1.4.3. Signifikansi Sosial
Penelitian ini diharapkan mampu mengajak khalayak media digital untuk berpikir kritis dan tidak menerima secara langsung konten yang disampaikan oleh media,
terutama yang menampilkan budaya populer K-Pop. Khalayak diharapkan memiliki kesadaran kultural sehingga khalayak tidak sembarangan mengakses dan
mengkonsumsi konten
media, namun
khalayak diharapkan
memiliki pertimbangan etis untuk mengakses konten media yang layak untuk dikonsumsi.
1.5. Kerangka Pemikiran Teoritis
1.5.1. Paradigma Penelitian
Paradigma merupakan sistem kepercayaan dasar basic belief system atau cara pandang yang membimbing seorang peneliti untuk memilih metode serta
menentukan cara-cara fundamental yang epistemologis dan ontologis. Sesuai dengan empat tipe paradigma yang dijelaskan oleh Guba dan Lincoln 1994:163-
255, paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma kritis. Paradigma kritis critical theories mengacu pada alternative paradigm yang
mengartikulasikan ontologi berdasarkan realisme historis historical realism, epistemologi yang bersifat transaksional, dan metodologi yang dialogic dan
dialectical Denzin dan Lincoln, 2000:160. Menurut Bourdieu 1977, sebuah pendekatan kritis merupakan sebuah
pemahaman di mana praktik sosial serta bahasa yang kita gunakan saling terikat dalam hubungan sebab akibat yang mungkin tidak kita sadari dalam kondisi yang
normal Fairclough, 1995:54. Dengan demikian, pendekatan kritis dalam
penelitian ini dimaksudkan untuk membongkar diskursus-diskursus yang tersembunyi di balik teks media. Pendekatan kritis digunakan sebagai acuan
dalam berfikir kritis dalam membongkar problematika K-Pop yang kini dikonsumsi secara massal melalui YouTube, yang membawa serta narasi
resistensi di balik performa perempuan. Pandangan kritis terlihat dalam pendekatan kajian budaya feminis di mana
feminisme, seperti yang diungkapkan Van Zoonen 1994:4, digunakan untuk menteoritisikan multiplikasi dari relasi-relasi subordinasi perempuan dan
menganalisis bagaimana relasi subordinasi tersebut dikaitkan dengan identitas kolektif, seperti gender ras, dan etnisitas. Paradigma kritis diasumsikan sebagai
paradigma yang tepat dalam penelitian ini untuk menjelaskan adanya persoalan ideologis yang dihadirkan dalam performa perempuan yang ditampilkan dalam K-
Pop MV di YouTube.
1.5.2. State of The Art