ketentuan khusus yaitu Petugas Jaga melaporkan kepada Kaurnismin, kemudian Kaurnismin melaporkan kepada Kamasmil Medan. Selanjutnya Kamasmil Medan
berkoordinasi dengan Otmil apakah Narapidana TNI tersebut dapat atai tidak dapat diterima di Masmil Medan.
123
Selain membina Narapidana TNI yang berdasarkan putusan Pengadilan yang telah BHT dan tidak dipecat dari dinas TNI, Masmil Medan juga menerima Titipan
Sementara Tara yang dikirim oleh Oditur Militer sambil menunggu proses sidang selesai ataupun menunggu proses hukumnya agar BHT. Penerimaan terhadap tahanan
demikian berlaku ketentuan-ketentuan khusus bahwa harus ada Suart Penyerahan dari Koatmil yang menunjuk dasar penahanan; apabila belum menerima petikan putusan
dari pengadilan yang telah BHT maka segera dimintakan kepada Oditut Militer mengenai petikan putusan tersebut; dan dimintakan segera kepada Oditur Militer
mengenai penetapan penahanan. Dalam hal penerimaan Narapidana TNI di luar
rayonisasi Masmil Medan terlebih dahulu dilakukan koordinasi antara Otmil dengan Kapusmasmil. Pada saat penerimaannya, Kamasmil Medan wajib melaporkan secara
lisan atau tertulis kepada Kapusmasmil.
17. Tindakan Terhadap Narapidana TNI yang Melarikan Diri
Maksud dan tujuan dibuatnya Prosedur Tetap Protap tentang Tindakan Terhadap Narapidana TNI yang Melarikan Diri ini disusun agar terbentuk
keseragaman pemahaman bagai pembina dan sebagai pedoman bagi Petugas Masmil Medan dalam rangka melaksanakan tugas dalam menangani tindakan Narapidana
123
Ibid., hal. 5.
Universitas Sumatera Utara
TNI yang melarikan diri dari Masmil Medan. Untuk menghadapi tindakan Narapidana TNI yang melarikan diri dari Masmil Medan, Kamasmil Medan
melakukan tindakan dan langkah-langkah sebagai berikut:
124
a. Melakukan tindakan pencegahan;
b. Memerintahkan Kaurpam beserta staf pam untuk melakukan pencarian dan
penangkapan; c.
Melakukan koordinasi dengan Ankum dan pihak keluarga dari Narapidana TNI yang bersangkutan untuk mendapatkan keterangannya sebagai upaya
untuk melakukan penangkapan; d.
Menyiapkan dan menyerahkan Data Pencarian Orang DPO kepada satuan POM TNI dan menyebarluaskan DPO tersebut ke satuan-satuan TNI yang
berkemungkinan wilayahnya menjadi tempat persembunyian Narapidana TNI yang melarikan diri tersebut;
e. Melaporkan kejadian larinya Narapidana TNI dari Masmil Medan ke
Kapusmasmil dalam bentuk laporan khusus; f.
Apabila Narapidana TNI yang melarikan diri tersebut dapat ditangkap kembali ataupun menyerahkan diri harus dibuat laporan khusus mengenai
penangkapan atau penyerahan dirinya dilengkapi dengan data identitasnya; g.
Secara periodik atau berkala Kamasmil mengecek hasil penyerahan DPO tersebut kepada satuan-satuan TNI yang menerima DPO;
h. Melakukan pencarian dan pengejaran terhadap Narapidana TNI yang
melarikan diri dan mengadakan isolasi guna memperkecil atau mempersempit ruang geraknya;
i. Melakukan pengecekan ulang terhadap barang dan Narapidana TNI lainnya
yang masih berada di dalam Masmil Medan. Dalam hal tindakan Narapidana TNI yang melarikan diri saat pengawalan
oleh Petugas, maka Petugas segera memerintahkan agar Narapidana TNI yang melarikan diri tersebut berhenti, apabila peringatan tersebut tidak diindahkannya,
maka Petugas dapat memberikan tembakan peringatan ke udara sebanyak 3 tiga kali. Peringatan melalui tembakan tersebut tidak juga diindahkan, maka Petugas dapat
menembak Narapidana TNI yang melarikan diri pada bagian tubuh yang tidak
124
Lampiran VI Prosedur Tetap Nomor: PROTAP 06 VII 2010 tentang Tindakan Terhadap Narapidana TNI yang Melarikan Diri di Masmil Medan, hal. 1 dan hal. 3-4.
Universitas Sumatera Utara
mematikan misalnya pada bagian kaki atau tangan. Narapidana TNI yang ditembak karena melarikan diri dan tidak mengindahkan peringatan dari Petugas harus dibawa
ke rumah sakit untuk dirawat dan semua kejadian tersebut harus dilaporkan kepada Kamasmil Medan.
125
18. Pengamanan Narapidana TNI