Selain long–shot, kamera juga memanfaatkan tipe close up dan medium shot di waktu-waktu tertentu untuk memberikan frame yang lebih dramatis. Kedua
teknik kamera ini menitikberatkan pada keintiman dan relasi personal Berger, 1991:26. Dengan melihat pembingkaian performa dengan teknik close up dan
medium shot, akan terjalin kontak personal antara penonton dengan karakter performa seolah-olah sedang melakukan aktivitas face to face. Teknik ini juga
menciptakan ilusi cermin, yang mana penonton seolah-olah bercermin terhadap “diri”nya yang ada di panggung performa. Kategori yang paling sedikit digunakan
adalah jenis full shot. Kategori ini sesungguhnya menekankan pada relasi sosial, namun teknik ini sedikit ditemukan dalam MV. Kemungkinan alasan yang
muncul adalah karena banyaknya karakter yang ada 9 orang sehingga akan sulit jika memasukkan masing-masing ke dalam frame full shot.
3.1.2.5. Camera Editing
Pergerakan kamera dalam menangkap gambar, biasanya akan dibantu dengan teknik editing. Cara ini diperlukan untuk mengarahkan kamera agar lebih fokus
dalam mengobservasi performa yang ada di atas panggung. Tabel 3.4 di bawah ini memperlihatkan dinamika teknik editing kamera dari detik ke detik di sepanjang
MV. Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa preview MV dari detik ke detik didominasi oleh teknik cut, pergantian gambar yang satu ke gambar yang lain. Hal
ini mengindikasikan adanya perubahan gambar yang cukup cepat sehingga apa yang divisualisasikan oleh MV menjadi tidak stabil. Ketidakstabilan muncul
karena teknik ini memotong gambar-gambar yang sejenis dan membuatnya menjadi tercerai-berai.
Tabel 3.4 Camera Editing dalam “The Boys”
Camera Editing
Definition Preview
Pan down
Camera looks down
00.50, 01.54, 02.13, 02.34, 03.21, 03.55, 04.05, 04.34
Pan up Camera looks up
01.52, 01.53, 02.15, 02.22, 02.31, 02.33, 02.36, 02.37, 02.39, 02.40, 02.45, 03.16, 03.17, 03.23, 03.31, 03.57, 04.08, 04.09, 04.35, 04.54–05.00,
Dolly in Camera moves in
00.02, 00.05, 00.07, 00.08, 00.11, 00.12, 00.14, 00.16, 00.18, 00.20–24, 00.26, 00.28– 33, 00.35, 00.38, 00.41–48, 00.50, 00.54, 00.55, 00.56, 00.58–01.02,
01.04–01.07, 01.09–01.12, 01.15, 01.17, 01.22–01.25, 01.29, 01.31, 01.33, 01.41, 01.43–45, 01.56, 02.00–02.02, 02.10, 02.11, 02.16, 02.17, 02.19 , 02.27–
29, 02.54, 02.58, 03.06, 03.11, 03.14, 03.22, 03.28–30, 03.35, 03.43, 03.44, 03.47, 03.51, 03.59, 04.01, 04.02, 04.04, 04.06, 04.17, 04.18, 04.28, 04.33,
04.37, 04.42–44, 04.47, 05.01–03, 05.05–18
Fade in Image appears
on blank screen
00.01
Fade out Image screen
goes blank
05.20
Cut Switch from one
image to another
00.03, 00.04, 00.06, 00.09, 00.10, 00.13, 00.15, 00.17, 00.19, 00.25, 00.27, 00.34, 00.36, 00.37, 00.39, 00.40, 00.49, 00.51, 00.52, 00.53, 00.57, 01.03,
01.08, 01.13, 01.14, 01.16, 01.18–21, 01.26, 01.27, 01.28, 01.30, 01.32, 01.34– 40, 01.42, 01.46–52, 01.54, 01.55, 01.57–02.00, 02.03–09, 02.12, 02.13, 02.14,
02.15, 02.16, 02.18, 02.20, 02.21–26, 02.30, 02.32, 02.35, 02.36, 02.38, 02.39, 02.40–53, 02.55–57, 02.59, 03.00–05, 03.07–10, 03.12, 03.13, 03.15, 03.16,
03.18–20, 03.24–27, 03.32–34, 03.36–42, 03.45, 03.46, 03.48–50, 03.52–58, 04.00, 04.03, 04.05, 04.07, 04.08, 04.10–16, 04.19–27, 04.29–32, 04.34–36,
04.38–41, 04.45, 04.46, 04.49–55, 05.01, 05.04
Wipe Image wiped off
screen
05.19 Sumber: Hasil pengamatan penelitian
Dominasi teknik editing cut-to-cut merupakan upaya untuk memberi penekanan pada kesenangan excitement yang konsisten dari awal hingga akhir
MV Berger, 1991:27. Pola ini seakan memberikan teka-teki bagi penonton untuk menebak scene apa kira-kira akan dihadirkan, sehingga mau tidak mau, penonton
akan digiring dengan rasa ingin tahu terhadap akhir kisah dalam MV. Meskipun demikian, teknik ini juga diperkaya dengan teknik lainnya, pan down, pan up, dan
dolly in, yang membantu untuk menciptakan visualisasi yang lebih bervariasi.
Teknik pan down dan pan up menciptakan dikotomi antara otoritas dan kelemahan. Kecenderungannya, kamera yang melihat ke arah bawah cenderung
melemahkan objek yang disorot oleh kamera, sebaliknya, kamera yang melihat ke atas akan memberi arti bahwa objek yang disorot memiliki otoritas atau
kekuasaan. Selain itu, teknik dolly in memberi pengaturan fokus pada apa yang harus ditonton dan apa yang tidak.
3.1.2.6. Sound