G. Metode Penelitian
Metode adalah cara kerja atau tata kerja untuk dapat memahami obyek yang menjadi sasaran penelitian dari ilmu pengetahuan yang bersangkutan.
59
Sedangkan penelitian merupakan suatu kerja ilmiah yang bertujuan untuk mengungkapkan
kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten.
60
Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah yang didasarkan pada metode, sistematika dan
pemikiran tertentu yang bertujuan untuk mempelajari sesuatu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya.
61
1. Jenis dan Sifat Penelitian
Dengan demikian metode penelitian adalah upaya ilmiah untuk memahami dan memecahkan suatu masalah berdasarkan
metode tertentu.
Jenis metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis normatif yaitu penelitian yang mengacu kepada norma-norma dan asas-asas hukum
yang terdapat dalam peraturan perundang-undangan dan putusan pengadilan atau disebut juga sebagai penelitian doktrinal.
62
59
Soerjono Soekanto, Ringkasan Metodologi Penelitian Hukum Empiris, Jakarta: Indonesia Hillco, 1990, hal. 106.
Sedangkan sifat penelitian adalah kualitatif. Alasan penggunaan penelitian hukum normatif yang bersifat kualitatif ini
60
Soerjono Soekanto dan Sri Mumadji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, Jakarta: Rajagrafindo Persada, 2001, hal. 1.
61
Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika, 1996, hal. 6.
62
Bismar Nasution, ”Metode Penelitian Hukum Normatif dan Perbandingan Hukum”, Makalah, disampaikan pada dialog interaktif tentang Penelitian Hukum dan Hasil Penulisan Hukum
pada Majalah Akreditasi, Fakultas Hukum USU, Tanggal 18 Februari 2003, hal. 1. Penelitian doktrinal doctrinal research, yaitu suatu penelitian yang menganalisis baik hukum sebagai law as it written in
the book, maupun hukum sebagai law as it is decided by the judge through judicial process. Penelitian hukum normatif ini bersifat kualitatif.
Universitas Sumatera Utara
adalah didasarkan pada paradigma hubungan dinamis antara teori, konsep-konsep dan data yang merupakan umpan balik atau modifikasi yang tetap dari teori dan konsep
yang didasarkan pada data yang dikumpulkan. Penelitian yuridis normatif ini didukung oleh pendekatan yuridis empiris, yaitu dilakukan penelitian lapangan.
2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui penelitian kepustakaan library research untuk mendapatkan konsepsi teori atau doktrin,
pendapat atau pemikiran konseptual dari penelitian terdahulu yang berhubungan dengan objek yang ditelaah yang dapat berupa peraturan perundang-undangan, buku,
karya ilmiah, makalah dan karya lainnya.
63
1. Bahan hukum primer, yaitu KUH Pidana, KUHPM, KUHAP, KUHAPMIL,
Reglemen Penjara Tentara S.1934-169, UU No.41 Tahun 1947 tentang Sistem Kepenjaraan Tentara, UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan
UU Pemasyarakatan, UU No.31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer, UU No.5 Tahun 1998 tentang Konvensi Menentang Penyiksaan dan Perlakuan
Lain yang Kejam, tidak Manusiawi atau Merendahkan Martabat Manusia, PP Nomor 32 Tahun 1999 tentang Hak-Hak Warga Binaan, Surat Keputusan
Selain data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini, juga digunakan data primer yang diperoleh melalui
penelitian lapangan field research. Data pokok dalam penelitian ini adalah data sekunder yang meliputi:
63
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982, hal. 24.
Universitas Sumatera Utara
Panglima TNI Nomor Kep01PI1984, tanggal 20 Januari 1984 tentang Organisasi Babinkum TNI, Surat Keputusan Panglima ABRI Nomor
Kep792XII1997 tanggal 31 Desember 1997 perihal Naskah Sementara Buku Petunjuk Teknis tentang Penyelenggaraan Masmil, Surat Keputusan
Panglima TNI Nomor Kep24VIII2005 tanggal 10 Agustus 2005 Lampiran 5 perihal Pokok-Pokok Oragnisasi dan Prosedur Masmil, dan Peraturan
Panglima TNI Nomor Perpang12III2009 tanggal 11 Maret 2009 tentang Naskah Stratifikasi Doktrin Di Lingkungan TNI.
2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan yang memberikan penjelasan
mengenai bahan hukum primer, seperti hasil-hasil seminar atau pertemuan ilmiah lainnya, bahkan dokumen pribadi atau pendapat dari
kalangan pakar hukum yang relevan dengan objek telaahan dalam penelitian ini;
3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan hukum penunjang yang memberi petunjuk
dan penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder, seperti kamus umum, majalah dan jurnal ilmiah, artikel, artikel bebas dari
internet, surat kabar, dan majalah mingguan sepanjang memuat informasi yang relevan dengan penelitian ini.
3. Teknik Pengumpulan Data