Faktor-faktor internal Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

2.2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar

Menurut Slameto 2003 faktor-faktor yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu faktor internal yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang ada diluar individu sebagai berikut:

1. Faktor-faktor internal

Dalam faktor internal terdapat tiga faktor, yaitu: faktor jasmani, faktor psikologis, faktor kelelahan a. Faktor jasmani 1 Faktor kesehatan Sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan beserta bagian-bagianya bebas dari penyakit. Kesehatan berpengaruh terhadap belajar. Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk dan badanya mudah lelah. Agar seseorang dapat belajar dengan baik harus mengusahakan kesehatan badanya tetap terjamin dengan cara selalu memperhatikan ketentuan-ketentuan tentang bekerja, belajar, istirahat, tidur, makan, olah raga, rekreasi dan ibadah. Universitas Sumatera Utara 2 Cacat tubuh Cacat tubuh adalah sesuatu yang menyebabkan kurang baik atau kurang sempurna mengenai tubuh. Siswa yang cacat akan mengalami gangguan dalam belajarnya. Jika hal ini terjadi, hendknya anak belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatanya. b. Faktor psikologis Pada faktor psikologis ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar antara lain: 1 Inteligensi Inteligensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui atau menggunakan konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajarinya dengan cepat. Inteligensi sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. 2 Perhatian Perhatian menurut Gazali adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa tertuju pada suatu obyek atau sekumpulan obyek. Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan yang tidak menjadi perhatian akan timbul kebosanan, sehingga ia tidak suka lagi belajar. Agar anak dapat Universitas Sumatera Utara belajar dengan baik usahakan bahan pelajaran selalu menarik perhatian dengan cara mengusahakan pelajaran itu sebagai hobi atau bakatnya. 3 Minat Minat adalah kecenderungan yang tetap memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan, kegiatan yang diminati seseorang, diperhatikan terus menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Sehingga minat sangat besar pengaruhnya terhadap belajar. 4 Bakat Bakat adalah kemampuan untuk belajar yang baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih. Jika bahan pelajaran sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajarnya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya akan lebih giat lagi dalam belajarnya. 5 Motif Motif erat hubunganya dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam proses belajar harus diperhatikan apa yang dapat mendorong anak agar dapat belajar dengan baik atau mempunyai motif untuk berfikir dan memusatkan perhatian, perencanaan dan melaksakan kegiatan yang berhubungan dengan belajar. Dengan cara memberikan latihan-latihan atau kebiasaan yang kadang-kadang juga dipengaruhi oleh keadaan lingkungan. Universitas Sumatera Utara 6 Kematangan Kematangan adalah suatu tingkat dalam pertumbuhan seseorang, dimana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk melaksanakan kecakapan baru. Dengan kata lain anak yang sudah siap belum dapat melaksanakan kecakapannya sebelum belajar. Jadi kemajuan untuk memiliki kecakapan itu tergantung dari kematangan dan belajar. 7 Kesiapan Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respons atau bereaksi. Kesediaan ini timbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan yang berarti kesiapan untuk melaksanakanya. c. Faktor Kelelahan Kelelahan pada seseorang walaupun sulit untuk dipisahkan tetapi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu kelelahan jasmani dan kelelahan rohani. Kelelahan jasmani terlihat dengan lemah dan timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh. Kelelahan rohani dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan, sehingga minat dan dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang dan mengerjakan sesuatu dengan terpaksa dan tidak sesuai bakat, minat dan perhatianya. Universitas Sumatera Utara 2 Faktor-Faktor Eksternal Faktor-faktor eksternal yang berpengaruh terhadap belajar, dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu: a. Faktor keluarga Anak yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa: cara orang tua mendidik, relasi antaranggota keluarga, suasana rumah tangga dan keadaan ekonomi keluarga. 1 Cara orang tua mendidik Cara orang tua mendidik anaknya sangat besar pengaruhnya terhadap belajar anak. Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Orang tua yang kurang memperhatikaan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh terhadap belajar anaknya, tidak mengatur waaktu belajarnya, tidak melengkapi alat belajarnya, tidak mau tau bagaimana kemajuan anak, kesulitan-kesulitan yang dialami anak dan orang tua yang terlalu memanjakan anak adalah cara yang mendidik yang tidak baik sehingga anak tidak berhasil dalam belajarnya. 2 Relasi antar anggota keluarga Relasi antar anggota keluarga yang penting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi dengan saudarnya dan anggotaa keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi ini adalah hubungan Universitas Sumatera Utara penuh kasih sayang dan perhatian. Relasi antar anggota keluarga sangat erat kaitanya dengan cara orang tua mendidik. 3 Suasana rumah Suasana rumah dimaksudkan dengan situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi didalam keluarga dimana anak berada dan belajar. Agar anak dapat belajar dengan baik perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram sehingga menyebabkan anak betah tinggal dirumah, anak juga dapat belajar dengan baik . Tetapi jika suasana rumah yang terlalu banyak penghuninya, suasana rumah yang tegang, ribut, pertengkaran antar anggota keluarga dapat menyebabkan anak menjadi tidak betah di rumah. 4 Keadaan ekonomi keluarga Keadaan ekonomi keluarga erat hubunganya dengan belajar anak. Anak yang sedang belajar harus terpenuhi kebutuhan pokoknya, misalnya makan, pakaian, perlindungan kesehatan, juga membutuhkan fasilitas belajar seperti ruangan belajar, peralatan menulis. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika keluarga mempunyai cukup uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin maka kebutuhan pokok anak kurang terpenuhi, akibatnya kesehatan anak terganggu dan anak belajar anak terganggu. Walaupun tidak dapat dipungkiri tentang adanya kemungkinan anak yang serba kekurangan dan selalu menderita akibat ekonomi rendah, justru menjadi cambuk baginya untuk belajar lebih giat dan akhirnya sukses. Sebaliknya keluarga yang kaya raya, orang tua sering mempunyai Universitas Sumatera Utara kecenderungan untuk memanjakan anak. Anak hanya bersenang-senang dan berfoya-foya, akibatnya anak kurang dapat memusatkan perhatianya kepada belajar. 5 Pengertian orang tua Anak belajar perlu perhatian dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah. Terkadang anak merasa tidak bersemangat untuk belajar disinilah orang tua wajib memberikan pengertian dan mendorongnya, membantu kesulitan yang dialami anak di sekolah. 6 Latar belakang kebudayaan Tingkat pendidikan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu kepada anak ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik, agar mendorong semangat anak untuk belajar. b. Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siwa dan siswi, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah Slameto, 2003. Universitas Sumatera Utara c. Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar anak. Pengaruh itu terjadi karena anak dalam masyarakat tentang kegiatan anak dalam masyarakat, mass media, teman bergaul dan bentuk kehidupan masyarakat yang semuanya mempengaruhi belajar Slameto, 2003.

2.2.4 Cara Belajar Yang Efektif Menurut Slameto 2003 ada beberapa cara yang digunakan dalam belajar