Penelitian Terdahulu TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan implementasi CSR Corporate Social Responsibility antara lain sebagai berikut hasil penelitian Windarti 2004 menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat ini belum diatur secara jelas dalam hirarki perundang- undangan yang berlaku di Indonesia, tetapi diatur secara teknis dalam keputusan Menteri dan Surat Edaran Menteri. Dalam Kepmen BUMN Nomor : Kep-236MBU2004 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan, mengatur bahwa BUMN wajib menyisihkan satu persen dari laba perusahaan untuk Program Kemitraan yang dilakukan oleh satuan kerja Pengembangan Usaha Kecil dan Koperasi PUKK, dan Program Bina Lingkungan yang dilaksanakan oleh satuan kerja community development comdev. Bentuk Program Kemitraan yang dilakukan PUKK sebagai pelaksana tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat adalah antara lain : pemberian kredit usaha kecil dengan bunga ringan sebagai dana bergulir, pembekalan keterampilan bagi remaja yang belum bekerja, membantu mepromosikan produk mitra binaan, dan pendidikan manajemen bagi mitra binaan. Bentuk Program Bina Lingkungan yang dilakukan oleh satuan kerja comdev sebagai pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat antara lain yaitu pembangunan irigasi, pembangunan jalan, pembangunan pasar, dan lain-lain yang mendukung kegiatan perekonomian masyarakat. Pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam Universitas Sumatera Utara pemberdayaan ekonomi masyarakat memberikan dampak positif bagi masyarakat maupun bagi perusahaan. Dampak nyata bagi perusahaan adalah terciptanya image yang baik bagi perusahaan sehingga meningkatnya kepercayaan publik dan dampak nyata bagi masyarakat adalah tumbuhnya usaha perekonomian rakyat sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian kesenjangan sosial yang merupakan bibit konflik sosial dapat dijembatani dengan pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. Penelitian yang dilakukan oleh Josua 2007, menyimpulkan bahwa motif utama PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. melaksanakan tanggung jawab sosialnya adalah untuk mengamankan operasional pabrik. Hal tersebut mengaburkan aspek kerelaan voluntarism dan kemitraan yang dibangun atas dasar hubungan subordinasi, di mana masing-masing partisipan memiliki status, kemampuan dan kekuatan yang tidak seimbang. Yayasan yang dibentuk idealnya adalah merupakan representasi dari sektor sukarela voluntary yang berperan sebagai agen pembaru change agent untuk mendinamisasi program dalam rangka pemberdayaan masyarakat, namun kenyataannya lebih cenderung sebagai korporasi negara. Selain itu penelitian yang dilakukan Siti Zaleha 2008 yang menyimpulkan bahwa PT. Inalum masih menganggap CSR Corporate Social Responsibility sebagai biaya cost dan belum dianggap sebagai investasi sosial social investment sehingga belum memiliki program yang mampu memandirikan dan memberdayakan masyarakat melalui program pengembangan masyarakat. Selain itu, Corporate Social Responsibility CSR PT. Inalum memiliki peran dalam meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat yang dilihat dari penyerapan tenaga kerja lokal langsung perusahaan maupun sebagai tenaga kerja tidak langsung dan kesimpulan terakhir adalah tidak adanya peran dan korelasi Corporate Social Universitas Sumatera Utara Responsibility CSR terhadap perkembangan pasar lokal sebagai akibat tidak adanya kebijakan pengembangan ekonomi lokal wilayah. Hasil penelitian Syahputra 2008 menyimpulkan bahwa Implementasi Corporate Social Responsibility CSR dalam pemberdayaan ekonomi terhadap masyarakat di Lingkungan PTPN IV unit Kebun Dolok Ilir berupa Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL membantu meningkatkan perekonomian masyarakat. Namun demikian, sebagian besar bantuan yang diberikan perusahaan kepada masyarakat masih bersifat karitas ketimbang filantropis, artinya bantuan dan sumbangan tersebut hanya untuk pemenuhan kebutuhan sesaat saja, belum memikirkan aspek keberlanjutan dalam pemberdayaan masyarakat secara optimal. Dampak penerapan Corporate Social Responsibility CSR dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN IV unit Kebun Dolok Ilir Kabupaten Simalungun berdasarkan penelitian dan observasi kurang memenuhi unsur kemanfaatan dan keadilan. Hal ini dikarenakan bentuk bantuan kurang menyentuh bagi pemberdayaan ekonomi masyarakat dan kurang dirasakan manfaatnya. Menurut Sumaryo 2009 dalam penelitiannya : 1 Persepsi masyarakat terhadap Corporate Social Responsibility CSR merupakan kegiatan perusahaan membantu masyarakat di bidang fisik, sosial, budaya, dan atau ekonomi agar masyarakat lebih berdaya dan mandiri sehingga mereka terbantu dalam meningkatkan kesejahteraannya. Manjemen perusahaan memahami bahwa dengan memberikan bantuan di bidang fisik untuk pembangunan prasarana pendidikan, ibadah, dan sosial, bantuan pendidikan, dan menjalin kemitraan dengan masyarakat berarti perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab sosialnya. Pengelolaan limbah cair dengan instalasi pengolahan limbah yang dimiliki perusahaan, berarti manajemen perusahaan telah melaksanakan tanggung jawab Universitas Sumatera Utara lingkungannya. 2. Model Corporate Social Responsibility CSR Integratif dan CSR Partisipatif lebih tepat diterapkan dalam implementasi Corporate Social Responsibility CSR di Provinsi Lampung. Model Corporate Social Responsibility CSR Integratif dapat meminimalkan konflik antara perusahaaan dengan masyarakat sekitarnya, sedangkan Model Corporate Social Responsibility CSR Partisipatif dapat menampung aspirasi dan kebutuhan dasar masyarakat sekitar perusahaan yang diakomodasi dalam program Corporate Social Responsibility CSR yang dijalankan perusahaan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Hasbullah 2012, diperoleh kesimpulan bahwa tingkat efektifitas program PKBL PKT secara umum efektif dalam memenuhi ekspetasiharapan masyarakat, walaupun diperlukan optimalisasi kinerja di beberapa aspek yaitu aspek perencanaan, koordinasi dan keberlanjutan program serta pendampingan masyarakat. Hasil penelitian dari Maulidiana 2012 diperoleh kesimpulan 1. Ketentuan- ketentuan hukum yang mengatur Corporate Social Responsibility CSR dalam sistem perundang - undangan di Indonesia adalah Pasal 74 Undang-Undang Perseroan Terbatas Nomor 40 Tahun 2007, Undang – Undang Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 88, Undang – Undang Penanaman Modal Nomor 25 Tahun 2007 Pasal 15 dan Pasal 34 dan Undang-Undang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Nomor 32 Tahun 2009 tidak memberikan definisi yang sama mengenai Corporate Social Responsibility CSR sehingga implementasinya diinterpretasikan masing-masing korporat sesuai dengan visi dan misinya. 2. Implementasi Corporate Social Responsibility CSR di lingkungan PTPN VII digolongkan menjadi 2 dua bagian yaitu Corporate Social Responsibility CSR melalui program Community Relation CR yaitu usaha yang dilakukan oleh PTPN VII untuk menjalin hubungan kemitraan baik dengan komunitas dan Corporate Social Responsibility CSR melalui program Community Development CD yaitu kegiatan Universitas Sumatera Utara pengembangan masyarakat yang diselenggarakan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan lebih baik.

2.2. Corporate Social Responbility CSR

Dokumen yang terkait

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan Nusantara IIIDistrik Asahan)

10 119 140

Implementasi Corporate Social Responsibility Pada PT. Perkebunan Nusantara IV (PERSERO)

4 58 134

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Pertamina (Persero) Unit Pengolahan II Dumai (Studi Deskriptif: Penerima Program CSR Masyarakat Kelurahan Jaya Mukti, Dumai).

13 105 123

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi PLTA, Siguragura Terhadap Pengembangan Sosioekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti Kabupaten Tobas Samosir

1 51 174

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (Csr) Pt. Perkebunan Nusantara Iiidalam Pemberdayaan Umkm Kabupaten Asahan (Studi Pada Program Kemitraan Pt. Perkebunan Nusantara Iiidistrik Asahan)

4 63 140

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2. 1. Corporate Social Responsibility (CSR) dalam perspektif Good - Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Dalam Pemberdayaan UMKM Kabupaten Asahan (Studi pada program kemitraan PT. Perkebunan

1 5 27

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 9

Kajian Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Perkebunan Nusantara III Distrik Labuhanbatu II Dalam Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Torgamba Kabupaten Labuhanbatu Selatan

0 0 15