METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
commit to user
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi environmental disclosure di antaranya: environmental performance; kinerja perusahaan (termasuk di dalamnya profitabilitas, leverage, ROA, TATO); karakteristik perusahaan (termasuk di dalamnya firm size dan length of listing di BEI); dan firm value pada perusahaan yang terdaftar di BEI. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menguji environmental performance ; kinerja perusahaan (termasuk di dalamnya profitabilitas, leverage, ROA, TATO); karakteristik perusahaan (termasuk di dalamnya firm size dan length of listing di BEI); dan firm value sebagai variabel independen terhadap environmental disclosure.
Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu annual report perusahaan yang terdaftar di BEI tahun 2008-2009 dan berpartisipasi dalam PROPER tahun 2008-2009 dan tahun 2009-2010. Di dalam Hanifa dan Cooke (2005) dijelaskan bahwa laporan tahunan dipilih karena memiliki kredibilitas yang tinggi (Tilt, 1994); digunakan oleh stakeholder; sebagai sumber informasi utama (Deegan dan Rankin, 1997); potensial karena dapat disebarluaskan (Adams dan Harte, 1998); memberikan gambaran pola pikir manajemen pada suatu periode tertentu (Neimark, 1992); serta mudah diakses untuk tujuan penelitian (Woodward, 1998).
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel
Populasi adalah kumpulan atau kelompok orang, peristiwa, atau sesuatu yang menarik minat peneliti untuk melakukan penelitian (Sekaran, 2006). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI dan mengikuti PROPER. Pemilihan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI
commit to user
BEI merupakan bursa efek terbesar di Indonesia dan PROPER merupakan program lingkungan yang diadakan oleh Kementrian Lingkungan Hidup, dengan demikian diharapkan sampel yang diambil dapat merepresentasikan perusahaan- perusahaan yang ada di Indonesia dan telah teruji berdasarkan kriteria dan peringkat perusahaan dalam mengikuti PROPER.
Sampel merupakan bagian dari populasi yang terdiri dari elemen-elemen yang diharapkan memiliki karakteristik yang sama dengan populasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini mengambil sampel 35 perusahaan peserta PROPER yang terdaftar di BEI tahun 2008 dan 2009. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling berdasarkan kategori perusahaan (agroindustri; jasa; manufaktur; serta pertambangan, energi, dan migas). Adapun kriteria yang digunakan untuk memilih sampel yaitu sebagai berikut.
1. Perusahaan peserta PROPER yang terdaftar di BEI periode tahun 2008 sampai dengan tahun 2009.
2. Perusahaan mengikuti PROPER dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2008- 2009 dan 2009-2010.
3. Perusahaan melaporkan secara berkala pengungkapan lingkungan dalam annual report minimal dua tahun berturut-turut yaitu tahun 2008 dan 2009.
4. Perusahaan memiliki informasi keuangan (net profit margin, debt ratio, ROA, TATO, total aset, length of listing di BEI, closing price, dan jumlah saham beredar pada periode 2008-2009).
C. Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
commit to user
digunakan dari data yang diterbitkan dalam jurnal statistik dan lainnya, serta informasi yang tersedia dari sumber publikasi atau nonpublikasi baik di dalam atau di luar organisasi (Sekaran, 2006). Data sekunder yang digunakan adalah data laporan tahunan (annual report) perusahaan tahun 2008-2009 yang diambil dari website BEI (www.idx.co.id) maupun website masing-masing perusahaan, press briefing PROPER 2009 dan 2010, jurnal nasional dan internasional, Indonesian Capital Market Directory (ICMD) 2009 dan 2010, serta situs www.menlh.go.id.
D. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan beberapa pengujian. Pertama dengan statistik deskriptif, dilanjutkan dengan uji kualitas data untuk setiap variabel dependen dan independen, serta analisis regresi linear berganda.
1. Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range , kurtosis dan skewness (Ghozali, 2006). Statistik deskriptif menggambarkan fenomena yang menarik perhatian dan meliputi transformasi data mentah ke dalam bentuk yang akan memberi informasi untuk menjelaskan sekumpulan faktor dalam suatu situasi (Sekaran, 2006).
2. Uji Kualitas Data Uji kualitas data dalam penelitian ini menggunakan uji asumsi klasik karena jenis data dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Agar model regresi signifikan dan representatif, maka harus memenuhi asumsi dasar klasik.
commit to user
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik mengindikasikan tidak terjadi korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006). Berikut adalah cara mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi menurut Ghozali (2006).
i. Menganalisa matrik korelasi variabel-variabel independen, jika antar variabel independen terdapat korelasi yang cukup tinggi (umumnya di atas 0.90) maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolonieritas.
ii. Memperhatikan nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai cut-off yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance ≤ 0.10 atau nilai VIF ≥ 10.
b. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode (t-1) sebelumnya (Ghozali, 2006). Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah uji Durbin-Watson (DW). Kriteria pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali (2006) digambarkan pada tabel 3.1. Hipotesis yang akan diuji adalah:
commit to user
: tidak ada autokorelasi (r = 0) : ada auokorelasi (r ≠ 0) Tabel 3.1
Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi Hipotesis nol
Keputusan
Syarat
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 < d < dl
Tidak ada autokorelasi positif
No Decision
dl ≤ d ≤ du
Tidak ada korelasi negatif
Tolak
4 – dl < d < 4
Tidak ada korelasi negatif
No Decision 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl
Tidak ada autokorelasi,
positif atau negatif
Tidak Ditolak
du < d < 4 - du
c. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedasisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2006). Beberapa cara untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas menurut Ghozali (2006) sebagai berikut.
i. Melihat ada tidaknya pola tertentu (titik-titik yang membentuk pola teratur baik bergelombang maupun melebar kemudian menyempit) pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized. Jika tidak
commit to user
angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
ii. Uji glejser dengan meregres nilai absolut residual terhadap variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
d. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Beberapa cara untuk mendeteksi adanya normalitas dengan analisis grafik histogram dan P-P Plot serta analisis statistik dengan uji Kolmogorov-Smirnov (Ghozali, 2006). Normalitas dapat dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambilan keputusan untuk mendeteksi normalitas menurut Ghozali (2006):
i. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
ii. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
commit to user
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis:
: data residual berdistribusi normal : data residual tidak berdistribusi normal Signifikansi nilai K-S > 0.05 mengindikasikan data terdistribusi secara normal (Ghozali, 2006).
3. Analisis Regresi
a. Uji Koefisien Determinasi ( ) Koefisien determinasi ( ) mengukur seberapa jauh kemampuan model
dalam menerangkan variasi variabel dependen. Koefisien determinasi digunakan untuk menguji goodness-fit model regresi. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai ( ) mendekati nol
menunjukkan kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, sedangkan nilai ( )
yang mendekati satu menunjukkan variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
b. Uji Pengaruh Simultan (Uji F) Uji pengaruh simultan (uji F) digunakan untuk mengetahui apakah variabel
commit to user
dependen (Ghozali, 2006). Hipotesis nol ( ) yang hendak diuji adalah
semua parameter dalam model sama dengan nol atau : b1 = b2 = b3 = b4
= b5 = b6 = b7 = b8 = 0. Artinya semua variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis alternatifnya ( ) adalah tidak semua parameter secara simultan sama
dengan nol atau : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ b7 ≠ b8 ≠ 0. Artinya semua variabel independen secara simultan merupakan penjelas yang
signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan bila nilai F > 4 maka
dapat ditolak pada derajat
kepercayaan 5%, dengan kata lain menerima yang menyatakan bahwa
semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
c. Uji Pengaruh Parsial (Uji t) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006). Hipotesis nol ( ) yang hendak diuji adalah apakah suatu parameter (bi) sama dengan
nol atau : bi = 0. Artinya apakah suatu variabel independen bukan
merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Hipotesis
commit to user
alternatifnya ( ) parameter suatu variabel tidak sama dengan nol atau :
bi ≠ 0. Artinya variabel tersebut merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan yang digunakan bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka
yang menyatakan bi = 0 dapat
ditolak bila nilat t > 2 (dalam nilai absolut); atau dengan membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel, apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabel maka hipotesis alternatif diterima, yaitu suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Sekaran (2006) menyatakan variabel sebagai sesuatu yang mempunyai nilai yang dapat berbeda atau berubah. Nilai tersebut dapat berbeda dalam waktu yang lain untuk objek yang sama atau dapat juga berbeda pada waktu yang sama untuk objek yang berbeda. Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel independen dan variabel dependen. Definisi dan pengukuran masing-masing variabel dijelaskan sebagai berikut.
1. Variabel Dependen
Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pengungkapan lingkungan (environmental disclosure ). Environmental disclosure diukur berdasarkan 30 item pengungkapan lingkungan dalam GRI (Global Reporting Initiatives) tahun 2010. Pemilihan item-item GRI sebagai
commit to user
telah diakui dan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan internasional. Pengukuran environmental disclosure menggunakan metode dikotomi dimana untuk setiap item yang disebutkan dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan diberi nilai 1 dan untuk item yang tidak disebutkan dalam laporan tahunan (annual report) perusahaan diberi nilai 0, kemudian hasilnya dijumlahkan dan dibagi dengan 30 yang merupakan total item pengungkapan lingkungan yang tercantum dalam GRI, angka yang didapat merupakan rasio pengungkapan lingkungan (environmental disclosure).
2. Variabel Independen
a. Environmental Performance Environmental performance diukur berdasarkan peringkat perusahaan dalam mengikuti program PROPER (Press Briefing PROPER, 2009). Terdapat tujuh tingkatan penilaian untuk mengukur environmental performance berdasarkan kriteria penilaian peringkat PROPER, yaitu: (7) peringkat emas, (6) peringkat hijau, (5) peringkat biru, (4) peringkat biru minus, (3) peringkat merah, (2) peringkat merah minus, dan (1) peringkat hitam (Press Briefing PROPER, 2009).
b. Kinerja Perusahaan
(1)
commit to user
leverage , rasio ROA, dan rasio TATO. Profitabilitas dalam penelitian ini diukur dengan rasio net profit margin (Sartono, 1990) dengan rumus.
Pengukuran leverage dalam penelitian ini menggunakan debt ratio (Sartono, 1990) dengan rumus.
Peneliitian ini konsisten dengan pengukuran yang digunakan oleh Suhardjanto dan Choiriyah (2010) yaitu membandingkan laba bersih dengan total aktiva. Sartono (1990) merumuskan ROA sebagai berikut.
Perputaran total aktiva (TATO) adalah rasio antara penjualan dengan total aktiva (Sartono, 1990), yang dirumuskan sebagai berikut.
c. Karakteristik Perusahaan Karakteristik perusahaan diukur berdasarkan firm size dan length of listing di BEI. Firm size dalam penelitian ini diukur dengan rasio total aktiva dimana total aktiva masing-masing perusahaan sampel dibandingkan dengan keseluruhan total aktiva perusahaan sampel, kemudian dikalikan
(2)
(3)
(4)
(5)
commit to user
total aktiva berisi keseluruhan aktiva yang dimiliki perusahaan baik aktiva lancar maupun aktiva tetap sehingga menggambarkan ukuran perusahaan yang sebenarnya (Suhardjanto dan Choiriyah, 2010). Length of listing BEI diambil dari data listing date pada ICMD (Indonesian Capital Market Directory ) tahun 2010 dan 2009 dengan formula.
Notasi: t
: tahun data (tahun 2009 dan 2008), dan : tahun perusahaan tercatat.
d. Nilai Perusahaan Nilai perusahaan (firm value) diproksikan dengan Tobin’s Q yang digunakan dalam penelitian Yuniasih dan Wirakusuma (2009), dengan rumus.
Firm Value =
Notasi: CP : Closing Price, TL : Total Liabilities,
I : Inventory, CA : Current Assets, dan
(7)
commit to user
(8)
F. Teknik Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yaitu metode statistik yang digunakan untuk menguji pengaruh antara lebih dari satu variabel bebas terhadap satu variabel terikat. Penelitian ini menggunakan persamaan regresi linear menurut Ghozali (2006) sebagai berikut.
Y=
+ +e
Notasi: Y
: environmental disclosure, : intercept,
, , ,…,
: koefisien slope,
: environmental performance,
: firm size,
commit to user
: length of listing di BEI,
: firm value, dan
e : eror.