6. Persiapkan alat-alat
pengukuran Setelah langkah-langkah diatas dijalankan, maka pada langkah terakhir
sebelum pengukuran dilakukan penyiapan alat-alat yang diperlukan. Alat-alat tersebut adalah:
- Stop watch - Lembaran-lembaran pengamatan
- Papan pengamatan - Pena atau pensil dan alat tulis
3.7.2 Pengukuran Waktu Kerja
Pengukuran waktu adalah pekerjaan mengamati pekerja dan mencatat waktu-waktu kerjanya baik setiap elemen ataupun siklus dengan menggunakan
alat-alat yang telah disiapkan diatas. Hal pertama yang dilakukan adalah pengukuran pendahuluan.Tujuan
melakukan pengukuran pendahuluan adalah untuk mengetahui berapa kali pengukuran harus dilakukan untuk tingkat-tingkat ketelitian dan kenyakinan yang
telah ditetapkan pada saat menjalankan langkah penetapan tujuan. Pengukuran pendahuluan pertama dilakukan dengan melakukanyang
beberapa buah pengukuran yang banyaknya ditentukan oleh pengukur. Setalah pengukuran tahap pertama dilakukan, maka dilakukan uji keseragaman data,
menghitung jumlah pengamatan yang diperlukan, dan bila pengukuran pendahuluan belum mencukupi jumlahnya, maka akan dilakukan pengukuran
pendahuluan tahap kedua. Setelah pengukuran tahap kedua selesai, maka akan
Universitas Sumatera Utara
diikuti lagi dengan ketiga, hal seperti diatas bila perlu dilanjutkan dengan pengukuran pendahuluan tahap ketiga, begitu seterusnya sampai jumlah
keseluruhan mencukupi untuk tingkat kepercayaan dan ketelitian yang dikehendaki.
1. Menguji keseragaman data Secara teoritis, menguji keseragaman data adalah pekerjaan yang berdasarkan
teori-teori statistik tentang peta-peta control yang biasa digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas di pabrik-pabrik atau tempat kerja lain.
Pengukuran waktu kerja dilakukan terhadap sistem kerja yang dipandang telah baik. Namun sering kali operator atau pekerja tidak mengetahui terjadinya
perubahan-perubahan dalam sistem kerja. Memang perubahan merupakan suatu yang yang wajar, karena bagaimanapun juga suatu sistem tidak dapat
dipertahankan tetap harus terus-menerus pada keadaan yang tetap sama. Keadaan sistem yang selalu berubah dapat diterima, asalkan perubahannya adalah memang
sepantasnya terjadi. Akibat perubahan sistem kerja ini, waktu penyelesaian yang dihasilkan sistem selalu berubah-ubah, namun harus dalam batas kewajaran,
dengan kata lain, harus seragam. Mendapatkan data yang seragam adalah yang menjadi tugas pengukur.
Ketidakseragaman data dapat terjadi tanpa disadari, sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat mendeteksi. Batas-batas kontrol yang dibentuk dari data,
merupakan batas seragam tidaknya data. Data dikatakan seragam bila berada diantara kedua batas kontrol, dimana data berasal dari sistem sebab yang sama dan
Universitas Sumatera Utara
data dikatakan tidak seragam, yaitu berasal dari sistem sebab yang berbeda jika berada di luar batas kontrol.
Data yang telah diperoleh dari pengukuran waktu kerja, sebelum digunakan untuk perhitungan selanjutnya, lebih dahulu diadakan pengontrolan atau pengujian
terhadap keseragaman data. Pengujian keseragaman data ini, diteliti dengan peta control Wignjosoebroto, 1998.
Langkah-langkah dalam pengujian keseragaman data, yaitu: a. Menghitung rata–rata
dimana: x
i
= Besarnya waktu penyelesaian yang teramati selama pengukuran pendahuluan dilakukan
n = Banyaknya pengukuran yang dilakukan b. Menghitung standar deviasi sebenarnya dari waktu penyelesaian
σ = dimana :
N = Jumlah pengamatan pendahuluan yang telah dilakukan = Waktu rata-rata
= Standar deviasi
c. Menentuakan batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB, untuk tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95 adalah:
BKA = + 2 BKB
= - 2
2. Menghitung pengukuran yang sebenarnya diperlukan
Universitas Sumatera Utara
Untuk menentukan jumlah pengkuran waktu kerja yang sebenarnya diperlukan tingkat ketelitian 5 dan tingkat keyakinan 95, maka
dipergunakan rumus:
2 2
2
40
X X
X N
N
Dimana: N = Jumlah pengukuran yang sebenarnya diperlukan N = jumlah data settalah dilakukan uji keseragaman data
3. Bila jumlah pengukuran belum mencukupi Jika diperoleh dari pengujian tersebut ternyata N N, maka diperlukan
pengukuran tambahan, tapi jika N N maka data pengukuran pendahukuan sudah mencukupi.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1 Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan di PT. Siantar Top, Tbk. yang berlokasi di Jl. Medan- Tanjung Morawa, Km. 12,5 - Sumatera Utara. Pelaksanaan penelitian dimulai dari
bulan Mai 2013 hingga laporan selesai.
4.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian descriptive research
yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap suatu masalah yang ada secara sistematik, faktual, dan akurat berdasarkan fakta yang
ada Sukaria, 2012
4.3 Objek Penelitian
Objek penelitian adalah variabel penelitian yang merupakan inti dari problematika penelitian. Suharsimi Arikunto, 2000, P29. Objek yang dijadikan
penelitian adalah PT. Siantar Top, Tbk Medan. Produk yang diteliti adalah mie spix.
4.4 Variabel penelitian
Variabel penelitian berupa variabel bebas dan variabel terikat. Adapun kriteria dari variabel-variabelnya adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara