang dirasakan tidak sempurna lagi dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkannya. Penderita kanker payudara pacsa tidakan operatif akan merasa tidak memiliki kemampuan baik dalam melakukan aktivitas maupun dalam menjalin hubungan sosialisasi dengan orang lain. Kondisi fisik yang sudah tidak utuh lagi menyebabkan


(34)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

penderita kanker merasa memiliki kelemahan yang berdampak pada perasaan tidak memiliki kemampuan dalam melakukan sesuatu hal.

Dengan latar belakang sebagai penderita kanker payudara menyebabkan subjek kehilangan rasa percaya diri, tidak mandiri dan bergantung pada bantuan dari orang lain, serta bersikap tidak jujur terhadap orang lain sehubungan dengan kondisi fisiknya. Dalam menghadapi prospek masa depan penderita kanker payudara memilih untuk bersikap kehidupan apa adanya dan tidak melakukan usaha untuk mempersiapkan memasuki kehidupan masa depannya merupakan sikap yang kerap muncul pada penderita kanker. Selain itu, penderita kanker payudara pasca tindakan operatif pada umumnya memandang negatif terhadap dirinya sendiri dan hal tersebut mempengaruhi pandangannya terhadap peran jenis kelamin yang dimilikinya, baik sebagai seorang ibu rumah tangga maupun sebagai seorang istri. Pandangan negatif terhadap peran jenis kelamin tersebut menyebabkan penderita kanker payudara merasa tidak berhasil menjalankan perannya sebagai seorang ibu terlebih sebagai seorang istri, dan cenderung akan menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang dialaminya. Sikap yang negatif terhadap diri fisik, merasa tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu, merasa rendah diri, hilangnya rasa percaya diri dan tergantung pada pertolongan orang lain serta memiliki pandangan yang negatif terhadap peran dan terhadap prospek dimasa depan adalah penyebab subjek penderita kanker payudara pasca tindakan operatif menjadi memiliki konsep diri yang negatif.


(35)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

2.3 Kecemasan

2.3.1 Pengertian Kecemasan

Menurut Hawari, (2004) Kecemasan adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan. Kecemasan juga merupakan pengalaman dari lahir sampai mati oleh setiap orang yang meliputi ancaman terhadap tubuh, persepsi diri dan hubungan sosial (Stuart & Sundeen, 1998).

Kecemasan yang dialami bisa mengarah pada objek tertentu. Yang dimaksud dengan objek bisa berupa benda tetapi bisa juga berupa situasi. Ini biasanya mengarah pada phobia. Kecemasan juga bisa dialami meskipun objeknya tidak jelas atau tidak bisa dikenali. Jika individu tiba-tiba merasa cemas tetapi tidak begitu memahami apa yang dicemaskannya. Gejala kecemasan juga bisa beralih dari satu objek ke objek lainnya, ini yang menjadi penanda bahwa sebenarnya kecemasan terjadi karena adanya konflik dalam diri individu yang bersangkutan, bukan karena situasi riilnya (Siswanto, 2007).

2.3.2 Tanda-Tanda Umum Kecemasan

Keluhan atau tanda dan gejala kecemasan yang ditujukan atau dikemukakan oleh seseorang sangat bervariasi, tergantung dari beratnya kecemasan yang dirasakan oleh individu tersebut, keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh orang yang mengalami gangguan kecemasan antara lain yakni; cemas, khawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah tersinggung, merasa tegang, tidak tenang, gelisah, mudah terkejut, takut sendirian, takut pada keramaian dan banyak orang, gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan, gangguan konsentrasi dan daya ingat, keluhan-keluhan somatik misalnya rasa sakit pada otot


(36)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

dan tulang, pendengaran berdenging (tinitus), berdebar- berdebar, sesak nafas, gangguan pencernaan, gangguan perkemihan, sakit kepala dan lain sebagainya (Hawari, 2004).

2.3.3. Tingkat Kecemasan

Empat tingkat kecemasan untuk mengidentifikasi dan menggambarkan efek pada tiap individu yang dikemukakan oleh Stuart & Sundeen, (1998) dan Tarwoto, (2003).

2.3.3.1 Cemas ringan

Adanya berhubungan dengan ketegangan dalam kehidupan sehari-hari dan menyababkan seseorang menjadi waspada dan meningkatkan lahan persepsinya seperti melihat, mendengar dan gerakan menggenggam lebih kuat. Tingkat ini dapat memotivasi untuk belajar dan meningkatkan perkembangan serta kreativitas seseorang. Pada tingkat ini biasanya tanda dan gejala seperti sesekali bernafas pendek, nadi dan tekanan darah naik, muka berkerut, bibir gemetar, jantung berdebar, gelisah, tidak dapat duduk dengan tenang, lebih banyak bicara dari biasanya dan tangan gemetar (Sundeen, 1998).

2.3.3.2 Cemas sedang

Pada tingkat ini memungkinkan seseorang untuk memusatkan padahal yang penting saat itu dan mengesampingkan hal yang lain sehingga seseorang mengalami perhatian yang selektif namun dapat melakukan sesuatu yang lebih terarah. Lapangan persepsi menurun seperti panglihatan, pendengaran dan gerakan menggenggam berkurang. Pada tingkat ini biasanya tanda dan gejalanya seperti mulut kering, anoreksia, badan bergetar, ekspresikan wajah ketakutan,


(37)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

gelisah, tidak mampu bersikap rileks, sukar tidur, banyak bicara disertai suara yang keras dan lebih cepat (Tarwoto, 2003).

2.3.3.3 Cemas berat

Cemas berat ini biasanya seseorang akan mengalami lapangan persepsi yang menyempit. Seseorang cenderung untuk memusatkan sesuatu yang terinci dan spesifik dan tidak memikirkan hal yang lain. Semua perilaku ditujukan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak bimbingan untuk memperhatikan keadakan. Tanda dan gejala yang muncul biasanya seperti berkeringat dan sakit kepala, penglihatan kabur, memainkan atau meremas jari, kecewa, tidak berdaya, tidak mampu menyelasaikan masalah, berbicara cepat dan perasaan ancaman meningkat (Tarwoto, 2003).

2.3.3.4 Panik

Tingkatan ini berhubungan dengan perasaan takut dan cemas. Pada tingkatan ini hal yang spesifik tidak lagi proporsional karena mengalami kehilangan kendali atau kontrol, tidak dapat melakukan hal-hal tertentu meskipun dengan bimbingan. Terjadi aktivitas motorik, menurunnya kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional. Tanda dan gejalanya seperti perasaan jantung berdebar, penglihatan berkunang-kunang, sakit kepala, sulit bernafas, perasaan mau muntah, otot tubuh terasa tegang dan tidak mampu melakukan apa-apa (Sudeen, 1998).

2.3.4 Kecemasan pada penderita kanker payudara

Menurut Puckett, (2007) bagi banyak wanita, yang diagnosis kanker payudara bukan saja berdampak pada fisiknya tetapi juga pada emosi, dan pada mentalnya, yang kemudian dapat berpengaruh terhadap hubungannya dengan


(38)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

orang lain yakni hubungan dengan teman, suami, anak, keluarganya. Selanjutnya Puckett menambahkan bahwa ketidakpastian dari penyakit itu sendiri memperparah dampak tersebut. Ketidaktahuan tentang kanker payudara akan semakin meningkatkan emosionalitas penderita yang berkaitan dengan hubungannya dengan orang lain. Hal itu akan meningkatkan kecemasan dan mengubah segalanya dalam kehidupannya.

Keluhan lain seperti rasa sepi, rasa kesendirian, putus asa, rasa takut, cemas, waswas, rasa ingin dicintai, rasa ingin disayangi, rasa aman, kebutuhan spiritual, support mental, support sosial, serta sangat memerlukan dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitarnya yang dengan tulus hati mau mendengar, memberikan uluran kasih sayang dan perhatian sangat diperlukan oleh penderita kanker payudara khususnya penderita yang mendekati saat-saat terakhirnya (Heriady, 2008).

Unsur psikologis terkait dengan persepsi penderita tentang ancaman dan stres yang disebabkan oleh penyakit kanker itu sendiri, persepsi ini akan berbeda pada setiap individu. Ada tiga kategori stresor yang disebabkan oleh kanker, yakni: (a) Ancaman dari penyakit kanker itu sendiri; (b) Hilangnya bagian tubuh atau ancaman akan hilangnya bagian dari tubuhnya; dan (c) Frustasi dalam memenuhi dorongan biologis karena ketidak mampuan yang diakibatkan penyakit kanker, atau efek-efek samping dari pengobatan kanker (Baradero, 2007).

Respon pasien terhadap ketiga hal tersebut meliputi cemas, depresi, menurunnya harga diri, permusuhan, dan mudah marah. Termasuk dalam efek sosiologis, yaitu berkurangnya interaksi dengan keluarga dan teman-teman, serta dapat mengurangi partisipasi dalam kegiatan sehari-hari.


(39)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

Menurut Tarwoto, (2003) ada beberapa faktor yang dapat menimbulkan stress dan cemas pada diri seseorang yakni : lingkungan yang asing, kehilangan kemandirian sehingga mengalami ketergantungan dan memerlukan bantuan orang lain, berpisah dengan pasangan dan keluarga, masalah biaya, kurang informasi, ancaman akan penyakit yang lebih parah dan masalah pengobatan.


(40)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

BAB III

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Pada skema kerangka konseptual dapat dilihat bahwa sampel dalam penelitian ini adalah wanita penderita kanker payudara dimana peneliti akan mengidentifikasi konsep diri dan kecemasan wanita penderita kenker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.


(41)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009 Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Skema 1 : Kerangka konseptual penelitian konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi RSUPH Adam Malik Medan.

Wanita dengan kanker Payudara

Komponen konsep diri : • Gambaran diri • Ideal diri • Harga diri • Peran • Identitas diri

- Positif

- Negatif

Faktor yang menimbulkan kecemasan : 1.Lingkungan yang asing

2.Hilang kemandirian; tergantung dengan orang lain

3.Berpisah dengan pasangan /keluarga 4.Masalah biaya

5.kurang informasi

6.Ancaman akan penyakit yang lebih parah 7.Masalah pengobatan

Kecemasan penderita kanker payudara : - Ringan - Sedang - Berat


(42)

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008.

USU Repository © 2009

3.2 Definisi Operasional Variabel penelitian

Tabel 1. Definisi operasiaonal variabel penelitian

No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala 1. Variabel

Independen: - Konsep diri wanita penderita kanker payudara - Kecemasan wanita penderita kanker payudara Konsep diri merupakan sikap,

persepsi dan penilaian wanita penderita kanker payudara terhadap dirinya secara utuh yang mempengaruhi dirinya dalam interaksinya dengan lingkungan sosialyang mencakup: gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri.

Kecemasan

merupakan perasaan khawatir, cemas tegang, gelisah dan takut akan sesuatu hal yang buruk yang akan terjadi dimasa yang akan datang dalam menghadapi

perubahan situasi atau

kondisi akibat penyakit yang

dideritanya. Kuesioner sebanyak 25 pernyataan dengan pilihan jawaban : 1. ya 2. Tidak Kuesioner sebanyak 20 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban berupa ; -Tidak sama sekali - Sedikit - Sedang - Sangat Positif = 0-13 Negatif = 14-27 Kecemasan ringan = 20-40 Kecemasan sedang = 41-60 Kecemasan berat = 61-80 Interval Interval


(43)

BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Sesuai tujuan penelitian maka jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk memperoleh gambaran konsep diri dan kecemasan wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi Penelitian

Populasi dari penelitian ini adalah diperkirakan dari jumlah keseluruhan wanita yang menderita kanker payudara yang berobat ke Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan pada tahun 2007. Dari hasil survey awal yang telah dilakukan pada (17 November 2008), didapat laporan tentang jumlah populasi wanita penderita kanker payudara yang berobat jalan pada tahun 2007 adalah sebanyak 235 orang (Rekam Medik RSUPH Adam Malik, 2007).

4.2.2 Sampel Penelitian

Penentuan jumlah sampel ditentukan sesuai dengan Arikunto (2006) yang menjelaskan bahwa, jika populasi besar melebihi 100 orang maka proporsi sampel dapat diambil antara 10-15% untuk itu proporsi sampel yang diambil adalah 14% dari populasi. Sehingga yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 33 orang wanita penderita kanker payudara. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Metode non probability sampling jenis Purposive


(44)

sampling, yaitu sampel dipilih berdasarkan ciri dan kriteria dari populasi yang sudah diketahui sebelumnya (Notoadmojo, 2002), yakni:

a). Wanita penderita kanker payudara dalam keadaan sadar atau tidak sedang dalam kondisi kesehatan yang lemah serta sehat kondisi mentalnya. b). Dapat berkomunikasi dengan bahasa Indonesia secara baik.

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Adapun Rumah Sakit ini dipilih peneliti karena rumah sakit ini termasuk rumah sakit tipe A yang merupakan rumah sakit pusat rujukan yakni dari Propinsi NAD dan Propinsi Sumatera Utara, sehingga diperkirakan lokasi ini memiliki jumlah sampel yang memadai untuk bisa dilakukan penelitian, selain itu rumah sakit ini juga merupakan salah satu rumah sakit pendidikan bagi mahsiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sumatera Utara. Serta disamping itu juga pertimbangan efisiensi biaya penelitian dan waktu dimana lokasi penelitian ini dilakukan dekat dengan tempat tinggal peneliti sehingga memungkinkan untuk melakukan penelitian. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 17 November sampai dengan 6 Desember 2008.

4.4 Pertimbangan Etik

Objek penelitian ini adalah manusia maka pertimbangan etik sangat penting. Penelitian ini dilakukan setelah proposal disetujui oleh institusi pendidikan Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan izin pengumpulan data diperoleh dari Direktur RSUPH. Adam Malik Medan. Penelitaian ini mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaannya untuk dijadikan objek penelitian.


(45)

Lembar persetujuan (informed concent) ditandatangani berdasarkan keinginan objek penelitian. Peneliti akan menjelaskan tujuan, sifat, dan manfaat penelitian. Kerahasiaan informasi yang diberikan oleh responden dijamin oleh peneliti. Untuk menjaga kerahasiaan maka kuesioner yang diberikan akan diberi kode tertentu tanpa nama dan hanya peneliti yang mempunyai akses terhadap informasi tersebut (Nursalam, 2003).

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk kuesioner yang bertujuan untuk memperoleh informasi dari responden. Kuesioner terdiri dari 3 bagian yaitu data demografi yang berisi identitas wanita penderita kanker payudara, konsep diri yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yakni berdasarkan Stuart & Sundeen (1991) dan Suliswati (2005) serta kuesioner kecemasan diadopsi dari Spielberger (1988).

4.5.1Kuesioner Data Demografi

Kuesioner data demografi responden meliputi umur, pendidikan, status perkawinan, agama, pekerjaan dan penghasilan keluarga. Data demografi responden tidak akan dianalisis hanya untuk mengetahui karakteristik responden. 4.5.2 Kuesioner Konsep Diri

Kuesioner konsep diri yang digunakan adalah berupa pernyataan-pernyataan yang memberikan gambaran konsep diri dari responden. Kuesioner ini terdiri dari 25 butir pernyataan yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka yakni dari Stuart & Sundeen (1991) dan Suliswati (2005) yaitu terdiri dari 5 butir pernyataan untuk masing-masing komponen konsep diri. Pernyataan - pernyataan tersebut tersusun atas pernyataan positif dan pernyataan


(46)

negatif. Pernyataan tentang gambaran diri terdiri dari pernyataan positif (no 1-4) dan pernyataan negatif (no 5), pernyataan tentang ideal diri terdiri dari pernyataan positif (no 6-9) dan pernyataan negatif (no 10), pernyataan tentang harga diri terdiri dari pernyataan positif (no 11-14) dan pernyataan negatif (no 15), pernyataan tentang peran terdiri dari pernyataan positif (no 16-19) dan pernyataan negatif (no 20), serta pernyataan tentang identitas diri terdiri dari pernyataan positif (no 21-24) dan pernyataan negatif (no 25). Setiap pernyataan memiliki dua alternatif jawaban yakni ya dan tidak, bila pernyataan positif jawabannya (ya) diberi nilai 1 dan jika (tidak) diberi nilai 0, sebaliknya untuk pernyataan negatif jika jawabannya (ya) diberi nilai 0 dan jika jawabannya (tidak) diberi nilai 1. nilai tertinggi yang diperoleh adalah 25 dan terendah adalah 0.

4.5.3 Kuesioner Kecemasan

Kuesioner kecemasan merupakan kuesioner yang berisikan bagaimana gambaran kecemasan pasien wanita yang terdiagnosa menderita kanker payudara. kuesioner ini terdiri dari 20 pernyataan, yang meliputi sepuluh pernyataan positif dengan jawaban : 1= sama sekali tidak, 2= sedikit, 3= sedang, dan 4= sangat; serta sepuluh pernyataan negatif dengan jawaban 4= sama sekali tidak, 3= sedikit, 2= sedang, dan 1= sangat. Skala pengukuran yang digunakan adalah interval.

4.6Metode Pengumpulan Data

Data penelitian diambil di RSUP H. Adam Malik Medan selama 2 minggu. Prosedur pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut :


(47)

1) Mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Program Studi ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara).

2) Mengirimkan permohonan izin pengambilan data yang diperoleh dari fakultas ke tempat penelitian (RSUP H. Adam Malik Medan).

3) Setelah mendapat persetujuan dari RSUPH. Adam Malik Medan, peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian.

4) Menjelaskan pada calon responden tentang tujuan, manfaat dan proses pengisian kuesioner.

5) Calon responden yang bersedia diminta untuk menandatangani Informed consent (surat persetujuan).

6) Peneliti melakukan wawancara terstruktur dengam menggunakan kuesioner terhadap responden. Selama wawancara responden diberi kesempatan untuk bertanya pada peneliti bila ada pertanyaan yang tidak difahami.

7) Selanjutnya data yang diperoleh dikumpulkan untuk dianalisa. 4.7 Validitas Instrumen

Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid juga apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Arikonto, 2006).


(48)

Instrumen kecemasan tidak dilakukan uji validitas oleh peneliti dikarenakan peneliti mengadopsi dari Spielberger (1988). Sementara untuk instrumen konsep diri dalam penelitian ini berbentuk kuesioner yang disusun sendiri oleh peneliti berdasarkan tinjauan pustaka, oleh karena itu perlu dilakukan uji validitas. Uji validitas dilakukan dengan uji content validity oleh ahli keperawatan jiwa, dalam hal ini uji validitas dilakukan oleh ibu Jenny Marlindawani Purba, S.Kp, MNS selaku orang yang ahli mengenai keperawatan jiwa Program Studi Ilmu Keperawatan USU.

4.8 Uji Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan uji reliabilitas konsistensi internal karena memiliki kelebihan yaitu pemberian instrumen hanya satu kali dengan satu bentuk instrumen kepada satu subjek studi (Demsey & Dempsey, 2002). Uji reliabilitas ini bertujuan untuk mengukur kekuatan instrumen sehingga dapat digunakan untuk penelitian berikutnya dalam lingkup yang sama. Instrumen atau alat ukur yang baik adalah alat ukur yang memberikan hasil yang sama bila digunakan beberapa kali pada kelompok subjek yang sama (Azwar, 2003). Uji reliabilitas dilakukan pada 10 orang responden di Breast Clinic RSUPH Adam Malik medan, untuk kuesioner konsep diri dengan alternatif jawaban ya dan tidak yang terdiri dari pernyataan positif (20 pernyataan) dan pernyataan negatif (5 pernyataan) dilakukan dengan menggunakan Rumus KR-20 (Kuder dan Ricardson 20) dengan

= 0,005, N=10 dan r product moment 0,632. Dari hasil perhitungan diperoleh

nilai r hitung sebesar 0,754 > r tabel sebesar 0,632. Hal ini berarti kuesioner konsep diri pada wanita penderita kanker payudara telah reliabel.


(49)

Untuk kuesioner kecemasan, uji reliabel menggunakan bantuan program SPSS dengan analisis Cronbach Alpha. Dari hasil pengolahan data diperoleh nilai alpha sebesar 0,840. Sesuatu instrumen dikatakan reliabel jika koefisiennya lebih dari 0,70 (Polit & Hungler, 1999). Dengan demikian maka instrumen kecemasan pada wanita penderita kanker payudara telah reliabel.

4.9Analisa Data

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisa data melalui beberapa tahap, dimulai dengan editing untuk memeriksa kelengkapan data, kemudian memberi kode (coding) untuk memudahkan melakukan tabulasi, selanjutnya memasukkan (entry) secara komputerisasi dan dilakukan pengolahan data.

Untuk penilaian terhadap konsep diri dalam penelitian ini akan dikategorikan sebagai konsep positif dan konsep diri negatif. Berdasarkan rumus statistika menurut Sudjana (2000), P = rentang / banyak kelas dimana P merupakan panjang kelas, dengan rentang (nilai tertinggi dikurang nilai terendah) sebesar 25 dan banyak kelas dibagi 2 kategori kelas, Maka didapat panjang kelas sebesar 12,5, namun dikarenakan peneliti kesulitan menghitung dalam bentuk desimal, sehingga peneliti membulatkan menjadi 13. Dengan demikian P=13 dan nilai terendah 0 sebagai batas bawah kelas interval pertama, maka konsep diri wanita penderita kanker payudara dikategorikan atas interval sebagai berikut :

0 -13 = Konsep diri positif 14-26 = Konsep diri negatif

Sementara untuk kuesioner tingkat kecemasan wanita penderita kanker payudara dalam penelitian ini akan dikategorikan yakni kecemasan ringan,


(50)

kecemasan sedang, dan kecemasan berat. Untuk kategori kecemasan panik tidak diteliti oleh peneliti sebab pada tingkat panik pasien mengalami kehilangan kendali atau kontrol, tidak dapat melakukan hal-hal tertentu meskipun dengan bimbingan, menurunnya kemampuan dalam berhubungan dengan orang lain, persepsi yang menyimpang dan kehilangan pemikiran yang rasional, sehingga tidak memungkinkan pasien untuk melakukan rawat jalan dan dijadikan responden penelitian. Dengan menggunakan rumus statistik menurut Sudjana (2000), diperoleh rentang kecemasan dengan jumlah skor tertinggi sebesar 80 dan skor terendah 20 sebagai batas kelas pertama banyak kelas. Jumlah skor tertinggi dibagi dalam 3 kategori kelas untuk tingkat kecemasan pada wanita penderita kanker payudara (kecemasan ringan, sedang dan berat.), sehingga diperoleh panjang kelas sebesar 20, dengan P=20 maka tingkat kecemasan pada wanita penderita kanker payudara dikategorikan atas kelas interval sebagai berikut :

20-40 : kecemasan ringan 41-60 : kecemasan sedang 61-80 : kecemasan berat

Selanjutnya dilakukan pengolahan data dengan menggunakan program SPSS untuk mengetahui frekuensi dan persentase data. Hasil analisa data demografi disajikan dalam bentuk distribusi frekwensi, begitu juga halnya dengan kedua data tentang konsep diri dan kecemasan, karena skala pengukurannya dalam bentuk interval sehingga tampilan datanya dalam bentuk distribusi frekuensi.


(51)

BAB V

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang konsep diri dan kecemasan wanita penderita kenker payudara di Poli Bedah Onkologo Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan. Penelitian ini telah dilaksanakan mulai tanggal 17 November sampai dengan 6 Desember dengan jumlah responden sebanyak 33 orang wanita penderita kanker payudara.

5.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian disajikan meliputi karakteristik responden, konsep diri wanita penderita kanker payudara, dan kecemasan wanita penderita kenker payudara.

5.1.1 Karakteristik Responden

Dari 33 orang penderita kanker payudara yang menjadi responden penelitian, diketahui bahwa umur responden terbanyak berada pada rentang 34-42 tahun yaitu sebanyak 13 responden (39,4%) dan pendidikan responden terbanyak adalah sekolah dasar (SD) sebanyak 18 responden (54,5%). Responden umumnya menikah yakni sebanyak 33 responden (100%), beragama Islam 24 responden (72,7%). Sebagian besar responden mengungkapkan bahwa penghasilan keluarga kurang dari Rp.800.000,- yaitu sebanyak 21 responden (63,6%), dimana umumnya mereka bekerja hanya sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 17 responden (51,5%). Hasil penelitian mengenai karakteristik responden secara singkat dapat dilihat pada tabel 5.1.


(52)

Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Wanita Penderita Kanker Payudara di Poli Bedah Onkologi RSUPH. Adam Malik Medan tahun 2008 (N=33).

Karakteristik Responden ƒ %

Umur

- 25-33 tahun - 34-42 tahun - 43-51 tahun - 52-60 tahun - 61-69 tahun Pendidikan

- SD - SLTP - SLTA

- Perguruan Tinggi Status Perkawinan - Menikah Agama - Islam - Kristen Pekerjaan - PNS

- Pegawai swasta - Wiraswasta - Bertani - IRT

Penghasilan keluarga - < Rp. 800.000,-

- Rp.800.000- Rp.2.000.000,-

6 13 10 2 2 18 8 6 1 33 24 9 1 6 4 5 17 21 12 18,2 39,4 30,3 6,1 6,1 54,5 24,2 18,2 3,0 100,0 72,7 27,3 3,0 18,2 12,1 15,2 51,5 63,6 36,4

5.1.2 Konsep diri wanita penderita kanker payudara

Berdasarkan hasil kuesioner yang diberikan kepada 33 orang wanita penderita kanker payudara yang menjadi responden penelitian diperoleh bahwa dari 33 responden tersebut, terdapat 4 orang responden (12,1%) yang memiliki


(53)

konsep diri positif, dan mayoritas 29 orang responden (87,9%) yang memiliki konsep diri negatif. Hasil penelitian tersebut dapat dilihat pada tabel 5.2.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi konsep diri wanita penderita kanker payudara di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan tahun 2008 (N=33).

No.

Konsep Diri Wanita

Penderita Kanker Payudara ƒ %

1. 2.

Positif Negatif

4 29

12,1 87,9

Konsep diri wanita penderita kanker payudara yang terdiri beberapa komponen yakni gambaran diri, ideal diri, harga diri, peran dan identitas diri dapat jabarkan sebagai berikut :

5.1.2.1Gambaran diri

Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari keseluruhan responden (100%), 20 orang responden (60,6%) memiliki gambaran diri yang negatif hal ini dapat dilihat pada tabel 5.3. Analisa data yang menunjukkan gambaran diri responden yang negatif didukung oleh ungkapan responden yaitu (69,7%) mengungkapkan bahwa mereka tidak menyenangi payudaranya (n=23), (54,5%) khawatir payudaranya tidak indah lagi (n=18), (12,1%) tidak mampu menjalankan fungsi sebagai wanita (n=4) serta (51,5%) menyadari bahwa daya tarik seksual mereka telah hilang (n=17).


(1)

KECEMASAN 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 11 33,3 33,3 33,3

SEDANG 9 27,3 27,3 51,5

SEDIKIT 7 21,2 21,2 75,8

TIDAK SAMA SEKALI 6 18,2 18,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 8

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 14 42,4 42,4 42,4

SEDIKIT 10 30,3 30,3 66,7

SEDANG 6 18,2 18,2 90,9

SANGAT 3 9,1 9,1 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 9

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 7 21,2 21,2 21,2

SEDANG 5 15,2 15,2 36,4

SEDIKIT 16 48,5 48,5 84,8

TIDAK SAMA SEKALI 5 15,2 15,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 11 33,3 33,3 33,3

SEDIKIT 8 24,2 24,2 57,6

SEDANG 9 27,3 27,3 84,8

SANGAT 5 15,2 15,2 100,0


(2)

Statistics 3

KECEMASAN 11

KECEMASAN 12

KECEMASAN 13

KECEMASAN 14

KECEMASAN 15

N Valid 33 33 33 33 33

Missing 0 0 0 0 0

Mean 2,09 2,45 2,27 2,79 2,12

Median 2,00 2,00 2,00 3,00 2,00

Std. Deviation 1,128 1,092 1,008 1,023 1,083

Variance 1,273 1,193 1,017 1,047 1,172

KECEMASAN 11

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 13 39,4 39,4 39,4

SEDIKIT 10 30,3 30,3 69,7

SEDANG 4 12,1 12,1 81,8

SANGAT 6 18,2 18,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 12

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 7 21,2 21,2 21,2

SEDANG 12 36,4 36,4 57,6

SEDIKIT 6 18,2 18,2 75,8

TIDAK SAMA SEKALI 8 24,2 24,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 13

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 9 27,3 27,3 27,3

SEDANG 10 30,3 30,3 57,6

SEDIKIT 10 30,3 30,3 87,9

TIDAK SAMA SEKALI 4 12,1 12,1 100,0


(3)

KECEMASAN 14

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 5 15,2 15,2 15,2

SEDANG 6 18,2 18,2 33,3

SEDIKIT 13 39,4 39,4 72,7

TIDAK SAMA SEKALI 9 27,3 27,3 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 15

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 12 36,4 36,4 36,4

SEDIKIT 10 30,3 30,3 66,7

SEDANG 6 18,2 18,2 84,8

SANGAT 5 15,2 15,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

Statistics 4

KECEMASAN 16

KECEMASAN 17

KECEMASAN 18

KECEMASAN 19

KECEMASAN 20

N Valid 33 33 33 33 33

Missing 0 0 0 0 0

Mean 1,88 2,52 2,39 2,33 2,30

Median 2,00 2,00 2,00 2,00 2,00

Std. Deviation ,927 1,064 ,998 1,021 1,015

Variance ,860 1,133 ,996 1,042 1,030

KECEMASAN 16

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 14 42,4 42,4 42,4

SEDIKIT 11 33,3 33,3 75,8

SEDANG 6 18,2 18,2 93,9

SANGAT 2 6,1 6,1 100,0


(4)

KECEMASAN 17

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 11 33,3 33,3 33,3

SEDANG 9 27,3 27,3 54,5

SEDIKIT 7 21,2 21,2 75,8

TIDAK SAMA SEKALI 6 18,2 18,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 18

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SANGAT 7 21,2 21,2 21,2

SEDANG 11 33,3 33,3 54,5

SEDIKIT 10 30,3 30,3 84,8

TIDAK SAMA SEKALI 5 15,2 15,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 19

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 7 21,2 21,2 21,2

SEDIKIT 14 42,4 42,4 63,6

SEDANG 6 18,2 18,2 81,8

SANGAT 6 18,2 18,2 100,0

Total 33 100,0 100,0

KECEMASAN 20

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent Valid TIDAK SAMA SEKALI 7 21,2 21,2 21,2

SEDIKIT 15 45,5 45,5 66,7

SEDANG 5 15,2 15,2 81,8

SANGAT 6 18,2 18,2 100,0


(5)

TOTAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 25 1 3,0 3,0 3,0

27 1 3,0 3,0 6,1

28 1 3,0 3,0 9,1

29 1 3,0 3,0 12,1

31 1 3,0 3,0 15,2

32 1 3,0 3,0 18,2

33 1 3,0 3,0 21,2

37 1 3,0 3,0 24,2

38 1 3,0 3,0 27,3

41 6 18,2 18,2 45,5

42 4 12,1 12,1 57,6

43 2 6,1 6,1 63,6

59 1 3,0 3,0 66,7

60 1 3,0 3,0 69,7

61 3 9,1 9,1 78,8

62 2 6,1 6,1 84,8

63 2 6,1 6,1 90,9

64 2 6,1 6,1 97,0

66 1 3,0 3,0 100,0


(6)

CURRICULUM VITAE

Nama

: Arika Suci Hartati

Tempat/ Tanggal Lahir

: Langsa, 23 Maret 1985

Agama

: Islam

Status Perkawinan

: Belum menikah

Alamat rumah

: Desa Karang Anyar Dusun. Rukun Lor.A

Kecamatan Langsa Baro Kota langsa.

Riwayat pendidikan :

1. SD Negeri 1 Bintang Hu Lhok Sukon Aceh Utara

(1991-1997)

2. SLTP Negeri 2 Langsa

(1997-2000)

3. SMU Negeri 1 Langsa

(2000-2003)

4. Akademi Keperawatan Dep. Kes Langsa

(2003-2006)