Gambaran Umum Perusahaan

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Singkat PT. Kereta Api (Persero)

Perkeretaapian di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Dalam perkembangannya terbagi dalam tiga fase atau periode, adapun ke tiga fase tersebut sebagai berikut :

1. Zaman Kolonial Belanda Penyelenggaraan kereta api di Indonesia dimulai pada tanggal 17 Juni 1868 dengan pemasangan lintas pertama yang lebih bersifat komersial di Semarang (Kemijen) dengan pelaksanaannya oleh NISM (Nederlands Indische Spoorwegh Maatschapy), lintas yang ditempuh pada saat itu Jakarta sampai Surabaya.

Pada tahun- tahun berikutnya dibuka angkutan umum lintas Semarang, Kedung Jati, Gundih, Surakarta, Yogyakarta dan Lempungan, juga Bogor- Jakarta yang selanjutnya diambil alih oleh perusahaan Kereta Api SS (Staart Spoorweg) yang kemudian dilanjutkan ke lintas Bogor, Bandung, Sukabumi, Banjar, Yogyakarta dan Surabaya.

Setelah pemasangan lintas Semarang dan Surabaya, pemerintah mengizinkan modal swasta turut serta mengusahakan pengusaha perkeretaapian di Indonesia. Jumlah perusahaannya adalah 12 perusahaan yang pada umumnya bermotif komersil. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan lintas di Cilele dan Kotaraja (Banda Aceh) yang digunakan untuk perang Aceh, serta pemasangan di Makasar dan Taktar.

Menjelang berakhirnya pemerintahan Belanda, SS daerah Eksploitasi dibagi menjadi SS/GI (Jawa Bagian Timur), SS/WL (Jawa Bagian Barat), Aceh Tram (Aceh), Z. SS (Sumatera Selatan), W. SS (Sumatera Barat) dengan pusatnya di Bandung.

Pada zaman ini semua perkeretaapian di Indonesia disatukan dalam satu pimpinan dengan nama RIYUKU dan pembagian daerah operasinya sebagai berikut :

a. Bagian Barat (Seibu Kyucuku)

b. Bagian Tengah (Khobu Kyucuku)

c. Bagian Timur (Tobu Kyucuku)

Pada masa ini terjadi perebutan kekuasaan dari tangan Jepang dan penetapan hari kereta api. Pengambil alihan dan perebutan pucuk pimpinan kereta api selain dilakukan di Balai Besar Kereta Api Bandung, juga dilakukan dibeberapa kantor eksploitasi. Setelah kekuasaan Balai Besar Kereta Api diambil alih, pada tanggal 28 September 1945 dibentuklah Djawatan Kereta Api Republik Indonesia (DKARI).

3. Zaman Penyerahan kedaulatan (sampai sekarang) Karena bentuk pemerintahan RI diganti menjadi RIS, maka DKARI pun disesuaikan menjadi DKARIS pada tanggal 1 Januari 1950, tetapi pada akhirnya DKARIS diubah kembali menjadi DKARI karena bentuk pemerintahan kembali menjadi RI. Perkembangan selanjutnya perubahan DKARI menjadi PNKA (Perusahaan Negara Kereta Api) pada tanggal 25 Mei 1965 berdasarkan undang- undang nomor 12/1965. dan sejak tanggal 1 April 1979 resmi menjadi PJKA.

Berdasarkan PP nomor 57 tahun 1990, sejak 1 Januari PJKA berubah menjadi PERUMKA (Perusahaan Umum Kereta Api). Berdasarkan peraturan tersebut telah dikeluarkan SK Menteri Perhubungan nomor 8/23 Februari 1991 yang isinya menetapkan tugas, fungsi, struktur, organisasi dan tata kerja PERUMKA.

Berdasarkan PP nomor 19 tahun 1998 tanggal 3 Februari 1998, Keppres nomor 38 tahun 1999 tanggal 17 Mei 1999 dan akta notaris Berdasarkan PP nomor 19 tahun 1998 tanggal 3 Februari 1998, Keppres nomor 38 tahun 1999 tanggal 17 Mei 1999 dan akta notaris

4.1.2 Kereta Api yang Beroperasi

Kereta api merupakan moda transportasi yang mempunyai karakteristik pengangkutan secara masal untuk melayani penumpang, kereta api juga merupakan alat utama dalam sistem transportasi nasional untuk mendukung pembangunan nasional. Stasiun tawang memiliki kereta api dengan rute pengoperasian diantaranya :

Tabel 4.1 Jadwal keberangkatan kereta api

Jam

Nama Kereta

Tujuan

01.15 Bangun Karta

Sub Turi

02.05 Sembrani

Sub Turi

03.17 Argo Anggrek

Sub Turi

05.30 Argo Sindoro

Gambir

06.20 Harina

Sub Turi

07.09 Blora Jaya

Bojonegoro

08.00 Fajar Utama

Pasar Senen

09.12 Kalijaga

Purwosari

11.58 Argo Anggrek

Gambir

12.49 Blora Jaya

Cepu

15.20 Argo Anggrek

Sub Turi

16.00 Argo Muria

17.02 Cepu Ekpress

Cepu

20.00 Monoreh

Pasar Senen

20.35 Harina

Bandung

21.03 Bangun Karta

Gambir

Pasar Senen

22.40 Gumarang

Sub Turi

23.02 Sembrani

Gambir

23.58 Argo Anggrek

Gambir

Sumber : Stasiun Tawang Semarang, 2014

4.1.3 Visi dan Misi PT. Kereta Api (Persero)

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1998 PT. KAI memiliki tugas pokok menyelenggarakan angkutan penumpang dan barang melalui jalan rel. Selain tugas pokok tersebut, sesuai dengan GBHN, PT. KAI juga diwajibkan untuk mengoptimalkan kapasitas angkut, modernisasi teknologi prasarana dan sarana, serta menyempurnakan manajemen dan mutu pelayanan jasa angkutan kereta api.

1. Visi dari PT.Kereta Api (Persero) adalah : Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang berfokus pada pelayanan pelanggan dan memenuhi harapan pemangku kepentingan.

2. Misi dari PT.Kereta Api (Persero) adalah : Menyelenggarakan bisnis perkeretaapian dan bisnis usaha penunjangnya melalui praktik bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi pemangku kepentingan dari kelestarian lingkungan berdasarkan empat pilar utama; Ketepatan Waktu, Pelayanan, Keselamatan dan kenyamanan.

4.1.4 Tujuan PT.Kereta Api (persero)

Adapun tujuan dari PT Kereta Api (Persero) sebagai berikut :

1. Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi 1. Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional khususnya di bidang transportasi

3. Meningkatkan kemampuan perawatan sarana dan prasarana perkeretaapian, serta menyelengarakan usaha penunjang bidang sarana dan prasarana kereta api dan bermanfaat umum dengan menerapkan prinsip perseroan terbatas.

4.1.5 Struktur Organisasi PT. Kereta Api DAOP IV Semarang

Struktur organisasi merupakan kerangka dari hubungan antara bagian hubungan yang satu dengan yang lain, PT. KAI Daop IV Semarang membentuk struktur organisasi dengan tujuan dapat terlaksananya tugas serta tujuan instansi karena semua tugas dan tanggung jawab telah terbagi secara berjenjang dan setiap bagian telah mengetahui tugas pokok dan hubungan kerjanya.

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.KAI Daop IV Semarang Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT.KAI Daop IV Semarang

1. Kepala bagian administrasi yang mempunyai tugas pokok sebagai staff kepala Daop IV Semarang yang bertanggung jawab atas seluruh urusan administrasi dan seluruh wilayah Daop IV. Seksi Administrasi terdiri dari :

a. Sub Seksi sumber Daya Manusia (SDM) Bertugas dalam pelaksanaan prencananaan kebutuhan, administrasi dan sistim informasi SDM.

b. Sub Seksi Pendayagunaan Keuangan Bertugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan, pengesahan pembayaran gaji pengawai dan non pengawai.

c. Sub Seksi Anggaran dan Akuntansi Bertugas dalam bidang penyusunan rencana kerja anggaran tahunan daerah operasi.

d. Sub Seksi Kerumahtanggaan dan Umum Bertugas melaksanakan kegiatan protokoler, tata usaha, pengadaan alat perlengkapan dan keperluan kantor dan alat tulis kantor (ATK).

e. Sub Seksi Hukum Bertugas dalam hal pelaksanaan pertimbangan bantuan hukum.

2. Kepala Seksi Jalan dan Bangunan, bertugas pokok sebagai pembantu KADAOP IV serta bertanggung jawab dalam segala urusan jalan dan bangunan milik PT. KAI serta mempersiapkan rencana anggaran belanja, jalan dan bangunan juga mengawasi dan mengkoordinir pekerjaan yang menyangkut bidang jalan dan bangunan seluruh Daop

IV Semarang. Seksi jalan dan bangunan terdiri dari :

a. Pengawas

1) WASTEK jalan rel dan jembatan

2) Pengawas jalan rel

3) Pengawas jembatan

Bertugas melaksanakan penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan.

c. Sub Seksi Jalan Rel Bertugas melaksanakan penyusunan pemeliharaan rel.

d. Sub Seksi Jembatan Bertugas melaksanakan penyusunan pemeliharaan jembatan.

e. UPT Resor Jalan Rel Bertugas melaksanakan pemeliharaan jalan rel dan sepur simpang di wilayah kerjanya (yang sudah diatur batas wilayahnya) dengan dibantu beberapa Distrik jalan rel.

f. UPT Jembatan Bertugas melaksanakan pemeliharaan jembatan sesuai dengan wilayah kerjanya.

3. Kepala Seksi Operasi, bertugas membantu Kepala Daop IV Semarang serta bertanggung jawab di bidang lalu lintas perjalanan dan menjaga penyelesaian akhir penyelenggaraan lalu lintas.

4. Kepala Staf Traksi, bertugas menyiapkan kereta penumpang atau kereta barang lokomotif.

5. Kepala Seksi Niaga, mempunyai tugas dan bertanggung jawab dalam bidang pemasaran barang maupun pembinaan penumpang guna mencapai program yang ditentukan. Kepala Seksi Niaga dibantu oleh :

a. Kepala Sub Seksi Pemasaran Angkutan Penumpang Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang, menganalisis dan melakukan negosiasi tarif, menganalisis keluhan pengguna jasa serta melaksanakan pembinaan pelanggan.

b. Kepala Sub Seksi Prasarana Barang Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang, menganalisis dan b. Kepala Sub Seksi Prasarana Barang Mempunyai tugas melaksanakan penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan penumpang, menganalisis dan

6. Kepala Unit Pelaksana Teknis, tugas pokoknya adalah membantu KADAOP IV dalam mengatur atau menghitung kebutuhan pengawas di stasiun atau kebutuhan pegawai yang sedang mengalami diklat, serta bertanggung jawab secara langsung dalam mengangani masalah operasional dan lainnya.