Pendidikan Ibadah
C. Pendidikan Ibadah
1. Pengertian Ibadah
Secara etimologis, Ibadah berasal dari bahasa Arab, dari fi’il madhi: ‘abada- ya’budu-‘ibadatan, yang artinya “mengesakan, melayani dan patuh.” Adapun secara terminologis beberapa ahli pendidikan mengartikannya sesuai dengan disiplin ilmu yang dimilikinya.
Para ulama tauhid mengartikan ibadah dengan mengesakan Allah dan menta’zhimkan-Nya (mengagungkan-Nya) dengan sepenuh arti serat menundukan dan merendahkan diri kepada-Nya. Selanjutnya ulama akhlak mengartikan ibadah dengan beramal secara badaniyyah dan menyelenggarakan segala syari’at. Menurut Para ulama tauhid mengartikan ibadah dengan mengesakan Allah dan menta’zhimkan-Nya (mengagungkan-Nya) dengan sepenuh arti serat menundukan dan merendahkan diri kepada-Nya. Selanjutnya ulama akhlak mengartikan ibadah dengan beramal secara badaniyyah dan menyelenggarakan segala syari’at. Menurut
Adapun menurut Prof. Dr. Mahmud Syalthut mengartikan ibadah sebagai suatu perbuatan yang dikerjakan kaum Muslimin untuk mendekatkan diri kepada Tuhan serta mengingat-ingat keagungan-Nya, yang akan menjadi tanda bukti bagi keimanan kepada Allah dan pengawasan diri, serta menghadapkan hati sepenuhnya kepada-Nya (Amin Syukur, 2010: 86-87).
2. Macam-macam Ibadah
Secara keseluruhan, ibadah dibagi menjadi dua yaitu:
a. Ibadah khusus; adalah semua ketentuan dan aturan pelaksanaannya sudah ditetapkan melalui Al-Qur’an dan Hadits.
b. Ibadah umum; adalah segala amal perbuatan yang titik tolaknya adalah ikhlas, titik tujuannya adalah ridha Allah dan garis amalnya adalah amal shaleh.
Istilah ibadah dalam pengertian khusus dan dalam pengertian umum, bisa juga disebut ibadah mahdhah dan ibadah ghoiru mahdhah (ibadah murni dan ibadah tidak murni). Ibadah dalam pengertian yang pertama lebih condong kepada rukun Islam yang lima, sedangkan ibadah dalam pengertian yang kedua lebih condong kepada
Hal ini merupakan penjelasan dari Qur’an surat Luqman ayat 17 tentang aspek pendidikan ibadah dalam mendirikan shalat, amar ma’ruf dan nahi mungkar. Dengan demikian pengertian ibadah adalah sangat luas, seluas aspek kehidupan manusia asalkan mengerjakannya didasari dengan iman kepada Allah SWT, murni karena-Nya dan perbuatan itu benar-benar baik serta bermanfaat untuk diri dan masyarakat. Biarpun amal perbuatan yang dilaksanakan itu seakan-akan menyerupai amal perbuatan dunia seperti berdagang, bermasyarakat dan berseni serta berolahraga yang didasari dengan beriman kepada Allah dan ikhlas karena-Nya, untuk memperjuangkan diri, masyarakat, Negara dan agama, maka hal itu adalah termasuk dalam pengertian ibadah. Selanjutnya dalam surat Al-Isra ayat 23 menjelaskan tentang beribadah hanya ditujukan kepada Allah SWT saja, pendidikan ibadah ini adalah pendidikan yang urgen yang didalamnya mencakup penyembahan kepada Allah SWT saja. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Isra ayat 23:
Artinya :“ Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain dia”.
3. Hikmah Pendidikan Ibadah terhadap kejiwaan Anak
Pendidikan Ibadah bagi anak, siswa, atau peserta didik bertujuan agar mereka memiliki pemahaman tentang berbagai aspek yang terkait dengan ibadah, Pendidikan Ibadah bagi anak, siswa, atau peserta didik bertujuan agar mereka memiliki pemahaman tentang berbagai aspek yang terkait dengan ibadah,
Ibadah merupakan buah dari Iman, sebagai perwujudan ketaatan dan sikap bersyukur manusia kepada Allah atas semua kenikmatan yang telah diterimanya. Melalui ibadah (khususnya shalat) manusia dapat berkomunikasi rohaniah secara langsung dengan Allah SWT. Pada saat itulah manusia melakukan ibadah yang dapat mengangkat harkat dan martabat kemanusiannya ke posisi yang mulia disisi Allah. Ibadah juga merupakan “tazkiyatunnafsi” (proses pensucian diri dari dosa dan noda) agar tetap berada dalam kondisi fitrah (Syamsu Yusuf, 2005: 68).