PROFIL RESPODEN

A. PROFIL RESPODEN

1. Shinta, 25 thn, karyawan toko, belum menikah. Shinta (bukan nama sebenarnya) bertempat tinggal di Kalurahan Jajar, dia merupakan bungsu dari empat bersaudara yang semuanya sudah berumah tangga. Dia bekerja sebagai penjaga etalase toko di kawasan Mendungan. Dia lulusan SMU swasta tahun 2002. Dia bekerja untuk membantu ekonomi keluarganya yang pas-pasan, ibunya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa dan ayahnya bekerja sebagai satpam. Sampai sekarang Shinta belum juga menikah karena belum merasa ada yang cocok dengan dirinya.

2. Gina Puspita, 41 tahun, karyawan swsata Adalah seorang karyawan sebuah percetakan di daerah Pabelan,dia bekarja dibagian administrasi,dan sudah cukup lama bekerja. Ibu Gina bertempat tinggal di perumahan Fajar Indah blok melati bersama dengan suami, isteri muda dan kedua anak dari isteri muda. Suami ibu Gina tidak melarangnya bekerja, karena sebelum menikah memang sudah bekerja, dan gajinya bisa untuk membeli keperluan tambahan keluarga disamping uang pemberian dari suaminya yang tidak seberapa karena harus dibagi dengan isteri keduanya. Suami ibu Gina bekerja sebagai Dosen di Perguruan Tinggi Swasta, sedangkan isteri keduanya hanya menjadi ibu rumah tangga biasa,mengurus rumah dan kedua buah hatinya.

3. Ibu Warsini, 53 tahun, pengusaha batik Bertempat tinggal di daerah Laweyan, memliki usaha batik dan mempunyai 13 karyawan yang masih keluarga dan beberapa tetangganya. Usaha batik dirumahnya merupakan warisan dari orang tuanya yang sudah meninggal karena penyakit stroke. Ibu Warsini mempunyai tiga orang anak yang sudah dewasa.,yang pertama sudah menikah dan memiliki 2 anak bertempat tinggal di delanggu,yang nomer dua dan ketiga berada di Laweyan. Sehari-harinya ibu Warsini mengecek sendiri semua kinerja pegawainya, mulai dari pengecapan, pencucian, pengiriman hingga pengiriman kain hasil ke pemesan.

4. Ibu Iin, 27 tahun, tukang kredit/penjual daster Ibu Iin bertempat tinggal di Mutihan disebelah timur lapangan Sriwaru. Ibu Iin memiliki anak yang duduk dibangku SD, dulu waktu menikah usianya masih belia yaitu 18 tahun. Penghasilan ibu Iin tidak menentu karena sebagai tukang kredit daster, dia mengambil dagangan dasternya pada juragan di pasar Klewer. Suaminya bekerja bangunan, dan penghasilannya juga tidak menentu,jika tidak ada proyek, sang suami menganggur di rumah.

5. Ibu Pantes, 35 tahun Bertempat tinggal di daerah Gumpang. Ibu Pantes adalah seorang buruh tani yang hanya bekerja pas waktu tanam saja,dengan upah borongan Rp.90 rb sekali tanam. Selain sebagai buruh tani, Ibu Pantes menjadi buruh cuci dan pengasuh anak tetangga dengan gaji bulanan

Rp 250.000,00. Ibu Pantes memiliki dua orang anak yang masih kecil dan membutuhkan perhatian yang lebih dari kedua orangtuanya. Suami ibu Pantes adalah seorang supir truk dan menikah lagi dengan seorang janda beranak satu. Ibu pantes menggugat cerai suaminya karena tidak bisa berlaku adil antara isteri pertama dan kedua.

6. Ibu Ht, 33 tahun Memiliki seorang anak yang masih berusia 4,5 tahun. Bertempat tinggal di daerah Sumber dekat pom bensin. Sehari-hari ibu Ht bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup di pabrik. Apabila akan bekerja beliau menitipkan anaknya kepada orang tuanya yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.

7. Ibu Lasmini,45 tahun (korban KDRT) Ibu lasmini (bukan nama sebenarnya) berusia 45 tahun dan memliki dua orang anak yang sudah beranjak dewasa. Ibu Lasmini bertempat tinggal di Gembongan,sebelah timur pabrik tembakau. Untuk menghidupi anak dan kedua orang tuanya yang sudah renta, ibu Lasmini harus bekerja ekstra keras. Beliau bekerja di sebuah laundry, berangkat dari rumah sekitar jam setengah tujuh pagi dan pulangnya jam empat sore, jam kerja selebihnya dihitung lembur. Pendapatannya perbulan Rp 700.000 dan apabila lembur perjamnya dihitung Rp 4.000. Sebelum bercerai dari suaminya, Ibu Lasmini hanya mengandalkan uang bulanan dari suaminya yang bekerja sebagai teknisi sebuah pabrik batako.

8. Bp Joko Sutardi, 50 tahun Merupakan suami dari Ibu Lasmini. Bekerja sebagai teknisi pabrik batako di Karanganyar. Beliau berangkat kerja jam 8 pagi sampai dengan jam 4 sore. Tetapi apabila ada kerusakan mesin di pabrik,pak Joko dipanggil walaupun itu hari libur.

9. Ibu Sumirah, saksi ibu Lasmini Bekerja sebagai pedagang tahu di pasar Sidodadi Karangasem,beliau mengambil dagangan tahu di Kartasura, berangkat dari rumah didaerah Gembongan,dekat pabrik tembakau setelah subuh yaitu sekitar jam lima pagi. ibu Sumirah memiliki dua anak yang pertama kelas dua SMP dan yang kedua kelas lima SD. Suami ibu Sumirah bekerja di pabrik tekstil dengan pendapatan yang pas-pasan. Dengan alasan ekonomi, ibu Sumirah berjualan tahu dengan pendapatn bersih rata-rata 30 ribu perhari.

10. Ibu Sukini, 38 tahun, penjual karak keliling Bertempat tinggal di Griyan,Laweyan bersama dengan kedua orang tuanya dan beberapa saudara. Ibu Sukuni memiliki anak berumur 9 tahun buah cintanya dengan suami pertamanya yang berujung dengan perceraian. Untuk membiayai sekolah anak semata wayangnya ibu Sukini berjualan karak dan rambak buatannya sendiri ke kampung kampung tetangga. Sebelum bercerai ia da suaminya bekerja ditempat yang sama,namun karena krisis ekonomi, pabrik tempat dimana Ibu Sukini dan suami bekerja mem-PHK karyawannya besar-besaran. Sekarang Ibu Sukini berjualan 10. Ibu Sukini, 38 tahun, penjual karak keliling Bertempat tinggal di Griyan,Laweyan bersama dengan kedua orang tuanya dan beberapa saudara. Ibu Sukuni memiliki anak berumur 9 tahun buah cintanya dengan suami pertamanya yang berujung dengan perceraian. Untuk membiayai sekolah anak semata wayangnya ibu Sukini berjualan karak dan rambak buatannya sendiri ke kampung kampung tetangga. Sebelum bercerai ia da suaminya bekerja ditempat yang sama,namun karena krisis ekonomi, pabrik tempat dimana Ibu Sukini dan suami bekerja mem-PHK karyawannya besar-besaran. Sekarang Ibu Sukini berjualan

11. Ibu Sri Mulyani, 36 tahun Ibu Sri mulyani merupakan seorang pemilik rental komputer di sekitar kampus UMS,memiliki tiga orang pegawai. Selain memiliki rental Ibu Sri juga memiliki usaha salon di rumah yang selama ini beliau tinggali bersama anak semata wayangnya dan keluarganya yaitu di Jajar,Laweyan.

12. Mbak Dina, 32 tahun Bertempat tinggal di kontrakkan daerah Karangasem,Kleco. Mbak Dina bekerja sebagai karyawan honorer di salah satu Sekolah Kejuruan di Surakarta. Bercerai dengan suaminya lantaran belum dikaruniai keturunan yang sangat diinginkan orang tua suami. Dokter menyatakan keduanya sehat dan subur, hanya saja pihak suami selalu mendesak mbak Dina untuk segera memiliki anak. Pasca perceraian Mbak Dina belum punya pandangan untuk segera mencari pendamping.

13. Ibu Yeni, 41 tahun Adalah seorang ibu rumah tangga biasa. Selain mengandalkan uang bulanan dari suaminya,ibu Yeni menerima jahitan baju dari tetangga maupun borongan dari pabrik tekstil sebagai sampingan. Ibu Yeni memiliki 4 orang anak, yang sulung berusia 16 tahun, duduk dikelas 2 SMK. Yang kedua berumur 13 tahun duduk dikelas 2 SMP di Madiun, dan yang bungsu kembar berusia 6 tahun dan akan masuk Sekolah Dasar.