Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
C. Hasil Uji Hipotesis dan Pembahasan
1. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi ( ) mengukur seberapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilai koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai yang mendekati nol menyatakan bahwa kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas, sedangkan nilai yang mendekati satu menyatakan bahwa variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen (Ghozali, 2006).
Tabel 4.8
commit to user
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model
R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the Estimate
Durbin- Watson
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Dari tabel 4.8 di atas, dapat diketahui besarnya adjusted sebesar
0.386 yang berarti 38.6% variasi environmental disclosure dijelaskan oleh variasi dari kedelapan variabel independen, sedangkan 61.4% dijelaskan oleh sebab lain diluar model. SEE (Standar Eror of the Estimate) sebesar 2.14715, semakin kecil SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen (Ghozali, 2006).
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji signifikansi simultan atau biasa disebut uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama berpengaruh) terhadap variabel dependen (Ghozali, 2006).
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Koefisien Regresi Secara Simultan
Model
Sum of Squares
df Mean Square
Sig. Regression
69 Sumber: Hasil Pengolahan Data
commit to user
sebesar 6.427 dengan probabilitas 0.000. Karena probabilitas kurang dari 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa kedelapan variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
3. Uji Signifikansi Parsial (Uji Statistik t)
Tabel 4.10
Hasil Pengujian Koefisien Regresi Secara Parsial
kinerja_lingk
length_listing
firm_value
1.725
0.854
0.396 * secara statistik signifikan pada tingkat 5%
** secara statistik signifikan pada tingkat 10% Sumber: Hasil Pengolahan Data
Uji signifikansi parsial (uji statistik t) menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2006).
Hasil analisis regresi pada tabel 4.10 di atas menunjukkan bahwa koefisien regresi kinerja lingkungan (environmental performance) sebesar
commit to user
regresi tersebut mendukung hipotesis pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara environmental performance terhadap environmental disclosure . Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Suratno dkk. (2006) dan penelitian Al-Tuwaijri dkk. (2003) yang menemukan pengaruh yang signifikan antara environmental performance terhadap environmental disclosure.
Hasil analisis regresi pada variabel profitabilitas menunjukkan koefisien regresi sebesar 1.669 dengan t-statistik 0.911 dan signifikansinya 0.366. Pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure, hal ini tidak konsisten dengan penelitian Bowman dan Haire (1976) dan penelitian Hanifa dan Cooke (2005) namun konsisten dengan penelitian Hackston dan Milne (1996) yang menemukan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat profitabilitas dengan pengungkapan informasi sosial.
Hasil analisis regresi pada variabel leverage menunjukkan koefisien regresi sebesar -2.829 dengan t-statistik -1.135 dan signifikansinya 0.261. Pengujian hipotesis ketiga menunjukkan bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure, hal ini tidak konsisten dengan penelitian Jensen dan Meckling (1976) namun konsisten dengan penelitian Belkaoui dan Karpik (1989).
Hasil analisis regresi pada variabel ROA menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.026 dengan t-statistik 0.697 dan signifikansinya 0.489. Pengujian hipotesis keempat menunjukkan bahwa ROA tidak berpengaruh
commit to user
Suhardjanto dan Choiriyah (2010) yang menemukan tidak ada pengaruh signifikan antara ROA dengan environmental disclosure, namun tidak konsisten dengan penelitian Desiandwi (2006) yang menyatakan bahwa ROA berpengaruh signifikan tehadap tingkat pengungkapan informasi lingkungan hidup.
Hasil analisis regresi pada variabel TATO menunjukkan koefisien regresi sebesar -0.224 dengan t-statistik -1.155 dan signifikansinya 0.252. Pengujian hipotesis kelima menunjukkan bahwa TATO tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Gray dkk. (1995) yang menemukan pengaruh turnover terhadap environmental disclosure.
Hasil analisis regresi pada variabel firm size menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.121 dengan t-statistik 1.720 dan signifikansinya 0.090. Hipotesis keenam menunjukkan bahwa firm size tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure pada tingkat signifikansi 5% namun berpengaruh terhadap environmental disclosure pada tingkat signifikansi 10%, hal ini konsisten dengan penelitian Freedman dan Jaggi (2005) dan penelitian Hanifa dan Cooke (2005) yang menyatakan semakin besar size perusahaan maka semakin besar pengungkapan informasi sosialnya dan tidak konsisten dengan penelitian Suhardjanto dan Choiriyah (2010) yang menyatakan bahwa firm size tidak berpengaruh signifikan terhadap environmental disclosure.
Hasil analisis regresi pada variabel length of listing menunjukkan koefisien regresi sebesar 0.097 dengan t-statistik 2.381 dan signifikansinya
commit to user
berpengaruh terhadap environmental disclosure, hal ini konsisten dengan penelitian Hanifa dan Cooke (2005) dan penelitian Barnes dan Walker (2006).
Hasil analisis regresi pada variabel firm value menunjukkan koefisien regresi sebesar 1.725 dengan t-statistik 0.854 dan signifikansinya 0.396. Pengujian hipotesis kedelapan menunjukkan bahwa firm value tidak berpengaruh terhadap environmental disclosure. Terdapat beberapa penelitian yang menguji pengaruh antara environmental disclosure terhadap firm value dan CSR (Corporate Social Responsibility) terhadap firm value, di antaranya penelitian Rustiarini (2010), Harjoto dan Jo (2011), serta penelitian Nurlela dan Islahudin (2008), namun sepanjang pengetahuan penulis belum ada penelitian sebelumnya yang meneliti pengaruh firm value terhadap environmental disclosure , oleh karena itu penelitian ini menjadi penelitian pertama yang menguji pengaruh firm value terhadap environmental disclosure.
Berdasarkan tabel 4.10 di atas, dari kedelapan variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi, terdapat dua variabel yang berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 5% dan satu variabel yang berpengaruh signifikan pada tingkat signifikansi 10% terhadap variabel dependen environ_dscl yaitu variabel kinerja_lingk, variabel length_listing, dan variabel size, dalam hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi kinerja.lingk 0.002 (kurang dari 0.05), probabilitas signifikansi length_listing 0.020 (kurang dari 0.05), dan probabilitas variabel size 0.090 (kurang dari 0.1). Variabel profitabilitas dengan probabilitas signifikansi 0.366, leverage dengan probabilitas signifikansi 0.261, ROA dengan probabilitas signifikansi 0.489,
commit to user
probabilitas signifikansi 0.396 tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen environ_dscl, dalam hal ini dapat dilihat dari probabilitas signifikansi kelima variabel tersebut di atas 0.05.
Sebagai kesimpulan, environmental disclosure dipengaruhi oleh kinerja lingkungan (environmental performance), length of listing di BEI, dan firm size namun tidak dipengaruhi oleh profitabilitas, leverage, ROA, TATO, dan firm value.