BAB III LANDASAN TEORI
3.1 Manajemen Logistik
Logistik merupakan seni dan ilmu mengatur dan mengontrol arus barang, energi, informasi, dan sumber daya lainnya, seperti produk, jasa, dan manusia,
dari sumber produksi ke pasar dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan modal. Manufaktur dan marketing akan sulit dilakukan tanpa dukungan logistik. Logistik
juga mencakup integrasi informasi, transportasi, inventori dan pergudangan. Berdasarkan pengertian di atas, maka misi logistik adalah mendapatkan
barang yang tepat, pada waktu yang tepat, dengan jumlah yang tepat, kondisi yang tepat, dengan biaya yang terjangkau, dengan tetap memberikan kontribusi profit
bagi penyedia jasa logistik. Logistik selalu berkutat dalam menemukan keseimbangan untuk dua hal
yang sulit untuk disinergikan, yaitu menekan biaya serendah-rendahnya tetapi tetap menjaga tingkat kualitas jasa dan kepuasan konsumen. Dalam dunia bisnis
yang selalu berubah, manajemen logistik yang baik merupakan sebuah keharusan Logistik dapat juga diartikan sebagai proses perencanaan, implementasi,
pengendalian secara efisien, aliran biaya yang efektif, penyimpanan barang mentah, inventori barang dalam proses, barang jadi dan informasi terkait dari titik
asal ke titik konsumsi untuk tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Ada 5 komponen yang membentuk sistem logistik, yaitu : Struktur lokasi fasilitas,
transportasi, persediaan inventory, komunikasi, penanganan handling dan
Universitas Sumatera Utara
penyimpanan storage. Dalam suatu jaringan transportasi merupakan suatu rantai penghubung. Manajemen transportasi dan lalu lintas mendapat banyak
perhatian dalam tahun-tahun ini. Pada umumnya, suatu perusahaan mempunyai 3 alternatif untuk menetapkan kemampuan transportasinya. Pertama armada
peralatan swasta yang dapat dibeli atau disewa atau disebut dengan private. Kedua kontrak khusus yang dapat diatur dengan spesialis transportasi untuk
mendapatkan kontrak jasa-jasa pengangkutan. Ketiga adalah suatu perusahaan dapat memperoleh jasa-jasa dari perusahaan transportasi berizin yang
menawarkan pengangkutan dari suatu tempat ke tempat tertentu dengan biaya tertentu atau disebut dengan angkutan umum. Dilihat dari sudut pandang logistik,
terdapat tiga faktor yang memegang peranan penting dalam menentukan kemampuan pelayanan transportasi yaitu : biaya, kecepatan, dan konsistensi.
Kegiatan logistik akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila memenuhi empat syarat yaitu : tepat jumlah, tepat mutu, tepat ongkos dan tepat waktu
Gitosudarno, 1998.
1
Tujuan logistik adalah menyediakan produk dalam julah yang tepat, kualitas yang tepat, pada waktu yang tepat dengan biaya yang rendah.
Ciri utama kegiatan logistik adalah tercapainya sistem yang integral dari berbagai dimensi dan tujuan kegiatan terhadap pemindahan movement serta penyimpanan
storage secara strategis di dalam pengelolaan perusahaan.
1Gitosudarmo, Indriyo, Manajemen Bisnis Logistik yogyakarta : BPFE, 1998, p
.7
Universitas Sumatera Utara
3.2 Konsep Logistik Terpadu