Metode Pengumpulan Data Definisi Variabel Operasional Penelitian

3.3. Tahapan Penelitian

Penelitian ini dilakukan dalam tiga tahapan yakni tahap persiapan, pengumpulan data dan tahap analisis data. Tahap persiapan meliputi pembuatan proposal penelitian, pengurusan surat izin penelitian dan studi literatur baik di perpustakaan, internet maupun instansi pemerintahan dan swasta yang terkait dengan permasalahan yang dikaji. Selanjutnya pada tahap pengumpulan data, kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan semua data-data yang dibutuhkan dalam penelitian baik data primer maupun data sekunder. Tahap ketiga adalah analisis data, semua data-data yang telah dikumpulkan di atas akan dianalisis dengan menggunakan berbagai metode analisis.

3.4. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer dikumpulkan dari kepala keluarga sebagai sampel melalui kuisioner yang diberikan. Selain itu, data primer berupa pengamatan langsung selama melaksanakan pengumpulan data yang tidak tercantum dalam kuesioner. Data sekunder dikumpulkan melalui penelusuran berbagai pustaka yang ada di berbagai instansi dan perusahaan yang terkait permasalahan yang dikaji.

3.5. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data terdiri dari 1 metode penelitian kepustakaan library resarch yaitu penelitian yang dilakukan sebelum ke lapangan dengan cara studi terhadap referensi yang berkaitan dengan kebutuhan penelitian, 2 Metode penelitian lapangan field research yaitu penelitian yang dilakukan di lapangan melalui Universitas Sumatera Utara pengamatan observational research dan tanya jawab survey reseach dengan mengisi kuisioner. Masyarakat kepala keluarga yang menjadi mitra binaan atau masyarakat yang pernah mendapatkan Program Kemitran dari tahun 2010 sampai 2012 diminta untuk mengikuti wawancara dan mengisi kuisioner.

3.6 .. Uji Validitas dan Realibilitas

Uji validitas dan realibilitas dilakukan untuk menguji kuesioner layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian.

3.6.1 Uji Validitas

Instrumen penelitian yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data tersebut valid. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom df = n-2 dimana n adalah jumlah sample. Apabila r hitung lebih besar dari pada r tabel maka data dikatakan valid Ghozali, 2005. Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis butir. Ketentuan pengambilan keputusan : 1. Jika r hitung positif dan r hitung r tabel maka butir pertanyaan valid. 2. Jika r hitung negatif atau r hitung r tabel maka butir pertanyaan tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabilitas jika jawaban seseorang terhadap pernyataan menghasilkan jawaban yang sama dari waktu ke waktu. Uji Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan nilai Cronbach alpha. Suatu konstruk Universitas Sumatera Utara dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach alpha 0,60 Ghozali, 2005.

3.7. Metode Penelitian dan Analisis Data

Metode penelitian yang akan digunakan adalah deskriptif dan analitik dengan pendekatan cross sectional. Penggunaan desain ini bertujuan untuk menggambarkan pengaruh di antara berbagai variabel corporate social responsibility goal, corporate social issues, dan corporate relation program terhadap pemberdayaan masyarakat. Pendekatan cross sectional digunakan karena pengumpulan data dari kedua variabel dikumpulkan dan diukur dalam waktu yang bersamaan saat penelitian dilakukan. Berdasarkan karakteristik dalam rumusan masalah yang ada, maka penelitin ini merupakan penelitian eksplanatori, yakni jenis penelitian yang mencoba menjelaskan hubungan antar variabel. Dalam pembahasannya metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dan analitik. Analisis deskriptif berupaya menjelaskan suatu fenomena hasil penelitian melalui penafsiran terhadap data atau hasil pengamatan yang disajikan secara naratif untuk menjawab pertanyaan atau permasalahan penelitian dan kemudian melakukan analisis guna menjelaskan fenomena yang terjadi yang didalamnya terdapat suatu hubungan antar variabel. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menganalisis adanya pengaruh variabel independen bebas terhadap variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility Goal, Corporate Social Responsibility Issue, dan Corporate Relation Program. Sedangkan variabel terikatnya adalah Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat. Metode analisis ini menggunakan program SPSS Statistic Product and Service Solution. Dalam penelitian ini model estimasi terhadap pengaruh variabel Corporate Social Responsibility Universitas Sumatera Utara CSR terhadap pemberdayaan masyarakat dapat dituliskan dengan persamaan regresi linier berganda berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Dimana : Y = Pemberdayaan Masyarakat a = Konstanta b1, b2, b3 = Koefisien regresi X1 = Corporate Social Responsibility Goal X2 = Corporate Social Responsibility Issue X3 = Corporate Relation Program e = Standart error Selain itu, dari analisis regresi linier berganda ini juga diperoleh koefisien regresi b yang menunjukkan arah hubungan dari variabel independen tersebut dengan variabel dependen. Untuk menguji secara simultan apakah hubungan antara variabel-variabel X di atas dengan variabel Y signifikan atau tidak maka dilakukan pengujian melalui Uji- F, α = 5, dengan rumus sebagai berikut: F = R 2 k 1 − R 2 n − k −1 Dimana: F = pendekatan distribusi probabilitas k = banyaknya variabel independent R 2 = koefisien determinasi n = ukuran sampel Universitas Sumatera Utara Nilai F hitung selanjutnya dibandingkan dengan nilai F tabel pada α = 0,05. Bila F hitung ≤ F tabel, maka H0 diterima, artinya garis regresi tersebut tidak dapat digunakan sebagai penduga, karena nilai Y belum terbukti tergantung kepada nilai- nilai X1, X2, dan X3. Bila Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti paling sedikit ada satu variabel independen yang mempengaruhi nilai dependen Y. Sedangkan untuk menguji koefisien regresi secara parsial antara masing-masing variabel independen dengan variabel dependen maka digunakan uji t. Untuk menguji hipotesis maka dilakukan perbandingan antara t hitung dengan t tabel pada α = 0,05. Bila t hitung ≥ t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sebaliknya bila t hitung = t tabel maka H0 diterima dan H1 ditolak. Penggunaan analisis regresi berganda dimaksudkan untuk memperoleh nilai prediksi yang tidak bias. Sehingga analisis tersebut harus memenuhi asumsi-asumsi klasik yang mendasari model regresi, meliputi: asumsi normalitas, analisis multikolinieritas analisis heteroskedastisitas uji dan asumsi autokorelasi Gujarati, 1999: 173; Ghozali, 2001:75. Secara lebih rinci dapat diuraikan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara

3.7.1. Uji Parsial

Uji parsial adalah uji yang digunakan untuk menguji kemaknaan koefisien parsial. Apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak, dengan demikian variabel bebas menerangkan variabel berikutnya dan juga sebaliknya apabila t hitung t tabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan variabel bebas tidak dapat menjelaskan variable berikutnya, dengan kata lain tidak ada pengaruh diantara variabel yang diuji ataupun dapat dilihat dengan tingkat signifikansi alfa. Selain melakukan pembuktian dengan uji F dan uji t, dalam uji regresi linier berganda ini dianalisis pula besarnya koefisien determinan R2 digunakan untuk mengetahui sejauhmana sumbangan masing-masing variabel bebas. Semakin besar nilai determinasi maka semakin besar variasi sumbangan terhadap variabel berikutnya Algifari, 1997 dalam menganalisis data penelitian, digunakan program komputer SPSS.

3.7.2. Uji Simultan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independent mempunyai pengaruh yang sama terhadap variabel dependent. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis digunakan uji distribusi F dengan cara membandingkan antara nilai F hitung yang terdapat pada tabel Analysis of Variance dengan F tabel, apabila perhitungan F hitung F tabel maka Ho ditolak sehingga dapat dikatakan bahwa variable bebas dari regresi dapat menerangkan variabel terikat secara serentak. Sebaliknya jika F hitung F tabel maka Ho diterima sehingga dapat dikatakan bahwa variabel bebas tidak menjelaskan variabel terikat Algifari, 1997.

3.7.3. Uji Asumsi Klasik

Universitas Sumatera Utara Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui apakah penaksir dalam regresi merupakan penaksir kolinear tak bias. Oleh karena itu diperlukan adanya uji asumsi klasik terhadap model yang telah diformulasikan, yang mencakup pengujian normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas Algifari, 1997.

3.7.3.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variable dependen dan variabel independen, keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya.

3.7.3.2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel independent yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna Algifari, 1997. Deteksi terhadap ada tidaknya multikolinieritas yaitu dengan menganalisis matriks korelasi variabel-variabel bebas, dapat juga dengan melihat pada nilai tolerance serta nilai Variance Inflation Factor VIF. Berdasarkan matriks korelasi antar variabel- variabel bebas menunjukkan koefisien variabel yang paling rendah, korelasi tertinggi. Indikasi adanya multikolinieritas jika terjadi korelasi antar variabel bebas yang cukup tinggi, umumnya di atas 0,90 Ghozali, 2005.

3.7.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Universitas Sumatera Utara Uji Heteroskedastisitas adalah uji yang digunakan untuk mengetahui apakah terjadi penyimpangan model karena varian gangguan berbeda antara satu observasi lain Algifari, 1997. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005. Teknik skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert yang merupakan bagian dari jenis attitude scales. Skala Likert adalah di mana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan tentang prilaku, objek, orang atau kejadian Kuncoro, 2003. Menurut Santoso 2003, skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang terhadap fenomena sosial.

3.8. Definisi Variabel Operasional Penelitian

Agar data yang dikumpulkan dapat diukur secara akurat, maka diperlukan definisi variabel operasional yang dapat menggambarkan indikator yang dapat diamati serta parameter yang sesuai untuk mengukur besaran setiap peubah. Adapun variabel operasional dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1. Corporate Social Responsibility Goal X1 : program-program Corporate Social Responsibility CSR perusahaan harus berdampak pada pembangunan berkelanjutan dan terpogram, diarahkan pada pencapaian visi dan misi perusahaan yaitu kegiatan- kegiatan Corporate Social Responsibility CSR perusahaan senantiasa akan mengikuti arah dari kepentingan perusahaan di tengah-tengah komunitas lingkungan hidup masyarakat dalam kerangka tanggung jawab pendidikan, ekonomi, moral, filantropi kedermawanan dan tujuan dalam tanggung jawab hukum. Indikator yang Universitas Sumatera Utara digunakan yaitu tujuan, kebutuhan, kelayakan, dan waktu. Skala pengukuran dengan skala Likert. 2. Corporate Social Issues X2 : perusahaan dapat melaksanakan tanggung jawab sosial nya dengan memfokuskan perhatiannya kepada tiga hal yakni profit, lingkungan dan masyarakat. Indikator yang digunakan yaitu isu hukum, isu sosial, isu ekonomi dan isu lingkungan hidup. Skala pengukuran adalah skala Likert. 3. Corporate Relation Program X3 : implementasi pogram Corporate Social Responsibility CSR merupakan realisasi dan aktualisasi dari upaya perusahaan untuk terus dekat dengan masyarakat. Indikator yang digunakan yaitu komitmen perusahaan, pola hubungan, efek hubungan, kecepatan dalam merespon permasalahan di masyarakat. Skala pengukuran dengan skala Likert. 4. Pemberdayaan Masyarakat : program PKBL CSR perusahaan berupa program kemitraan yang ditujukan untuk memberdayakan masyarakat sehingga lebih berdaya dan mandiri. Indikator yang digunakan yaitu kemanfaatan, keberlanjutan, peningkatan modal, peningkatan pendapatan. Skala pengukuran dengan skala Likert. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan

PT. Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak di bidang perkebunan terutama kelapa sawit dan karet yang beralamat di Jalan Sei Batang Hari Nomor 2 Medan. Visi perusahaan adalah “Menjadi Perusahaan Agribisnis Kelas Dunia dengan Kinerja Prima dan Melaksanakan Tata Kelola Bisnis Terbaik”. Adapun untuk misinya yaitu : 1. Mengembangkan industri hilir berbasis perkebunan secara berkesinambungan; 2. Menghasilkan produk berkualitas untuk pelanggan; 3. Memperlakukan karyawan sebagai asset stategis dan mengembangkan secara optimal; 4. Berupaya menjadi perusahaan terpilih yang memberikan imbal hasil terbaik bagi para investor; 5. Menjadikan perusahaan yang paling menarik untuk bermitra bisnis; 6. Memotivasi karyawan untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan komunikasi; 7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan. Berdasarkan struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III, bahwa PT. Perkebunan Nusantara III terdiri dari 3 tiga kelas distrik yaitu Distrik Kelas A, Kelas B, dan Kelas C. Distrik Kelas A meliputi Distrik Labuhanbatu I, Distrik Labuhanbatu II, Distrik Labuhanabtu III, dan Distrik Asahan. Distrik Kelas B meliputi Distrik Deli Serdang II, dan Kelas C meliputi Distrik Deli Serdang I, Distrik Simalungun, dan Distrik Tapanuli Selatan Struktur Organisasi terlampir. Salah satu distrik yang terletak di Kabupaten Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)

4 58 134

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosioekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir

1 51 174

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perspektif Good - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan

1 5 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 9

Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 15