4 Model atau teladan kehidupan, dimana keluarga dapat mengatur waktu
menonton anak dan menyuruh anak belajar sesuai jadwal.
2.3 Anak Usia Sekolah Anak usia sekolah adalah dimana anak telah memasuki usia bersekolah.
Anak usia sekolah adalah akhir masa kanak-kanak yang berlangsung dari 6 tahun sampai anak mencapai kematangan seksual. Yaitu sekitar 13 tahun bagi anak
perempuan dan 14 tahun bagi anak laki-laki Hurlock, 1999. Tahap ini dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun daan mulai masuk usia sekolah dasar
dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja Friedman, 1998. Masa anak-anak berlangsung antara usia 6-12 tahun dengan ciri-ciri utama :
memiliki dorongan untuk keluar dari rumah dan memasuki kelompok sebaya, keadaan fisik yang memungkinkan anak memasuki dunia permain dan pekerjaan
yang membutuhkan keterampilan jasmani, memiliki dorongan mental untuk memasuki dunia konsep, logika, dan komunikasi yang luas Tohirin, 2005. Pada
usia ini aktivitas anak semakin tinggi dan kemampuan motoriknya semakin kuat. Anak memiliki rasa tanggung jawab dan percaya diri dalam melakukan tugas,
sehingga ketika menghadapi kegagalan sering kali timbul reaksi kemarahan. Perkembangan kognitif, psikososial, moral, dan spiritual mulai menunjukkan
kematangan pada masa ini anak mencoba belajar mengambil bagian dalam kelompok dan terjadi perkembangan konsep diri, keterampilan membaca,
berhitung, dan bersosialisasi dengan baik di sekolah Alimul, 2006. Pada masa ini anak-anak mempunyai keinginan dan kegiatan-kegiatan masing-masing, di
Universitas Sumatera Utara
samping kegiatan-kegiatan wajib dari sekolah dan dalam hidup, serta kegiatan- kegiatan orang tua Friedman, 1998. Tugas orangtua pada tahap ini adalah untuk
belajar menghadapi pisah dengan anak, atau memberikan anak pergi. Lama kelamaan hubungan dengan teman sebaya dan kegiatan-kegiatan di luar rumah
akan memainkan peranan yang lebih besar dalam kehidupan anak usia sekolah tersebut.
Menurut Tohirin 2005 tugas-tugas perkembangan pada anak usia sekolah adalah sebagai berikut:
1 Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain, seperti lompat jauh .
2 Membina sikap yang positif terhadap dirinya sendiri sebagai seorang individu
yang sedang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri dan kemampuan diri.
3 Belajar bergaul dengan teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berlaku
di masyarakat. 4
Belajar memainkan peran sebagai seorang pria jika ia seorang pria dan sebagai wanita jika ia seorang wanita.
5 Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis, dan berhitung.
6 Mengembangkan konsep-konsep yang diperlukan kehidupan sehari-hari.
7 Mengembangkan kata hati, moral dan skala nilai dengan keyakinan dan
kebudayaan yang berlaku di masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
8 Megembangkan sikap objektif baik positif maupun negatif terhadap kelompok
dan lembaga kemasyarakatan. 9
Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi dirinya sendiri yang mandiri dan bertanggunng jawab.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL
3.1 Kerangka Konsep
car
Skema 1. Kerangka konsep peran keluarga dan gaya belajar
3.2 Definisi Operasional
1 Peran keluarga adalah cara keluarga dalam menjalankan perannya pada belajar anak usia sekolah di Kelurahan Indra Kasih Kecamatan Medan
Tembung dengan memberikan peran yang baik dalam pendidikan anak sebagai penyedia fasilitas belajar, pendidik, pembimbing dan model atau teladan
kehidupan. Peran keluarga
1 Penyedia fasilitas belajar
2 Pendidik
3 Pembimbing
4 Model atau teladan hidup
Gaya Belajar
• Kurang
• Cukup
• Baik
• Visual
• Auditorial
• Kinestetik
Universitas Sumatera Utara