instansi pemerintah, perguruan tinggi, LSM, atau lembaga konsultan baik dalam mengelola dana maupun dalam melaksanakan kegiatan sosialnya.
4. Beberapa perusahaan bergabung dalam sebuah konsorsium untuk secara bersama-sama menjalankan Corporate Social Responsibility CSR. Perusahaan turut mendirikan,
menjadi anggota atau mendukung suatu lembaga sosial yang didirikan untuk tujuan sosial tertentu. Pihak konsorsium yang dipercaya oleh perusahaan-perusahaan yang
mendukungnya akan secara proaktif mencari kerjasama dari berbagai kalangan dan kemudian mengembangkan program yang telah disepakati Marlia, 2008.
Aspek-aspek yang berpengaruh dalam implementasi Corporate Social
Responsibility CSR adalah sebagai berikut :
2.2.3.1 Corporate Social Responsibility CSR Goal
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility CSR sangat berkaitan erat dengan konsep etika bisnis business ethics yang di dalamnya
memberikan justifikasi sebagai bentuk komitmen dari entitas bisnis terhadap masyarakat. Dalam buku Howard R. Bowen 1953 “Social Responsibilities of the Businessman”
dikutip dari Kementrian BUMN Republik Indonesia tahun 2010, konsep Corporate Social Responsibility CSR mulai diperkenalkan dalam dunia bisnis. Sampai saat ini terdapat
banyak definisi Corporate Social Responsibility CSR karena tidak adanya kesepakatan definisi Corporate Social Responsibility CSR. Akan tetapi dapat disimpulkan bahwa
definisi Corporate Social Responsibility CSR yang berkembang saat ini mengarah pada kesamaan konsep yaitu pada konsep Triple Bottom Line Profit, People and Planet, yang
berarti bahwa program tanggung jawab sosial perusahaan diarahkan pada isu ekonomi, sosial dan lingkungan.
Universitas Sumatera Utara
World Business Council and Sustainable Development 1998, mendefinisikan secara jelas bahwa Corporate Social Responsibility CSR adalah bentuk komitmen oleh
entitas bisnis tentang bagaimana dapat berkontribusi untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan. Kemudian secara detail WBCSD memberi rincian bentuk kontribusi yaitu
korporasi dapat melakukan aksi Corporate Social Responsibility CSR dengan membantu karyawan, keluarga karyawan, komunitas lokal dan masyarakat secara luas untuk
mengembangkan kualitas kehidupan mereka sejalan dengan keuntungan bisnis dan pembangunan komunitas.
Peneliti tentang Corporate Social Responsibility CSR, Carroll 1979 mendeskripsikan Corporate Social Responsibility CSR sebagai kombinasi dari beberapa
aspek tanggung jawab perusahaan yang berbeda yaitu tanggung jawab ekonomi, hukum, etika dan kontribusi pada beberapa isu sosial. Dengan demikian program tanggung jawab
sosial perusahaan harus mampu menjawab beberapa pertanyaan, pertama sudahkah tanggung jawab perusahaan berjalan dengan tidak hanya sekedar memenuhi tanggung
jawab ekonomi dan hukum saja? Kedua, area manakah diluar ekonomi dan hukum yang juga menjadi perhatian dalam program Corporate Social Responsibility CSR perusahaan
seperti aspek sosial? Ketiga, apakah perusahaan hanya bersikap reaktif atau pro aktif dalam isu- isu Corporate Social Responsibility CSR. Beberapa pertimbangan perusahaan
melakukan program CSR adalah menyangkut beberapa hal yaitu diantaranya: 1. Legal aspect yaitu untuk memenuhi regulasi, hukum dan aturan yang mengaturnya.
2. Social investment yaitu untuk alasan pencitraan dengan tujuan image yang positif. 3. Corporate strategy yaitu CSR sebagai bagian dari strategi bisnis perusahaan misalnya
dalam Public Relation Strategy.
Universitas Sumatera Utara
4. Risk Management strategy yaitu bertujuan untuk meredam dan menghindari konflik sosial.
2.2.3.2. Corporate Social Responsibility CSR Issue