pendistribusian yang menggabungkan dua atau lebih pelanggan dengan melihat utilitas armada pada setiap pengangkutan.
Metode Saving Matrix ini juga telah banyak dimanfaatkan di dalam penelitian. Salah satunya terdapat pada penelitian yang dilakukan oleh
Nurwidiana, Fatmawati, dan Miranti 2011 melakukan penelitian dengan menggunakan metode saving matrix dapat menghemat waktu, jarak dan biaya
distribusi. Pada sistem distribusi awal, perusahaan melakukan distribusi ke 15 outlet
hari dengan jarak tempuh 222,83 km memerlukan waktu 11 jam dan biaya Rp 125.341,88. Dengan menggunakan metode saving matrix mampu mengirim ke
15 outlethari dengan jarak tempuh 98,9 km memerlukan waktu 8 jam 15 menit dengan biaya transportasi Rp 55.631,25. Dengan sistem distribusi usulan mampu
melakukan penghematan biaya transportasi sebesar 55,62.
1.2 Perumusan Masalah
Rumusan permasalahan yang terjadi di PT. Siantar Top, Tbk adalah rute distribusi dari CSF ke DC belum terencana dengan baik.
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rute distribusi dengan menggunakan metode savings matrix yang mengintegrasikan setiap
Central Supply Facilities CSF ke Distribution Canter DC dengan
mempertimbangkan kapasitas alat angkut dan alat transportasi yang dimiliki perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan rute distribusi yang efisien dengan mengoptimalkan jarak tempuh distribusi, meminimalkan
penggunaan alat angkut, meminimalkan biaya yang diperlukan oleh perusahaan serta mendapatkan waktu distribusi yang feasiable.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Manfaat bagi mahasiswa
Penelitian ini adalah sebagai sarana untuk menambah pengalaman dan keterampilan dalam memahami kondisi PT. Siantar Top, Tbk. dan titik
pemasaran serta mampu memecahkan masalah pendistribusian produk di perusahaan ini.
2. Manfaat bagi perusahaan
Bagi perusahaan penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai suatu bahan pertimbangan perusahaan untuk menentukan rute, jumlah, dan biaya
dalam pendistribusian ke daerah pemasaran PT. Siantar Top, Tbk. 3.
Bagi Departemen Teknik Industri USU Dapat mempererat kerja sama antara perusahaan dengan Departemen Teknik
Industri USU.
1.5 Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Penelitian dibatasi pada kegiatan distribusi pada 20 titik pemasaran di Kota
Medan. 2.
Produk yang diteliti adalah adalah mie spix. 3.
Rute distribusi yang diteliti adalah rute distribusi yang menggunakan jalur transportasi darat.
4. Data yang diteliti adalah data pada periode Mei 2013.
Sedangkan asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Lokasi titik pemasaran tidak berubah selama periode penelitian. 2.
Tenaga kerja dan sumber daya dipenuhi dengan baik dan sarana transportasi beroperasi dengan baik.
3. Biaya distribusi adalah biaya bahan bakar.
4. Kendaraan beroperasi dengan baik.
5. Jalur berangkat dan jalur balik sama.
6. Kepadatan lalu lintas dan kondisi jalan setiap hari nya normal.
7. Kondisi kerja normal yaitu tidak terjadi kecelakaan dan kerusakan yang luar
biasa. 8.
1 liter bahan bakar untuk alat angkut berkapasitas 600 kotak dapat menempuh jarak 4 KM.
9. Kendaraan yang digunakan untuk pendistribusian produk adalah bison.
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN