Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional

C. Pengukuran Variabel dan Definisi Operasional

1. Teknik Pengukuran Variabel

Alat yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam penelitian ini adalah kuesioner, yaitu suatu angket yang berisi serangkaian pertanyaan yang disebarkan kepada responden untuk mendapatkan jawaban mereka. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang bersifat memberikan arti kepada suatu variabel dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional ini akan memberikan batasan, ciri atau indikator suatu variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Jadi, dalam definisi operasional ini harus Definisi operasional adalah definisi yang bersifat memberikan arti kepada suatu variabel dengan menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk mengukur variabel tersebut. Definisi operasional ini akan memberikan batasan, ciri atau indikator suatu variabel dengan merinci hal-hal yang harus dikerjakan oleh peneliti untuk mengukur variabel tersebut. Jadi, dalam definisi operasional ini harus

a. Variabel Terikat (Variabel Dependent) Variabel terikat (variabel dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen (bebas). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah komitmen terhadap merek (brand commitment)

Serangkaian kegiatan komplek yang meliputi penanganan hubungan dengan pelanggan dan para pemangku kepentingan (stokeholder) yang lain, sambil menjelaskan tindakan dan reputasi terdahulu suatu perusahaan dan tindakan pesaing, dalam upaya membangun subuah citra kuat yang memenangkan komitmen konsumen terhadap suatu produk atau jalur produk (Keller 1993).

Niat (intentions) oleh Aaker, Kumar dan Day (2001) diartikan sebagai harapan seseorang di masa yang akan datang terhadap apa yang akan dilakukan terhadap suatu objek. Jadi, niat pembelian (purchase intentions ) adalah kecenderungan konsumen untuk membeli atau menggunakan suatu merek atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan pembelian dan penggunaan yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan pembelian atau penggunaan. Variabel ini diindikasikan oleh ketertarikan dan niat konsumen dalam menggunakan jasa/membeli di sebuah toko pertanian.

4 item pertanyaan diukur dengan skala likert 5 jenjang dengan nilai masing-masing skor 1 untuk jawaban sangat tidak setuju (STS), skor 2 untuk jawaban tidak setuju (TS), skor 3 untuk jawaban netral (N), skor

4 untuk jawaban setuju (S), skor 5 untuk jawaban sangat setuju (SS) dan 1 pertanyaan terbuka yang digunakan untuk mengetahui alasan mengapa konsumen membeli di Virtako ditoko pertanian tersebut.

b. Variabel Bebas (Variabel Independent) Variabel bebas (variabel independent) merupakan variabel yang diharapkan mempengaruhi variabel terikat (variabel dependent). Dalam penelitian ini, variabel independent terdiri dari pembentuk elemen kunci manajemen merek yaitu:

c. Daya inovasi merek (brand innovativeness) Daya inovasi merek (brand innovativeness) adalah seberapa jauh konsumen menganggap merk mampu memberikan solusi yang baru dan manfaat terhadap kebutuhan mereka (schumpeter 1934). Indikatornya:

1) Memberikan solusi yang efektif terhadapkebutuhan pelanggan.

2) Untuk memberikan solusi baru terhadap pelanggan.

3) Produk yang selalu menjual penawaran produk yang sama tanpa menghiraukan kebutuhan pelanggan.

4) Produk tidak mampu memberikan sebuah solusi baru terhadap

Orientasi pelanggan terhadap merk (Brand Costomer Orientation) adalah orientasi pelanggan mengacu kepada seberapa jauh suatu organisasi dan orang memfokuskan upaya mereka memahami dan memuaskan pelanggan (Kohli dan Jaworski 1990). Indikatornya:

a. Persoalan setiap pelanggan penting buat merk.

b. Mencoba untuk membuat setiap pelanggan merasa dirinya sebagai satu satunya pelanggan.

c. Terkenal karena perhatiannya kepada kebutuhan pelanggan.

d. Memberikan perhatian khusus kepada setiap pelanggan.

e. Relevansi dari merk (Brand Self relevance) Relevansi dari merk (Brand Self relevance) adalah serangkaian struktur pengetahuan diri tentang diri yang membantu merepresentasikan dan membuat dirinya masuk akal dalam lingkungan (Aron, Aron, dan Smollan 1992). Indikatornya:

4) Mudah untuk membayangkan sebuah kehidupan yang terpenuhi.

5) Banyak bermanfaat.

6) Produk adalah hal yang terbaik dalam kehidupan.

f. Tanggung jawab sosial merek (brand and social responsibility) Tanggung jawab sosial merek (brand and social responsibility) adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan persepsi pemangku kepentingan dan kewajiban kemasyarakatan suatau perusahaan (Sen f. Tanggung jawab sosial merek (brand and social responsibility) Tanggung jawab sosial merek (brand and social responsibility) adalah serangkaian kegiatan yang terkait dengan persepsi pemangku kepentingan dan kewajiban kemasyarakatan suatau perusahaan (Sen

c) Menyumbangkan terhadap masyarakat.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner yang dikembangkan oleh Kim & Kim (2004) dalam Tjiptono (2005). Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala ini yang paling populer untuk pengukuran sikap karena mudah untuk peneliti untuk mempersiapkan kuesioner dan mudah bagi responden untuk merespon pertanyaan (Schiffman, 1990:282). Skala ini berinterasi 1-5 dengan pilihan jawaban sebagai berikut: · ( ) Sangat Setuju (SS) · ( ) Setuju (S) · ( ) Netral (N)

· ( ) Tidak Setuju (TS) · ( ) Tidak Setuju Sekali (TSS) Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam kuesioner adalah sebagai berikut: · Pilihan pertama, memiliki nilai skor 5 (lima) · Pilihan kedua, memiliki nilai skor 4 (empat) · Pilihan ketiga, memiliki nilai skor 3 (tiga)

· Pilihan kelima memiliki nilai skor 1 (satu) Dalam penelitian ini, kuesioner dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama terdiri dari pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui identitas responden, mulai dari nama responden, jenis kelamin sampai dengan tempat tinggal responden saat ini.

Bagian kedua terdiri dari pertanyaan yang berkaitan dengan elemen kunci manajemen merek, dilanjutkan dengan pengukuran komitmen terhadap merek (brand commitment) konsumen toko pertanian UD RUKUN TANI Karangdowo. Pada bagian kedua ini, pertama kali responden diminta untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan daya inovasi merek (brand innovativeness), orintasi pelanggan terhadap merek (brand customer orientation) menjadi bagian berikutnya dari instrumen penelitian ini. Pertanyaan selanjutnya berkaitan dengan loyalitas merek (brand lolalty). Pertanyaan mengenai komitmen terhadap merek (brand commitment) menjadi akhir pertanyaan pada bagian kedua. Semua item pertanyaan, kecuali dimensi brand innovativeness diukur menggunakan skala likert 5 point.