3.6 Metode Pemilihan
Rute
Masalah pencaraian solusi yang baik dalam penentuan rute dan penjadwalan kendaraan menjadi sulit dengan adanya pembatas-pembatas
tambahan dari masalah. Time windows, jumlah truk yang banyak dengan perbedaan kapasitas, total maksimum waktu distribusi yang diizinkan dalam rute,
perbedaan kecepatan dalam zona yang berbeda, rintanganpenghalang dalam perjalanan dan waktu istirahat untuk pengemudi adalah beberapa pertimbangan
yang diperlukan dalam penentuan rancangan rute.
3.6.1 Metode Saving Matrix
5
Tujuan dari metode saving matrix adalah untuk menimisasi total jarak perjalanan semua kendaraan dan untuk meminimisasi secara langsung jumlah
kendaraan yang diperlukan untuk melayani semua tempat pemberhentian. Logika dari metode ini bermula dari kendaraan yang melayani setiap pemberhentian dan
kembali ke depot sepeti terlihat pada Gambar 3.3.a. Hal ini memberikan jarak maksimum dalam masalah penentuan rute. Dua tempat pemberhentian digabung
dalam dua rute yang sama sehingga satu kendaraan tersebut dieliminasi dan jarak tempuh dapat dikurangi yang dapat dilihat pada Gambar 3.3.b.
Pendekatan savings mengizinkan banyak pertimbangan yang sangat penting dalam aplikasi yang realistis. Tempat pemberhentian dimasukkan dalam sebuah
rute , rute tempat pemberhentian selanjutnya harus dilihat. Sejumlah pertanyaan
tentang perancangan rute dapat ditanyakan, seperti apakah waktu rute melebihi
5
Ballou, Ronald, Business Logistics Management New Jersey : Prentice-Hall International, Inc,1999, pp. 204-209.
Universitas Sumatera Utara
waktu distribusi maksimum pengemudi yang diizinkan, apakah waktu untuk istirahat pengemudi telah dipenuhi, apakah kendaraan cukup besar untuk
melakukan volume rute yang tersedia. Pelanggaran terhadap kondisi-kondisi tersebut dapat menolak tempat pemberhentian dari rute keseluruhan. Tempat
perhentian selanjutnya dapat dipilih menurut nilai savings terbesar dan proses pertimbangan diulangi. Pendekatan ini tidak menjamin solusi yang optimal, tetapi
dengan mempertimbangkan masalah kompleks yang ada, solusi yang baik dapat dicari Ballou, 1999.
a Rute
Awal b Menggabungkan dua tempat perhentian
Jarak tempuh = d
0,A
+d
A,0
+d
0,B
+d
B,0
Jarak tempuh = d
0,A
+d
A,B
+d
B,0
Sumber
:
Busines Logistics management
Gambar 3.3. Pengurangan Jarak Tempuh Melalui Penggabungan Tempat Perhentian dalam
Rute
Metode saving matrix pada hakikatnya adalah metode untuk meminimumkan jarak atau waktu dan ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang
Universitas Sumatera Utara
ada Pujawan, 2005.
6
Berikut ini langkah-langkah pembentukan sub rute distribusi dengan menggunakan metode saving matrix, yaitu:
1. Identifikasi Matriks Jarak
Pada langkah ini, diperlukan jarak antara gudang dan ke masing-masing toko dan jarak antar toko. Untuk menyederhanakan permasalahan, lintasan terpendek
digunakan sebagai jarak antar lokasi. Jadi, dengan mengetahui koordinat masing- masing lokasi maka jarak antar dua lokasi bisa dihitung dengan menggunakan
rumus jarak standar. Apabila jarak riil antar lokasi diketahui, maka jarak tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan jarak teoritis dengan menggunakan rumus.
Jarak dari gudang ke masing-masing toko dan jarak antar toko akan digunakan untuk menentukan matriks penghematan saving matrix yang akan dikerjakan
pada langkah berikutnya. 2.
Mengidentifikasi matriks penghematan saving matrix Pada langkah ini kita beramsusi bahwa setiap toko akan dikunjungi oleh satu
armada secara eksklusif. Saving matrix merepresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Untuk
perhitungan penghematan jarak dapat mengunakan persamaan: 2 JG, 1 + 2 JG, 2 – [JG, 1 + J1, 2 + J2, G
= JG, 1 + JG, 2 – J1, 2 Hasil ini diperoleh dengan asumsi bahwa jarak x,y sama dengan jarak y,x.
Hasil di atas bisa digeneralisasi sebagai berikut: Sx, y = J G, x + JG, y – Jx, y
6
Pujawan, Nyoman, Supply Chain Management Surabaya : JurusanTeknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2005, hl. 180.
Universitas Sumatera Utara
Dimana: Sx,y
= Penghematan Jarak J G,x
= Jarak gudang ke toko x J G,y
= Jarak gudang ke toko y J x,y
= Jarak toko x ke toko y
Dimana Sx, y adalah penghematan jarak savings yang diperoleh dengan menggabungkan rute x dan y menjadi satu.
3. Mengalokasikan Distributor ke rute
Pada tahap awal, tiap toko di alokasikan ke rute yang berbeda, namun toko- toko tersebut bisa digabungkan sampai pada batas kapasitas truk yang ada.
Penggabungan akan dimulai dari nilai penghematan terbesar karena diupayakan memaksimumkan penghematan.
3.6.2 Perhitungan Matrix