ANALISIS KUANTITATIF

D. ANALISIS KUANTITATIF

Analisis kuantitatif ini menggunakan analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh atribut harapan konsumen UD Rukun Tani terhadap brand commitment. Hasil perhitungan menggunakan bantuan program SPSS, menghasilkan output sebagai berikut:

Coefficients(a)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

B Std. Error

a Dependent Variable: TotalA Dari hasil output di atas, didapat persamaan regresi sebagai berikut:

Y = 1,920 + 0,350 X1 + 0,030 X2 + 0,280 X3 + 0,317 X4

a. Untuk a = 1,920 artinya konstanta positif, yaitu menunjukkan bahwa dalam keadaan tidak ada variabel Brand innovativeness, Brand Costomer Orientation, Brand Self relevance, Brand and social responsibility maka Brand commitment adalah positif. Artinya bila tidak ada variabel Brand innovativeness, Brand Costomer Orientation, Brand Self relevance, Brand and social responsibility , maka konsumen akan komitmen atau menggunakan merek ini.

b. Untuk variabel Brand innovativeness didapat t-hitung 3,251 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel Brand innovativeness berpengaruh signifikan terhadap Brand commitment. Maka Hipotesis 1

yang menyatakan bahwa Brand innovativeness mempunyai pengaruh

Brand innovativeness berpengaruh terhadap brand commitmen. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel Brand innovativeness (b1 = 0,350), ini menunjukkan bahwa variabel Brand innovativeness menyumbang sebesar 0,350 terhadap brand commitment, dengan asumsi bahwa variabel Brand Costomer Orientation, Brand Self relevance, Brand and social responsibility tetap. Ini berarti bahwa jika Brand innovativeness semakin baik, maka brand commitment akan semakin meningkat.

c. Untuk variabel brand customer orientation didapat t-hitung 0,236 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel customer orientation terhadap brand commitment tidak signifikan. Maka Hipotesis 2 yang

menyatakan bahwa customer orientation tidak berpengaruh terhadap

brand commitment. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu oleh oleh Andreas B. Eisingerich and Gaia Rubera (2010), bahwa variabel customer orientation berpengaruh terhadap brand commitment. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel brand customer orientation (b2 = 0,030), ini menunjukkan bahwa variabel customer orientation menyumbang sebesar 0,030 terhadap brand commitment, dengan asumsi bahwa variabel Brand innovativeness, , Brand Self relevance, Brand and social responsibility tetap. Ini berarti bahwa jika Brand Costomer Orientation semakin baik, maka brand commitment akan semakin meningkat. Brand customer orientation tidak signifikan dikarenakan perusahaan belum bisa menciptakan kepuasan bagi pelanggan melalui customer orientation, brand commitment. Hal ini tidak sesuai dengan penelitian terdahulu oleh oleh Andreas B. Eisingerich and Gaia Rubera (2010), bahwa variabel customer orientation berpengaruh terhadap brand commitment. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel brand customer orientation (b2 = 0,030), ini menunjukkan bahwa variabel customer orientation menyumbang sebesar 0,030 terhadap brand commitment, dengan asumsi bahwa variabel Brand innovativeness, , Brand Self relevance, Brand and social responsibility tetap. Ini berarti bahwa jika Brand Costomer Orientation semakin baik, maka brand commitment akan semakin meningkat. Brand customer orientation tidak signifikan dikarenakan perusahaan belum bisa menciptakan kepuasan bagi pelanggan melalui customer orientation,

d. Untuk variabel Brand Self relevance didapat t-hitung 2,721, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel Brand Self relevance berpengaruh signifikan terhadap brand commitment. Maka Hipotesis 3

yang menyatakan bahwa Brand Self relevance mempunyai pengaruh

terhadap brand commitment terbukti. Hal ini sesuai dengan penelitian terdahulu oleh Andreas B. Eisingerich and Gaia Rubera (2010), bahwa Brand Self relevance berpengaruh terhadap brand commitmen. Sedangkan nilai koefisien regresi variabel Brand Self relevance (b3 = 0,280), ini menunjukkan bahwa variabel Brand Self relevance menyumbang sebesar 0,280 terhadap brand commitment, dengan asumsi bahwa variabel Brand innovativeness, Brand Costomer Orientation, Brand and social responsibility tetap. Ini berarti bahwa jika brand self relevance semakin baik, maka brand commitmen akan semakin meningkat.

e. Untuk variabel Brand and social responsibility didapat t-hitung 2,306, maka dapat disimpulkan bahwa koefisien regresi variabel Brand and social responsibility berpengaruh signifikan terhadap brand commitment. Maka Hipotesis 4 yang menyatakan bahwa Brand and social

responsibility mempunyai pengaruh terhadap brand commitment responsibility mempunyai pengaruh terhadap brand commitment

Tabel IV.14. Tabel Hasil F-test